Monday 8 June 2015

Berburu Udang Galah di Siak Riau


Ini masih cerita tentang kegiatan saya selama 2 jam bersama Isti Thoriqi di Siak minggu lalu, nggak kemana-mana sih, 2 jam dihabiskan di warung makan Yessy dan jalan-jalan di area taman tengku mahratu dan Pecinan. Nggak tega rasanya, ketika saya menulis travel guide yang salah satunya adalah tempat kuliner, tapi ketika ada teman yang ke Siak dan pingin banget ngincipin salah satu atau dua kuliner yang saya rekomendasikan. Ternyata dua-duanya sedang kosong, hickz. Yang terjadi kemarin adalah, mbk Isti penasaran sama yang namanya sup tunjang, pas sampai di tempatnya ternyata sedang kosong alias nggak buat. Selanjutnya mbk Isti penasaran sama udang galah Siak yang mak Lusi pernah makan disitu juga, di RM Yessy belakang Istana Siak. Setelah sampai tujuan ternyata udang galahnya tidak ada alias sedang kosong, akhirnya makan seadanya. Disitulah kadang saya merasa sedih, syedih syekali.... >_<



Setelah menikmati makan siang di RM Yessy, saya mengajak mbk Isti ke taman tengku mahratu. Selain tempatnya adem, nggak jauh juga sama daerah Pecinan. Pas kami jalan santai menyusuri daerah Pecinan, sontak mata kita langsung menuju ke RM Wan Syafari'ah (di travel guide juga ini saya rekomendasikan). Ciyyyyaaaa, ada udang galah disitu hahahaha. Yaudahlah gimana lagi ya, perut udah kenyang, nggak mungkin juga makan lagi. Setelah jalan-jalan keliling daerah Pecinan, sebelum pulang, mbak Isti kok kayaknya pingin banget ngincip udang galahnya. Akhirnya mampir dan beli juga hahahaha, mumpung masih di Siak, kapan lagi coba ke Siak. Nggak pakai nasi, cuma beli udang galah yang segede gaban itu hehehe, karena saya sedang tidak boleh makan seafood, akhirnya mbk Isti aja yang makan udangnya. Finally, mbk Isti keturutan makan udah galahnya, alhamdulillah. Disitu kadang saya merasa sangat bahagia syekali...^^




Note : Kebetulan di depan RM Wan Syafari'ah juga ada RM Yessy (cabang) juga, jadi kalau mau incip udang galah Siak, langsung kesini aja. Setidaknya kalau di salah satu rumah makan tidak ada, bisa celingak-celinguk di rumah makan yang lain hehehe. 

Ada yang penasaran sama udang galah Siak???hayuk ke Siak^^


*****
RM Wan Syafari'ah
Lokasi : Samping taman tengku mahratu/samping kuburan. RM pas di pojok.
Udang galah kurleb setengah kilo 65K

Wednesday 3 June 2015

2 Jam Bersama Isti Thoriqi di Siak



Ada yang nggak asing sama nama diatas??Isti Thoriqi??pemilik blog rainbow journey , yang hobi banget jalan-jalan. Kalau yang belum kenal, cus aja ke blognya, bakal diajak keliling Indonesia dengan cuma-cuma lewat tulisannya hehehe. Nah, ceritanya minggu lalu tepatnya hari jum'at, mbk Isti jalan-jalan ke Siak Sri Indrapura - Riau lho. Sebelum ke Siak, sempat tanya di komen blog, kira-kira kalau sehari ke Siak, cukup nggak??nah, jawabannya saya tulis disini (Sehari diSiak Kemana Saja?). Kebetulan banget mbk Isti ini bener-bener baca detail travel guide dari saya, mulai dari naik speed boat, nyari bentor sampai cari udang galah hahaha. Artinya, do'i ini niat banget ya travelingnya hahahaha, sallutttt. Kebetulan badan saya kurang begitu fit, jadi nggak bisa nemenin seharian keliling Siak, jadinya saya ajak makan siang bareng. Pukul 11.00 saya nunggu mbk Isti pas di depan Istana Siak, pas saya tanya mau makan apa?dia bilang mau sup tunjang, e... pas sudah sampai warungnya ternyata gggak bikin sup. Alternatif kedua, mbk Isti mau incip udang galah di RM Yessy, e.....ya nasib,nggak ada, akhirnya makan seadanya. 

Pas banget mbk Isti keliling Siak dijemput driver, jadi sementara drivernya shalat jum'at, saya ajak dia jalan ke taman tengku mahratu dan daerah Pecinan. Sambil ngobrol ngalor ngidul dan foto-foto narsis hehehe. Sampai pada akhirnya mbk Isti pingin ngincip kopi khas Siak, karena di daerah Pecinan ini banyak warung kopi. Cuma pesan satu cangkir kopi, ndilalah mbk Isti ini pingin banget minum kopi yang cangkirnya kayak di foto temannya (cangkir jadul yang masih banyak digunakan di warung kopi di daerah Riau dan Batam). Yang keluar bukan cangkir yang dia mau, tapi masih rada-rada jadul gitu, yasudah nggakpapa katanya hehehe.

Setelah mencicipi kopi dan foto-foto lagi, kami balik ke taman tengku mahratu. Dipertengahan jalan tepatnya di depan RM Wan Safariah (RM ini keterangannya juga ada di travel guide,pas dipojok), kami nyeletuk, Duh tau gitu tadi makan disini ya, ada udang galahnyaaaaa....hahahaha. Atas nama nggak tega dan takut nyesel, saya nyeletuk Apa nggak mampir nyoba udang galahnya,mumpung lo...Boleh nggak ya beli udangnya aja??....ya bolehlah... Akhirnya masuk dan finally mbk Isti makan udang galah Siak, yeay....!!!Ohya, selama kami ngobrol di daerah Pecinan, tepatnya di warung kopi dan rumah makan. Sempat ngobrolin makpuh Indah Juli, mak Lusi dan mbak Lia "Liandamarta" xaxaxaxaxa, kalau makpuh itu gara-gara besoknya mbk Isti mau ada acara bareng di Jakarta dan saya nitip salam dong yaaa. Kalau mak Lusi, apalagi kalau bukan tentang udang galahnya hahahaha. Kalau mbak Lia, seminggu sebelumnya sempat ke Siak juga.

Selesai menikmati udang galah khas Siak, kami kembali ke taman tengku mahratu. Pas banget drivernya mbk Isti datang, begitu juga dengan suami saya. Sebelum pulang, nggak afdhol rasanya kalau belum mengabadikan momen indah si cantik Isti Thoriqi foto di taman tengku mahratu. 2 jam berlalu, saya pamit pulang karena langsung ke dokter, dan mbk Isti lanjut explore Siak. Hari yang menyenangkan, alhamdulillah..

Terus, kamu kapan ke Siak??hehehe...


***

Wednesday 27 May 2015

Jembatan Siak III : Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzamyah


Pertama kali tahu nama jembatan bagus sewaktu di Siak Riau, di Jawa banyak jembatan tidak bernama hehe. Etapi, yang terkenal dan nggak jauh-jauh sama Jombang ada jembatan Suramadu, tapi sayang belum kesana, semoga pas pulang kampung bisa jalan-jalan. Beberapa tahun tinggal di Batam, ikon kotanya jembatan Barelang, geser pindah sedikit ke Riau tepatnya di Siak ada satu jembatan yang menjadi salah satu penghubung antara kota dan daerah di Riau ke kota Siak. Nama jembatannya Tengku Agung Sultanah Latifah, keren banget kan??saya aja sampe heran nggak karuan, keren banget namanya *norak nggak karuan*.  Ketika suami libur, jadwal utamanya kalau nggak malas adalah jalan ke Pekanbaru, itupun kalau lagi pingin lihat kota hehehe. Untuk menuju kota Pekanbaru, ada dua jalur, lewat Perawang dan lintas timur. Kebetulan kali ini lewat Perawang, ternyata jalannya banyak yang rusak, jadi butuh waktu kurang lebih 4 jam sampai Pekanbaru. Kalau lewat perawang tembusnya lewat jembatan Siak III Sultan Muhammad ali Abdul Jalil Muazzamyah, diresmikan pada tanggal 3 Desember 2013. Dari jauh sudah terlihat cantik jembatannya, tapi ada yang ngganjal menurut saya, jembatannya kok melengkung ya. Karena pada umumnya bentuk jembatan lurus, dan ini melegkung, coba deh perhatikan baik-baik gambar yang saya abadikan, unik ya. Tahun pertama tinggal di Siak sempat dengar ada jembatan yang goyang dan bengkok, katanya jembatan Siak III. Jadi untuk sementara diperbaiki, tapi dua bulan lalu sudah bisa dilalui dan saya lewat jembatan ini. 






Sudah pernah lewat jembatan Siak III??kalau belum, hayuk ke Pekanbaru hehe^^


****

Friday 22 May 2015

[Travel Guide] Sehari di Siak, Kemana Saja??

[Travel Guide] Sehari di Siak, Kemana Saja??

Sejak pindah ke Siak Sri Indrapura - Riau, saya banyak mengulas tentang seluk beluk kota kecil yang indah ini. Apapun bentuknya, mulai dari sungai *iya sungai*, jalan lebar, tempat nongkrong sampai istana Siak, semuanya saya abadikan di blog ini. Jujur, saya dulu nggak tau kalau di Indonesia ini ada kota yang bernama Siak Sri Indrapura lo hehe, dan sampai pada akhirnya saya sejenak berlabuh disini. Sejak itulah, beberapa teman/orang yang tanya saya seputar Siak. Mulai dari, Siak itu dimana ya??kalau mau ke Siak naik apa??di Siak itu ada apa aja??yang paling terakhir *baru kemarin*, ada yang bertanya, kalau sehari di Siak kira-kira cukup nggak keliling kota??. 

FYI, for your information....Kota Siak itu kecikkkk, eh kecil maksudnya *maklum latah bahasa* hehehe. Kotanya aja bisa diputerin nggak nyampe 60 menit *nggak nyampe segitulah*, pakek sepeda motor hehe. Itu jalannya nyantai nggak ngebut, jadi sudah kebayang kan kota Siak itu kecil. Ibaratnya cuma muter aja, dari jembatan Siak, terus lewat depan perum Bupati, lanjut ke jalan dr sutomo, belok kiri ke daerah pecinan, lurus lewat depan istana Siak, masjid Syahabuddin, museum Balairung Sri, dan kembali ke jalan pulang menuju jembatan. Tuh kan??kecil hehehe...Udah kebayang kan gimana bosannya saya setiap sore harus keliling di tempat yang sama, karena nggak ada tempat lain hehe. Mau ke mall, mana ada mall disini. Paling mentok alfamart, sujud syukur banget pas toko ini baru buka, setidaknya bisa muterin toko lima kali hanya untuk ngadem, lihat-lihat nggak jelas, beli es krim  dan langsung ke kasir hahaha. Karena bahagia itu sederhana...*ngelesss ngeless*

Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah

Em, kalau aku sehari di Siak, kira-kira bisa kemana aja ya??cukup nggak sehari keliling kota Siak??Ohya, aku dari Pekanbaru nih..

-  Transportasi
Pekanbaru - Siak / Siak - Pekanbaru
Kalau dari Pekanbaru ke Siak (dan juga sebaliknya, Siak - Pekanbaru) ada dua transportasi. Darat dan  sungai, darat ada travel (semacam xenia,avanza dll), sungai ada speedboat. Kalau travel saya belum pernah naik, kata teman dan tetangga kos lumayan lama kalau pakai travel. Nah, kalau pakai speedboat itu ada perjam sekali, tapi *tolong dicatat baik-baik* kadang tergantung penumpang, kalau ada penumbang banyak baru berangkat, tapi kalau hanya beberapa waktunya diundur, jadi pastikan tanya ke penjual tiketnya ya *catat baik-baik pokoknya poin ini*. Ohya, naik speedboot Siak-Pekanbaru (juga sebaliknya) kurang lebih 3 jam. Ongkos sekali naik @ 90.000, ini harga awal tahun, terakhir saya naik speed.
PS : buat yang cuma punya waktu satu hari di Siak, berangkat dari Pekanbaru pakai speedboot paling awal jam 07.00, dan balik lagi ke Pekanbaru pakai speed terakhir dari Siak. Kalau pingin tau jadwal fix speed terakhir ke Pekanbaru jam berapa, minta nomor telpon penjual tiket di pelabuhan Siak ya. 

Transportasi di Kota Siak
Di Siak nggak ada taxi, angkutan umum apalagi bis kota, nggak ada. Terus adanya apa dong??adanya cuma bentor alias becak montor. Itulah minusnya kota indah ini hehehe. Jadi, kalau mau keliling kota Siak, bisa menggunakan jasa bapak bentor hehe. Nyari dimana bentor??nggak usah nyari, karena bentor banyak yang standby di pelabuhan Siak.

Pas samping pelabuhan Museum Balairung Sri, itu museum bukan masjid hehe

- Tujuan
Kalau dari Pekanbaru jam 07.00, maka sampai Siak kurang lebih pukul 09.30 (kadang lebih cepat kok speedbootnya). 
1. Sarapan (yay or nay,ini sekedar pilihan)
Artinya, harus naik bentor, bisa sarapan pecel atau lontong di jalan dr sutomo, atau di daerah pecinan. Biasanya ada lontong sayur, pecel, gado-gado, kwetiau, nasi goreng dan banyak pilihan. 
2. Museum dan Sejarah Balairung Sri
Kalau mau meminimalisir ongkos, sampai di pelabuhan, rute utama jalan-jalan langsung aja ke museum Balairung Sri. Tinggal menclok aja, karena museumnya ada disamping pelabuhan Siak. Tiket masuknya seikhlasnya, bayarnyapun pas kita keluar dari museum.

Istana Siak
3. Istana Siak
Nggak jauh dari museum Balairung Sri, bisa jalan kaki, di depan museum ada dua pertigaan, pertigaan yang pertama pas didepan museum, pertigaan kedua, dari gerbang museum maju nggak sampai 10 meter, belok kanan. Kurang lebih 700 meter Istana Siak ada di depan mata hehehe. Tiket masuknya @ 3000, penitipan sandal per @ 2000. 
Selesai keliling Istana Siak, bisa ngadem di taman depan istana sambil minum es tebu hehe.
5. Makan siang
Kalau mau meminimalisir pengeluaran, disekitar area Istana Siak ada beberapa pilihan warung makan Padang. Kalau pingin incip udang sungai Siak yang ukuran besar yang pernah disinggahi sama Mak Lusi, tinggal jalan ke belekang Istana Siak. Pas sebelah kanan sungai kecil ada warung Padang, namanya rumah makan Yessy. Nggak usah bingung, karena udangnya terpampang nyata dietalase hehe. Nah, kalau misalnya nggak mau jauh-jauh dari taman Tengku Mahratu, jalan aja ke daerah pecinan (tinggal lihat rumah pojok warna merah menyala). Nggak usah bingung, warung makannya pas banget di samping/belakang kuburan samping taman, pas dipojokan. Ramai kok warungnya, kalau nggak salah ada 2 warung Padang. Nah, di sebrangnya juga kalau nggak salah ada warung Yessy juga.

Atau kalau mau menikmati sup tunjang  ,up khas orang Riau yang recommended *menurut saya di Siak* ada di warung depan Hotel Yasmin, tepatnya di jalan utama menuju hotel. Artinya harus naik dan cari bentor hehe. Kalau mau menikmati masakan ampera yang bikin senyum-senyum dompet, harga murah, rasa enak , silahkan cari bentor. Warungnya ada di jalan dr sutomo, namanya Ampera Sederhana, pas depan Bank BRI. Siap-siap antri, soalnya kalau siang ramai, artinya harga cocok buat backpacker hehehe.

sup tunjang,maknyuss

6. Shalat dan istirahat (leyeh-leyeh cantik)
Di daerah pecinan, tepatnya 100 meter dari warung Padang belakang kuburan ada masjid baru. Sekalian bisa wisata, jalan-jalan, ngopi, atau sekedar foto-foto di daerah ini hehehe. Daerahnya keren buat foto, masih jaman dahulu banget, rumahnya terbuat dari kayu dan semua berwarna merah menyala.
Di dekat pasar lama (sebutan untuk daerah pecinan), agak jalan ke arah kelenteng (tanya saja sama warga setempat klenteng Siak) ada   tempat nongkrong asik dan baru, sepertinya belum diresmikan. Bisa juga menikmati kerupuk kuah camilan khas orang Riau.
Sebenarnya kalau ke Siak wajib ke daerah Turap, duduk manis di sore hari sambil ngejus, sambil menunggu detik-detik sunset yang indah dari pinggir sungai Siak.

Emang itu sehari cukup???sepertinya nggak cukup kalau perjalanannya pakai speedboot hehehe, setidaknya sudah masuk Istana Siak, lihat jembatan, sungai Siak dan keliling kota Siak menurut saya suah cukup. Yaaaa meskipun harus merelakan sunset indah di pinggir sungai Siak hehehe. Karena biasanya speedboot terakhir berangkat pukul 15.00, kalau mau nyiasati, bisa naik travel, tapi saya tidak tahu jam berapa terakhir ke kota Pekanbaru. Atau opsi lain, nginap satu malam di kota Siak, balik ke Pekanbaru ikut speedboot paling awal jam 07.00. Gimana???masih kurang lengkap???Sila bertanya...^^

Hotel Yasmin
Salah satu hotel yang berada di daerah Turap atau depan sungai Siak, jadi kalau mau lihat sunset tinggal nyebrang aja jalan ke kiri dikit,pas depan kuburan ada taman baru. 

Pemandangan ini pas di sebrang hotel Yasmin/depan kuburan

Itu sunsetnyaaa.....
Ada yang mau ke Siak???

****

Monday 18 May 2015

Berburu Makan Siang di RM Melayu Tanpa Nama

Berburu Makan Siang di RM Melayu Tanpa Nama

Kok namanya gitu banget??gitu gimana??RM Melayu Tanpa Nama, yang jelas dong Em??ya memang gitu. Ceritanya ada salah satu teman kantor suami yang bilang kalau ada Rumah Makan  Melayu enak di daerah dekat Mempura (sebrang kota Siak), sempat pas pulang kerja dilewatin di depan RM nya. Katanya (lagi), RM itu lumayan ramai dan enak. Akhirnya, beberapa hari yang lalu,  kebetulan suami libur, dan bertepatan dengan cuaca Siak yang hujan terus menerus, suami bilang ke saya bahwa hari itu libur memasak (aarrkkkkk koprol). Dengan rasa penasaran, saya mengiyakan ajakan makan siang ke RM Melayu yang cukup jauh. Bagi saya, nyebrang jembatan Siak itu perjalanan jauh, apalagi ke daerah mempura. Maklum rada sepi daerah perumahan hehehe. 

Sempat lewat jalan alternatif, jalan dalam, tapi kok nyasar nggak karuan. Akhirnya ketemu jalan besar dan lewat jalan biasanya, arah ke Tanjung Buton. Sampai ada jalan karet di sebelah kiri, belok, lurus saja sampai ketemu RM Melayu. Pas suami parkir mobil di depan ruko belum jadi, saya sempat heran da mbatin, mana rumah makannya??. Ternyata ada disebelah kiri, dan jauh dari rumah makan pada umumnya, tidak ada plang nama atau banner. Pokoknya Tanpa Nama,titik hehehe.

 Setelah menyebrang jembatan Siak
 Jalan karet, sepi, banyk monyet berkeliaran lo hehe
 Sepi juga,nggak ada rumah penduduk,banyak monyet..
 Ini dia RM Melayu Tanpa Nama hehehe

Seingat saya, rumah makan ini adalah rumah pertama di jalan karet, karena sebelumnya kanan kiri hanya hutan karet dan pohon lain-lain.  Tuh kan, nggak ada plangnya, bener-bener rumah makan sederhana tapi ramai. Kebetulan saya sampai rumah makan pukul 11.45, artinya waktu makan siang sudah masuk. Ada 5 meja makan besar beserta beberapa kursi, pas banget lauknya sudah banyak yang matang. Setelah pesan makan, akhirnya makanan dihidangkan, suami pesan Hidang. Artinya semua lauk yang ada di RM Melayu dihidangkan di meja makan tempat kami duduk, jadi kita bisa pilih lauk dan sayur sesuka kita. Satu lagi pesanan suami, yaitu ikan patin asam pedas, heummmm. 

 5 meja makan besar
 Hidang a la warung Padang
 Dipilih dipilih...
Ikan patin asam pedas,yumm....

Setelah makanan dihidangkan, langsung deh dieksekusi. Lumayan enak, ikan patinnya ukuran besar, kelihatan dari kepalanya hehehe. Satu porsi isinya separo kepala dan 3 badan, mantap pokoknya, tapi asin, tapi emang katanya masakan Melayu cenderung asin. Beda banget sama lidah Jawa kami hehehe, tapi tetep, ludes hahaha. Disela-sela kami menikmati hidangan, banyak juga yang datang, sebagian besar beli lauk dan dibungkus. Hanya dua meja besar yang makan di tempat, satu jam lamanya akhirnya perhitungan dimulai. Kalau model pesan makan Hidang, kita nggak usah repot-repot ke kasih, nanti mbaknya datang ke meja dan menghitung total keseluruhan yang kita makan. Perut kenyang, hati senang, akhirnya lanjut pulang ke Siak. Alhamdulillah, nikmat luar biasa.
Tetep jalan-jalan, tetep makan-makan....^^

Ikan patin asam pedas 1 porsi
Sayur 2 piring (2 macam)
Ayam kampung rendang 1 porsi (isi 2 ukuran sedang)
Jeruk hangat 2 gelas
Total = 140.000

Harga : standar untuk daerah Riau 
Lokasi : Jalan karet (jalan utama setelah pertigaan arah mempura), arah Tanjung Buton


*****