Tuesday 30 October 2018

Akhirnya Jalan-jalan ke Bandung

"Jalan yuk buk.."
"Kemana?!?!"
"Ke Bandung yuk.."
"Wah, ayooooo.."
"Yaudah siap-siap"
Percakapan kami di hari sabtu pukul 11.08. Sepulang dari menemani Bubuky main di luar, siapa sangka obrolan dan celetukan singkat itu berbuah manis. Akhirnya, kami jalan-jalan ke Bandung, yeay!!.

Setelah makan siang, mandi dan packing. Kami berangkat pukul 12.30 dari Subang, berhenti buat isi bensin, beli minuman, roti, susu dan isi ulang etoll. Perjalanan dilanjutkan menuju Purwakarta, kurang lebih satu jam akhirnya keluar tol. Artinya kami sudah sampai di daerah menuju Bandung Kota. Pas banget hari sabtu, jadi macet banget. Eh, atau memang Bandung sudah biasa macet ya hahaha. Pokoknya arah Bandung Kota, lumayan macet deh.

Kebetulan kami pake waze, teman penunjuk arah. Tujuan kami saat itu adalah alun-alun Bandung. Kenapa? Karena penginapan belum dapet, jadi yang dituju saat itu ya alun-alun Bandung. Sampai alun-alun Bandung ternyata macet parah ya hahaha. Bener juga ya kata teman-teman yang sudah pernah nulis travelingnya ke Bandung di blog. Ngerasain deh sekarang hahaha. Tapi, menikmati banget. Banyak pemandangan baru yang wajib dinikmati. Ya daerahnya, ya orangnya, ya wisatawannya, ya apa aja yang terlihat oleh mata.


Ternyata parkir di basement alun-alun penuh, nggak ada pilihan akhirnya kita lurus aja ngikutin jalan asia afrika. Sambil cari-cari info penginapan budget alias murah. Akhirnya tanpa sengaja karena kami ngikut mobil depan, lihat plang bertuliskan Villa Guest house Bantal Guling plus ada plang Airyrooms. Sempet mbatin, wah ini penginapan murah yang direkomendasikan banyak artikel di google. Akhirnya kami tanya langsung perkamar untuk semalam, harganya Rp 265.000/malam sudah komplit untuk penginapan budget, termasuk sarapan. Ohya, kami nggak pesan via aplikasinya ya, karena agak parno. Sempat punya pengalaman booking, eh tiba-tiba tanggalnya berubah otomatis, hickz. Akhirnya pilih pesan langsung deh, pokoknya kalau ada plang Airyrooms sudah dipastikan (biasanya) penginapannya murah.

Istirahat beberapa jam di penginapan, karena mau keluar juga pas hujan lebat. Akhirnya kami pilih istirahat, mandi dan sholat. Setelah maghrib, kami ke ruang makan penginapan untuk minum teh hangat, lalu lanjut jalan-jalan ke alun-alun Bandung. Ohya, jarak penginapan ke alun-alun Bandung kurang lebih 1km, lumayan dekat. Pas tau alun-alunnya rame banget, akhirnya kami belok kiri ke daerah Dalem Kaum. Kanan kiri banyak toko, mulai kuliner sampai belanja fashion juga banyak. Enaknya disini banyak banget tempat duduknya, letaknya di tengah jalan. Jadi, kalau jalan kesini nggak usah takut capek, banyak tempat duduk hehehe.


Setelah belanja baju, kami sempat tanya teteh-teteh, tempat makan enak di daerah Dalem Kaum dimana. Ditunjukin makanan khas Sunda, Alam Sunda. Nggak pake lama kami lanjut jalan ke jalan otista. Dari Dalem Kaum ada perempatan, belok kiri lurus kurang lebih 10 menit jalan kaki sampai juga di Alam Sunda. Tempatnya lumayan rapi, bersih dan ramai pengunjung. Setelah pilih ayam bakar dan lele goreng, kami cari tempat duduk. Kurang lebih 5 menit pesanan kami datang, dengan nasi di bakul, lalapan dan 2 macam sambel sudah ada di meja. Ohya, ada pudingnya juga. Cocok banget deh buat anak-anak, sambil nunggu pesanan datang, Bubuky minta puding. Habis puding, pesanan datang. Langsung deh disikat hehehe.


Sambelnya ada 2, sambel bawang dan sambel ijo. Menurut kami sambelnya pedasnya sedang, jadi pas banget gitu. Juara banget sambelnya, endeus, nampol, maknyus tenan. Ohya, lele gorengnya ada kremesannya, Bubuky suka banget, makannya banyak hahaha. Emak bahagia lihatnya. Ohya, segitu semua habis Rp 65.000. Fix, murah banget, enak banget, kenyang, dan kalo ke Bandung pasti kesini lagi. Setelah makan malam, lanjut jalan kurang lebih 15 menit sampai di penginapan dan istirahat.



Pagi hari setelah ngeteh, pukul 06.55 kami jalan ke alun-alun, seger banget pas keluar penginapan. Sampai alun-alun lumayan bahagia karena pengunjungnya masih bisa dihitung jari hahaha. Yeay, akhirnya nginjakin kaki di rumput sintesis. Cesss rasanya, kan malamnya habis hujan hehehe. Beli bola buat Bubuky, main bola, foto-foto lalu lanjut ke jalan asia afrika. Baru nyadar ternyata jalan yang ada quotesnya Pidi Baiq itu di area ini, tepatnya di depan mata hahaha. Norak bergembira.. Mau jalan ke museum, eh nggak bisa karena lagi ada yang demo, banyak banget. Akhirnya duduk manja di depan jalan sambil lihat pawai orang Bandung naik sepeda.


Pukul 08.00 kami lanjut jalan ke daerah depan alun-alun, beli minum dan lanjut pulang karena laper hahaha. Sampai penginapan tujuan utamanya dapur, langsung sarapan, ngeteh sambil nyantai. Lanjut istirahat di kamar, nonton, dan tidur. Pukul 12.00 setelah mandi dan sholat kami check out.

Tujuan selanjutnya yaitu Taman Balai Kota Bandung, kurang lebih 20 menit dari penginapan akhirnya sampai juga. Taman balai kotanya bagus banget ternyata. Bener-bener dimanjakan ya warga Bandung. Masuk tamannya gratis, fasilitasnya banyak, ada kolam mandi buat anak-anak, air mancur, taman bunga, kebun binatang mini, area hidroponik, tempat main. Banyak banget.. Ohya, buat yang mau keliling Bandung, bisa naik bus wisata, bayar Rp 10.000-20.000, cuma gitu harus antri.



Pukul 13.40 kami lanjut wisata kuliner, setelah browsing sana sini akhirnya suami pilih makan siang di Warung Nasi Ibu Imas. Kami pesan ikan mas dan ayam bakar, plus 2 tempe bacem dan 2 jeruk hangat. Pesanan datang dengan lalapan dan 2 sambal, terasi dan leunca. Makan disini kami bayar Rp 91.300. Lumayan kaget dengan harga jeruk hangat, harganya Rp 12.000 pergelas. Ya, mungkin jeruknya mahal atau beda sama jeruk lain. Soal rasa, di lidah kami ini ratenya 6/10. Soal rasa, selera dan harga tiap orang berbeda. Jadi kalau teman-teman pingin nyobain, langsung aja kesini ya.
Setelah makan siang, kurang lebih pukul 15.00 kami langsung pulang ke Subang lewat Purwakarta. Lumayan macet, tapi alhamdulillah sampai rumah Subang pukul 17.00 dengan selamat. Alhamdulillah, ke Bandung untuk pertama kali sangat berkesan. Tujuan kami ke Bandung yang super dadakan ini untuk jalan-jalan. Sampai Bandung jam 14.00an, keliling kota naik mobil sambil cari penginapan murah yang dekat alun-alun. Jalan kaki menikmati suasana Bandung Kota, menikmati kuliner khas Sunda dan lanjut ke Taman Balai Kota yang bagus banget.

Alhamdulillah kami senang, apalagi Bubuky, hasrat eksplorasinya tercurahkan disini. Di alun-alun dan di taman. Alhamdulillah kami senang, semoga lain waktu ada rezeki main ke Bandung lagi, aamiin.

Teman-teman, ada yang sudah pernah jalan-jalan ke Bandung?atau ada tempat yang wajib dikunjungi jika kami ke Bandung lagi.. Ayo dong sharing...

Saturday 27 October 2018

#btshmzwan : Memotret Sederhana dibawah Jendela

#btshmzwan : Memotret Sederhana dibawah Jendela. Ada yang tau hashtag bts hmzwan?jadi, ini kali pertama saya sharing bts foto makanan yang selalu saya publish di instagram @hm_zwan. Bts itu behind the scene, gimana sih dibalik layarnya foto makanan dan lain sebagainya yang ada di instagram, khususnya akun @hm_zwan. Kebetulan kemarin saya motret menu makan siang,seperti biasa dengan peralatan seadanya saya buru-buru gelar alas foto, nyiapin objek yang mau di foto, nggak pakai lama cekrek-cekrek, jadilah 3 macam foto dengan style sederhana yang berbeda. Kan lumayan, satu objek foto bisa dapet 3 style berbeda untuk tiga kali publish hehehe.

Artinya, kalau kita lagi riweh tapi pingin eksis di instagram, nggak perlu pusing mau publish foto apa, karena sudah ada stok foto. Tinggal copy paste resep, dengan pembukaan yang berbeda, jadi nggak bakal absen,ya nggak??.

Memotret Sederhana dibawah Jendela
Saya selalu suka motret makanan dengan background gelap dibawah jendela. Nggak perlu blocking banyak cahaya, kadang menggunakan reklektor, kadang tanpa reklektor. Apa aja yang perlu disiapkan kali ini,yuk intip.

1. Alas foto
Alas foto ini saya bikin sendiri dari bekas cover mobil yang saya gesek-gesekkan ke dinding, coba deh lihat, ada motif putihnya kan??ya itu hasilnya. Ide ini awalnya saya cuma mau alas foto warna hitam, tapi waktu itu iseng aja gesek-gesekkin cover mobil ke dinding. Jadilah.. Memanfaatkan yang ada ya, tapi hasilnya saya suka saya suka hehe.

2. Objek yang ingin di foto
Objek yang mau saya jadiin model (model??hahaha) kali ini ada semangkuk capcai.

3. Properti penunjang
Ada serbet hijau, sayur sawi hijau, sendok dan piring kosongan alias piring aja.

4. Kamera
Kali ini saya menggunakan kamera smartphone Huawei Nova 3i dengan fitur empat kamera yang diperkuat teknologi artificial intelligence (AI), dengan kamera belakang 16 MP.

Baca juga Properti Foto Andalan


Setelah semua persiapan sudah oke, lanjut pengambilan foto. Jadi, lokasi gelar alas fotonya tepat dibawah jendela, kali ini saya ambil fotonya tanpa reflektor. Sesekali kalau cahayanya terlalu banyak atau berlimpah, pintu sebelah jendela saya tutup. Sesekali dirubah posisi, tujuannya biar dapet style foto yang berbeda haha. Kalau soal angle, foto-foto saya kebanyakan diambil dari atas atau biasa disebut BEV. Nggak melulu angle foto harus satu arah kok, terserah yang ambil foto. Sesukanya, senyamannya. Yang penting terus belajar ambil foto dari berbagai angle.

Pantesan bagus?lha wong kamera hp nya keren.
Begini ya, masalah alat untuk memotret, saya garis bawahi ya, apapun kameramu, MAKSIMALKAN!! Jadi,baru 2 bulanan saya motret menggunakan smartphone Huawei Nova 3i. Mungkin yang sudah tau saya, tau betul sebelumnya saya motret makanan menggunakan kamera apa. Sebelumnya selama kurang lebih 3 tahun, saya aktif memotret makanan menggunakan kamera tablet dengan kamera belakang 5 MP. Iya,kamera tablet. Jadi, nggak ada alasan untuk ini dan itu. Prinsip saya, apapun kameramu, maksimalkan gaes!!^^




Gimana hasilnya??lumayan kan buat dokumentasi pribadi. Setidaknya satu saat kita akan terkenang kalau pernah belajar foto makanan dengan properti dan peralatan yang ada dan seadanya. Intinya, maksimalkan yang ada.. Mari belajar bersama..

Teman-teman, ada yang suka foto makanan di bawah jendela??ayo dong sharing..