Pesta Lontong Wa Akhwatuha
Maksudnya kebanjiran lontong dan teman-temannya, nggak disangka ternyata berkah Hari Raya Idul Adha sangat terasa bagi saya yang jauh dari orangtua dan sanak saudara. Tahun lalu mendadak ingin lebaran Idul adha di Rengat Riau, dan akhirnya kesampaian keliling setengah dari Provinsi Riau. Tahun ini berhubung suami ada kerjaan jadi lebaran di Siak Riau. Hari sabtu anak-anak kamar sebelah dan depan pulang semua, tinggal saya sendiri, untung rumah ibu kos berdempetan, jadi nggak sepi-sepi amat. Hari minggu sore gerombolan anak SMA pada balik, satu persatu ngasih oleh-oleh, dan mendadak terharu.
Lontong, Buras, Ketupat dan Lemang
Dari ibu kos dikasih lontong yang dibungkus plastik, ketupat ketan, gulai sayur, dan rendang bebek. Dari anak kos ada sepiring munjung buah nangka, ada juga buras, lemang dan rendang ayam kampung. Kalau lontong rasanya biasa seperti lontong pada umumnya, ketupat ketan khas orang Sumatera, kalau di Jawa kan ketupat isinya beras. Kebetulan teman samping kamar orangtuanya orang Bugis, jadi setiap hari raya selalu buat buras dan lemang a la orang Bugis (berdasarkan wawancara hahaha), buras dibuat dari beras yang dikasih santan banyak, rasanya gurih, enak, teksturnya agak bernasi tapi sunguh enak sekali. Nah, lemangnya ini yang dua kali masak (ingat, ini yang prosesnya dua kali masak bukan sekali masak pakai bambu saja). Ceritanya pas mau incip, saya belah tengah pakai pisau, lha kok kebelah sendiri, terntaya sudah dibelah-belah. Sepertinya setelah lemang masak, sengaja di iris-iris kurleb 5 senti dan di bungkus kembali lalu diikat dan dikukus hehe,unik ya. Kalau di Jawa lemang ini kayak lepet, tapi pas saya rasa tekstur lemang lebih lembut dibanding lepet. Assikk, dah kayak pak Bondan aja nih, eaaa. Rasanya enak bangettt.
Cara Menikmati Ketupat a la Sumatera
Kalau di Jawa menikmati lontong dan ketupat pasti sama sayur, sejenis sama sayur lodeh gitu. Tapi lain cerita di Sumatera, disini lebih simpel, unik, dan asik banget. Cukup di cocol dan dinikmati dengan rendang kelezatannya sudah terasa, awalnya sih aneh, tapi kok lama-lama enak juga hahaha. Kalau dagingnya habis, otomatis bumbunya masih banyak, namanya aja rendang, cocol aja pakai bumbu udah enak banget. Mempelajari budaya setempat itu nggak perlu mengorek-ngorek dengan susah payah, cukup dengan melihat cara mereka, ajak berbincang, lalu ikuti. Pelan-pelan nambah lagi ilmu budaya disini hehehe.
Pernah nyoba makan ketupat dicocol pakai rendang...??
***
hana_tia@yahoo.com / @hmzwan