Tuesday 20 May 2014

Rempelo Ati Bumbu Rujak

Kalau lihat belimbing wuluh, lansung kepikiran bumbu rujak..
~HM Zwan~
Bismillahirrahmaanirrahim..
Entah berapa tahun saya nggak megang lagi yang namanya belimbing wuluh, pokoknya sejak menikah dan pindah ke Batam. Sebelumnya sering banget ngerasain masakan ibu yang berbau belimbing wuluh, mulai dari pepes, bumbu rujak, sampai jangan asem. Kebetulan di rumah ibu ada pohon belimbing wuluh, jadi kalau butuh asal ambil aja. Nah kapan hari di kasih nenek belimbing wuluh bawa dari Pekanbaru. Kepikiran buat bumbu rujak, kebetulan di kedai ada rempelo ati ayam, beli deh. Sekali-kali, soalnya tiap hari lauknya tahu tempe hehehe. Melas tenan to yo hahaha...sungguh, ini nggak melas karena tahu tempe itu enak luar biasa^^.
 Bahan
5 buah rempelo ati ayam (goreng)
8 buah belimbing wuluh
5 buah cabe ijo (iris serong)
1 ruas laos (geprak)
air secukupnya
Gula
Garam
Kaldu ayam

Bumbu Ulek Kasar
8 buah bawang merah
4 buah bawang putih
3 buah cabe merah
5 buah cabe rawit
4 buah kemiri
1 ruas kunir

Cara Memasak
 Panaskan minyak goreng, tumis bumbu ulek kasar, cabe ijo dan laos sampai harum.
Tambahkan gula, garam, kaldu ayam dan air secukupnya.
Masukkan rempelo ati, aduk.
Masukkan belimbing wuluh yang diiris-iris, aduk, tunggu sampai airnya sedikit kering (cemek-cemeki).
 Angkat, hidangkan selagi hangat.
Heummm,harummmm sangat. Bumbu rujak ini khas bangetlah pokoknya, seger-seger gimmana gitu, cocoknya dinikmati sama nasi pulen yang anget, plus krupuk hehehe. Silahkan dicoba, semoga bermanfaat.
***
2014
@hmzwan

Monday 19 May 2014

Sugeng Enjing

Ada yang lebih indah saat jalan pagi, melihat langit, matahari terbit dan rumput liar. Ambil kameramu, berdiri sejenak, abadikan.
~HM Zwan~



***
Siak,2014
@hmzwan

Thursday 15 May 2014

[Dare To Dream] Surga Untuk Anak-anak

"Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu."
 ~Andrea Hirata, Sang Pemimpi~
Bismillahirrahmaanirrahim..
Mungkin kalau keliling dunia, keliling Indonesia itu sudah biasa ya mimpinya hehehe. Tapi saya pinginnya sih keliling Indonesia dan menjejak Jerman sudah benar-benar terlaksana hehehe, ini boong banget, lha wong masih juga dalam impian hahaha (plak!!). Ya, namanya juga impian, apa aja bolehlah hahahaha. Saya suka banget sam quoteinya Andrea Hirata, memotivasi banget rasanya, apalagi kayak saya nih yang dari kecil dah demen banget ngimpi keliling Indonesia hehe. Ceritanya, (ini ceritanya lo ya) keliling Indonesia menemani mas kakang prabu yang emang suka dilempar kemana-mana dan menjejak di Jerman sudah terlaksana, apalagi kalau bukan lagi-lagi nemenin mas kakang prabu lanjut kuliah engineer lagi dan melanjutkan impian-impian yang tak lekang oleh waktu (tsah), hampir setiap pikiran saya kosong, mendadak kembali bermimpi yang ini lagi ini lagi. Mungkin impian yang melakat sampai kapanpun, terus apa impiannya???

Surga untuk anak-anak
Punya rumah yang gede dan lahannya luas (ssssssssss) banget, rumah joglo nan adem untuk tempat istirahat saya, mas kakang prabu dan anak-anak kami. Taman cantik, segar, indah dan rapi. Karena kami suka menanam bunga, buah dll. Kolam ikan, bukan ikah nirwana atau ikan hias tapi ikan mujair, nila dan lele. Rumah belajar, untuk anak-anak dengan special needs, seperti dislexia, disgrafia dan diskalkulia. Iya, anak-anak dengan kesulitan belajar, entah, sejak berkutat dan mendalami S1 Psikologi, rasanya saya semakin jatuh cinta dengan hal-hal seperti ini. Pernah berbaur dengan mereka, pernah belajar dengan mereka, pernah berbagi dengan mereka, dan pernah merasakan apa yang mereka rasakan. Rumah baca, mas kakang prabu suka membaca, saya baru belajar mencintai dunia membaca. Sejak kecil saya tidak suka membaca, maklum anak alam yang berkutat dengan dunia bermain, bermain dan bermain. sampai akhirnya baru menyadari asiknya membaca sebuah novel, apalagi jika di lembar pertama sudah jatuh cinta. Jika di lembar pertama sudah tidak suka atau kurang menarik, cukup ditutup dan ditaruh di rak. Kebayang, setiap anak-anak desa pulang sekolah, mereka berbondong-bondong ke rumah kami, untuk apa??membaca buku, sambil tiduran di gazebo, beralaskan karpet hijau bernama rumput, duduk dibawah pohon mangga, sampai duduk manis disamping kolam ikan. Rumah bermain, sebagian anak-anak asik membaca, sebagian lagi ada yang berkutat dengan ular tangga, lego, gobak sodor, manjat pohon keres, manjat pohon juwet, dll. Ketika sore tiba, satu persatu berlarian menuju sungai yang tepat berada disamping rumah, ada yang terjun dari pohon yang menjuntai ke sungai, ada yang main banana boat dari gedebog pisang, ada yang lomba berenang, ada yang berjejer sambil menggosok punggung satu sama lain. Ah, betapa ini sangat menyenangkan bukan???. Iya, saya cinta sekali dengan dunia anak-anak.

ish,tulisannya jelek banget!!!yo ben,yang penting mimpi >_<
"Tuhan tahu tapi menunggu."
~Andrea Hirata, Edensor~
Iya, saya tahu, mungkin Tuhan menunggu waktu yang tepat. Tuhan, terima kasih untuk impian sederhana ini...berharap semoga Tuhan perlahan memeluk mimpi-mimpi ini, aamiin.....

***
Kamis,15/5/2014
@hmzwan

Wednesday 14 May 2014

Bentor Jajan Unik

Bismillahirrahmaanirrahim...
Jarak 100 meter telinga saya sudah tidak asing lagi dengan lagu dangdut lawas yang khas dan mendayu-dayu. Suaranya sengaja di putar keras, awalnya saya kira ada orang hajatan eh ternyata suara itu datang dari sebuah becak motor atau bentor. Unik sekali batin saya, setiap sore saat jalan-jalan keliling kota, saya sering melihat warga yang berkerumun mengelilingi bentor satu ini. Sampai akhirnya saya penasaran, pas kebetulan beberapa pembeli sudah pergi saya turun dari motor. Menyapa bapak penjual dan seperti biasa bukan blogger namanya kalau nggak tanya-tanya hehehe, buat apa coba??bahan nulis hahaha.
Bapak, duh kok lupa ya namanya....bapak fulan (nama samaran,karena lupa sama nama aslinya hehe) tinggal di Siak sejak tahun 80an, mulai berjualan jajanan seperti ini tahun 90an sampai sekarang dan satu-satunya di Siak. Memang benar lo, bapak fulan ini jadi idola warga Siak di sore hari, jualannya macam-macam ada cenil, klepon, bakwan/ote-ote, tahu isi, mie goreng bugkus, kerupuk, kripik, bubur kacang ijo, bubur ketan hitam, bubur sumsum dan masih banyak lagi. Saya waktu itu beli cenil, klepon dan bubur kacang ijo+ketan hitam. Jajanan pasar (cenil,bakwan dll) harga satuannya Rp 1000, kalau bubur satu porsinya Rp 5000, banyak banget ternyata. Gimana rasanya???emm soal harga dan rasa standarlah, nah yang enak itu bubur kacang ijo sama ketan hitamnya, lembutttt banget, enak, melumer di lidah #tsah hehe.
Bapak fulan jualannya setiap sore hari, mulai pukul 15.00 sampai 18.30. Bukan di satu tempat tapi jalan keliling pusat kota, kalau mau nyobain, coba aja stand by di sekitar jalan utama dr sutomo. Kalau sudah dengar lagu dangdut, pasti bapak fulan itu hehehe. Yang mau jalan-jalan ke Siak, jangan lupa intip bentor unik ini, biasanya mangkal 10 menitan di depan istana Siak kalau sore. 
Selamat hari rabu, baarokalloh...
***
Rabu,14/5/2014
@hmzwan

Tuesday 13 May 2014

Bubur Sruntul

...Bubur sruntul itu sekali nyeklus pasti ketagihan...
~HM Zwan~
Bismillahirrahmaanirrahim...
Ceritanya setiap hari kamis di sini ada pasar murah, buka lapak dari pagi sampai malam, mulai dari sembako sampai baju ada semua. Nah, kebetulan ada yang jual berbagai macam umbi-umbian dan kacang tanah, saya pilah pilih kacang tanah sedangkan mas kakang prabu pilih mbote, orang sini bilangnya talas. Beli mbote 2kg (perkilo 5000) dan kacang tanah 1,5kg. Ternyata di mulut mas kakang prabu mbote itu rasanya nggak seenak singkong atau tela ungu, ckckckck padahal saya dah bilang tela ungu aja, eh dianya pilih mbote, ya sudah manut wae. Bosen di kukus terus akhirnya saya disuruh bikian apa gitu pokoknya jangan di kukus, pas banget waktu itu bewe lihat postingan mbk Irma (Panci Baris) tentang bubur candil. Katanya bikin candilnya (saya nyebutnya sruntul, yang bulet-bulet itu lo) bisa diganti dengan umbi-umbian, ya sudah saya coba deh resepnya. Tapi, namanya juga HM Zwan, dibaca aja resep aslinya yang penting caranya begini dan begitu, masalah takaran seperti biasa, pakai hati hahahaha. Ohya, resep aslinya ada disini.
Bahan Sruntul (candil)
 1 buah mbote atau talas ukuran sedang, kukus parut lembut (pakai parut keju)
3 sdm tepung beras
1,4 gelas air
Air untuk merebus sruntul

Caranya :
Masukkan mbote yang sudah diparut di wadah, tambahkan tepung beras dan air, adoni sampai bisa di bentuk bulat-bulat kelereng.
Masak air sampai mendidih, masukkan mbote yang sudah dibentuk bulat-bulat, jika sudah mengapung angkat, tiriskan.

Bahan Kuah Santan
1 bungkus santan kental
1 buah daun pandan
Sejumput garam

Caranya :
Masak santan, daun pandan dan garam sampai matang sambil diaduk.
Angkat, sisihkan.

Bahan Kuah Sruntul
4 gelas air
7 sdm gula merah yang sudah disisir
2 buah daun pandan
5 sdm tepung beras

Caranya :
Didihkan air, tambahkan gula dan daun pandan.
Cairkan tepung beras, masukkan ke kuah gula merah aduk terus.
Masukkan sruntul tunggu sampai meletup-letup.
Angkat, sajikan bersama kuah santan.

Hihi, enakkkk....tapi kata ibu saya besok lagi kalau mau buat bubur sruntul lebih enak pakai tepung ketan, lebih mak ceklus rasanya di mulut hahaha. Iya sih, pas gigit yang bulet-buletnya kurang ada suara mak ceklusnya, kalau mau enak pakai tepung ketan. Ini kan apa adanya jadi ngasallll aja kalau masak hahaha. Selamat mencoba, selamat hari selasa semoga indah^^.
 
***
Selasa,13/5/2014
@hmzwan