Tuesday 19 August 2014

Sayur Bobor Cemplang Cemplung


Bismillahirrahmaanirrahim...
Menurut saya, sayur bobor itu seperti sayur lodeh, cara membuatnya pun gampang sekali. Kebetulan pas ke pasar beli satu bungkus sayur asem, mendadak sampai kos suami minta dibuatin sayur bobor, ya sudah akhirnya sayuran sayur asem jadi sayur bobor hehe. Ditambah tempe, waluh putih yang panjang dan santan, rasanya makin seger dan nikmat. Judulnya sayur bobor cemplang cemplung, karena asal nambah alias cemplang cemplung bahan termasuk tempe dan waluh hehe.

"SAYUR BOBOR"
 Bahan :
1 bungkus sayur asem (kacang panjang, daun so, terong, kacang tanah, melinjo,dll)
1 buah tempe potong dadu
Waluh putih secukupnya
1 bungkus santan
2 buah daun salam
Gula
Garam
Merica
Kaldu ayam bubuk

Bumbu Halus :
5 bawang merah
2 bawang putih
4 cabai rawit
3 kemiri

Cara Memasak :
Masak air sampai mendidih, masukkan bumbu halus, daun salam dan bahan yang matangnya lama (kacang tanah, melinjo, jagung manis)
Masukkan bahan yang matangnya cepat (tempe, kacang panjang, dll) 
Tambahkan santan, garam, gula, merica, dan kaldu ayam, aduk.
Jika sudah matang, angkat, hidangkan.
Rasanya huinak tenan, saya baru tahu kalau bahan sayur asem bisa dibuat sayur bobor dari suami hehe. Dinikmati sama nasi pulen, sambel trasi, sama ikan asin tambah endiang brambang banget hehe. Silahkan mencoba, semoga bermanfaat.
***
19 agustus 2014
hana_tia@yahoo.com / @hmzwan

Monday 18 August 2014

[Bingkai Kemerdekaan] Menjemput Rizki

Perayaan 17-an di Hari Kemerdekaan RI bukan hanya dimeriahkan oleh masyarakat dan anak-anak saja, tapi tukang parkirpun juga sangat antusias menyambut Hari Kemerdekaan dengan cara yang lain, yaitu mendadak menjadi penjual bendera. Menyelam sambil minum air, menjaga jejeran mobil yang parkir sekaligus menjemput rizki dengan menjual bendera merah putih dan umbul-umbul. Foto ini saya ambil di kota Siak Riau sebelum melihat pawai 17-an, tepatnya tanggal 16 agustus 2014 di area pasar lama depan kantor BNI.
Dirgahayu Indonesia, Merdeka!!!


***
18 agustus 2014
hana_tia@yahoo.com /@hmzwan


Thursday 14 August 2014

Salam Pramuka!!!

"Yang saya ingat dari pramuka adalah Lord Boden Powel.."
~HM Zwan~
Bismillahirrahmaanirrahim...
Salam pramuka!!!
Pagi ini rasanya berbeda sekali, bagaimana tidak, pukul 06.30 ketika saya sedang menikmati sarapan buah jeruk tiba-tiba terdengar lagu pramuka di tv ibu kos. Sontak ingatan saya langsung mundur beberapa tahun yang lalu. 

Tentang pramuka / kasyyafah / scout
Mengenal dunia pramuka sejak SMP, masuk group penggalang di Pangkalan 10 atau lebih populer dengan P 10. Yel yel untuk setiap pangkalan berbeda, dan yel yel P 10 adalah seperti ini P 10...Maju Terus Pantang Mundur, Seeppplah!!!. Hari kamis adalah hari paling padat bagi kami, pagi-pagi setelah shalat subuh biasanya ada piket (dipilih oleh kakak pembina) membuat pionering. Pionering itu dimana kita mempelajari pembuatan berbagai bentuk dengan menggunakan tongkat pramuka dan tali, berbagai tali-temali harus kami kuasai. Contohnya adalah bentuk perahu, menara, jembatan, gapura dan macam-macam. Dilanjutkan dengan kegiatan pramuka yang dimulai dari pukul 13.00 sampai pukul 16.00.
semaphore (sumber : Anang)
KMD "Kursus Mahir Dasar"
Syarat jadi pembina adalah lulus KMD, ujiannya susah banget, seru banget. Harus menguasai dan hafal satu buku panduan pramuka, mulai dari dasa dharma pramuka, tali-temali, berbagai sandi, sampai semaphore. Nah, kebetulan saya susah banget ngafalin gerakan semaphore. Semaphore adalah salah satu cara untuk mengirim atau menerima berita melalui  bendera. Waktu itu saya mendadak ikut ujian semaphore, pokoknya bondo nekat bangetlah, nah kebetulan kami 3 orang, masing-masing kami pesannya berbeda. Peannya waktu itu dasa dharma pramuka, si A yang no 1, si B no 2 dan saya no 3. Duileh panjang banget, kan satu huruf satu gerakan, jadi pas kebetulan ada beberapa huruf yang saya lupa, eh si kakak pembina pas mau ngambil apa gitu, yaudah ngasal gerak aja hahahaha. Kakak pembina datang, 2 bendera sudah di posisi siap, dan saya lolos ujian ini hahahahaha.

Perkajum "perkemahan kamis jum'at"
Libur sekolah hari jum'at, jadi kalau ada acara perkajum rasanya seneng banget. Meskipun endingnya capek, cucian banyak, belum lagi kalau malamnya dapat jatah "melanggar bahasa", ya sudah diikhlasin ajalah hahaha. Dimana-mana acara kemah itu seru, mulai dari bikin tenda manual, baris, lomba sandi dll, masak, renungan malam jalan-jalan ke kuburan, sampai mainan lumpur dipenghujung acara. Pernah dapet giliran masak, namanya nggak bisa masak, apalagi masak nasi, asal aja cemplungin beras sama air di atas api (bikin pawon dari bata dan masak pakai kayu bakar), dilanjut ngerupi sama bagian masak tenda samping. Lha kok nasinya gosong hahahaha, yasudahlah akhirnya lari ke tenda kakak pembina beli mi rebus 5, mari sarapan mi rebus hahaha.

Hal yang paling indah saat pramuka adalah semuanya, mulai dari belajar tali-temali dasar, berjuang demi menjadi pembina sampai akhirnya jadi pembina dan berhasil ngerjain anak didik waktu renungan malam hahaha. Ohya, dan sampai sekarang saya selalu ingat, pernah menang saat tebak-tebakan. Siapakah bapak pandu dunia???dengan sigap dan lantang, saya menjawab..LordBoden Powel!!!. Yeayyy, pulang duluann!!!

Gimana dengan cerita teman-teman tentang pramuka???seru dong ya pastinya...ayo, cerita dong..
***
14 agustus 2014
hana_tia@yahoo.com / @hmzwan







Wednesday 13 August 2014

Nasinya Habis!!!

Hari-hari ramadhan terakhir, saya sering diajak suami buka puasa di luar. Sesekali memanjakan lidah di resto outdoor a la Siak, tempatnya lumayan besar, ada gubuknya juga. Kebetulan gubuk sudah terisi penuh, akhirnya kami duduk di tengah menghadap ke ruang utama resto. Idealnya, siapapun yang memilih untuk makan di resto pastinya ingin benar-benar menikmati makanan yang enak, sepuasnya. Termasuk saya dan pengunjung resto ini.

Setelah shalat maghrib di mushola dekat resto, pesanan sudah ada diatas meja, waktunya menikmati hidangan dengan lahap. Sembari menikmati hidangan, sesekali melihat beberapa bapak-bapak dan mbak-mbak yang komplain karena pesanannya tak kunjung datang. Dua orang pelayan juga mondar-mandir karena beberapa meja ada yang merasa tidak memesan menu yang mereka bawa. Sesekali mengunyah buah, tiba-tiba seseorang di belakang tempat duduk saya memesan nasi, ceritanya ingin menambah nasi.
Bapak : Pak nambah nasi ya..
Pelayan (bapak-bapak usia + 60 tahun) : Nasinya habis!! (dengan cueknya dan berjalan ke dalam resto)
Saya dan suami mendadak noleh ke meja belakang sambil melihat wajah bapak yang heran, aneh dan masih tidak percaya dengan jawaban pelayan bapak-bapak tersebut.
Bapak : Hah!!!nggak boleh nambah lagiii...
Saya dan suami sempat berpandangan, ini beneran nggak sih??resto sebesar ini (besar a la Siak) kehabisan nasi, sedangkan masih ada beberapa meja yang belum diantar pesananya. 15 menit kemudian, bapak pelayan tadi menghampiri bapak-bapak meja belakang saya sambil membawa beberapa piring nasi dan bilang, “mau nambah nasi pak???”. Dengan wajah heran dan bingung bapak tersebut nyeletuk “lha tadi bilangnya habis..”.

Baru kali ini saya melihat beberapa pelayan yang kebingungan mondar-mandir dari satu meja ke meja lain hanya untuk menanyakan “ibu/bapak tadi pesan ini ya…” dan kemudian balik lagi ke dalam resto, dan ini berulang hingga beberapa kali. Dan tentang bapak pelayan yang usianya + 60 tahun tersebut, ah, saya benar-benar tidak tega melihatnya.

Terkadang ada hal diluar dugaan yang kita temui di tempat yang kita pikir menyenangkan, ternyata sebaliknya. Pernah menemui hal seperti ini…??
***
13 agustus 2014
hana_tia@yahoo.com / @hmzwan

Tuesday 12 August 2014

Menu Lebaran A la Sumatera

Bismillahirrahmaanirrahim...
Masih syawal jadi cerita tentang hari raya masih berlangsung disini hehe. Lebaran kali ini mendadak cancel-in booking tiket ke bulek karena mendadak kang mas ada kerjaan yang harus ia pegang, dan kami berlebaran di Siak - Riau. Lebaran identik dengan ketupat dan opor, berhubung kali in kaki saya sedang berada di pulau Sumatera, jadi turut menikmati sajian dan kebiasaan warga setempat. Ketupat biasanya dibuat dengan beras, tapi di Siak tidak, disini mayoritas menggunakan pulut atau ketan.

Saya tidak membuat ketupat apalagi lepet (oh tidak!!), hanya memasak ayam kampung bumbu lodho dan nasi giruh plus rebusan toge dan kol. Tapi, berhubung saya punya ibu kos yang baiknya tiada tara, jadinya apa yang saya cium dari balik gorden kamar sampai juga di depan saya (iyes!!hahaha). Iya, ketupat pulut dan rendang angsa. 

Ketupat Pulut
Sama halnya dengan membuat ketupat, hanya saja kalau ketupat beras, isinya setengah tapi kalau pulut lebih dari setengah karena pulut tidak mengembang. Merebusnya bukan hanya dengan air saja melainkan dengan santan agar lebih gurih dan lezat tentunya. Ilmu ini saya dapat ketika sedang berbincang dengan ibu kos. Rasanya enak, kayak lepet (maksud loh??kan kembarannya hehe), moist banget alias lembut dan gurih. Cara makannya di cocol dengan rendang, subhanallah, mak, lezat sekali.

Rendang Angsa
Tau kan angsa??kalau saya nyebutnya "banyak ngakkk ngakkk" hehe. Dikejar bahkan disosor angsa sih sering apalagi pas di rumah mbah di Kediri, etapi di Siak juga banyak angsa, pernah juga dikejar hahaha. Tapi kalau makan daging angsa seumur hidup belum pernah, baru kali ini ngerasain daging angsa. Masak daging angsa harus lama, lebih lama daripada daging sapi. Angsa dibumbuin rendang ternyata enak juga, bumbunya pasti bumbu rendang dan santan. Menghidangkannya sesuai selera, bisa berkuah, cemek-cemek (kuah sedikit) atau kering. Cocol dengan ketupat pulut, alhamdulillah  endiang brambang tak'iyye.

Pertama kalinya menikmati menu lebaran a la Sumatera, rendangnya asli jo bikinan orang Padang hehe. Kalau teman-teman menu lebarannya apa ya???
***
 12 agustus 2014
hana_tia@yahoo.com / @hmzwan