Thursday 15 May 2014

[Dare To Dream] Surga Untuk Anak-anak

"Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu."
 ~Andrea Hirata, Sang Pemimpi~
Bismillahirrahmaanirrahim..
Mungkin kalau keliling dunia, keliling Indonesia itu sudah biasa ya mimpinya hehehe. Tapi saya pinginnya sih keliling Indonesia dan menjejak Jerman sudah benar-benar terlaksana hehehe, ini boong banget, lha wong masih juga dalam impian hahaha (plak!!). Ya, namanya juga impian, apa aja bolehlah hahahaha. Saya suka banget sam quoteinya Andrea Hirata, memotivasi banget rasanya, apalagi kayak saya nih yang dari kecil dah demen banget ngimpi keliling Indonesia hehe. Ceritanya, (ini ceritanya lo ya) keliling Indonesia menemani mas kakang prabu yang emang suka dilempar kemana-mana dan menjejak di Jerman sudah terlaksana, apalagi kalau bukan lagi-lagi nemenin mas kakang prabu lanjut kuliah engineer lagi dan melanjutkan impian-impian yang tak lekang oleh waktu (tsah), hampir setiap pikiran saya kosong, mendadak kembali bermimpi yang ini lagi ini lagi. Mungkin impian yang melakat sampai kapanpun, terus apa impiannya???

Surga untuk anak-anak
Punya rumah yang gede dan lahannya luas (ssssssssss) banget, rumah joglo nan adem untuk tempat istirahat saya, mas kakang prabu dan anak-anak kami. Taman cantik, segar, indah dan rapi. Karena kami suka menanam bunga, buah dll. Kolam ikan, bukan ikah nirwana atau ikan hias tapi ikan mujair, nila dan lele. Rumah belajar, untuk anak-anak dengan special needs, seperti dislexia, disgrafia dan diskalkulia. Iya, anak-anak dengan kesulitan belajar, entah, sejak berkutat dan mendalami S1 Psikologi, rasanya saya semakin jatuh cinta dengan hal-hal seperti ini. Pernah berbaur dengan mereka, pernah belajar dengan mereka, pernah berbagi dengan mereka, dan pernah merasakan apa yang mereka rasakan. Rumah baca, mas kakang prabu suka membaca, saya baru belajar mencintai dunia membaca. Sejak kecil saya tidak suka membaca, maklum anak alam yang berkutat dengan dunia bermain, bermain dan bermain. sampai akhirnya baru menyadari asiknya membaca sebuah novel, apalagi jika di lembar pertama sudah jatuh cinta. Jika di lembar pertama sudah tidak suka atau kurang menarik, cukup ditutup dan ditaruh di rak. Kebayang, setiap anak-anak desa pulang sekolah, mereka berbondong-bondong ke rumah kami, untuk apa??membaca buku, sambil tiduran di gazebo, beralaskan karpet hijau bernama rumput, duduk dibawah pohon mangga, sampai duduk manis disamping kolam ikan. Rumah bermain, sebagian anak-anak asik membaca, sebagian lagi ada yang berkutat dengan ular tangga, lego, gobak sodor, manjat pohon keres, manjat pohon juwet, dll. Ketika sore tiba, satu persatu berlarian menuju sungai yang tepat berada disamping rumah, ada yang terjun dari pohon yang menjuntai ke sungai, ada yang main banana boat dari gedebog pisang, ada yang lomba berenang, ada yang berjejer sambil menggosok punggung satu sama lain. Ah, betapa ini sangat menyenangkan bukan???. Iya, saya cinta sekali dengan dunia anak-anak.

ish,tulisannya jelek banget!!!yo ben,yang penting mimpi >_<
"Tuhan tahu tapi menunggu."
~Andrea Hirata, Edensor~
Iya, saya tahu, mungkin Tuhan menunggu waktu yang tepat. Tuhan, terima kasih untuk impian sederhana ini...berharap semoga Tuhan perlahan memeluk mimpi-mimpi ini, aamiin.....

***
Kamis,15/5/2014
@hmzwan

Wednesday 14 May 2014

Bentor Jajan Unik

Bismillahirrahmaanirrahim...
Jarak 100 meter telinga saya sudah tidak asing lagi dengan lagu dangdut lawas yang khas dan mendayu-dayu. Suaranya sengaja di putar keras, awalnya saya kira ada orang hajatan eh ternyata suara itu datang dari sebuah becak motor atau bentor. Unik sekali batin saya, setiap sore saat jalan-jalan keliling kota, saya sering melihat warga yang berkerumun mengelilingi bentor satu ini. Sampai akhirnya saya penasaran, pas kebetulan beberapa pembeli sudah pergi saya turun dari motor. Menyapa bapak penjual dan seperti biasa bukan blogger namanya kalau nggak tanya-tanya hehehe, buat apa coba??bahan nulis hahaha.
Bapak, duh kok lupa ya namanya....bapak fulan (nama samaran,karena lupa sama nama aslinya hehe) tinggal di Siak sejak tahun 80an, mulai berjualan jajanan seperti ini tahun 90an sampai sekarang dan satu-satunya di Siak. Memang benar lo, bapak fulan ini jadi idola warga Siak di sore hari, jualannya macam-macam ada cenil, klepon, bakwan/ote-ote, tahu isi, mie goreng bugkus, kerupuk, kripik, bubur kacang ijo, bubur ketan hitam, bubur sumsum dan masih banyak lagi. Saya waktu itu beli cenil, klepon dan bubur kacang ijo+ketan hitam. Jajanan pasar (cenil,bakwan dll) harga satuannya Rp 1000, kalau bubur satu porsinya Rp 5000, banyak banget ternyata. Gimana rasanya???emm soal harga dan rasa standarlah, nah yang enak itu bubur kacang ijo sama ketan hitamnya, lembutttt banget, enak, melumer di lidah #tsah hehe.
Bapak fulan jualannya setiap sore hari, mulai pukul 15.00 sampai 18.30. Bukan di satu tempat tapi jalan keliling pusat kota, kalau mau nyobain, coba aja stand by di sekitar jalan utama dr sutomo. Kalau sudah dengar lagu dangdut, pasti bapak fulan itu hehehe. Yang mau jalan-jalan ke Siak, jangan lupa intip bentor unik ini, biasanya mangkal 10 menitan di depan istana Siak kalau sore. 
Selamat hari rabu, baarokalloh...
***
Rabu,14/5/2014
@hmzwan

Tuesday 13 May 2014

Bubur Sruntul

...Bubur sruntul itu sekali nyeklus pasti ketagihan...
~HM Zwan~
Bismillahirrahmaanirrahim...
Ceritanya setiap hari kamis di sini ada pasar murah, buka lapak dari pagi sampai malam, mulai dari sembako sampai baju ada semua. Nah, kebetulan ada yang jual berbagai macam umbi-umbian dan kacang tanah, saya pilah pilih kacang tanah sedangkan mas kakang prabu pilih mbote, orang sini bilangnya talas. Beli mbote 2kg (perkilo 5000) dan kacang tanah 1,5kg. Ternyata di mulut mas kakang prabu mbote itu rasanya nggak seenak singkong atau tela ungu, ckckckck padahal saya dah bilang tela ungu aja, eh dianya pilih mbote, ya sudah manut wae. Bosen di kukus terus akhirnya saya disuruh bikian apa gitu pokoknya jangan di kukus, pas banget waktu itu bewe lihat postingan mbk Irma (Panci Baris) tentang bubur candil. Katanya bikin candilnya (saya nyebutnya sruntul, yang bulet-bulet itu lo) bisa diganti dengan umbi-umbian, ya sudah saya coba deh resepnya. Tapi, namanya juga HM Zwan, dibaca aja resep aslinya yang penting caranya begini dan begitu, masalah takaran seperti biasa, pakai hati hahahaha. Ohya, resep aslinya ada disini.
Bahan Sruntul (candil)
 1 buah mbote atau talas ukuran sedang, kukus parut lembut (pakai parut keju)
3 sdm tepung beras
1,4 gelas air
Air untuk merebus sruntul

Caranya :
Masukkan mbote yang sudah diparut di wadah, tambahkan tepung beras dan air, adoni sampai bisa di bentuk bulat-bulat kelereng.
Masak air sampai mendidih, masukkan mbote yang sudah dibentuk bulat-bulat, jika sudah mengapung angkat, tiriskan.

Bahan Kuah Santan
1 bungkus santan kental
1 buah daun pandan
Sejumput garam

Caranya :
Masak santan, daun pandan dan garam sampai matang sambil diaduk.
Angkat, sisihkan.

Bahan Kuah Sruntul
4 gelas air
7 sdm gula merah yang sudah disisir
2 buah daun pandan
5 sdm tepung beras

Caranya :
Didihkan air, tambahkan gula dan daun pandan.
Cairkan tepung beras, masukkan ke kuah gula merah aduk terus.
Masukkan sruntul tunggu sampai meletup-letup.
Angkat, sajikan bersama kuah santan.

Hihi, enakkkk....tapi kata ibu saya besok lagi kalau mau buat bubur sruntul lebih enak pakai tepung ketan, lebih mak ceklus rasanya di mulut hahaha. Iya sih, pas gigit yang bulet-buletnya kurang ada suara mak ceklusnya, kalau mau enak pakai tepung ketan. Ini kan apa adanya jadi ngasallll aja kalau masak hahaha. Selamat mencoba, selamat hari selasa semoga indah^^.
 
***
Selasa,13/5/2014
@hmzwan

Monday 12 May 2014

#KidsToday Serunya Menjadi Anak Kecil

...Seperti apakah masa kecilmu???...
Bismillahirrahmaanirrahim...
Masa kecil mereka dan saya....
1. Saya tahun lalu mengajar di PG/TK sekolah bonafit, kebetulan waktu itu jadwalnya art. Anak-anak saya perkenalkan dengan yang namanya finger painting, dengan cara meletakkan jari jemari mereka ke cat khusus finger painting dan menempelkan ke kertas hfs lalu hasilnya di pamerkan di mading depan kelas. Reaksi pertama ketika saya menuang cat, mereka sudah asik kegirangan, satu kelas mendekati saya, dan akhirnya saya memilih untuk berdiri dan menjauh meskipun ada satu anak yang asik bergelantungan di kaki saya hehehe. Iya, mereka tahu bahwa sekarang waktunya bermain,yeaa!!!!.
2. Anak ibu kos saya seringkali dimarahi jika gerimis datang, namanya anak-anak kan senang sekali jika melihat hujan, otomatis langsung berlari ke halaman rumah, apalagi kalau bukan bermain air lalu dilanjutkan dengan tiduran di tanah. Tapi belum sempat bermain, neneknya sudah teriak-teriak "Kakak....hayo masuk rumah nanti sakit, bajumu basah itu lo". Iya, ia ingin bermain dengan alam tapi apa daya.
3. Masih di area sekolah, kali ini di lantai dasar. Kebetulan lantai dasar khusus kelas PG/TK mulai PG sampai K3. Pukul 11.00 waktunya pulang, biasanya tiap kelas baris menuju playground tempat para orangtua dan suster yang menjemput mereka. Namanya anak-anak, kalau sudah lihat lorong dan orangtuanya lewat kaca, pasti yang terjadi adalah berlari sambil berteriak "Mammmaaaa....atau Papaaaaaa", selanjutnya guru-guru berteriak "Don't run!!". Ah, rasanya tidak ingin berteriak seperti itu tapi atas nama perintah kepala sekolah, mau tidak mau. Anak-anak gagal berlari tapi mereka tetap tersenyum manis.
4. Kalau saya, dulu sekian tahun yang lalu. Hampir tidak pernah dilarang bermain oleh ibu dan alm abah saya, pulang sekolah langsung bermain, mulai dari bermain lumpur di sawah, memetik jagung, dikejar petani di sawah, bermain prosotan jembatan, berenang di sungai dengan menggunakan gedebog pisang, bersepeda keliling kecamatan sampai sekedar jalan-jalan ke gunung-gunung kecil tepat berada di depan rumah saya. Iya, saya benar-benar menikmati menjadi anak alam sesungguhnya, mengenal hujan, sungai, lumpur sawah dan banyak hal.

(lihat dan dengarkan pendapat mereka di video #KidsToday ini)
Bagi saya, bermain adalah hal yang sangat menyenangkan, bahkan sampai saat ini. Apalagi jika berdekatan dengan anak-anak kecil, bukan hanya anak kecil tapi anak-anak yang saja ajarpun (SD,SMP,SMA/K) seringkali saat pertama kali masuk kelas, saya buka dengan ice bereaking. Iya, dengan kata lain ngegame atau bermain. Bagi mereka, bermain itu bisa merefresh otak atau mood mereka. Itu bagi mereka anak-anak SMP dan SMA/K. Berbeda lagi dengan anak-anak yang memang merupakan kegiatan atau aktivitas mereka satu-satunya. Berlari, berjalan, menyanyi, menggambar, bercerita, tertawa, bahkan sampai bermain outbond. Bermain sudah barang tentu bagi anak adalah kegiatan berkumpul dan bersosialisasi dengan teman-teman di lingkungannya, mulai dari tetangga, teman satu sekolah sampai teman yang baru ia kenal. Namun, masih saja banyak orangtua yang menganggap bahwa bermain itu membuang waktu, membuat badan hitam, membuat rumah kotor, malas makan, malas mandi, pulang sore dan membuat badan sakit.  

Manfaat bermain diantaranya...
Jika tertawa saja sudah memberikan efek yang senang luar biasa pada anak, berarti ia sudah bermain dengan hati riang. Bukankah bermain merupakan kegiatan untuk memperoleh kesenangan??. 
1. Melatih kecerdasan anak
Contoh sederhana, satu hari saat pelajaran colouring berlangsung, tiba-tiba pensil warna Deo jatuh (anak aktif, usia 2thn), tanpa saya beri aba-aba, tiba-tiba Rebecca berlari ke arah Deo yang sedang memunguti pensil warnanya. Tanpa berdiri dari kursi saya langsung mengambil kamera hp dan memotret kejadian langka ini, sebagai guru, apa yang saya rasakan??sungguh, saya terharu apalagi saat Deo mengucapkan kata terima kasih ke Rebecca "Thank you Rebecca", U'r welcome Deo". Sungguh, ini hasil dari perkembangan seorang anak. Ah, rasanya saya senang sekali!!!.
2. Mendapatkan keterampilan baru
Contoh sederhana, mewarnai gambar adalah melatih keterampilan motorik anak. Bersepeda, berlari, melingkari gambar, bercerita, bermain bola, dan masih banyak lagi. Kegiatan inilah yang sering dilakukan berulangkali pada anak-anak, sehingga secara otomatis akan melatih dan juga memperoleh keterampilan baru.
3. Mengembangkan kreativitas
Pernah saya melihat Ichi (anak ibu kos) yang bermain sendirian di depan teras rumah, kebetulan dekat dengan kamar saya, ketika saya sedang menulis tiba-tiba mendengar suara Ichi berbicara sendiri, seolah-olah ia bermain dengan banyak teman. Saya baru menyadari bahwa mungkin inilah yang dinamakan dengan berkhayal atau berfantasi dengan apa yang ada di pikirannya, atau biasa disebut dengan bermain peran role play. Sesekali saya buka tirai jendela, saya melihat ekspresi demi ekspresi, mulai dari mimik wajahnya sampai intonasi saat berbicara. Sungguh, anak-anak itu istimewa.
(lihat mereka di video #KidsToday ini, seru dan menyenangkan sekali!!)

Iya, menjadi anak kecil itu sungguh menyenangkan sekali, seru. Apalgi jika orangtua membebaskan anaknya untuk bermain, mulai dari permainan yang pasif sampai dnegan yang aktif. Tapi tentu dengan pengawasan yang baik dan benar. Bermain lumpur, hujan boleh saja karena jijik dan baju kotor bukan zamannya lagi. Karena Rinso percaya bahwa kotor bukan menjadi halangan lagi untuk anak-anak bermain dengan bebas, karena noda adalah bukti dari pengalaman tersebut, bukti bahwa menjadi seorang anak itu menyenangkan.

#KidsToday project blog competition diadakan oleh Rinso Indonesia
***
12/5/2014
@hmzwan



Blur Sunset

...Hasil foto ngeblur, ugh sungguh menyebalkan!!!...
~HM Zwan~  

Bismillahirrahmaanirrahim...
Iya, saya paling sebel kalau hasil jepretan saya itu blur atau buram. Padahal pas eksekusi "perasaan" oke-oke aja, pas dilihat hasilnya di kamera hp pun masih oke, tapi pas dilihat di leptop, amburadul, fiuh!!!. Nah, pengalaman seperti ini saya alami beberapa hari yang lalu, seperti biasa sore-sore jam 5 pasti keluar kamar kos dan memilih duduk manis sambil menikmati segelas jus sirsak di pinggir sungai Siak. Menyelam sambil minum air, duduk manis sambil menunggu sunset dong pastinya. Pas dapet momen dan view yang keceh #uhuk, langsung dong main klak klik sesuka hati, tapi apa daya baru nyesel sampai kos-kosan, apalagi pas dipindah ke laptop. Hasilnya, ugh sebel pastinya hehehe. Yaaaa..besok lagi harus ceki-ceki lagilah intinya biar nggak nggerundel sendiri hehehe. Ini dia hasilnya >_<
 


Yeaaa, selamat hari senin semoga indah^^
***
Senin,12/5/2014
@hmzwan

Sunday 11 May 2014

Muda Menanam Tua Mengetam

...Barang siapa menanam pasti mengetam...
~mahfudzot~ 
Bismillahirrahmaanirrahim...
Tepat di usia saya yang ke 25 tahun saya baru mengenal yang namanya dana pensiun, itupun saya mengetahui saat saya bekerja di Batam. Bukan di perusahaan tapi saya mengajar di sekolah swasta, awalnya saya tidak paham benar saat mendapat surat tanda tangan kontrak, dimana didalamnya berisi hal yang berhubungan dengan tugas saya menjadi guru, beserta gaji yang diberikan dan potongan untuk jaminan hari tua sekian persen dari total keseluruhan gaji. Oke, jadi gaji saya akan di potong sekian persen untuk jaminan hari tua, lumayan setidaknya ada tabunganlah, batin saya saat itu. Tapi, pertengahan tahun 2013 saya resign dari tempat saya mengajar karena suami pindah tugas di Riau, otomatis setoran tiap bulan untuk jaminan hari tua terhenti pada bulan berikutnya sampai sekarang. Lalu uangnya gimana??hangus ya??tetap utuh dan saya bisa mengambilnya.

Rumit ya??iya, bagi saya rumit karena secara otomatis setoran akan berhenti dan jaminan hari tua saya cuma segitu aja, untuk saat ini. Kalau misalnya saya tidak bekerja tapi masih bisa menyetor kan lumayan bertambah tabungan tersebut, tapi ini tidak bisa karena dari awal memang semuanya diurus oleh pihak managemen. Beberapa hari yang lalu saya kebetulan baca sebuah informasi mengenai program pensiun dari bank Bank Negara Indonesia, namanya BNI Simponi. Setelah baca-baca, lumayanlah untuk didiskusikan lebih lanjut lagi dengan suami, meskipun sudah ada jaminan hari tua dari perusahaan suami bekerja tapi saya masih penasaran dengan program BNI. Kebetulan tabungan saya di BNI juga ada, jadi untuk sementara didiskusikan dahulu.

Sudahkan anda mempersiapkan dana pensiun sejak muda?
Mendekati usia 30 tahun saya baru menyadari betapa pentingnya menyiapkan dana pensiun sedini mungkin, terbayang saat tua nanti kita bisa duduk manis di rumah dan tidak pusing memikirkan uang untuk membeli kebutuhan sehari-hari atau malah mendapat passive income dari apa yang kita tanam saat masih muda Wah, siapa sih yang tidak ingin memiliki passive income di hari tua.
Lalu, apa yang seharusnya kita lakukan?
1. Menjadi bagian dari BNI Simponi
Sebuah layanan program pensiun yang diadakan oleh BNI, program ini bisa diikuti oleh semua lapisan masyarakat apapun profesinya. Dengan melakukan iuran minimal Rp 50.000, maka saat memasuki usia pensiun, peserta berpeluang untuk mendapatkan manfaat pensiun bulanan seumur hidup, setelah itu akan diteruskan kepada ahli waris.Untuk bisa menjadi peserta program BNI Simponi, kita bisa langsung ke BNI terdekat.
2. Menabung
Sebenarnya menabung itu susah-susah gampang, harus konsisten dengan niat awal kita menabung. Misalnya manabung di BNI setiap bulan, prinsipnya, sesusah apapun jangan sampai mengambil uang tabungan. Ini adalah satu prinsip yang saya dapat dari teman sewaktu kuliah. 
3. Membeli aset (rumah, ruko atau tanah)
Saldo banyak juga merupakan aset, tapi aset disini yang saya dan suami miliki adalah bentuk bangunan yaitu  rumah. Nah, kebetulan rumah ada di Batam, saya sering berpindah dari satu kota ke kota lain, jadi kasihan juga kalau rumah tidak dihuni kan rusak pelan-pelan. Jalan satu-satunya adalah bukan menjual rumah lalu beli rumah baru lagi, tapi bisa dengan cara menyewakan rumah beserta isinya. Gaji masuk setiap bulan, tetap ada uang masuk pertahun dari menyewakan rumah, lumayan juga kan bisa untuk beli aset yang lain. Jika ingin membeli aset berupa bangunan lain, bisa membeli ruko. Mungkin kita belum kepikiran untuk berwirausaha tapi setidaknya kita punya aset berupa ruko selain rumah. Apalagi jika lokasi ruko berada di jalan yang strategis, ini akan sangat menguntungkan kita. Satu lagi yaitu tanah,  karena semakin hari harga tanah semakin mahal apalagi di lokasi perkotaan yang strategis.
4. Wirausaha atau bisnis
Selain memikirkan untuk membeli ruko, tentunya opsi yang saya inginkan bersama suami adalah berwirausaha. Mungkin awalnya memang harus ekstra sabar dalam mengelola sebuah wirausaha, tapi jika menghasilkan dan berkembang dengan baik tentunya uang yang saya miliki akan berputar dan bekerja untuk saya.

Mempersiapkan dana pensiun sejak muda, sedini mungkin sangatlah penting sekali dan banyak keuntungannya, salah satunya memanfaatkan aset yang kita miliki seperti ruko untuk berwirausaha. Jangan sampai kita menunda untuk hal yang sangat berarti bagi kehidupan kita di masa tua. Tentunya kita ingin masa tua bahagia, bermanfaat bagi keluarga dan orang lain. Untuk itu, mari menyiapkan dana pensiun untuk hari tua kita. Menanam di masa muda mengetam di masa tua, menabung di masa muda menikmati hasilnya di masa tua.
Terima kasih, semoga bermanfaat.

Mengenai layanan program pensiun, informasi detailnya ada di BNI Simponi
***
Ahad,11/5/2014
@hmzwan

Saturday 10 May 2014

Cerita Si Hp Pengangguran


Bismillahirrahmaanirrahim...
Sebenarnya saya termasuk orang yang pada saat itu (tahun 2005) nggak butuh banget yang namanya hp, nggak naksir-naksir amat sama yang namanya hp, nggak ngebet juga pigin punya hp. Yang penting kalau saya butuh uang jajan hahaha, tinggal telpon aja ke rumah, langsung lari ke wartel samping asrama. Tapi, gara-gara desakan anak-anak satu kamar, kebetulan di kampus UIN Malang mahasiswa/i baru wajib tinggal di asrama selama satu tahun. Nah, satu kamar ukuran besar dihuni 6 orang dengan tempat tidur tingkat. Dari 6 teman kamar ini cuma saya yang kudet banget alias nggak punya hp, kalau kedesak pingin sms mas atau mbak saya, ya tiggal minta sms ke mereka hehehe. Atas nama kompor meleduk, ngomporinnnn banget itu 5 orang pas malam-malam menjelang tidur, "ayolah beli hp..", "norak banget sih nggak punya hp" , "enak lo kalo punya hp.." bla bla bla. Akhirnya, belilah saya pakai uang yang tersimpan di bawah kasur, ceritanya nabung, sambil memandang langit kamar yang jaraknya cuma semeter (dapet giliran kasur lantai 2), habis maghrib diam-diam saya ngajak salah satu teman kuliah untuk survey hp. Namanya juga nggak niat, jadi yang milih ya teman saya itu hahaha. Kebetulan hp dia siemens c55 yang warna putih, unyu-unyu bangetlah pokoknya, maunya saya kayak yang itu tapi nggak ada akhirnya belilah siemens c45. Iya, jadi hp pertama saya itu hp siemens c45, kecil-kecil montok, hanya segenggam tangan hahaha.

Sampai kamar teman-teman nggak nyadar kalau saya sudah beli hp hahahaha, waktu mau tidur lagi-lagi saya di bully sama mereka. Sambil ngebully ternyata mereka nggak tahu kalau saya sedang asik otak-atik hp baru hahahaha, ketahuan sama anak kasur sebelah, yasudah kena timpuk guling hahahaha. Tapi ya, punya hp bagi saya biasa aja, nggak ada yang berubah, tetep lebih memilih pinjem hp teman-teman. Kalau di kamar lebih sering pinjem hpnya si ifa, nokia 2300, buat apa coba???ngegame sama dengerin ringtone hahahaha, apalagi siang-siang tidur dekat jendela, beuh silir-silir enak gimana gitu hahaha. Nah kalau teman kuliah, saya sering pinjam hpnya si Tufa (anak arab, yang nemenin saya beli hp), buat apa coba???ngegame juga hahahaha. Gamenya bagus soalnya hp c55, tembak-tembakan, kebetulan kamarnya pas di samping jadi sering ngerumpi disitu juga. Kalau hpnya nganggur saya pakai buat ngegame hahahaha. Hp saya bener-bener hp pengangguran, nganggur gitu aja, udah nggak ada yang sms apalagi telpon hahaha. Ditambah kurang kasih sayang sama yang punya, kasihan juga tapi gitu-gitu sering saya elus-elus kok sebelum tidur sambil bilang "kok nggak bunyi-bunyi ya hpku" hahaha. Alhamdulillah bertahan 2 tahun, habis itu saya jual. Ternyata benar adanya, rumput tetangga lebih hijau ya hehehe.



***
Sabtu,10/5/2014
@hmzwan