Siak
Bismillahirrahmaanirrahim...
Pulang kampung ke Surabaya kemarin, kebetulan sambang ke rumah emak cuma sehari semalam. Emak sumringah nggak karuan, bagaimana bisa saya mendadak pulang setelah dua hari sebelumnya kami cekikikan, cerita-cerita via telpon, eh sekarang sudah nongol aja di rumah hehe. Alhamdulillah emak sehat dan semoga usianya semakin berkah amin..Malam-malam saya sms sahabat sejak kecil dulu sampai sekarang, masih satu desa, salah satu sahabat yang rutin setiap bulannya sms saya. "Em (manggil saya HM), apa kabar??kamu sehat kan??gimana, udah hamil belum??bla bla bla...". Saya menyuruhnya untuk datang ke rumah pagi-pagi sebelum berangkat ke sekolah (profesi guru).
Pagi-pagi dia datang bersama suami dan kedua anaknya, setelah cipika-cipiki dia duduk disamping saya, sementara suami dan anaknya bermain ayunan di depan mushola samping rumah. Setelah tanya kabar dan lain sebagainya, tiba-tiba dia bercerita.
Dia : Aku kemarin ikut PNS, tapi nggak lolos Em....satu sekolah yang daftar tiga, dua temenku lolos, aku sendiri yang nggak...(wajahnya cukup kecewa).Bayangin, aku sendiri yang nggak lolos..!!!
Saya : Sabar mbk...belum waktunya mungkin, siapa tahu tahun depan atau tiba-tiba diangkat jadi PNS, kan udah ngajar lama di sekolah (kebetulan ngajar di sekolah Negeri).
Dia : Amin....aku nggak nggawe duwek kok Em (aku nggak pakai uang kok Em), nggak ngerti maneh koncoku loro iku, ambu-ambune nggawe duwek (nggak tahu juga dua temanku itu, kayaknya pakai uang)
Saya : Iya, yang sabar....belum jalannya mungkin mbk, pelan-pelan, lha wong bojo sampean kan yo wes PNS to ket biyen, kurang apa coba (lha suamimu kan sudah PNS dari dulu, kurang apa coba).
Kami sama-sama terdiam...entah, tiba-tiba saya berkata demikian..
Saya : Ibaratnya pean lagi nunggu rezeki jadi PNS dan bisa beli rumah, aku yo ngunu mbk...lagi nunggu rezeki anak. Dungo dinungo, mugi-mugi ndang diijabah pingine awak'e dewe (ibaratnya kamu lagi nunggu rezeki jadi PNS dan bisa beli rumah, saya juga gitu mbk, lagi nunggu rezeki anak. Saling mendoakan, semoga keinginan kita diijabah oleh Allah).
Dia : Aminnn...
Tak terasa sudah pukul 07.40, dia pamit pulang dan seperti biasa ada cokelat dari Malaysia untuk dia hehe. Semoga bisa diambil ibroh atau hikmah dari percakapan kami di pagi hari itu, selamat hari kamis, semoga berkah amin...
***
Siak,10/4/2014
@hmzwan