Showing posts with label Blog Competition. Show all posts
Showing posts with label Blog Competition. Show all posts

Tuesday 17 January 2017

Bakmi Lendir : Sajian Kreasi Bakmi Mewah Menggugah Selera

Bakmi Lendir : Sajian Kreasi Bakmi Mewah Menggugah Selera. Kebetulan minggu lalu saya baru pulang ke Batam, sempat kumpul dan sarapan bersama dengan keluarga bulek. Sayang sekali saya tidak beruntung mendapatkan kotak yang berisi mi lendir, dapatnya kwetiau goreng seafood. Sedangkan mi lendir jatuh ke tangan sepupu, hohoho. Nah, kebetulan kemarin siang suami pingin makan mi, pas banget masih ada stok Bakmi Mewah di kardus. Entah tiba-tiba pingin bikin Bakmi Mewah jadi mi lendir. Langsung eksekusi deh di dapur. 

Jika teman-teman pernah mencicipi mi lendir yang populer di Batam,khususnya Tanjung Pinang. Kali ini saya mau berkreasi membuat mi lendir spesial menggunakan Bakmi Mewah. Mi lendir banyak di temui di Kota Batam, ada yang menjajakan di ruko sampai pedagang kaki lima. Mi lendir merupakan Kuliner khas Batam, khususnya daerah Tanjung Pinang. Sajian mi kuning yang diberi kuah kacang kental, taburan cabai rawit potong dan telur rebus. Disebut mi lendir karena tekstur kuah kacangnya yang kental. Ohya, bahan utama membuat kuah kacang menggunakan ubi jalar yang berwarna kuning, atau jika tidak ada bisa diganti dengan kentang. Rasanya tetap enak, kental, manis dan cocok dinikmati dengan mi.
Mengapa harus mi lendir?kan bisa mengkreasikakan Bakmi Mewah dengan berbagai ide menu lain. Lagi-lagi, atas nama rindu menikmati sepiring mi lendir dan entah rasanya sebelum memasak saya sudah bisa membayangkan kenyalnya Bakmi Mewah yang diaduk menjadi satu dengan kuah kacang. Uww, yummmiiii. Dan, ternyata hasilnya memuaskan, banget. Satu hidangan bakmi lendir nggak cukup buat berdua, nyesel banget. Kata suami saya, "Enak ya, Bakmi Mewah dicampur kuah kacang!!!". Biar nggak dibilang hoax, mari berkreasi..

BAKMI LENDIR
Bahan utama yang di perlukan:
1 kotak Bakmi Mewah
Air secukupnya untuk merebus mie

Bahan kuah kacang : 
1 gelas air
3 sdm minyak goreng
50 gr kacang tanah,goreng lalu haluskan
3 sdm gula merah sisir
1 buah kentang,kukus lalu haluskan
1 lembar daun salam
1 batang sereh
2 sdm tepung maizena, cairkan dengan 3 sdm air
Garam secukupnya
Kaldu bubuk secukupnya

Bahan pelengkap :
75 gr taoge rebus
2 butir telur rebus
Cabai rawit, potong kecil-kecil
Daun bawang, potong kecil-kecil
Kerupuk

Bumbu yang dihaluskan :
1 buah cabe merah
4 siung bawang putih
5 buah cabe rawit

Cara membuat Bakmi Mewah :
Buka kemasan Bakmi Mewah, sisihkan kecap, minyak, sambal dan daging ayam.
Panaskan air sampai mendidih.
Rebus mie dan daun bawang kering ke dalam air mendidih selama kurang lebih 3 menit.
Setelah direbus kurang lebih 3 menit, tiriskan mie dan daun bawang.
Tuang kecap dan minyak, aduk rata. Sisihkan.

Cara membuat kuah kacang :
Panaskan minyak goreng, tumis bumbu halus, daun salam dan sereh sampai harum.
Masukkan 1 gelas air, tunggu sampai mendidih.
Masukkan kacang goreng dan kentang yang sudah dihaluskan, gula merah, garam dan kaldu bubuk. Aduk, koreksi rasa.
Masukkan tepung maizena yang sudah dicairkan dengan air, aduk sampai kental.
Jika rasa sudah ok dan kuah sudah kental, angkat, saring. Sisihkan.

Cara penyajian :
Tata Bakmi Mewah yang sudah direbus diatas piring, tambahkan daging ayam dan sambal, aduk rata.
Tambahkan taoge rebus.
Siram mi dengan kuah kacang.
Beri irisan telur rebus, taburi potongan cabai rawit, daun bawang dan kerupuk.
Bakmi lendir siap dinikmati.

Setelah Bakmi Lendir siap, saya langsung menikmatinya bersama suami. Mencampur jadi satu mi dengan kuah kacang yang creamy dan rasanya enak bangeeet. Serius, enak bangetttt. Terbayar sudah rindu menikmati mi lendir dan bayangan saya mengkreasikan Bakmi Lendir menggunakan Bakmi Mewah. Tekstur mi yang lembut, licin, kenyal, tipis dan tidak mudah putus saat dinikmati. Aromanya pun menggugah selera, apalagi ditambah daging ayam dan jamur asli yang juicy banget di mulut. Hmmmm, sedap mantap!.

Tips membuat kuah kacang
1. Jika tidak ada ubi jalar, bisa diganti dengan kentang rebus.
2.Kentang dan kacang goreng harus dihaluskan sehalus mungkin.
3. Gunakan gula merah agar manisnya pas.
4. Untuk tekstur kekentalan kuah sesuai dengan selera, biasanya ada yang kental sekali ada juga yang sedikit encer. Saya lebih suka yang kental, pas dan cocok banget rasanya jika disatukan dengan mi.

Resep ini recommended banget, buat pecinta Bakmi Mewah yang mungkin bosan dengan menu biasa. Tanpa menghilangkan tekstur mi yang kenyal, licin, tipis dan tidak mudah putus. Dan bikinnya pun mudah dan cepat, nggak butuh waktu lama. Jadi, tunggu apalagi, yuk berkreasi dengan Bakmi Mewah.

Teman-teman ada yang sudah pernah berkreasi dengan Bakmi Mewah??ayo dong sharing...

Saturday 30 July 2016

CERIA : Menikmati Tradisi Lebaran di Kampung Suami

CERIA : Menikmati Tradisi Lebaran di Kampung Suami. Lebaran, bagi umat islam di seluruh pelosok negeri tentunya menjadi momen istimewa yang selalu ditunggu. Tak terkecuali dengan saya dan keluarga, bahkan lebaran belum usai pun rencana lebaran yang akan datang sudah dipersiapkan, meskipun hanya sekedar omongan saat berkumpul dengan keluarga besar. Tahun ini saya, suami dan baby K yang saat itu baru berusia 6 bulan mudik ke Jawa dan berkesempatan menikmati indahnya momen istimewa, lebaran bersama keluarga besar di Jombang dan Ponorogo. Alhamdulillah…


Menikmati Tradisi Lebaran di Kampung Suami
Ada apa gerangan di kampung suami, KOREA, Kota Reog Asli alias Ponorogo hehehe. Berikut tradisi lebaran yang masih sangat kental di kampung suami, khususnya di daerah Sawo.
1. Bersih-bersih rumah di H-1 lebaran
Mungkin nggak hanya di Korea saja ya yang bersih-bersih rumah, eh…Ponorogo maksudnya hehehe (intermezzo kakak). Di Jombang dan daerah lain mungkin juga bersih-bersih rumah, tapi yang membedakan dan membuat saya terkesan adalah bersih-bersih rumahnya serentak gitu. Jadi, deretan rumah A-Z mayoritas mengeluarkan kursi tamu, mulai dari dikebas-kebas sampai dibersihkan menggunakan air, biar kinclong gitu. Sebagian ada yang mengecat rumah, nyuci tikar di wangan, sungai kecil di pinggir jalan. Bener-bener kerasa banget menyambut lebarannya.
2. Membuat aneka makanan untuk lebaran
Kalau didaerah saya, paling mentok yang bikin sendiri itu rengginang dan pertulo. Tapi di daerah kampung suami H-3 sudah mulai ramai bikin tape, ada yang nggoreng kacang tanah pakai pasir, wajik dan lain-lain. Paling kerasa pas bikin tape, bareng-bareng gitu.
3. Bodo bareng
Bodo itu bahasa jawanya lebaran atau hari raya idul fitri. Setelah shalat idul fitri, saya dan keluarga besar ibu mertua sungkem dengan nenek, setelah makan bersama selanjutnya saya dan keluarga inti suami turun gunung, hehehe. Kebetulan rumah nenek ada di daerah atas, naik ke gunung gitu hehehe. Pas mau turun saya dikagetkan dengan suara takmir masjid (masjid berada di depan rumah nenek), saya kira ada yang meninggal ternyata pengumuman untuk muda mudi dan anak-anak untuk segera berkumpul di masjid karena acara bodo bareng atau silaturahmi bareng dari pintu ke pintu akan dimulai. Waaaa….seru bangettt, ternyata acara beginian masih ada disini. Dan bukan hanya muda mudi dan anak-anak saja lo, tapi bapak-bapak dan ibu-ibu juga begitu, keliling desanya berjama’ah. Bapak-bapak keliling dari pintu ke pintu bersama bapak-bapak lain, begitu juga dengan ibu-ibu. Kalau di daerah saya sudah nggak ada lagi tradisi seperti itu, jadi lebaran bareng keluarga masing-masing gitu. Seru….^^


4. Bawa sembako dan kue
Kebetulan tahun ini, saya, suami dan baby K lebaran di Ponorogo lumayan lama, sampai hari raya ke 4. Jadi saya benar-benar melihat dan menyaksikan hal-hal yang menurut saya sudah hilang tapi di daerah ini masih kental tradisi lebarannya.  Kalau di daerah Jombang, Batam dan Siak Sri Indrapura – Riau (kebetulan saya sudah pernah lebaran di daerah-daerah tersebut) saat bertamu ke rumah saudara, hanya bawa badan saja. Tapi di Ponorogo, khusunya di daerah kampung suami, kita yang bertamu membawa sekantong (kantong kresek ukuran sedang) yang berisi sembako dan kue. Kalau kita mau bertamu ke 7 rumah, dari rumah bawa 7 kantong kresek, hehehe…lumayan ya. Mayoritas isinya gula satu kilo, roti biskuit, wafer dan kue lainnya, misalnya stik balado atau kacang tanah open.  Jadi, kira-kira sudah membayangkan, berapa karung gula dan biskuit di rumah mertua??hehehe.
5. Salam tempel
Nah ini nih yang bikin saya malu, yaaa….semacam malu-malu mau gitu, hahaha. Nah, kebetulan tahun-tahun sebelumnya saya dan adik ipar belum punya momongan, Alhamdulillah tahun ini masing-masing bawa satu anak.  Ternyata di daerah kampung suami, setiap rumah selalu ngasih amplop berisi uang untuk anak-anak dan balita. Seriusss setiap rumah??yaelah, serius pake banget kakak. Makannya, wow banget kan, hahaha. Uwww….pantesan anak-anak perempuan banyak yang bawa tas, ternyataaa, hahahaha.  Jadi, sudah dipastikan kalau lebaran tahun ini salam tempel baby K nempel ke tangan emaknya, hehehe. Alhamdulillah, berkah lebaran…

Mudik dan lebaran tahun ini di kampung suami lumayan terobati setelah tahun lalu gagal mudik karena mendadak hamil. Meskipun kali ini bukan untuk pertama kali merasakan lebaran di kampung suami, tapi tahun ini saya baru melihat banyak tradisi yang masih kental dengan lebarannya. Mungkin karena cukup lama liburan di Ponorogo, jadi cukup berkesan dan bahagia tentunya. INTINYA, lebaran tahun ini sungguh indah, Alhamdulillah…

Ohya, sebelum berakhir cerita tentang lebaran asyik di Ponorogo, saya mau kasih info keren tentang event Diaryhijabercom yang akan dilaksanakan di Hari Hijaber Nasional. Untuk detailnya, silahkan catat baik-baik ya..jangan sampai ketinggalan^^
Nama Acara : Hari Hijaber Nasional
Waktu : 07 Agustus 2016 – 08 Agustus 2016
Tempat : Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat



Teman-teman, gimana lebarannya tahun ini??punya Cerita Lebaran Asyik??ayo dong cerita….^^

*****


Saturday 25 April 2015

#CurhatanRasa Koepoe Koepoe: Cerita Seru dibalik Dapur

A recipe has no soul. You as the cook, must bring soul to the recipe.

Buat saya, memasak adalah hal yang terkadang menyenangkan, sebaliknya terkadang menyebalkan. Menyenangkan karena mood untuk memasak sedang baik, ingin menikmati satu masakan yang dirindukan, atau sudah bosan jelajah rasa alias makan diluar.  Menyebalkan karena...terlalu banyak mamasukkan garam di masakan, lupa memasukkan garam dan gula, bikin pizza gagal, bikin roti apalagi, super gagal, dan satu lagi yaitu gosong.  Dan, ceritanya bermula dari sini...

Me vs My Husband
Beberapa hari yang lalu kami pergi ke pasar membeli sayur dan ikan nila, kebetulan suami pingin banget ikan bakar. Sesampainya di rumah saya mempersiapkan bahan-bahan untuk menu hari itu, kulupan kangkung, lalapan dan sambal tomat. Ketika saya mempersiapkan bumbu ikan bakar, tiba-tiba suami nyeletuk "Iwak'e tak bakar yo dek.." , dengan senang hati saya mengiyakan. Artinya setelah sayur dan sambal beres, saya leyeh-leyeh, ahaiiiiiii *koprol kemudian kayang*.  Seperti biasa, ketika suami sibuk di depan kompor, saya juga tidak kalah sibuk, yaitu otak atik handphone hehehe. Tapi, 10 menit kemudian saya mencium bau agak aneh, ternyata ikannya sedikit gosong, bukan hanya ikannya saja yang agak gosong tapi wajannya ikut gosong hahaha. Bonusnya, ikan nilanya sudah nggak berbentuk ikan lagi, sudah amburadul nggak karuan xixixi. 


#CurhatanRasa "Kisah dibalik ikan bakar"

Today's menu has two choices, take it or leave it. 

#CurhatanRasa  seorang istri
Meskipun ikan nila bakarnya gosong dan amburadul, tapi percayalah saya hanya senyum-senyum nggak karuan. Sambil mbatin dalam hati "itu ikan gimana rasanya ya...", tapi berhubung bumbu ikan bakar yang saya racik cihuy dan yahud, jadinya alhamdulillah nikmat.  Enak, krenyes-krenyes, manis pedas. Jadi, saya memilih Take it, hajar ikannya sampai tulang-tulangnya hehehe. 


Me vs Koepoe Koepoe
Pertama kali kenal koepoe koepoe pas mulai belajar masak, waktu itu saya beli baking powder buat bikin kue. Baking powder merupakan bahan pengembang yang berfungsi untuk mengembangkan kue atau cake, jadi kalau pakai BP, nggak bantat hehehe. 
 

Tips merebus daun pucuk ubi / daun singkong 
Lain dulu lain kemarin, pas banget kemarin saya beli daun pucuk ubi atau daun singkong. Kebetulan mau saya masak sayur bobor, sebelum merebus daun singkong, suami mengingatkan saya untuk menambahkan baking powder. Kok dikasih baking powder??kata suami saya, fungsinya untuk melunakkan dan melembutkan daun singkong yang direbus. Ohya, satu lagi, daun singkongnya tidak berubah warna lo, tetep hijau. Jadi, nggak perlu nunggu lama lagi deh buat ngerebus daun singkong.


Baiklah, #CurhatanRasa dan perasaan saya minggu ini warna-warni banget, mulai dari kejadian ikan nila bakar yang gosong tapi rasanya enak, sampai dapat tips dari suami cara merebus daun singkong yang cepet tanpa menunggu lama, yaitu pakai baking powder koepoe koepoe.
Penasaran???silahkan coba dirumah ya, semoga bermanfaat^^



Teman-teman punya cerita seru nggak minggu ini???


*******

Sunday 5 April 2015

Foodpanda : Cara Gampang Pesan Makanan Via Online

Assalamualaikum...
Lama rasanya nggak ngeblog dan bewe cantik, kurang lebih 10 harian libur ngeblog, libur panjang jadi waktunya jalan-jalan alias meninggalkan sementara kota Siak Riau hehe. Sampai di Batam ternyata hujan, pingin makan yang enak-enak tapi malas keluar rumah. Jadi ingat beberapa waktu sering lihat teman-teman ngobrolin tentang platform pesan antar makanan via online, namanya foodpanda. Nggak perlu susah dan bingung kalau lapar, tinggal buka webnya, bisa lewat komputer atau aplikasi hp, tinggal pesan via online dan tunggu beberapa saat. FYI, foodpanda berdiri sejak tahun 2012 dan sudah memiliki banyak patner. Selain itu, foodpanda juga tidak hanya bisa diakses dengan menggunakan komputer saja,tapi dengan hp smartphone juga bisa. Artinya, bisa pesan dan buka dimana saja, asik kan...

Kemarin saya coba aplikasinya, cari kota Batam ternyata belum ada. Atas nama penasaran dan pingin tahu, jadi saya survey dulu webnya, nanti kalau pulang ke Jawa, pingin nyobain foodpanda delivery. Ternyat caranya gampang banget, pertama-tama buka aplikasinya, lalu pilih lokasi tempat tinggal kita. Setelah itu, akan keluar banyak pilihan restaurant dan makanan, terbukti ya, lumayan banyak dan bikin ngiler hehe.

Klik makanan yang kita pesan, akan keluar banyak menu, tinggal pilih sesuka hati. Setelah pilih makanan, klik Add to basket, lalu keluar total pembayarannya. Terakhir, tinggal pilih cara pembayaran, dan mengisi nama, alamat dan no hp. Gampang kan??


Foodpanda in your pocket
Nah, yang belum instal aplikasinya, silahkan instal ya..

Serba Serbi Foodpanda
1. Bisa di akses dimanapun, jadi memudahkan kita untuk memesan makanan secara delivery.
2. Banyaknya pilihan resto, jadi kita bisa leluasa memilih dan memesan makanan sesuai dengan keinginan. Misalnya kita ingin beberapa makanan yang berbeda, tinggal pilih saja dan masukkan ke kerangjang belanjaan.
3. Sering ada diskon dan promo.
4. Adanya logo Halalnya, ini penting banget buat saya. Bisa langsung terlihat di pilihan banyak resto, ada logo halal bentuk bulat dibawah logo restonya. 
5. Bisa langsung pesan dan bisa juga jadi meber foodpanda lo.
6. Hanya ada di kota-kota besar, harapan saya, semoga foodpanda bisa melebarkan sayapnya di kota-kota lainnya, misalnya saja kota Batam hehehe.

Kebayang banget, pas kita sedang malas keluar rumah atau sedang ingin menikmati makanan yang enak, setidaknya pilihannya jatuh ke pesan antar makanan via online. Tul nggak??

Teman-teman ada yang pernah pesan makanan via foodpanda??ayo dong bagi-bagi cerita...^^

***
Twitter: @foodpanda_ID
Facebook : Foodpanda
Foodpanda Blog Contest Challenge : IDFB

Thursday 5 February 2015

Sensasi Nggowes Seru dengan Sepeda Polygon

Aku dan polygon
Ceritanya saya kuliah di Malang dan tinggal di rumah kos yang tidak seperti kos-kosan pada umumnya, tinggal satu rumah dengan ibu kos dan hanya ada satu kamar yang disewakan. Jadi sudah pasti saya dan satu seorang teman sudah seperti anak sendiri, semua fasilitas ada. Dan salah satunya sepeda Polygon, ayah kos suka olahraga sepeda, jadi di rumah ada 3 sepeda. Satu model bmx ukuran kecil untuk anaknya yang SD, satu lagi model sepeda gunung dan yang terakhir model urban. Kebetulan saya sering keluar jalan kaki, sekedar untuk mengerjakan tugas di kampus, mengetik tugas di rental komputer, atau beli makanan yang jaraknya lumayan untuk pejalan kaki seperti saya. Kebetulan kos-kosan saya jauh dari tempat yang strategis, jadi harus jalan ke depan kampus atau ke belakang asrama kampus jika mencari makan. Ayah kos sering lihat saya jalan, akhirnya saat kami menonton tv di ruang tengah, beliau bilang ke saya "Dek, pakai aja itu sepedanya yang merah kalau mau kemana-mana". 

Gayungpun bersambut, sejak itulah kemana-mana saya selalu pakai sepeda Polygon milik ayah kos, mulai dari sepedaan pagi  keliling Dinoyo Malang, mengerjakan tugas kuliah, main ke kos-kosan teman, salah satu saksi hidup saya sepedaan kemana-mana adalah Miss Rochma hehe, sekedar keliling kampus sampai mencari makan. Seringnya jika libur kuliah, saya sering janjian atau kadang dijemput teman-taman untuk seru-seruan sepedaan pagi.  Selama 6 tahun itulah hari-hari saya ditemani dengan sepeda Polygon milik ayah kos, kebanyakan teman-teman mengira kalau sepeda tersebut milik saya hehehe. 
Saksi sepedaan pagi dengan teman-teman di kampus, so cheerssss ^^

Polygon, sepeda impian 
Siapa yang tidak tahu sepeda merk Polygon, sepeda produksi Indonesia berkualitas export. Harga sepeda yang  katanya mahal, model bagus, bodinya pun tak kalah menarik. Jadi ingat kata-kata ini "ada rupa ada harga", jadi sudah dipastikan kita puas dengan produknya. Selama 6 tahun saya memakai sepeda Polygon model urban, tidak pernah ada masalah, bannya lebih lebar dan nyaman sekali saat dipakai. Selama 6 tahun itu juga saya tidak pernah mengalami ban bocor atau ganti ban sekalipun, padahal saya sering memakainnya di jalan bebatuan atau makadam. Nggak ada duanya,  desainnya keren, dipakai nyaman, sadelnya mantap, remnya cakram banget, pokoknya sepedanya keren deh.

Bicara soal sepeda Polygon, satu hal yang membuat saya terheran-heran saat untuk pertama kalinya  tinggal di Siak - Riau.  Mayoritas warga menggunakan sepeda Polygon, meskipun sebagian ada yang masih menggunakan sepeda model lama yang ada keranjangnya. Memang sepeda masih ngehits di Siak??eits, jangan salah. Baru kali ini saya melihat kota yang mayoritas penduduknya hobi olahraga, setiap sore ada saja anak-anak muda yang sepedaan, mulai dari menggunakan sepeda gunung, sepeda urban, sampai sepeda bmx. Dan rata-rata menggunakan sepeda model urban merk Polygon, seru dan keren kan??. 

Karena mayoristas di Siak banyak yang hobi sepedaan, jadi mau tidak mau suami tergiur ingin beli sepeda Polygon. Kapan hari kami jalan-jalan ke toko sepeda, di Siak ada satu toko sepeda khusus Polygon, ada di ruko jalan raja kecik. Semoga tahun ini punya sepeda impian terwujud aamiin.  Kalau sudah punya sepeda impian Polygon, kan bisa seseruan dan menghabiskan waktu libur dengan sepedaan sore keliling kota Siak.
 Deretan sepeda Polygon di depan Istana Siak.

P is for Polygon
Kebetulan sepeda ayah kos yang saya pakai merk Polygon model urban atau yang bentuknya standar, warnanya merah tapi ada warna lain yaitu abu-abu dan hitam. Sadelnya bisa dinaik turunkan sesuai dengan apa yang kita inginkan, kalau sudah pas biasanya lebih enak dan nyaman saat mengendarainya. Berbeda halnya jika terlalu tiggi, rasanya tidak seimbang dan kurang nyaman saat berkendara. Nah, kalau teman-teman penasaran dengan bentuk sepeda Polygon model urban, ini ada ulasannya sedikit, dan kalau mau tau lebih banyak tentang model sepeda Polygon bisa langsung cek di Polygon Bikes Store.
Persis seperti ini sepedanya Ayah kos, tapi warnanya beda^^
P is for Polygon. Diacara Tour de Siak, ini sepedaku, mana sepedamu??

Teman-teman punya pengalaman nggowes seru nggak pakai sepeda Polygon??ayo dong cerita^^

****




Thursday 29 January 2015

Rambut Kucel, Ellips Aja...

Rambut kucel, kriwel-kriwel, kata orang sudah kayak pecel. 
Sepenggal lagu KMD "Kursus Mahir Dasar" saat pelantikan pembina terngiang-ngiang di telinga saya, bagaimana tidak, saya termasuk perempuan yang buta tentang hal-hal yang berbau perawatan dan kecantikan. Perempuan yang kata teman-teman saya terbilang tomboi dan apa adanya atau tidak neko-neko. Mulai urusan fashion, dandan, sampai cara berjalanpun tak luput dari pandangan teman-teman. Mungkin karena tipikal perempuan yang cuek bebek dengan segala hal, jadi saya enjoy saja. Ketika teman-teman satu kos asik maskeran, lululuran dan pijat-pijatan rambut seperti di salon-salon, saya memilih menjadi pemijat dan bagian foto-foto. Bagi saya, itu semua buang-buang waktu dan nggak ada kerjaan hahaha. 

Sampai pada akhirnya saya lulus kuliah dan mengajar di salah satu sekolah swasta di Malang, mulai kenal dan berbaur dengan banyak guru. Otomatis banyak hal baru yang saya dapatkan, terutama teman-teman guru perempuan. Mulai dari yang dandananya biasa, sederhana, cantik, sampai cantik sekali. Semakin kenal lebih dekat pastinya banyak hal yang kami bagi, ada yang bercerita tentang kosmetik terbaru, katalog baru, mengajak spa, coba-coba salon baru yang promo sampai perawatan rambutpun tidak ketinggalan. Apa sih yang nggak buat ibu-ibu, semuanya jadi bahan rumpi bersama di meja kantor hehehe. 

Setidaknya setelah berbaur dengan ibu-ibu, wawasan dunia perempuan terbuka lebar. Sekian tahun baru sadar kalau saya memiliki wajah dan rambut kucel hehehe, wajah kucel karena tidak pernah bedakan, rambut kucel karena dibiarin saja. Rambut kucel menurut saya itu, berantakan, tidak terawat, lepek, kaku dan menimbulkan ketombe yang menggumpal sampai pada taraf gatal-gatal dan berdarah pada kulit rambut. Uuugh, nggak banget, tapi kok saya dulu betah ya hahaha. Tahunya kalau seminggu tidak keramas, kulit rambut sering gatal, bahkan sering sampai berdarah karena terlalu keras dan semangat saat menggaruk. Kalau sudah gatal dan berdarah pas malam sebelum tidur, buru-buru saya mandi, mandi rambut saja, itupun asal kecampur dengan sampo, bilas, selesai dan tidur nyenyak. Kebiasaan itu berulang-ulang sampai bertahun-tahun lamanya. 
Masa-masa keramas seminggu sekali,bahkan lebih^^

Gara-gara keponakan, seketika berubah
Kalau tantenya tomboi, artinya....tidak sepenuhnya menurun ke keponakan. Berbeda dengan saya, keponakan feminim sekali, kosmetiknya komplit. Tipikal perempuan cantik, karena semuanya tertata dengan rapi. Keluar kamar mandi selalu menebar bau harum dan wangi, dari ujung rambut sampai kaki.  Biasanya setelah pakai handbody, keponakan saya langsung pakai pengharum rambut, saat itu saya tidak tahu kalau ternyata itu vitamin rambut. Yang saya tahu, dia selalu harum setelah selesai mandi. Itulah yang saya perhatikan ketika saya pulang ke rumah ibu.

Setelah menikah semuanya berubah, gara-gara keponakan, saya jadi tahu dan sadar betapa pentingnya sebuah perawatan. Salah satunya perawatan rambut sehat, ketika belanja bulanan banyak hal yang saya ambil di rak sampo dan salah satunya mencari vitamin perawatan rambut ellips. Vitamin rambut pertama yang saya coba, satu karena sewaktu kuliah teman satu kamar juga pakai ellips, kedua keponakan saya juga pakai ellips. Jadi, atas nama terkena virus ingin tampil harum di depan suami, salah satunya adalah setelah keramas memakai vitamin rambut yang harumnya wangi sekali.
Stok perawatan rambut sehat, ellips^^

Bye-bye kucel, bye bye lepek, bye bye rambut kusam
Ellips salah satu saksi dalam perubahan hidup saya, cieee.... Bagaimana tidak, saya belum bisa membayangkan kondisi rambut saya dulu, kucel, lepek, keramas seminggu sekali, itupun kalau ingat dan alarmnya gatal nggak karuan.  Sebenarnya ciri-ciri rambut tidak sehat dan rusak penyebab satu-satunya bukan karena sering styling, misalnya diblow, dicatok atau diwarnai. Tapi bisa juga karena tidak dirawat dengan baik, seperti yang saya alami.

Jika punya rambut rusak, kucel dan lepek, jangan takut dan dibiarkan saja. Saat ini banyak sekali jenis perawatan rambut, mulai perawatan di salon sampai di rumah. Salah satunya adalah dengan penggunaan keratin, keratin adalah protein alami yang ada pada rambut yang nantinya akan membentuk jaringan yang kuat. Jika perawatan rambut dengan keratin biasanya ada di salon dan membutuhkan uang banyak, maka kita bisa meminimalisir itu dengan perawatan yang tidak kalah dengan di salon. Yaitu menggunakan Ellips vitamin rambut dengan formula yang disempurnakan, diperkaya Pro Keratin Complex yang dapat menutrisi rambut kita. Ada tiga varian, hair repair, silky black dan smooth & silky.  Karena rambut saya tidak kering dan rusak akibat proses kimiawi misalnya pengritingan dan pelurusan, jadi saya memakai yang silky black sama smoth & silky, atau yang warna hitam dan kuning.
Koleksi atau stok elips vitamin rambut,yang di botol tinggal 4 biji^^

For your information saja, kalau silky black atau yang warna hitam itu diperkaya dengan Pro Keratin Complex, kemiri dan aloe vera oil. Membantu menutrisi dan melindungi rambut dari sinar matahari serta membantu merawat kemilau sehat rambut hitam kita. Jadi, nggak usah takut kalau terkena sinar matahari langsung. Sedangkan yang kuning atau smooth & silky, diperkaya dengan Pro Keratin Complex dan aloe vera oil saja, membantu merawat dan menjaga kelembaban rambut kita. 

Tips merawat rambut untuk wanita berhijab
Untuk yang berjilbab dan takut rambutnya tambah lepek, kucel dan kusam. Jangan takut, ini saya kasih tips merawat rambut dari ellips untuk wanita berhijab.
1. Keramas seperti biasa
2. Setelah rambut setengah kering, tuang isi ellips hair vitamin Pro Keratin Complex ke tanganmu
3. Usapkan secara merata pada batang rambut sampai ujung rambut
4. Biarkan sampai kering dengan sendirinya, tanpa dibilas
5. Tata atau sisir rambut seperti biasanya
6. Pakai jilbab jika ingin berkativitas
Bye-bye kucel, bye bye lepek, bye bye rambut kusam

Gampang kan??tinggal tuang dan diusap ke rambut tanpa dibilas. Rasakan manfaatnya, setelah saya memakai vitamin perawatan rambut ellips, rambut saya semakin lembut, harum dan jatuh. Kalau dulu kaku, lepek, pokoknya kucel banget, beda dengan rambut orang-orang. Setiap melihat iklan yang berhubungan dengan perawatan rambut, saya selalu mbatin dalam hati, kapan ya rambut saya bisa cantik. lembut dan jatuh seperti itu. Dan, akhirnya terjawab sudah sekarang, impian saya memiliki rambut yang lembut, halus dan jatuh terwujud. Itupun tidak hanya terasa dalam satu hari tapi berhari-hari, hasilnya saya semakin rutin dan rajin merawat rambut dengan vitamin rambut ellips setelah keramas. Rambut bagai terlahir kembali, so, bye bye rambut kucel.
Rambut kucel??Ellips aja....

Teman-teman perawatan rambut juga nggak??ayo dong share disini^^
Pink for hair repair
Yellow for smooth & silky
Black for silky black
******









Wednesday 27 August 2014

Jamu Indonesia: Warisan Budaya yang Turun-temurun


"Buk, sampean mantun sakit to?"
"Loh, dikandani sopo?"
"Mbak obi"
Demikianlah sepenggal dialog antara saya dan ibu beberapa waktu yang lalu, tepatnya dua minggu selesai hari raya. Saat itu saya mendapat kabar dari mbak kalau ibu sedang sakit perut, setelah saya kroscek langsung ke ibu, ternyata maghnya kumat. Penyakit lebaran yang selalu menghampiri, sakit perut karena makan campur-campur, apalagi pas momen halal bihalal. Semua makanan tumpah ruah, mulai dari buah, snack, kue kering, kue basah sampai makanan berat seperti gulai, opor, sate, bakso dan lain sebagainya. Setelah di bawa ke dokter dan minum obat, seperti biasa, bukan ibu namanya kalau tidak membuat jamu racikan sendiri. Dari kecil saya sering melihat ibu buat jamu godog yang di rebus di tempat yang terbuat dari tanah liat, lalu diminum bersama alm abah, dan anak-anaknya juga termasuk saya. Meskipun tidak banyak setidaknya lidah saya pernah merasakan rasa dari air berwarna cokelat tersebut, pait-pait gimana gitu. Emang sembuh??alhamdulillah rasa klunyur-klunyur yang ibu rasakan di daerah ulu hati (katanya) hilang, badan terasa lebih hangat. Tidak susah mencari bahannya, hanya lempuyang dan daun sirih saja, digodok lalu diminum hangat-hangat.

Seminggu setelahnya ketika saya telpon ibu, beliau cerita kalau cak Rochim (tetangga yang dulu ngaji di rumah) sakit liver dan menginap selama dua hari di rumah sakit. Yang membuat ibu kaget (saat cak Rochim bercerita), sebelum pulang cak Rochim diberi pesan resep jamu oleh dokter. Cak Rochim disuruh beli temulawak 1 kg dan temuireng 1 kg, digiling atau di parut, lalu dicampur dengan air 1 liter, disaring atau diperes lalu diminum. Resep tersebut untuk 1 hari, diminum secara pelan-pelan. Dan alhamdulillah sekarang cak Rochim sembuh, kalau livernya terasa kambuh biasanya ia langsung meminta istrinya meracik resep tersebut. Begitulah ibu, hampir setiap saya telpon selalu ada secuil cerita tentang jamu yang disisipkan. Dan, setiap beliau cerita atau memberi saya resep jamu baru, maksudnya baru saya tahu, selalu saya tulis di buku catatan, siapa tau nanti butuh jadi langsung buka buku.


Jamu Sebagai Warisan Kebudayaan Dunia
Selintas membaca kembali tulisan Jaya Suprana "Jamu Sebagai Warisan Kebudayaan Dunia" (kompas,29 maret 2013) di Biofarmaka.ipb.ac.id yang mana ia sempat bahagia ketika mendapat kabar dari wakil Menteri Kebudayaan Prof Dr, Wiendu Nuryanti dan Direktur Jendral Kebudayaan Prof Dr. Katjung Marijan bahwa jamu telah resmi dipersiapkan Kemendikbud untuk resmi diajukan ke lembaga kebudayaan PBB UNESCO demi memperoleh pengakuan sebagai Warisan Kebudayaan Dunia karsa dan karya bangsa Indonesia. Mungkin bukan hanya Jaya Suprana yang bahagia atas kabar ini, tapi lapisan masyarakat Indonesiapun sangat mendukung kesungguhan tersebut, mulai dari tukang jamu ider, jamu gendong, jamu toko, orangtua, masyarakat luas, sampai pemerintah.

Siapa yang tidak kenal jamu, terbuat dari tanaman obat yang banyak kita jumpai di pasar tradisional. Salah satu warisan budaya yang turun temurun dari nenek moyang yang sampai saat ini masih menjadi budaya bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, termasuk keluarga besar ibu saya. Berbagai tanaman obat yang kaya akan manfaat tersebar luas di Indonesia, mulai dari Sabang sampai Merauke. Diramu dengan cara sederhana, mulai dari di godog, diperas sampai dengan cara di parut dan diminum mentah. Salah satu tanaman obat yang banyak manfaatnya dan banyak digunakan untuk obat tradisional atau pencegahan penyakit adalah jahe, seperti pereda flu, masuk angin, batuk, sakit kepala dan lain sebagainya.  

Jika mungkin sepuluh tahun yang lalu, banyak yang menganggap remeh khasiat dan kebiasaan minum jamu, tapi tidak dengan akhir-akhir ini, dimana masyarakat sebaliknya memilih untuk kembali ke alam atau herbal. Mengenal lebih dekat berbagai tanaman obat, bahkan banyak sebagian masyarakat yang memilih untuk menanan tanaman toga di pekarangan rumah. Tidak terlalu sulit membuat jamu sendiri karena kita bisa mendapatkan informasi dari mana saja, mulai dari orangtua hingga konsultan herbal yang marak di televisi. Bahkan tercatat puluhan riset PSB-IPB telah dipatenkan dan berpotensi tinggi untuk dikomersilkan. Kementerian Riset dan Teknologi saat ini menginisiasi kerja sama antara PSB-IPB dengan industri jamu di bawah koordinasi Gabungan Pengusaha Jamu. Jika dulu saya belum pernah mendengar ada dokter yang menganjurkan atau memberikan langsung resep jamu kepada pasiennya, kini setelah mendengar cerita dari ibu, rasanya tidak percaya dan kaget. Dokter memberikan resep jamu ke pasiennya?ini sungguh diluar dugaan saya sebelumnya, karena yang saya ketahui dokter masih anti dengan jamu, tapi tidak dengan dokternya Cak Rochim.

Saya bersyukur sekali karena sampai detik ini masih terus melestarikan warisan budaya nenek moyang yaitu dengan mengkonsumsi jamu, baik dengan cara meracik sendiri ataupun beli di tukang jamu ider (keliling) yang selalu lewat di depan kos-kosan. Siapa yang tidak mau sehat dan cantik dengan jamu, untuk itu mari kita lestarikan jamu sebagai warisan budaya yang turun temurun, jangan sampai warisan ini hilang dan tergerus oleh peradaban yang semakin berkembang. Jika bukan kita, siapa lagi...

***
27 agustus 2014
hana_tia@yahoo.com / @hmzwan

Referensi :
http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-upt/brc-ukbb/bccs-collection 
http://biofarmaka.ipb.ac.id/publication/journal 
http://www.beritasatu.com/kesehatan/128950-pusat-studi-biofarmaka-ipb-rintis-obat-herbal-dan-jamu.html
http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-news/brc-info/501-info-jamu-as-world-cultural-heritage-2013








Tuesday 26 August 2014

Impian Sang Pemimpi

"Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu."
 ~Andrea Hirata, Sang Pemimpi~
menelusuri satu persatu jutaan mimpi (doc.pribadi)
Tersadar setelah menikah bahwa apa yang disebut dengan mimpi adalah angan-angan yang perlahan tanpa disadari saat ini Tuhan sedang memeluk mimpi-mimpi itu. Dulu, sewaktu saya masih sekolah dasar dan hobi berpetualang sempat berangan-angan, itu terjadi saat sedang menunggu antrian untuk berseluncur dari peresan jembatan menuju sungai. Ingin keliling dunia, batin saya, lalu memejamkan mata dan terjun bebas ke sungai. Byurrr...ya, saat ini saya menyadari sepenuhnya, meninggalkan rumah demi sekolah di Ponorogo. Setelah 7 tahun di Ponorogo, lalu pindah ke Malang kurang lebih 7 tahun, 2 tahun di Batam dan berpindah ke Riau. Selanjutnya biarlah Tuhan yang akan memeluk mimpi-mimpi itu.

Hidup adalah pilihan, maka pilihlan impian yang baik
Tentunya setiap orang memiliki impian yang baik, begitu juga dengan saya. Hidup adalah pilihan, bahagia itu sederhana tapi tidak sesederhana itu. Ketika impian saya waktu kecil ingin keliling dunia, tiba-tiba mendadak berubah saat saya kuliah, apalagi ketika saya menjadi salah satu mahasiswa PKL di daerah tertinggal yaitu di Ponorogo. Kebetulan saya mengambil Psikologi Pendidikan, dan langsung bertemu dan berinteraksi dengan anak-anak special need selama + 2 bulan. Setelah ujian skripsi saya langsung mendapat tawaran mengajar menjadi guru BK "Bimbingan dan Konseling" di dua sekolah swasta, salah satunya sekolah Inklusi. Pindah dan mengajar di Batam, semakin banyak anak-anak khusus yang saya temui dan tangani. Sungguh, ini pekerjaan yang saya sangat nikmati dan syukuri.

Sejak itulah impian saya berubah, mungkin tidak berubah tapi bertambah, ingin menjadi pengajar atau guru bagi anak-anak khusus. Orang boleh mengenal guru BK itu tempatnya anak-anak nakal, tempatnya anak-anak yang memiliki kasus, merokok, pelaku bulliying, bolos, kabur, sulit belajar dan banyak lagi. Tapi bagi saya ini sangat menyenangkan berkumpul dengan mereka, meskipun saat ini saya cuti mengajar karena ada satu hal tapi impian menjadi guru bagi anak-anak khusus masih menjejak di hati.

Rumah itu bernama surga
Selain bermimpi menjadi istri yang baik, ingin keliling dunia dan menjadi guru bagi anak-anak khusus. Rasanya ada yang kurang, yaitu memiliki rumah dengan halaman yang sangat luas. Bukan hanya untuk rumah pribadi saya, suami dan anak-anak, melainkan untuk tempat belajar dan bermain anak-anak sekitar rumah. Kalaupun saya tidak mengajar di sekolah formal setidaknya saya punya tempat sendiri untuk anak-anak lingkungan di rumah, bebas ingin belajar apa aja disini, dengan senang hati saya menerima mereka. Iya, di rumah impian saya, rumah itu bernama surga. Surga untuk keluarga saya dan anak-anak lain.
Rumah impian (dok. pribadi)
Memiliki rumah dan halaman yang luas tentunya menjadi impian semua orang, tapi lebih bahagia lagi jika rumah yang kita huni sangat membuat hati tentram. Rumah yang asri dengan banyak taman dan tanaman, rumah belajar untuk anak-anak berkebutuhan khusus, misalnya anak dengan kesulitan belajar membaca, menulis dan  lain-lain. Pendopo untuk tempat membaca, sedangkan perpustakaan tempat yang paling indah untuk para pecinta buku. Jika bosan di perpustakaan, bisa langsung refreshing di halaman bermain yang berdekatan dengan sungai, ada ayunan, jungkat-jungkit, egrang, dan masih banyak lagi. Benar-benar surga untuk anak-anak.

Mimpi itu tak ada batasnya, tak ada aturannya, jika kamu ingin ke tempat atau sesuatu yang sepertinya tidak mungkin, maka beranilah bermimpi. Mimpi itu seperti do'a, bermimpilah, siapa tahu satu jam, satu hari, satu minggu, satu bulan, atau satu tahun kemudian Tuhan perlahan memeluk mimpi-mimpimu. Percayalah...

 Punya mimpi yang tinggi juga seperti saya? Ayo dibagikan dalam Blog Kontes Mimpi Properti "Mengejar Mimpi" 
 
  ***
26 agustus 2014 
hana_tia@yahoo.com / @hmzwan

Friday 22 August 2014

Papuma dan Piayu Laut: Pesona Lain Wisata Pantai

"Saat berdiri di ketinggian,melihat pantai dan lautan yang berwarna biru,berhentilah sejenak,pandanglah,resapilah angin yang melambai pelan,lalu bersyukurlah.."
~HM Zwan~

Pantai Papuma Jember - Jawa Timur
"Ini foto dimana mas??"
"Papuma itu, besok tak ajak kesana"
Sepenggal dialog antara saya dan kakak yang saat ini tinggal di Jember, pertama kali dengar nama Papuma ketika melihat salah satu teman yang satu minggu sebelumnya mengupload foto di jejaring sosial. Terlihat dia duduk di bebatuan dan backgroundnya sangat indah sekali, pasir putih dan batu besar yang munjung di tengah laut. Lantas, dua minggu setelahnya saya berlibur ke Jawa dan salah satunya ke Jember. Tuhan menjawab do'a saya, iya saya diajak kakak berlibur ke pantai Papuma. Papuma merupakan pantai yang berada di pesisir selatan Jawa Timur, tepatnya di desa Lojejer - Wuluhan - Jember.
Jejeran pohon jati yang meranggas di sepanjang jalan menuju pantai papuma
Kurang lebih satu jam perjalanan dari daerah Semboro menuju ke pantai Papuma, sampai gerbang ombak kecil sudah menyapa kami di sebrang, kebetulan untuk sampai ke pantai ternyata harus melewati medan yang lumayan menanjak dan berkelok, sesekali melihat deretan pepohonan di sebelah kanan jalan dan terlihat lautan biru yang cantik di sebelah kiri, sungguh, rasa mual yang melanda tiba-tiba hilang dengan sendirinya. Setelah memarkir mobil yang tak jauh dari pantai, saya dan keponakan segera berlari mendekati bibir pantai, menikmati pemandangan pantai di pagi yang sangat indah. Jejeran warna-warni perahu, pasir putih yang bersih dan batu-batu besar di sekitar pantai juga tak kalah indah dan menjadi daya tarik tersendiri.

Pesona lain pantai Papuma, pasir putih dan batu-batu besar yang eksotis
Setelah berenang, bermain pasir di pinggir pantai dan menikmati bekal yang sudah dipersiapkan oleh mbak, ada nasi, sambal goreng kentang, mi goreng, jeruk Semboro dan minumannya ada cincau kesukaan saya produksi liang teh cap panda. Rute selanjutnya jalan-jalan dan wisata kuliner, tapi sebelum pulang ternyata mas saya bukan memutar mobilnya menuju pintu keluar melainkan jalan terus mengikuti jalan aspal. Atau arah ke batu-batu besar (batu munjung/lancip), semakin lurus ternyata pemandangan semakin indah. Melihat batu munjung lebih dekat dan semakin mengikuti jalan, batu-batu dan ombak besar menjadi daya tarik selanjutnya bagi wisatawan seperti kami. Sungguh, ini merupakan pesona lain yang khas dari pantai Papuma. Dan, saya sangat menikmati wisata pantai kali ini. Indah dan sangat berbeda...
Spot terakhir sebelum menuju pintu kelaur, ombak lebih besar

Pantai Piayu Laut Batam
"Dek, jalan yuk?"
"Kemana mas?"
"Ke piayu laut"
Pagi-pagi mendadak suami mengajak jalan, mumpung sedang liburan di Batam, jadi kesempatan asal jalan kami gunakan seseru mungkin. Kebetulan sekali sebelum pulang ke Batam, teman blogger Batam posting tentang Piayu laut, dan ketika saya baca suami juga sempat lihat beberapa foto yang sangat menarik. Jujur, beberap tahun tinggal di Batam tapi belum pernah ke daerah Piayu. Rutenyapun tidak sulit, dari arah Batam center menuju ke arah panbil, dipertigaan panbil belok kiri, lurus terus mentok, sampai ada gerbang bertuliskan Kampung Tua Piayu Laut. Disini kita bebas parkir, dan bebas untuk menikmati pantai yang padat oleh rumah-rumah warga setempat. Tapi jangan resah, karena disini kita lebih bebas berkelana sembari berbincang dengan warga setempat.
Mendekati Piayu Laut ada yang biru, pasir putih dan jejeran pulau-pulau kecil sekitar Batam
Pesona lain Piayu Laut adalah jejeran restoran seafood dan pulau-pulau kecil yang indah
Baru pertama kali menginjakkan kaki di Piayu Laut, duduk santai di bibir pantai. Suami melihat ada dua orang mbak-mbak yang jalan ke atas bukit, karena penasaran kamipun mengikuti mereka. Jalanan bebatuan lumayan nanjak, sampai diatas subhanallah sungguh semakin mempesona. Lautan biru, jejeran pulau-pulau kecil, restoran dan rumah apung para nelayan di bibir pantai yang tak kalah indah.
Pemandangan sebelah kanan dari atas bukit

Lebih dekat dengan rumah apung yang terlihat dari atas bukit
Setelah jalan-jalan ke atas bukit, selanjutnya kami menikmati pemandangan yang berbeda, beberapa anak kecil asik bermain di atas perahu, para nelayan yang sedang mempersiapkan jaringnya dan ibu-ibu yang asik duduk santai melihat laut. Setelah jalan-jalan ke jembatan yang menuju tengah laut, selanjutnya momen yang paling kami tunggu-tunggu adalah masuk ke salah satu restoran yang berjejer di bibir pantai. Bentuknya bukan seperti restoran di kota-kota melainkan restoran rumah apung yang menghadap ke laut dan pulau-pulau kecil yang tepat berada di depannya.

Selain terkenal dengan keindahannya, sisi lain yang tak kalah terkenal dari Piayu laut adalah restoran seafoodnya. Pukul 10.00 kami menuju ke restoran Jawa Melayu, ini rekomendasi teman, katanya enak dan harganya lumayan miring. Sebelum duduk kami diminta untuk memilih langsung menunya, di bawah rumah apung ternyata sudah berjejer kolam-kolam ukuran sedang yang masing-masing berisi kepiting, ikan kerapu, lobster, dan masih banyak lagi. Benar-benar fresh from the sea, kami memilih ikan kerapu kukus dan kepiting berukuran besar, kurang lebih 1,5 kilo hehe.
Sarapan kali ini sangat berbeda, semuanya serba spesial. Menikmati lezatnya kepiting dan ikan kerapu diatas rumah apung yang menghadap langsung ke laut dan pulau kecil tepat di depan kami. Sesekali melihat aktifitas para nelayan dengan speed dan perahunya, sepertinya asik juga menyewa perahu untuk sekedar mengitari pulau-pulau kecil, semoga suatu saat ide ini terlaksana. Selesai makan, kamipun bergegas pulang, satu lagi rekomendasi wisata pantai yang sangat menarik, Piayu Laut Batam.  

Bagi saya, ini adalah wisata pantai yang sangat berkesan, karena saya bukan hanya menikmati pantai Indonesia yang seperti biasa, air laut berwarna biru, kelapa muda, dan pasir putih. Melainkan masing-masing pantai memiliki pesona yang lain dan berbeda, pantai Papuma dengan berbagai koleksi alam batu-batu besar di pinggir dan tengah laut. Sedangkan Piayu Laut dengan keindahan pulau-pulau kecil di tengah laut dan menjadi tujuan utama wisatawan lokal maupun asing untuk menikmati sefood saat berada di Batam.
Semoga bermanfaat...

***
22 agustus 2014
hana_tia@yahoo.com / @hmzwan