"Bang beli..nasi goreng satu mi goreng satu,dibungkus ya"ucap saya "Gitu aja beda-beda" ucap ( nggerundel ) abang penjual nasi goreng sambil mengambil wajan , ndilalah suami saya dengar abang penjual tersebut nggerundel , dan tiba-tiba suami saya bilang seperti ini "yaudahlah pak nggak jadi kalau nggak ikhlas" , kemudian nggandeng tangan saya meninggalkan warung tersebut. Saya yang benar-benar nggak dengar abang tersebut nggerundel sempat bingung, dan suami marah-marah di jalan, "pantesan sepi, kayak gitu jualannya, gimana ada yang mau beli!!" . Saya hanya bisa diam sambil menikmati udara malam yang dingin. Ceritanya suami pingin nasi goreng, dan usul beli di warung tenda A. Saya sempat bingung, warung tenda A yang mana, akhirnya suami bilang, warung tenda A itu yang di pojokan dekat pertigaan, yang sepi pembeli. Suami berinisiatif beli nasi goreng disitu, siapa tau rasanya mantap, jadi nggak usah bingung cari nasi goreng enak di Siak
Ibu satu anak. Suka hal baru. Suka masak yang sederhana tapi enak. Suka jalan-jalan dan berbagi pengalaman lewat blog.