Thursday 10 September 2015

Balada Sang Getuk Lindri


Balada sang getuk lindri, ceilah judulnya nggak nguati hehehe. Lama nggak sharing tentang Jelajah Kuliner Nusantara, jadi kali ini mau cerita dikit tentang getuk. Pernah makan getuk??mungkin yang tinggal di daerah Jawa, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur sudah tidak asing lagi sama jajanan tradisional ini. Dulu, sewaktu saya masih kecil, paling seneng kalau ikut ibu ke pasar. Borong jajanan pasar, mulai dari dawet yang masih anget, klanting atau cenil, sampai getuk lindri. Dibungkusnya masih pakai daun jati dan daun pisang, jadi masih merasakan jaman dahulu banget, jaman yang masih kental dengan ketradisionalannya, ciee bahasanya. Sampai pada akhirnya, saya hijrah ke Ponorogo sekian tahun, pindah lagi ke Malang 7  tahun, dan lupa sama yang namanya jajanan pasar. Bukan lupa banget tapi maklumlah jadi mahasiswa, jadi camilannya sudah berubah jadi cilok dan siomay hehehe. 

Getuk sendiri adalah jajanan tradisional yang terbuat dari singkong. Menurut mbak wiki, getuk ada 2 macam. Getuk, singkong yang sudah dimasak (dikukus mungkin ya), ketika suhu masih panas ditaburi potongan gula jawa, ditumbuk dan bentuknya agak sedikit kasar. Ini enak banget, dulu saya juga sering makan ini, tapi sekarang sudah jarang, seringnya kalau ke pasar lihatnya yang sawut, singkong yang dipasrah dan diberi gula merah. Getuk lindri, singkong yang dimasak, kemudian digiling  halus dicampur dengan gula dan pewarna, lalu digiling hingga bentuknya seperti mie dan dipotong memanjang kurang lebih 5 cm. Tidak lupa ditaburi dengan parutan kelapa muda yang  dikukus dan rasanya gurih, heummm sedap.

Bertemu Getuk Lindri di Siak - Riau
Tepatnya setahun yang lalu, pas libur dan aktivitas yang ditunggu-tunggu adalah keliling kota Siak yang luasnya nggak seberapa hehehe. Kebetulan lewat bunderan taman selamat datang di kota Siak, eh agak kesanaan lihat ibu-ibu pakai sepeda ontel yang bawa gerobak kecil (didudukin di belakang sadel), duduk di pinggir trotoar yang adem. Eh, ternyata di gerobak mininya ada tulisan getuk, buru-buru saya minta suami berhenti. Akhirnya saya beli deh 10.000 hehehe, maruk banget ya, beli 10 biji.  Maklum lah ya, anak perantau yang butuh banget jajanan asli daerahnya, salah satunya getuk lindri. Selain jual getuk lindri, ibu ini juga jual apem, enak banget. Setiap pagi ngetemnya di tempat yang sama, dan laris manis lo ternyata, alhmadulillah. Rindu getuk lindri terobati sudah...

Teman-teman suka makan getuk lindri nggak??


****

Sunday 6 September 2015

Asap Oh Asap...


Assalamualaikum....
Apa kabar??semoga sehat selalu. Pagi ini, rutinitas jalan pagi keliling kampung terpaksa saya hentikan. Asapnya benar-benar tebal, sudah hampir dua minggu rasanya saya jarang keluar rumah,  mungkin bisa dihitung jari, nggak kuat sama asapnya. Capek juga rasanya kalau setiap jalan harus pakai masker terus, engap dan panas hehehe. Yang paling parah itu, beberapa hari ini bau asap sudah masuk rumah, artinya...asap sudah masuk dari sela-sela pintu dan angin-angin. Padahal angin-anginnya sudah di tutup sama pemilik kontrakan, kadang kalau tiba-tiba tercium bau asap, spontan saya ngecek kompor dan listrik. Kalau sudah aman, baru buka pintu belakang, takutnya tetangga ada yang bakar sampah, kalau nggak ada apa-apa, artinya bau asap pembakaran lahan sawit. Baiklah, mari semedi..

Korban Asap
Korban asap???iya, tahun lalu saya jadi korban asap pembakaran lahan sawit. Yaaa...ibaratnya salam tempel ke pendatang gitu hehe. Awalnya yang saya rasain itu pusing berat, seumur-umur saya belum pernah merasakan pusing berat seperti itu. Setelah istirahat kurang lebih 5 hari, tidak ada perubahan, badan lemes dan lemah. Akhirnya saya dibawa ke dokter, dikasih obat. Kurang lebih dua minggu belum ada perubahan juga, sampai akhirnya badan benar-benar sembuh dan fit kurang lebih satu bulan setengah. Lama ya???bangettt...

Tadi pagi saya lihat berita di AKI, ada talk show yang sedang membahas tentang asap di Riau. Saya baru tahu, ternyata asap pembakaran lahan sawit ini sudah berlangsung selama 18 tahun, wik, 18 tahun??lumayan lama ya, tapi Pemerintah belum bisa menyelesaikan masalah ini sampai sekarang. Setiap tahun pasti ada masanya Riau berasap, kata warga Siak, pokoknya kalau dua minggu nggak ada hujan, pasti ada asap, mulai bakar-bakar deh, sedih juga rasanya. Harapan saya sebagai pendatang yang mau tiga tahun tinggal di Siak, semoga ada penyelesaian untuk masalah asap ini. 

Teman-teman yang tinggal di Sumatera, Riau, Kalimantan, pokoknya yang daerahnya dikelilingi hutan sawit dan kena imbas asap. Jaga kesehatan ya, jangan lupa kalau keluar rumah pakai masker. 


****

Monday 24 August 2015

Memotret Makanan dengan Sederhana dan Apa Adanya

"Mak, itu alas fotonya pakai apa?"
"Mak, alasnya pakai koran ya?"
"Alas fotonya beli apa bikin mbak?belinya dimana,kalo bikin sendiri ajarin dong"
Sebenarnya ini bukan kali pertama saya dapat pertanyaan seputar memotret makanan di kedai hot wajan melalui inbox atau email, beberapa hari yang lalu ada teman juga yang bertanya hal serupa.  Jujur, saya masih belajar tentang foto makanan, motretnyapun masih pakai kamera hp kok hehe. Tapi kali ini saya akan membahas ke alas foto dan bagaimana caranya memotret makanan dengan sederhana dan apa adanya a la HM Zwan, nah lo!!!. Satu hal yang membuat saya belajar memotret apa aja (salah satunya makanan) sejak berhenti mengajar adalah agar blog saya bisa terus-terusan update hehehe. Awal mula memotret makanan hanya iseng, iseng karena dulu saya sering banget blogwalking ke foodblogger dalam dan luar negeri. Sampai pada akhirnya, atas nama pengangguran dan pingin eksis ngeblog, jadilah ada Monday Photoghraphy dan Hot Wajan di blog ini. Tapi hot wajan sudah punya rumah sendiri.

Memotret Makanan dengan Sederhana dan Apa Adanya a la HM Zwan
Maksud dari sederhana dan apa adanya disini adalah dengan kamera hp (smartphone) dan properti atau perlengkapan yang ada atau yang saya punya. Siapa sih yang nggak pingin punya banyak properti untuk memotret makanan?siapa sih yang nggak pingin fotonya kelihatan bagus, menarik dan keren banget?Kalau punya banyak properti dan perlengkapan kece biasanya fotonya semakin cihuy aja rasanya, yang lihat nggak bosan, kapanpun bisa ganti properti sesuai dengan tema. Tapi, saya....??atas nama anak kontrakan yang  ikut suami dan sewaktu-waktu bisa dipindah ke kota sana, sana dan sana hanya bisa mengandalkan properti yang itu itu saja. Mau beli, bingung nyimpan dan takutnya malah mubadzir plus ribet kalo pindahan. Akhirnya foto makanan saya sederhana dan apa adanya, yang terpenting bagi saya adalah setidaknya foto rapi dan enak dilihat gitu. Ini menurut saya lo ya, jangan protes hehehe. 

Yang diperlukan dalam memotret makanan dengan sederhana dan apa adanya a la HM Zwan adalah :
1. Kamera hp (smartphone)
Saya pakai kamera samsung galaxy note 2, kamera 8MP.
2. Alas dan peralatan lain
Alas foto hasil ngeprint sendiri, kayu bekas atau triplek yang di cat sendiri, kain, kalender, kertas, apa aja yang sekiranya menarik untuk menjadi alas foto tentunya. Peralatan lain seperti vas bunga dari botol sambal, bunga seadanya yang ada di depan rumah, fungsinya biar rada cantik gitu hehe.
3. Tempat dan wadah makanan yang itu itu saja
Bisa dipastikan, tempat makanan yang saya pakai ya yang itu-itu saja alias apa yang ada di dapur.
4. Hasil foto kurang greget??gunakan aplikasi kamera dong.
Aplikasi foto atau photo editor bukan hanya untuk mengedit hasil foto saja, melainkan bisa untuk mendeteksi cahaya dalam ruangan lo. Usahakan saat memotret makanan menggunakan cahaya alami alias matahari, bisa di depan pintu, jendela atau di taman. Untuk aplikasi foto biasanya yang sering saya pakai adalah croping, saturasi dan contrast. Masih bingung??udah, coba aja otak atik, nanti lama-lama juga bisa, yang penting itu belajar. Saya juga masih belajar kok, nggak ada les privat fotografi, iseng aja ngambil foto dari arah sana dan sini. Perbanyak lihat foto taman-teman foodblogger untuk bahan belajar dan praktek tentunya. Okesip???sipp..hehe

 Alas foto hasil ngeprint pakai kertas A3 + kain hitam

Alas foto pakai sisa genteng plastik jemuran warna hitam hehehe

Alas foto pakai kalender bekas, pakai bagian belakang dan kain batik yang dililit-lilit sesuka hati

 Alas foto hitam hasil ngeprint, alas nagasarinya pakai daun pisang yang separo kering, bentuk aja sesuka hati hehehe

Masih pakai kain hitam, dan piring yang eksis terussss hehe 

Alas fotonya pakai dingklik, kursi kayu pendek dan mangkok yang lumayan eksis juga 

Alas fotonya pakai hasil ngeprint, coweknya eksis lagiii

Harus pakai smartphone ya??nggak juga sih, kebetulan punyanya cuma kamera hp (smartphone), itupun sudah lumayan lama #modus. Nggak punya kamera bagus?coba pakai kamera hp atau kamera pocket, lalu di edit deh. Makin kesini makin banyak smartphone keluaran terbaru yang kualitas kameranya bagus, jadi nggak usah bingung ya, salah satunya Samsung Galaxy S6 Edge Plus. Mau tau spesifikasi fitur kameranya?kamera 16MP dengan OIS, sedangkan kamera depan 5MP. Pingin??harus sabar dulu, soalnya baru realease di luar negeri, artinya kita yang di Indonesia masih pre order. Tapi eksklusif di Lazada, kita bisa pre order Samsung Galaxy S6 edge Plus. Pre order dimulai jam 14.00 WIB, tanggal 27 agustus 2015. Hayuk silahkan dicatat ya, tinggal menghitung hari nih hehe.

Teman-teman punya pengalaman motret makanan kah??ayo dong cerita..

****






Thursday 20 August 2015

Berapa Rekening Tabungan yang Kamu Miliki?


Kalau ada yang bertanya, "kamu nyimpan uangnya dimana?", sudah dipastikan jawaban yang keluar dari mulut saya adalah di dompet. Pertanyaan yang sederhana tapi kadang butuh jawaban yang serius, iya, serius dan detail pastinya, apalagi kalau di tanya serius hehehe. Kalau untuk menyimpan uang belanja hari-hari pastinya disimpan di dompet, tapi untuk uang jatah bulanan, uang gaji dari pekerjaan yang tidak tetap pastinya disimpan di tabungan. Ngomongin soal tabungan, coba baca gambar dari cermati diatas, nomor 4. Salah satu #cermatips mau sukses adalah memiliki 2 rekening tabungan, apa??2 rekening tabungan??. Setelah membaca tulisan yang ada di gambar tersebut, saya langsung berfikir, kira-kira memiliki 2 rekening tabungan untuk apa ya??ada yang bisa bantu jawab??hehehe. Paling tidak, saya sudah memiliki jawabannya, rekening tabungan pertama menggunakan atm sedangkan rekening kedua tanpa menggunakan atm. Artinya rekening kedua khusus untuk menabung, betul tidak??.

Menurut UU Perbankan No. 10 Tahun 1998, tabungan adalah simpanana yang pada penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang telah disepakati, namun tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau alat sejenis lainnya. Jadi, nasabah bisa menyimpan atau menarik uang kapanpun. Cara penarikan uang bisa melalui bank, Automated Teller Machine (ATM), kartu debit atau melalui online banking. Sebenarnya, tabungan sendiri tidak tergolong menjadi salah satu sarana finansial untuk menghasilkan keuntungan, tapi menjadi tempat untuk menyimpan dan menarik simpanan setiap saat. 

Berapa rekening tabungan yang kamu miliki?
Emmm...ada tiga, awalnya hanya satu tapi ketika menjadi guru dan mendadak sering dapat rezeki tak terduga, akhirnya saya berinisiatif untuk membuka rekening tabungan baru. Untuk apa??untuk menabung rezeki yang datang tak terduga, sengaja saya tidak membuat atm, karena rencananya rekening ini khusus untuk menyimpan uang. Intinya, uang di rekening ini tidak boleh diambil, yakin??hehehe *nyengir*. Meskipun bunga tabungan tergolong paling kecil jika dibandingkan dengan produk simpanan lainnya. Setidaknya, dengan membuka rekening tabungan, bisa mendorong kebiasaan untuk menabung. Selain itu, ada juga fasilitas internet banking dan transaksi online, jadi mempermudah kita dalam bertransasi saat belanja online.

Susah nggak sih buka rekening tabungan?
Gampang kok, kalau nggak mau ribet dan bolak balik, kita bisa bertanya terlebih dahulu ke bank yang kita tuju. Tanyakan apa saja persyaratan yang dibutuhkan untuk membuka rekening baru, catat baik-baik, setelah semua berkas beres baru kita kembali ke bank yang kita tuju. Masih bingung juga?coba buka web cermati, disana banyak informasi seputar produk keuangan terbaik di Indonesia. Mulai dari kartu kredit, kredit tanpa agunan, kredit motor, deposito, tabungan dan masih banyak lagi. Salah satunya mengenai informasi tabungan terbaik di Indonesia. 

Kalau teman-teman punya rekening tabungan berapa ya??


***




Thursday 13 August 2015

Warisan Baju Kodok dari Surabaya

warisan baju kodok dari surabaya

Kalau ditanya kapan terakhir ke Surabaya, pasti agak mikir keras. Berasa lama banget, padahal terakhir saya pulang ke Jawa dan pastinya selalu ke Surabaya itu kalau nggak salah akhir tahun 2013. Kebetulan waktu itu saya ngantar ibu pulang setelah dua bulan saya culik dan bawa beliau ke Batam hehe. Pulang kampungnya lumayan lama, karena pas banget pulang sendirian dan nunggu kabar dari suami kapan saya harus balik ke Batam. Kalau sudah pulang kampung sendirian pastinya tujuan kedua, ketiga dan seterusnya adalah jalan-jalan. Tujuan yang selalu ditunggu salah satunya adalah, ketemu taman-teman sekolah dulu. Jalan-jalan nggak jelas, cari sarapan ke toko roti Komugi, beli kue buat kasih surprise teman yang ultah dan keruntelan di kamar sambil ngerumpi. 

Sebelum akhirnya saya dijemput travel untuk balik ke Jombang, salah satu teman ada yang ngasih saya baju kodok. Yeayyy....antara bahagia dan senang banget hehehe. Katanya, baju kodok tersebut sudah nggak muat  lagi, jadi kasihan juga kalau dibiarkan begitu saja dilemari selama bertahun-tahun.  Dan, alhamdulillah baju kodoknya muat di badan saya, lumayan lunggar dan asik dipakeknya.

Serba Serbi Baju Kodok
1. Namanya baju kodok, kok bisa ya??
Nah, ini dia yang sampai saat ini saya belum tahu asal muasal sebutan baju kodok. Umumnya baju kodok itu berupa celana atau rok, ada dua tali dibelakang yang nantinya dikancingkan di kancing depan. Variasinya macam-macam, ada yang berupa celana panjang dan pendek, ada yang berupa rok panjang dan pendek. 

2. Bebas padu padan dengan baju atasan
Kebetulan warisan baju kodok dari Surabaya ini jenis kainnya kain jatuh, motif bunga panjang warna kuning dan cokelat muda. Jadi, saya bisa memadu padankan baju atasan dengan bebas. Dulu, seringnya pakai baju atasan warna hitam dan jilbab instan warna hitam, setidaknya kan cocok gitu kalau dilihat orang. Tapi itu dulu, sejak di tinggal Siak, seringnya gonta-ganti baju atasan kalau pakai baju kodok ini. Mulai dari kaos belang-belang warna merah, kaos warna hijau, sampai kaos motif. Selama saya nyaman dan asik, aman-aman saja dan pede-pede aja hehehehe.

3. Talinya sering mlorot
Kok bisa??sebenarnya nggak sering-sering amat, cuma pas lagi duduk beberapa kali talinya mlorot ke bawah. Yang mlorot bukan kancingnya, tapi talinya, mlorot ke bahu. Jadi, harus benahin lagi dan lagi. Mungkin karena jenis kainnya yang jatuh jadi agak licin.

Sejauh ini, saya suka banget sama baju kodok warisan dari teman saya. Rata-rata rok dan gamis yang saya punya model bawahannya lebar, sama seperti model Gamis Zoya pada umumnya. Kalau model rok bawah agak lebar, rasanya lebih nyaman saja, karena saya kalau jalan lumayan langkahnya cepat hehehehe. Jadi nggak capek gitu jalannya...

Teman-teman ada yang punya baju kodok???


****