Monday 19 May 2014

Sugeng Enjing

Ada yang lebih indah saat jalan pagi, melihat langit, matahari terbit dan rumput liar. Ambil kameramu, berdiri sejenak, abadikan.
~HM Zwan~



***
Siak,2014
@hmzwan

Thursday 15 May 2014

[Dare To Dream] Surga Untuk Anak-anak

"Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu."
 ~Andrea Hirata, Sang Pemimpi~
Bismillahirrahmaanirrahim..
Mungkin kalau keliling dunia, keliling Indonesia itu sudah biasa ya mimpinya hehehe. Tapi saya pinginnya sih keliling Indonesia dan menjejak Jerman sudah benar-benar terlaksana hehehe, ini boong banget, lha wong masih juga dalam impian hahaha (plak!!). Ya, namanya juga impian, apa aja bolehlah hahahaha. Saya suka banget sam quoteinya Andrea Hirata, memotivasi banget rasanya, apalagi kayak saya nih yang dari kecil dah demen banget ngimpi keliling Indonesia hehe. Ceritanya, (ini ceritanya lo ya) keliling Indonesia menemani mas kakang prabu yang emang suka dilempar kemana-mana dan menjejak di Jerman sudah terlaksana, apalagi kalau bukan lagi-lagi nemenin mas kakang prabu lanjut kuliah engineer lagi dan melanjutkan impian-impian yang tak lekang oleh waktu (tsah), hampir setiap pikiran saya kosong, mendadak kembali bermimpi yang ini lagi ini lagi. Mungkin impian yang melakat sampai kapanpun, terus apa impiannya???

Surga untuk anak-anak
Punya rumah yang gede dan lahannya luas (ssssssssss) banget, rumah joglo nan adem untuk tempat istirahat saya, mas kakang prabu dan anak-anak kami. Taman cantik, segar, indah dan rapi. Karena kami suka menanam bunga, buah dll. Kolam ikan, bukan ikah nirwana atau ikan hias tapi ikan mujair, nila dan lele. Rumah belajar, untuk anak-anak dengan special needs, seperti dislexia, disgrafia dan diskalkulia. Iya, anak-anak dengan kesulitan belajar, entah, sejak berkutat dan mendalami S1 Psikologi, rasanya saya semakin jatuh cinta dengan hal-hal seperti ini. Pernah berbaur dengan mereka, pernah belajar dengan mereka, pernah berbagi dengan mereka, dan pernah merasakan apa yang mereka rasakan. Rumah baca, mas kakang prabu suka membaca, saya baru belajar mencintai dunia membaca. Sejak kecil saya tidak suka membaca, maklum anak alam yang berkutat dengan dunia bermain, bermain dan bermain. sampai akhirnya baru menyadari asiknya membaca sebuah novel, apalagi jika di lembar pertama sudah jatuh cinta. Jika di lembar pertama sudah tidak suka atau kurang menarik, cukup ditutup dan ditaruh di rak. Kebayang, setiap anak-anak desa pulang sekolah, mereka berbondong-bondong ke rumah kami, untuk apa??membaca buku, sambil tiduran di gazebo, beralaskan karpet hijau bernama rumput, duduk dibawah pohon mangga, sampai duduk manis disamping kolam ikan. Rumah bermain, sebagian anak-anak asik membaca, sebagian lagi ada yang berkutat dengan ular tangga, lego, gobak sodor, manjat pohon keres, manjat pohon juwet, dll. Ketika sore tiba, satu persatu berlarian menuju sungai yang tepat berada disamping rumah, ada yang terjun dari pohon yang menjuntai ke sungai, ada yang main banana boat dari gedebog pisang, ada yang lomba berenang, ada yang berjejer sambil menggosok punggung satu sama lain. Ah, betapa ini sangat menyenangkan bukan???. Iya, saya cinta sekali dengan dunia anak-anak.

ish,tulisannya jelek banget!!!yo ben,yang penting mimpi >_<
"Tuhan tahu tapi menunggu."
~Andrea Hirata, Edensor~
Iya, saya tahu, mungkin Tuhan menunggu waktu yang tepat. Tuhan, terima kasih untuk impian sederhana ini...berharap semoga Tuhan perlahan memeluk mimpi-mimpi ini, aamiin.....

***
Kamis,15/5/2014
@hmzwan

Wednesday 14 May 2014

Bentor Jajan Unik

Bismillahirrahmaanirrahim...
Jarak 100 meter telinga saya sudah tidak asing lagi dengan lagu dangdut lawas yang khas dan mendayu-dayu. Suaranya sengaja di putar keras, awalnya saya kira ada orang hajatan eh ternyata suara itu datang dari sebuah becak motor atau bentor. Unik sekali batin saya, setiap sore saat jalan-jalan keliling kota, saya sering melihat warga yang berkerumun mengelilingi bentor satu ini. Sampai akhirnya saya penasaran, pas kebetulan beberapa pembeli sudah pergi saya turun dari motor. Menyapa bapak penjual dan seperti biasa bukan blogger namanya kalau nggak tanya-tanya hehehe, buat apa coba??bahan nulis hahaha.
Bapak, duh kok lupa ya namanya....bapak fulan (nama samaran,karena lupa sama nama aslinya hehe) tinggal di Siak sejak tahun 80an, mulai berjualan jajanan seperti ini tahun 90an sampai sekarang dan satu-satunya di Siak. Memang benar lo, bapak fulan ini jadi idola warga Siak di sore hari, jualannya macam-macam ada cenil, klepon, bakwan/ote-ote, tahu isi, mie goreng bugkus, kerupuk, kripik, bubur kacang ijo, bubur ketan hitam, bubur sumsum dan masih banyak lagi. Saya waktu itu beli cenil, klepon dan bubur kacang ijo+ketan hitam. Jajanan pasar (cenil,bakwan dll) harga satuannya Rp 1000, kalau bubur satu porsinya Rp 5000, banyak banget ternyata. Gimana rasanya???emm soal harga dan rasa standarlah, nah yang enak itu bubur kacang ijo sama ketan hitamnya, lembutttt banget, enak, melumer di lidah #tsah hehe.
Bapak fulan jualannya setiap sore hari, mulai pukul 15.00 sampai 18.30. Bukan di satu tempat tapi jalan keliling pusat kota, kalau mau nyobain, coba aja stand by di sekitar jalan utama dr sutomo. Kalau sudah dengar lagu dangdut, pasti bapak fulan itu hehehe. Yang mau jalan-jalan ke Siak, jangan lupa intip bentor unik ini, biasanya mangkal 10 menitan di depan istana Siak kalau sore. 
Selamat hari rabu, baarokalloh...
***
Rabu,14/5/2014
@hmzwan

Tuesday 13 May 2014

Bubur Sruntul

...Bubur sruntul itu sekali nyeklus pasti ketagihan...
~HM Zwan~
Bismillahirrahmaanirrahim...
Ceritanya setiap hari kamis di sini ada pasar murah, buka lapak dari pagi sampai malam, mulai dari sembako sampai baju ada semua. Nah, kebetulan ada yang jual berbagai macam umbi-umbian dan kacang tanah, saya pilah pilih kacang tanah sedangkan mas kakang prabu pilih mbote, orang sini bilangnya talas. Beli mbote 2kg (perkilo 5000) dan kacang tanah 1,5kg. Ternyata di mulut mas kakang prabu mbote itu rasanya nggak seenak singkong atau tela ungu, ckckckck padahal saya dah bilang tela ungu aja, eh dianya pilih mbote, ya sudah manut wae. Bosen di kukus terus akhirnya saya disuruh bikian apa gitu pokoknya jangan di kukus, pas banget waktu itu bewe lihat postingan mbk Irma (Panci Baris) tentang bubur candil. Katanya bikin candilnya (saya nyebutnya sruntul, yang bulet-bulet itu lo) bisa diganti dengan umbi-umbian, ya sudah saya coba deh resepnya. Tapi, namanya juga HM Zwan, dibaca aja resep aslinya yang penting caranya begini dan begitu, masalah takaran seperti biasa, pakai hati hahahaha. Ohya, resep aslinya ada disini.
Bahan Sruntul (candil)
 1 buah mbote atau talas ukuran sedang, kukus parut lembut (pakai parut keju)
3 sdm tepung beras
1,4 gelas air
Air untuk merebus sruntul

Caranya :
Masukkan mbote yang sudah diparut di wadah, tambahkan tepung beras dan air, adoni sampai bisa di bentuk bulat-bulat kelereng.
Masak air sampai mendidih, masukkan mbote yang sudah dibentuk bulat-bulat, jika sudah mengapung angkat, tiriskan.

Bahan Kuah Santan
1 bungkus santan kental
1 buah daun pandan
Sejumput garam

Caranya :
Masak santan, daun pandan dan garam sampai matang sambil diaduk.
Angkat, sisihkan.

Bahan Kuah Sruntul
4 gelas air
7 sdm gula merah yang sudah disisir
2 buah daun pandan
5 sdm tepung beras

Caranya :
Didihkan air, tambahkan gula dan daun pandan.
Cairkan tepung beras, masukkan ke kuah gula merah aduk terus.
Masukkan sruntul tunggu sampai meletup-letup.
Angkat, sajikan bersama kuah santan.

Hihi, enakkkk....tapi kata ibu saya besok lagi kalau mau buat bubur sruntul lebih enak pakai tepung ketan, lebih mak ceklus rasanya di mulut hahaha. Iya sih, pas gigit yang bulet-buletnya kurang ada suara mak ceklusnya, kalau mau enak pakai tepung ketan. Ini kan apa adanya jadi ngasallll aja kalau masak hahaha. Selamat mencoba, selamat hari selasa semoga indah^^.
 
***
Selasa,13/5/2014
@hmzwan

Monday 12 May 2014

#KidsToday Serunya Menjadi Anak Kecil

...Seperti apakah masa kecilmu???...
Bismillahirrahmaanirrahim...
Masa kecil mereka dan saya....
1. Saya tahun lalu mengajar di PG/TK sekolah bonafit, kebetulan waktu itu jadwalnya art. Anak-anak saya perkenalkan dengan yang namanya finger painting, dengan cara meletakkan jari jemari mereka ke cat khusus finger painting dan menempelkan ke kertas hfs lalu hasilnya di pamerkan di mading depan kelas. Reaksi pertama ketika saya menuang cat, mereka sudah asik kegirangan, satu kelas mendekati saya, dan akhirnya saya memilih untuk berdiri dan menjauh meskipun ada satu anak yang asik bergelantungan di kaki saya hehehe. Iya, mereka tahu bahwa sekarang waktunya bermain,yeaa!!!!.
2. Anak ibu kos saya seringkali dimarahi jika gerimis datang, namanya anak-anak kan senang sekali jika melihat hujan, otomatis langsung berlari ke halaman rumah, apalagi kalau bukan bermain air lalu dilanjutkan dengan tiduran di tanah. Tapi belum sempat bermain, neneknya sudah teriak-teriak "Kakak....hayo masuk rumah nanti sakit, bajumu basah itu lo". Iya, ia ingin bermain dengan alam tapi apa daya.
3. Masih di area sekolah, kali ini di lantai dasar. Kebetulan lantai dasar khusus kelas PG/TK mulai PG sampai K3. Pukul 11.00 waktunya pulang, biasanya tiap kelas baris menuju playground tempat para orangtua dan suster yang menjemput mereka. Namanya anak-anak, kalau sudah lihat lorong dan orangtuanya lewat kaca, pasti yang terjadi adalah berlari sambil berteriak "Mammmaaaa....atau Papaaaaaa", selanjutnya guru-guru berteriak "Don't run!!". Ah, rasanya tidak ingin berteriak seperti itu tapi atas nama perintah kepala sekolah, mau tidak mau. Anak-anak gagal berlari tapi mereka tetap tersenyum manis.
4. Kalau saya, dulu sekian tahun yang lalu. Hampir tidak pernah dilarang bermain oleh ibu dan alm abah saya, pulang sekolah langsung bermain, mulai dari bermain lumpur di sawah, memetik jagung, dikejar petani di sawah, bermain prosotan jembatan, berenang di sungai dengan menggunakan gedebog pisang, bersepeda keliling kecamatan sampai sekedar jalan-jalan ke gunung-gunung kecil tepat berada di depan rumah saya. Iya, saya benar-benar menikmati menjadi anak alam sesungguhnya, mengenal hujan, sungai, lumpur sawah dan banyak hal.

(lihat dan dengarkan pendapat mereka di video #KidsToday ini)
Bagi saya, bermain adalah hal yang sangat menyenangkan, bahkan sampai saat ini. Apalagi jika berdekatan dengan anak-anak kecil, bukan hanya anak kecil tapi anak-anak yang saja ajarpun (SD,SMP,SMA/K) seringkali saat pertama kali masuk kelas, saya buka dengan ice bereaking. Iya, dengan kata lain ngegame atau bermain. Bagi mereka, bermain itu bisa merefresh otak atau mood mereka. Itu bagi mereka anak-anak SMP dan SMA/K. Berbeda lagi dengan anak-anak yang memang merupakan kegiatan atau aktivitas mereka satu-satunya. Berlari, berjalan, menyanyi, menggambar, bercerita, tertawa, bahkan sampai bermain outbond. Bermain sudah barang tentu bagi anak adalah kegiatan berkumpul dan bersosialisasi dengan teman-teman di lingkungannya, mulai dari tetangga, teman satu sekolah sampai teman yang baru ia kenal. Namun, masih saja banyak orangtua yang menganggap bahwa bermain itu membuang waktu, membuat badan hitam, membuat rumah kotor, malas makan, malas mandi, pulang sore dan membuat badan sakit.  

Manfaat bermain diantaranya...
Jika tertawa saja sudah memberikan efek yang senang luar biasa pada anak, berarti ia sudah bermain dengan hati riang. Bukankah bermain merupakan kegiatan untuk memperoleh kesenangan??. 
1. Melatih kecerdasan anak
Contoh sederhana, satu hari saat pelajaran colouring berlangsung, tiba-tiba pensil warna Deo jatuh (anak aktif, usia 2thn), tanpa saya beri aba-aba, tiba-tiba Rebecca berlari ke arah Deo yang sedang memunguti pensil warnanya. Tanpa berdiri dari kursi saya langsung mengambil kamera hp dan memotret kejadian langka ini, sebagai guru, apa yang saya rasakan??sungguh, saya terharu apalagi saat Deo mengucapkan kata terima kasih ke Rebecca "Thank you Rebecca", U'r welcome Deo". Sungguh, ini hasil dari perkembangan seorang anak. Ah, rasanya saya senang sekali!!!.
2. Mendapatkan keterampilan baru
Contoh sederhana, mewarnai gambar adalah melatih keterampilan motorik anak. Bersepeda, berlari, melingkari gambar, bercerita, bermain bola, dan masih banyak lagi. Kegiatan inilah yang sering dilakukan berulangkali pada anak-anak, sehingga secara otomatis akan melatih dan juga memperoleh keterampilan baru.
3. Mengembangkan kreativitas
Pernah saya melihat Ichi (anak ibu kos) yang bermain sendirian di depan teras rumah, kebetulan dekat dengan kamar saya, ketika saya sedang menulis tiba-tiba mendengar suara Ichi berbicara sendiri, seolah-olah ia bermain dengan banyak teman. Saya baru menyadari bahwa mungkin inilah yang dinamakan dengan berkhayal atau berfantasi dengan apa yang ada di pikirannya, atau biasa disebut dengan bermain peran role play. Sesekali saya buka tirai jendela, saya melihat ekspresi demi ekspresi, mulai dari mimik wajahnya sampai intonasi saat berbicara. Sungguh, anak-anak itu istimewa.
(lihat mereka di video #KidsToday ini, seru dan menyenangkan sekali!!)

Iya, menjadi anak kecil itu sungguh menyenangkan sekali, seru. Apalgi jika orangtua membebaskan anaknya untuk bermain, mulai dari permainan yang pasif sampai dnegan yang aktif. Tapi tentu dengan pengawasan yang baik dan benar. Bermain lumpur, hujan boleh saja karena jijik dan baju kotor bukan zamannya lagi. Karena Rinso percaya bahwa kotor bukan menjadi halangan lagi untuk anak-anak bermain dengan bebas, karena noda adalah bukti dari pengalaman tersebut, bukti bahwa menjadi seorang anak itu menyenangkan.

#KidsToday project blog competition diadakan oleh Rinso Indonesia
***
12/5/2014
@hmzwan