Berburu Makan Siang di RM Melayu Tanpa Nama
Kok namanya gitu banget??gitu gimana??RM Melayu Tanpa Nama, yang jelas dong Em??ya memang gitu. Ceritanya ada salah satu teman kantor suami yang bilang kalau ada Rumah Makan Melayu enak di daerah dekat Mempura (sebrang kota Siak), sempat pas pulang kerja dilewatin di depan RM nya. Katanya (lagi), RM itu lumayan ramai dan enak. Akhirnya, beberapa hari yang lalu, kebetulan suami libur, dan bertepatan dengan cuaca Siak yang hujan terus menerus, suami bilang ke saya bahwa hari itu libur memasak (aarrkkkkk koprol). Dengan rasa penasaran, saya mengiyakan ajakan makan siang ke RM Melayu yang cukup jauh. Bagi saya, nyebrang jembatan Siak itu perjalanan jauh, apalagi ke daerah mempura. Maklum rada sepi daerah perumahan hehehe.
Sempat lewat jalan alternatif, jalan dalam, tapi kok nyasar nggak karuan. Akhirnya ketemu jalan besar dan lewat jalan biasanya, arah ke Tanjung Buton. Sampai ada jalan karet di sebelah kiri, belok, lurus saja sampai ketemu RM Melayu. Pas suami parkir mobil di depan ruko belum jadi, saya sempat heran da mbatin, mana rumah makannya??. Ternyata ada disebelah kiri, dan jauh dari rumah makan pada umumnya, tidak ada plang nama atau banner. Pokoknya Tanpa Nama,titik hehehe.
Setelah menyebrang jembatan Siak
Jalan karet, sepi, banyk monyet berkeliaran lo hehe
Sepi juga,nggak ada rumah penduduk,banyak monyet..
Ini dia RM Melayu Tanpa Nama hehehe
Seingat saya, rumah makan ini adalah rumah pertama di jalan karet, karena sebelumnya kanan kiri hanya hutan karet dan pohon lain-lain. Tuh kan, nggak ada plangnya, bener-bener rumah makan sederhana tapi ramai. Kebetulan saya sampai rumah makan pukul 11.45, artinya waktu makan siang sudah masuk. Ada 5 meja makan besar beserta beberapa kursi, pas banget lauknya sudah banyak yang matang. Setelah pesan makan, akhirnya makanan dihidangkan, suami pesan Hidang. Artinya semua lauk yang ada di RM Melayu dihidangkan di meja makan tempat kami duduk, jadi kita bisa pilih lauk dan sayur sesuka kita. Satu lagi pesanan suami, yaitu ikan patin asam pedas, heummmm.
5 meja makan besar
Hidang a la warung Padang
Dipilih dipilih...
Ikan patin asam pedas,yumm....
Setelah makanan dihidangkan, langsung deh dieksekusi. Lumayan enak, ikan patinnya ukuran besar, kelihatan dari kepalanya hehehe. Satu porsi isinya separo kepala dan 3 badan, mantap pokoknya, tapi asin, tapi emang katanya masakan Melayu cenderung asin. Beda banget sama lidah Jawa kami hehehe, tapi tetep, ludes hahaha. Disela-sela kami menikmati hidangan, banyak juga yang datang, sebagian besar beli lauk dan dibungkus. Hanya dua meja besar yang makan di tempat, satu jam lamanya akhirnya perhitungan dimulai. Kalau model pesan makan Hidang, kita nggak usah repot-repot ke kasih, nanti mbaknya datang ke meja dan menghitung total keseluruhan yang kita makan. Perut kenyang, hati senang, akhirnya lanjut pulang ke Siak. Alhamdulillah, nikmat luar biasa.
Tetep jalan-jalan, tetep makan-makan....^^
Ikan patin asam pedas 1 porsi
Sayur 2 piring (2 macam)
Ayam kampung rendang 1 porsi (isi 2 ukuran sedang)
Jeruk hangat 2 gelas
Total = 140.000
Harga : standar untuk daerah Riau
Lokasi : Jalan karet (jalan utama setelah pertigaan arah mempura), arah Tanjung Buton
*****