Showing posts with label everything on wednesday. Show all posts
Showing posts with label everything on wednesday. Show all posts

Wednesday 12 March 2014

[everything on wednesday] Mukholifatul Lughoh



jejak-jejak masa lalu.....
Siak
Bismillahirrahmaanirrahim...hari rabu, asap di sekitar kos-kosan masih lumayan nyesek ya dan peringatan dari pemerintah Siak, Pekanbaru, pokoknya daerah Riau katanya BERBAHAYA. Jadi, jemur pakaianpun harus pakai masker saya, apalagi belanja sayur ke kedai, berasa banget kayak ninja hatori hehe.  Ohya, kapan hari sara ngetwit tentang bahasa arab dan inggris yang saya gunakan waktu di penjara suci dulu *tsah,bahasanya*, jadi, dulu di penjara suci itu kami santrinya komunikasi/percakapan sehari-harinya pakai dua bahasa. Satu minggu bahasa arab minggu selanjutnya bahasa inggris, berurutan. Jadi kalau kita melanggar bahasa atau tidak pakai bahasa satu kata saja, alamat deh melanggar bahasa. Dan.....bakal terkenal seantero penjara suci hehe, soalnya siap-siapa yang melanggar bahasa pasti diumumin di masjid sebelum santriwatinya bubar. Dan....saya termasuk the best one pelanggar bahasa ulung di kantor bahasa pusat hahaha, terkenal banget deh pokoknya, satu katapun kalau kita ketahuan jasusah *mata-mata* bakal dicatet, fiuh...!!!

Misalnya...
Kita ngajak teman makan, soalnya kan makannya pergroup, satu group bisa dua sampai lima orang, nggak pakai piring tapi pakai baskom hahaha. Nakul yuk!!!...*makan yuk!!!* .
Saya kan suka tidur di kelas tuh, mulai dari ustadz/ustadzah menerangkan atau pas jam istirahat, saya komplain ke teman gara-gara istirahat saya nggak dibangunin, spontan teman nyeleuk. Ente sih naum miroron fil fasl....*kamu sih tidur terus di kelas*.
Pinjam ember teman buat nyuci. Eh, borrow your pail ya...atau...borrow your pail dong...* eh, pinjem embermu ya..dong*
dan masih banyak lagi...

Lucu sih bahasanya, kita kan orang Indonesia ya jadi mau nggak mau ada secuil kebiasaan yang dipaksa masuk dan digunakan dalam bahasa di penjara suci. Nah, kata-kata secuil yang saya maksud itu "Yuk", "Sih", "Eh", "Dong", "Kek", dan masih banyak lagi. Gara-gara itulah saya sering masuk ke ruangan panas hehehe, bukan panas sih sebenarnya tapi ruangan yang mendadak bikin saya pintar duluan dibanding teman-teman saya yang nggak atau jarang melanggar bahasa. Punishmentnya...ketika habis maghrib teman-teman asik bercanda dan makan sate dan sayur lodeh, saya serius dengerin kakak-kakak nerangin materi grammar atau suruh njawab soal bahasa arab, belum sampai disitu, saya dan pelanggar bahasa yang lain dapat PR. Paginya istirahat pertama balik ke kampus satu buat shalat dhuha terus absen, istirahat kedua di jemur di kampus dua keliling lapangan kampus sampai bel masuk sambil bawa munjid *ini kamus lengkap bahasa arab yang tebalnya minta ampunnnnnn* terus bilang ana mukholifatul lughoh hadzal yaum...tergantung pas pakai bahasa apa sih, kalau arab ya bahasa arab, begitu sebaliknya. Belum sampai sini, seharian pakai kalung kardus yang ada tulisan ini ana mukholifatul lughoh hadzal yaum hahaha...*intinya : saya pelanggar bahasa hari ini* beneran deh jadi artis pokoknya kalao melanggar bahasa.

Seru banget, makannya sampai sekarang setidaknya kakak kelas dan adik kelas pasti tau saya. Owwhhh...kak HM yang sering ngelanggar bahas dulu kan????jedddeeerrr.....hahaha, nggak papalah setidaknya saya dikenang *tsah*.....
Selamat hari rabu...baarokaloh..

***
Siak, 12/3/2014
@hmzwan

Wednesday 5 March 2014

[everything on wednesday] Siak dan Kabut Asap

Sementara itu, kualitas udara masih berada pada level berbahaya, dengan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) mencapai angaka 500 pada PM 10.

Bismillahirrahmaanirrahim...
Pagi ini batuk flu masih melanda di kos-kosan, mulai dari ibu kos sampai anak-anak kos. Termasuk saya yang sejak senin lalu *jalan dua minggu* sudah KO duluan, baru kali ini saya sakit kepala, deman, dan KO hebat. Setelah satu minggu KO, minggu kedua tenggorokan sakit, disusul batuk dan sekarang flu berat. Subhanalah walhamdulillah...semua ada berkahnya, apapun itu semoga lekas sehat kembali seperti sedia kala amin..

Apa kabar Siak???huft, Siak sedang dilanda musibah. Kebakaran hutan dimana-mana, kemarin siang pas kebetulan lihat tv di ibu kos, di Siak ada 300 titik api. Sudah hampir tiga bulanan Siak tiak diguyur hujan seperti di Jawa, nah sejak bulan pertama kira-kira dua mingguan tidak ada hujan, mulailah pelan-pelan ada yang bakar hutan untuk pembukaan lahan sawit baru. Sampai sekarang, dan semakin hari semakin parah, asap semakin turun dan tebal. Dua mingguan ini yang parah, asap sampai masuk rumah ibu kos tiga hari yang lalu. Uuuhhh...
 Minggu lalu kalau nggak salah,ini masih lumayan tipis lo ya...belum tebel ^^
Sekolah-sekolah banyak diliburkan, diutamakan mulai dari TK-SD kelas 3. Beberapa minggu yang lalu bahkan hampir semua sekolah sampai level SMA diliburkan selama dua minggu gara-gara asap tebal. Semalam saya baca berita di Riau pos kalau nggak salah, bahwa asap kebakaran sangat membahayakan dan mengandung partikel-partikel yang mematikan. Ngeri ya...bangettt, makannya sekarang setiap keluar kamar kos mau ke dapur atau ke rumah ibu kos harus maskeran. Sesak rasanya...!! Dua hari yang lalu sekitar pukul 22.00 Siak hujan deras selama satu jam, tapi sama aja, paginya malah asapnya makin tebal >_<.
 Kapan hari jalan-jalan, eh pas sampai daerah sungai Siak bener-bener nggak kelihatan..gelappp >_<
Ini juga...hari-hari mendung,mataharinya bulet warna orange loh hehe...
Ya, semoga asap tebalnya segera padam dan kota Siak kembali bersahabat aminnn...

***
Siak,5/3/2014
@hmzwan

Wednesday 19 February 2014

[everything on wednesday] Apa Enaknya Tinggal di Tengah Hutan?

"Siak itu di tengah hutan, nggak ada apa-apanya, sepi, kalau mau jalan-jalan ya ke Pekanbaru, jauh tiga jam....."
~Nenek (ibu kos)~
Sunrise di sungai Siak yang langsung terhubung ke laut, @sungai rawa.
Siak.
Bismillahirrahmaanirrahim...Bulan lalu saya pulang ke Batam, kangen hiruk pikuk kota besar, kangen jalan-jalan, kangen berkebun di taman, kangen tivi, kangen dapur, kangen rumah saya *hickz*, pokoknya kangen yang ramai-ramailah hehe. Kebetulan ada acara aqiqah tetangga samping rumah, otomatis tamu ibu-ibu perumahan atang semua, pada pangling lihat saya. "Loh, kemana aja kok jarang lihat sekarang?", "Kemana aja??", "Kok tambah kurus" *asseeekk*, "Gimana,betah nggak di hutan??" dll. Jiah, pertanyaan terakhir itu sesuatu ya hehe.

Gimana, betah nggak tinggal di hutan??Enak nggak??
Hehehe....yaaa begitulah, dulu, pas mas kakang prabu tiba-tiba bilang ke saya kalau dipindahtugaskan di Siak rasanya eeemmmm.....sebenarnya girang banget sih, nggak ada sedih-sedihnya ninggalin rumah Batam hehe *maklum suka petualang dari waktu bocah*. Cuma ya, adalah saat suka dan sedihnya, suka karena saya bisa jalan-jalan dan melihat Indonesia lebih luas lagi *assiiiikkk*, sedihnya harus ninggalin rumah Batam aja *hickz*.

Jujur, saya buta banget yang namanya peta, tahunya ya pulau Sumatera nggak lebih. Ketika saya tanya mas kakang prabu, Siak itu dimana sih???ya di Siak di Riau, gitu jawabnya tapi saya masih nggak mudeng juga. Pas dikasih tahu kota Pekanbaru, baru deh mudeng hehe. Pertama kali sampai kota  Siak rasanya penasaran, kanan kiri hutan bo' hehe, nggak ada rumah gitu atau mini market. Pas mau nyampe kotanya lumayan ternganga soalnya disuguhi jembatan yang gagah dan menjulang tinggi, ya, jembatan Siak. Bawahnya sungai Siak yang lebar dan katanya terdalam di Indonesia iu loh, wikz. Kotanya kecil banget, apalagi pusat kotanya, muter-muter kota paling nggak sampai 20 menit.
 
Kalau sore jam 5,monyet2 keluar kandang.... 
Lingkungan daerahnya masih asri, desa, kampung bangetlah. Ada hutan di tengah kota, sepi penduduknya, nggak ada angkot, apalagi taksi, adanya bentor sama travel *mobil avanza dll*. Jalan rayanya dua arah, lebar dan sepi banget, beneran kayak jalan pribadilah, bisa juga buat ngerumpi atau gelar tikar gitu hehe. Pasar besar ada namanya pasar belantik, gede banget. Jangan tanya ada mall nggak???nggak ada pemirsah...supermarket deh???nggak ada...swalayan dua lantai aja deh??nggak ada...Nggak percaya???ayo ke Siak, di kota Siak adanya cuma toko-toko sembako, ukuran ruko, nggak ada yang lebih dari itu. Kalau mau ngemall ya kudu ke Pekanbaru, itupun jarak tempuhnya 3 jam hehe, bisa naik boat dari atas sungai Siak, bisa juga naik travel. Ada restoran nggak???boro-boro...resto cepat saji???nggak kenal *ish*...warung Padang deh???banyak, lumayanlah jadi saya nggak galau gitu hehe. Paling mentok makan enak dan wah itu ya makan bebek di warung Lamongan, harus sabar, nyebrang jembatan Siak dulu soalnya dan nunggu jam 5 bukanya hehehe. Saaken ya???hu'umh.
 Jalan 2 jalur,ini di sebrang..itu jembatan Siaknya...
Meskipun jauh dari hiruk pikuk keramaian kota besar, jauh dari mall, selalu ada berkah disetiap momen. Enaknya tinggal di tengah hutan itu bisa nabung *uhuk*, jatah sisa uang makan lumayanlah buat sekolah anak kelak *ahahahaha ini lebay*. Kalau bosan di kos-kosan, ya jalan-jalan keliling kota Siak, meskipun ujung-ujungnya mentok disitu-situ, duduk manis di pinggir sungai Siak sambil menikmati es degan, rasanya bahagia banget loh, alhamdulillah. Suasana daerah yang saya tinggali lumayan kampung banget *padahal ini di kota*, asri, sejuk, orang-orangnya ramah, hobi senyum semua meskipun nggak kenal, dll. Sayuran lumayan murah, ngambil/metik daun singkong di pinggir jalan nggak ada yang ngelarang, silahkan, banyak ikan laut dan sungai yang berlimpah, sering dikasih makanan sama nenek, durian, kudu, kedondong, singkong, rambutan. Sering dibawain ibunya teman sebelah kos sekarung daun singkong, jagung manis, dan semangka, slurppppttt. Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan!!.

Sesekali pas jalan sore *nggak ding,tiap jalan* sering juga ketemu binatang di jalan raya, kalau nggak ular, monyet ya biawak, paling sering biawak dan monyet. Ngeri, iyha kalau biawak ukurannya kecil, lenggang kangkung aja, tapi ini lumayan bikin bahu dan kaki saya gemetar "uuuuu". Apalagi monyet, "hiyyyaaaaa", kadang seenaknya aja lari ke tengah jalan, kadang gelantungan cari perhatian gitu diatas kabel, ada juga yang keluar tiap pagi sama sore. Mari jepret >_<.
Senja,jembatan dan sungai Siak...
Kemarin, mendadak teman plek mas kakang prabu dipindahtugaskan ke Jakarta, hi jakarta bye Siak. Oke, kita masih stay cool di Siak gitu???ucap saya, hu'umh kata mas kakang prabu sambil tersenyum hehehe. Baiklah, kesempatan tidak akan datang untuk kedua kalinya, mari menikmati momen indah di tengah hutan dengan bahagia dan banyak bersyukur ^^.

Ada yang pernah tinggal di daerah/desa/kampung/tengah hutan???gimana sensasinya???ini ceritaku mana ceritamu...!!!!Selamat hari rabu, semoga berkah^^.
Baca juga, tulisan teman saya kak Nisa yang tinggal di daerah juga "Apa Enaknya Tinggal di Daerah?".

***
Siak,19/2/2014
@hmzwan

Wednesday 12 February 2014

[everything on wednesday] Indahnya Rumah Panggung di Bibir Pantai

“A journey of a thousand miles must begin with a single step.”


Siak.
Bismillahirrahmaanirrahim…
Kampung Tua Piayu Laut. Pagi itu ada dua gadis yang berjalan menuju dataran tinggi, tiba-tiba saja mas kakang prabu menarik tangan saya berjalan ke arah yang sama. Jalanan hanya sepetak, kanan kiri rimbunan tanaman liar, semakin maju ke depan jalanan semakin menanjak. Sampai pada akhirnya kami menaiki tanjakan, dan dalam hitungan lima menit, rasanya berada di negeri antah berantah. Melihat hamparan lautan nan indah, banyak pulau-pulau kecil di sekitar pulau Batam dan rumah-rumah panggung di bibir pantai. Subhanallah…

Setelah puas menikmati pemandangan diatas bukit, lagi-lagi tangan kekar itu menarik lengan saya. Menuruni tanjakan yang lumayan sedikit terjal, kami berjalan seenaknya, eh tiba-tiba mata saya tertuju pada satu plang yang ada disebelah kanan bertuliskan “makam”. Aih, hayuk balik kanan dan melanjutkan jalan-jalan di sekitar bibir pantai, ups ternyata jalan buntu. Balik kanan lagi dan menuju ke arah yang sepertinya banyak rumah panggung. Let’s go!!

Rumah panggung di bibir pantai piayu laut ini lumayan banyak, dan seluruh bibir pantai hampir dipenuhi rumah panggung. Sampai akhirnya saya melihat jembatan kayu menuju ke tengah laut. Lagi-lagi banyak hal yang membuat kami geleng-geleng kepala, alamak, indah nian. Dari gubuk yang berada di tengah laut ini kita bisa melihat banyak rumah panggung yang berada di bibir pantai. Bukan hanya rumah panggung saja, tapi bisa melihat pulau-pulau kecil lebih dekat, dan pemandangan langit yang membuat saya semakin jatuh cinta. Tapi ada saja ulah manusia yang kurang bertanggung jawab,seenaknya membuang sampah di bibir pantai, dan akhirnya menumpuk >_<.







Buat yang ngaku traveler, petualang, dan backpacker sejati, rasanya anda harus mencicipi keindahan rumah panggung dan pantai kecilnya di Kampung Tua Piayu Laut Batam, recomended cap lima jempol!!!Rute kea rah Piayu Laut dan lebih jelasnya saya ulas disini.

Selamat hari rabu, semoga bermanfaat, salam petualang ^^.



***

Siak,12/2/2014

@hmzwan

Wednesday 5 February 2014

[everything on wednesday] Ketemu Harimau di Jalan,Pilih Maju atau Mundur?

“In my earliest memory, my grandfather is bald as a stone and 
he takes me to see the tigers.”
~Téa Obreht, The Tiger's Wife~
Kalau ini hutan yang ada di Kota Siak


Siak.
Bismillahirrahmaanirrahim…apa kabar?hari ini masih semangat kan ya. Ngomong-ngomong masalah binatang, di Siak kan masih termasuk daerah hutan, apalagi di daerah kota Siak sendiri masih dikelilingi hutan (bukan hutan sawit tapi hutan beneran), di kotanya lo ya. Kalau pagi dan sore ada spot-spot sendiri gerombolan kera keluar hutan, kalau pagi di jalan dr sutomo (hutan kota) arah ke pasar, kalau sore di jalan raya setelah atau sebelum rumah dinas bupati. Dijamin banyak kera yang keluar kandang, dan banyak masyarakat juga yang dengan sukarela memberi makanan.

Nah, sekarang saya mau cerita tentang harimau. Kapan hari waktu mas kakang prabu berangkat ke tempat kerja sama temannya, tiba-tiba temannya lihat ada harimau. Kebetulan jalan menuju ke tempat kerja memang masih hutan campur (hutan beneran & hutan sawit) kanan kiri jalan, jadi termasuk daerah rawan dan masih banyak binatang buas juga. Sebelumnya, teman mas kakang prabu yang lain (bukan yang tadi) pas mau ke kota Siak ketemu harimau juga di jalan, dia sendirian, meskipun naik mobil pasti udah kebayang kan gimana rasanya ketemu binatang buas sendirian. Udah sendirian, jalanan sepi, kanan kiri hutan, nah lo. Tapi akhirnya teman tadi lanjut meskipun sempat berhenti beberapa menit, maju nggak maju nggak…akhirnya maju deh.

Setelah kejadian tersebut, mas kakang prabu cerita ke tetangga kalau beberapa kali dia dan teman-temannya ketemu harimau di jalan. Kata tetangga, kalau ketemu harimau di jalan, entah di tengah jalan atau di pinggir jalan. Tetap aja motor atau mobil jalan pelan-pelan, tunggu kira-kira yang mau nyebrang jalan atau lewat siapa duluan, harimau apa kita, boleh berhenti tapi jangan lama-lama. Terus aja maju dan satu yang dilarang sama warga sekitar, jangan mundur. Katanya, kalau mundur itu artinya kita menantang harimau (uhhh,ampunnn), menantang apa nih maksudnya???duh kok tanya, ya nantang lah kalau nggak nantang bertengkar ya nantang yang lain  mungkin (hickz,nggak bangetlah).

Ngeri ya…???bangettt, dan setiap saya mau pulang ke Batam kan ke pelabuhan dulu jadi otomatis lewat situ hehehe. Takut sih, apalagi setelah degar cerita dari mas kakang prabu, tapi banyak sholawat dan do’a di jalan, semoga dimudahkan jalannya amin. Nah, itu tadi sedikit cerita dari kota Siak, semoga bermanfaat, selamat beraktifitas..^^

Ada yang pernah ketemu harimau???*jangan bilang pernah, di kebun binatang,uh..sama dong hehe*

***
Siak,5/2/2014
@hmzwan

Wednesday 29 January 2014

[everything on wednesday] Es Tong-tong




Siak
Bismillahirrahmaanirrahim....semangattttt!!!!!hehehe,meskipun di Siak jam segini udah panas membara,alhamdulillah mari dinikmati. Tau es tong tong???es dung dung???es nong nong???atau....es puter???emmm..atau es krim jaman dulu???hehe,pasti pada tahulah ya. Saya nyebutnya es tong tong, terakhir makan es tong tong kapan yaaa???udah lama bangetlah hehe.
 Ada yang mauuuu...???

Nah, di Siak masih ada lo yang jual es tong tong, yang jual rumahnya dekat kos-kosan. Setiap hari lewat depan kos sekitar jam 10 siang, kapan hari pas hari minggu. Anak-anak kos (anak SMA) heboh neriakin penjual es tong tong, bela-belain dikejar hahaha. Yah,namanya juga ngiler dan kangen,akhirnya saya dan mas kakang prabu juga nimbrung beli es tong tong hehe.

Nama aslinya es puter karena dibekukan dengan cara tradisional yaitu diputer-puter di dalam es batu dan garam, bahan dasarnya santan sebagai pengganti susu. Teksturnya lembut,cocok banget buat pencuci mulut. Namanya kos es tong tong, dung dung, nong nong dan lain lain sih???Karena yang jual es puter ini biasanya bawa gong mini dan dipukul-pukul, akhirnya yang keluar kan suara nong nong, dung dung, tong tong dan lain lain. Unik kan???sederhana tapi selalu dikenang dihati *tsahhhh* hehe. Penyajiannya banyak variasi, nah di Siak plihannya ada tiga, ada roti tawar, cone, sama wadah plastik kayak tempat cupcake. Saya pilih roti deh, rasanya lembut, enak, satu lagi...bener-bener buat hati bahagia hehehe.
 Bapak penjual es tong tong^^
 Pilih mana...cone,roti tawar,atau wadah plastik???
Sluuurrpppttt,maknyus pemirsah...^^
Mau mau mau????ayooo ke Siak hehehe....
Di tempat tinggal teman-teman masih ada es tong tong nggak???
Namanya apa nih??siapa tau ada yang lebih unik lagi..
Selamat hari rabu,selamat beraktivitas....^^

***
Siak,29/1/2014
@hmzwan