Monday 26 August 2013

Malaikat Juga Tahu


Mungkin ada hal lain yang tidak semua orang suka tapi saya suka, rumah yang sejuk di pinggir sungai, halaman luas, satu pohon mangga rindang berdiri tegak di samping kanan rumah, satu pohon alpukat mentega kokoh di depan teras, di ruang makan dekat dapur sengaja separuh atap terbuka, berharap ketika langit biru menyapa aku melihatnya jelas, ketika hujan merindukanku tak perlu lari dan tergesa-gesa membuka pintu hanya sekedar ingin memeluknya, ketika tiba-tiba di pagi hari dan langit membiru semilir angin melambaiku aku bisa langsung membalas belaiannya tanpa harus buru-buru membuka jendela ruang tamu atau dapur.

Mungkin ada hal dimana banyak orang tidak suka suasanan sepi, di rumah gedongan sendiri tanpa ada teman atau pasangan disampingnya. Tapi aku berbeda, tak ada jeda untuk tidak menikmati frasa demi frasa kehidupan, jengkal demi jengkal waktu yang berlalu begitu saja, beranjak dari merajut mimpi, menemui sang empu kehidupan, bercengkrama seperti layaknya teman dekat, melalui hari yang mungkin bagi sebagian orang melelahkan, sendiri ditemani benda-benda mati yang ada di beberapa ruangan yang tertara rapi.

Mungkin jengah melanda tapi hidup masih terus berjalan, tak ada yang sia, terkadang terasa gelap tiba-tiba seperti diterjang ombak dan perlahan tergulung pelan hingga akhirnya terdampar di bibir pantai. Andai semua pantai indah, mungkin aku akan bertahan hingga titik penghabisan, tapi kali ini pantai terasa ramai oleh jutaan manusia, rasanya tidak ada ruang untuk mengembalikan nafas yang sedari tadi tertunda, tapi lagi-lagi dibalik kericuhan ada hati yang kosong, di ujung pantai ada satu frasa terlihat sendu tak berkawan duduk di atas bongkahan pohon yang terjatuh, ada pilu yang mendera, sepertinya.

Lelahmu jadi lelahku juga
Bahagiamu, bahagiaku pasti
Berbagi, takdir kita selalu
Kecuali tiap kau jatuh hati

Kali ini hampir habis dayaku
Membuktikan kepadamu ada cinta yang nyata
Setia hadir setiap hari
Tak tega biarkan kau sendiri
Meski sering kali kau malah asyik sendiri

Karena kau tak lihat
Terkadang malaikat tak bersayap,
Tak cemerlang, tak rupawan
Namun kasih ini, silahkan kau adu
Malaikat juga tahu
Siapa yang jadi juaranya 

~ malaikat juga tahu, Dee~

...26/8/13...
 


6 comments:

  1. Subhanallah... serasa berada dalam ayunan tiap kata yang tergores di sini. rupanya aku jatuh hati disini. Dan kisah rumahnya yang menakjubkan (menurutku) mengingatkanku pada sebuah drama: "Full House" ^_^

    ReplyDelete
  2. Aku merasa...ada sesuatu di balik tulisan ini...
    Sesuatu yang menggelitik, namun enggan untuk kukatakan.
    Sepi...

    ReplyDelete
  3. Saya juga suka dengan rumah yg digambarkan mba Hanna diatas. Sepertinya ada 'sesuatu' dibalik tulisan ini. Hmmmm :)

    ReplyDelete
  4. lagunya saya suka, favorit :)

    ReplyDelete