Apa kabar pemirsah???semoga sehat selalu, dua hari ini badan kurang fit karena efek mbolang liburan idul adha kemarin ke Rengat Riau. Modal nekat, iya banget karena ya pingin jalan-jalan keliling Riau. Kebetulan juga ada saudara dari suami yang selama 27 tahun tidak bersua, mereka pisah saat SD dan baru bertemu lagi pas mbolang kemarin.
Hatsyi..hatsyi...
Perjalanan dimulai dari Siak pukul 06.00 *hiyyyaaa niat banget ya hehe* mengunakana motor cowok, satu backpack dan tas kecil tempat dompet dan hp. Dari Siak perjalanan lancar dan aman, tapi saat mau keluar dari Kabupaten Siak jalanan benar-benar rusak. Banyak mobil fuso, tronton dan truk-truk besar. Sepanjang kanan-kiri jalan banyak tanaman pohon sawit. dua jam sudah akhirnya kami sampai di Kerinci, istirahat sebentar di warung untuk sarapan. Saya memilih nasi goreng dan suami bubur kacang hijau, minumnya teh panas, Subhanallah....nikmat sekali!!!!sruuppptttt....
Lanjut perjalanan ke arah Rengat, banyak desa yang dilewati tapi saya lupa nama-namanya *aneh-aneh soalnya hehehe...*. Jalan yang dilewati jalan lintas timur Sumatera, kadang ramai kadang sepi, aspalnya mulus, jalan naik turun agak tajam. Nah, disinilah sepanjang kanan kiri jalan banyak peringatan, misalnya "Hati-hati", "Selalu ingat kepada Allah", "Jika sudah aman baru mendahului, dll.
Empat jam berlalu, pukul 11.00 sampai di Rengat dan kebetulan saya capek banget akhirnya istirahat di warung beli minum. Telpon saudara dan mereka sudah ada di bundaran untuk menjemput kami. Setelah perjalanan selama 5 menit kami bertemu dengan paklek dan melanjutkan perjalanan. Pukul 12.00 kami berhenti di sebuah resto untuk istirahat dan makan siang. Perjalanan menuju rumah paklek dan mbah berlanjut, ternyata masih jauh juga *hhiyyyaaa...ngelap keringet*. 3 jam berlalu akhirnya sampai juga di sebuah desa di pedalaman hutan sawit. BAYANGKAN, kami harus melewati jalanan tanah naik turun dengan jarak 20 kilo *beuhhhhhh,ngakak terus saya sama suami, jauh kaliiiii*.
Hidup adalah perjuangan, well kami sampai di desa.....*haddueh,lagi-lagi saya lupa,aneh namanya hehe*. Biasalah disambut heboh sama keluarga, paklek, bulek yang jumlahnya 8 orang dan si mbah dan cucu-cucunya. Alhamdulillah....*mari
selonjorannnnnn!!!*. Abakan kehebohan dan cerita sana-sini sampai pukul
lima sore. Mayoritas memang petani sawit dan karet warga di daerah ini
termasuk si mbah dan anak-anaknya (paklek bulek). Banyak cerita dari perjalanan petualangan 4 hari di Rengat, tunggu ceritanya besok atau lusa ya hehe. Maafkanlah...^^
Jum'ah mubaarak^^
*****
~tjatatan pedalaman hutan sawit~
Siak,18 oktober 2013