Saturday 23 February 2013

Indahnya Berbagi

Imlek sudah berlalu, valentine juga sudah lewat...minggu yang lalu setelah minggu sebelumnya sekolah tempat saya mengajar libur selama satu minggu (libur imlek,karena mayoritas muridnya merayakan imlek), nah minggu kemarin saya banyak mendapat cokelat dari anak TK dan PG,oooohhhh tengkyu dear...
Setiap kelas ada satu anak yang keliling ke meja untuk berbagi cokelat dan sebuah kertas berbentuk love yang bertuliskan Happy valentine miss hana.  Meski saya tidak merayakan hari valentine tapi saya sangat menghargai anak-anak yang dengan wajah sumringah membawa bunga dari tisu, kertas ucapan, dan cokelat tentunya. Dari usia dini mereka para anak-anak TK dan PG diajari tentang indahnya berbagi, bukan hanya untuk teman-teman kelasnya tapi untuk guru kelas, kepala sekolah, management, guru BK, suster, sampai guru SD,SMP dan SMA.
Terima  kasih kurcaci-kurcaciku sayang......

Thursday 21 February 2013

[BeraniCerita #2] Tak Peduli


Gendis masih membolak-balik lembaran buku yang ada di depannya, setelah ia baca sampai akhir perlahan ia mencari kertas dan bolpoin lalu menulis ulang sebuah puisi apik duo antara Dewa dan HM Zwan.
            “izinkan aku meramumu dalam senja”
         ***
Meski ku tahu dan ku tak mau tahu
Tiap jengkal waktu kuramu setiap rasa yang jemu
Karena ku tahu itu karena ulahmu
Adakah secuil ramuan indah yang kau ramu untukku?
***
Bahkan aroma nafas tubuhmu tak lagi mampu kukecap
Hanya sekejap kau hadir untuk kembali berlalu
Sudikah berlama di dermagaku?
Hingga sempurna ramuan yang kau buat mampu kurasa
         ***
Sungguh, diantara luasnya mata memandang
Diantara ribuan gemerlap cahaya lampu neon
Hanya kau yang ada dalam silauan senja
Meski kicauan burung tak pelik terus menggodaku dalam remang
Percayalah, aku ada…hanya untukmu
***
Sekarang, dan saat ini
Ditemani secangkir kopi buatan kang japri
Aku masih meramumu dalam senja
Dengan romansa indah yang kita lalui bersama
Dengan indra perasaku, meski pahit
***
Duhai kau yang membuatku jatuh pada senja
Ramulah aksaramu, seindah yang kau mampu
Hingga mampu kuraba sebelum senja benar-benar berganti malam
Dan rona keemasannya berganti pekat...
***
            Yours…Gendis Pratiwi

Pagi-pagi Gendis sudah berada di kampus dan segera menelpon pak kurdi penjaga kampus untuk menemuinya. Sesampainnya pak kurdi di kantor fakultas kedokteran, Gendis memberikan pak kurdi sebuah amplop berwarna biru muda dan setangkai bunga mawar putih.
“pak kurdi…biasa,nitip buat Libert ya?? .”ucap Gendis sambil tersenyum
“siap bu Gendis yang cantik…”
                Tak lama setelah pak kurdi keluar dari kantor Gendis, ia melihat sosok Libert yang sedang memarkir sepeda motornya. Cepat-cepat pak kurdi berlari mendekati Liber  untuk memberikan amplop dan setangkai bunga mawar putih.
“mas Libert..ini ada titipan”
“dari siapa pak..??”
“biasa…bu dosen, bu Gendis”
Dengan malas Libert melihat amplop dan membacanya, dear Libert Abimanyu.
“yaelah pak,kan sudah beberapa kali saya bilang. Saya sudah menikah, ini buat pak kurdi ajalah”ucap Libert sembari berlalu
Dari jauh Gendis terlihat lemas melihat surat dan bunganya ditolak  oleh Libert,  ia sudah tidak peduli lagi padaku batinnya lirih. Sementara itu langit terlihat mendung, dari jauh suara petir terdengar lantang. Gendis Pratiwi, seorang dosen cantik dan juga wanita simpanan Libert berjalan dengan airmata bercucuran, ia  tidak memperdulikan muntahan hujan yang jatuh membasahi tubuhnya,iapun perlahan lunglai dan terjatuh.
#####
“ Flash Fiction ini disertakan dalam Giveaway BeraniCerita.com yang diselenggarakan oleh Mayya dan Miss Rochma."


Sunday 17 February 2013

Doughnut

Bahagia itu sederhana

Siapa yang tidak tahu kue donut??rasanya manis, seperti senyum saya. Apalagi jika tambah dengan berbagai fariasi rasa seperti cokelat,keju,gula halus,mesis dan masih banyak lagi. Terkadang saya merasakan banyak rasa dalam menjalani hari-hari, bagi saya menjadi seorang istri bagi seorang syauqi Endrit yang penyabar adalah sebuah hal yang terindah dalam hidup saya.Cause he is my ticket to heaven...baarakallahu lana fiddunya wal aakirah amin..

Siapa yang tidak tahu cokelat??rasanya manis, seperti senyum saya. Bagi saya mengajar adalah ibadah, suatu hari saat saya mendapat kesempatan mengajar di sekolah swasta untuk pertama kalinya setelah lulus ujian skripsi. Mas saya yang nomor 1 berpesan niatkan semuanya untuk beribadah, mengamalkan ilmu, mugi-mugi berkah ilmune. Sampai saat ini saya masih menjelajahi dunia pendidikan yaitu mengajar, apalagi sejak saya bisa mendapatkan pengalaman terindah mengajar playgroup. Saya merasa bahwa passion saya memang di dunia anak-anak, mereka adalah materi kuliah hidup saya. Dari mereka saya bisa belajar tentang kesabaran seorang ibu, perkembangan fisik dan psikisnya, kasih sayang, kepolosan dan banyak hal..

Siapa yang tidak tahu gula??rasanya manis, seperti senyum saya. Bagi saya hidup itu tidak selalu mulus seperti jalan tol (konon katanyaaa..), banyak kerikil-kerikil halus,tajam yang tanpa kita duga mengelinding ke arah kita. Namun tetap, kembali lagi pada diri bagaimana kita seharusnya menyikapi kerikil-kerikil tersebut. Yaa muqollibal quluub tsabbit quluubana aladdinik wataa atik..

***
Batam,17 februari 2013


Friday 15 February 2013

Kapal Ferry

Kapal Ferry
 
Pantai Costarina Batam, di tepi pantai ini kita bisa lihat kapal ferry yang lalu lalang dari/ke Singapuran, Malaysia dan Batam. Kapal ferry ini memuat kurang lebih 130 penumpang dari terminal internasional sebrang Mega Mall Batam Centre.

****
Foto ini diikutkan dalam  Turnamen Foto Perjalanan Ronde 14

Thursday 14 February 2013

[BeraniCerita #1] Lipstik Merah

Selasa, sebelum senja menghampiri. Firna menghampiri Zian yang sedang membereskan meja kerjanya, sudah pukul 17.00 waktunya pulang. Tapi sebelum Zian meninggalkan meja kerjanya Firna mengajaknya  untuk menemani mencari lipstik di mall yang tepat berada di samping gedung kantor mereka.
”Bagusnya yang warna apa ya Zie?”
”Ihhh daritadi warna apa mulu,cobain habis itu hapus cari warna lagi. Udah ah terserah kamu Fir”
Dengan wajah yang sudah hampir dilipat-lipat, mulut manyun lima senti Zian dengan wajah kecut langsung berpaling dan mencari tempat duduk. Sementara Firna melanjutkan aktivitasnya mencari warna lipstik yang cocok menurutnya.
”Makannya Zie jadi cewek dong jangan cuma jadi cewek di KTP aja”
“Sial,ampun deh. EGP, yang penting ane cewek. Titik!!”ujarnya sambil terus membaca buku Partikelnya Dee Lestari
“Untung mas Tian mau sama kamu”
“Ih ih…maksud loehhh??gue harus bilang wow gitu??Yuk ah,tar keburu malem besok kan ngantor lagi kita. Capek nih nemenin kamu shoping daritadi”
“yukkkk”
***
Semua orang kantor tahu bahwa Zian adalah seorang wanita pekerja keras, sejak bekerja menjadi fotografer di salah satu majalah ternama di ibu kota. Ia tak lagi seperti dulu, saat kuliah ia benar-benar wanita tulen. Pagi-pagi sudah siap pergi ke kampus dengan dandananya yang rapi dan cantik. Namun tidak untuk sekarang, semuanya berubah drastis sejak menjadi fotografer. Dengan khasnya celana panjang, kaos, jam tangan, topi, dan ransel di punggungnya. Meski sudah menjadi istri dari seorang pengusaha sukses, itulah Zian. Meskipun sempat di komplain oleh Tian, suami Zian tapi ia lebih nyaman dengan keadaannya sekarang.
***
14 Februari 2013
Pukul 00.01
”Selamat ulang tahun sayang…”
Dengan mata masih terpejam, samar-samar Zian mendengar suara suaminya tepat di daun telinganya. Ia pun lalu tersenyum kearah suaminya yang berada di depan matanya. Di meja sudah ada kue mini berbentuk love dan sebuket bunga mawar, setelah Zian meniup lilinya Tianpun menyodorkan pisau untuk selanjutnya memotong kue tersebut. Saat Zian memotong kue tiba-tiba ia merasa ada benda keras di dalam kue  karena tidak bisa di potong, Zian langsung membelah kue tersebut dan ternyata benda tersebut adalah lipstik berwarna merah.
”Ih,mas Tian apaan nih kok lipstik??tapi cantik”
Tianpun langsung tersenyum dan memberikan sepucuk kertas berwarna merah muda kepada Zian.
Kepada istriku tercinta : Zian Faradisa
Katamu,bukankah aku rembulan itu..
Iya sayang,seluruh jagadpun tau,
Bahwa kamu adalah rembulan yang selalu menyinari hatiku
Tak peduli siang atau malam
Tuhan,terima kasih sudah menghadiahkan peri yang cantik ini
I love you Zian Faradisa….
Your heart : Tian Syauqillah
 “Terima kasih sayang…I love you too”
Dengan berlinang air mata, Zian langsung memeluk erat suaminya.
“Yaudah,yuk kita tidur  lagi, besok sampaikan salam mas ke Firna ya”
“Heh???Firna???”
“Iya, Firna ponakanku…bilang makasih sudah bantu mas mencarikan lipstik merah buat kamu sayang”
“Heh???aaaaaa….mas curangggggg…..”
Seperti biasa perang bantalpun dimulai, hingga suara mereka tak terdengar lagi yang tertinggal hanya suara angin malam.
*************
"Flash Fiction ini disertakan dalam Giveaway BeraniCerita.com yang diselenggarakan oleh Mayya dan Miss Rochma."