Sunday 8 July 2012

Dear Sahabatku...



Seringkali saya memikirkan keadaan teman-teman dekat entah teman semasa Smp, Sma, maupun teman kuliah. Apa kabarnya si A, B, C, D dll? Tak berapa lama saya langsung mengirimkan sms kepada mereka untuk sekedar say hello  atau hanya berupa kata kangennnnnnn. Tapi akhir-akhir ini tiba-tiba saja saya sering bertanya dalam hati  ”kok aku terus ya yang sms duluan?” , ”kenapa harus saya yang selalu mendahului mengirimkan sms kepada mereka?”...

Terkadang saya marah dengan diri saya sendiri, mengapa saya sepeduli itu terhadap mereka yang dulu peduli terhadap saya. Terkadang ada rasa sesal yang bertubi-tubi ketika satu persatu dari sekian banyak teman, sahabat, bahkan yang sudah saya anggap seperti saudara sendiri hilang satu persatu dari benak saya. Mengapa harus seperti ini? Saya benci dengan pertemuan, perkenalan kita dulu. Saat-saat indah kita lewati bersama, baik suka maupun duka. Tapi dengan berjalannya waktu satu persatu hilang seperti ditelan bumi, inikah waktu yang kejam?

Heumh, biarlah…sepertinya memang harus legowo, berpikir secara dewasa, matang. Mungkin mereka sibuk dengan dunia barunya, well  saya nikmati saja kesibukan saya mengenal dan bertemu dengan teman-teman baru. It’s okey

******

…..Jadi inget Ps-nya Syam yang bunyinya begini >> Bagi beberapa orang yang kamu anggap istimewa, tidaklah kemudian kamu menjadi istimewa baginya. Mungkin dulu iya, tapi coba dikonfirmasi dulu. Karena akan berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan (rumah matahari)

Saturday 7 July 2012

Balada Sebuah Kata


Menginjak siang, sepertinya ada bintang berjatuhan. Meski begitu, aku masih terdiam dalam lamunan. Kaki-kaki kecil seketika berhamburan memungut ceceran yang tergeletak di tanah yang hampir kering. Sebab, acap kali hilang tanpa berpamitan.
..
Di sudut kamar, aku melihat beribu pasang kurcaci hitam berjalan pelan. Menuju….entah, terlalu banyak tikungan yang mungkin saja mereka tak tahu arah dan tujuan. Maka, ketika mereka bertemu di satu titik. Sebagian ada yang bersorak, sebagian lagi ada yang mengumpat. Tentunya..
..
Diujung cakrawala, aku rindu budak hatiku. Lalu kusibakkan pelan-pelan tirai bilik bambu, atas kedatanganmu yang kutunggu. Berharap masih ada satu bintang yang sengaja menyelipkan diri dibawah pohon alpukat. Seperti saat kita bersila manis menikmati jamuan sejumput rasa yang membuat lidah menggelora.
..
Sembari memungut rasa di puncak gundukan naras, bersamamu lebih indah sepertinya. Tapi untuk tidak kali ini, bukankah menikmati secangkir teman hitam bersama cakrawala jauh lebih indah. Dan, bersamamulah ku mampu memuja.
———–
Batam, 6 juli 2012
Ps. Sedang menikmati masa-masa indah bermain kata

Wednesday 4 July 2012

Aku, masih setia menunggu

Sementara hujan tak lagi menyapa Aku, masih setia menunggu Dibilik reyot yang tertumpuk debu Beralas timbunan pasir kasar >< Tertegun dan terdiam Aku, masih setia menunggu Datangnya senyuman manis Yang selalu melambaikan tangannya diujung senja >< Sesaat sebelum hari berakhir Aku, masih setia menunggu Hadirnya ocehan-ocehan lucu Para kurcaci pantai ditengah gulungan ombak >< Sudah lama aku muak merindumu Aku, masih setia menunggu Terkadang, tapi untuk tidak saat ini Karna ku lelah dengan segala tawa kita dulu ***** Batam, 4 Juli 2012

Monday 14 May 2012

Mengadah Dalam Hening

Dalam keheningan Ku mengadah pada langit Sengaja kurentangkan tangan Kuhembuskan nafas secara pelan Seperti hembusan angin subuh yang menyapa pori-pori kulitku ….. Hujan Masih saja menebar rintik-rintik ke bumi Dentuman gerimis masih terus berjatuhan Sepertinya ku tak kuasa untuk terus berdiri Mengadah dan bercanda dengan langit ….. Pada hatimu Kusandarkan separuh nafasku Kurebahkan sepenuh jiwaku Bak sepasang sayap kupu-kupu yang tak mampu tergantikan Tak bisa terlepas dari sayatan *** …….Coretan pagi saat hujan berjatuhan……. Sebrang pulau, 7 mei 2012

Saxophone (Coretan Pagi Untuk Jejak Kaki)

Rintik hujan masih saja menyapaku pagi ini, entah sepertinya ada selentingan alunan saxophone yang terdengar tak jauh dari tempatku berdiri. Heummmm, harmonisasinya membuat kaki telanjangku berjalan menuju arah suara. Terdiamku dalah syahdu, alunan indah beserta liukan-liukan eksotismenya mampu membuat sekujur badanku kaku. Sekejapku terdiam, menahan nafas sembari kesal….kubuka mataku dan mencari suara merdu itu, kemanakah? Meski indra mataku tak menemukan arah suara itu, kucoba memejamkan mata dan menggunakan indra lain untuk menemukan selentigan indah yang menggangguku pagi ini. Hilang, kemanakah? Entah,dalam senyap hanya mampu terdiam. *********** Sebrang pulau, 5 Mei 2012