Monday 27 May 2013

Catatan Seorang Guru Beka : Adegan Menampar di kantin



Baiklah, lagi-lagi saya mau curhat nih *curhat mulu nih guru beka haghagahag*. Pagi tadi pas anak-anak breaktime, kebetulan saya selesai mengajar di kelas 8a dan duduk-duduk di depan lab komputer. Tiba-tiba saya mendapat kabar dari seorang guru bahwa ada anak SMK bertengkar di kantin dan salah satunya ada yang menampar pipi. Beuh rasanya miris dengar ceritanya, setelah saya telusuri dari beberapa saksi guru yang sedang makan di kantin akhirnya saya mencari kedua anak SMK tersebut untuk saya mintai keterangan. Tapi, ketika saya sampai di depan kelasnya ternyata mereka sudah dipanggil oleh kesiswaan *yah,kalah sigap nih saya hehe*.

Setelah jam makan siang selesai, satu persatu kedua siswa/siswi (satu perempuan dan laki-laki) SMK yang bertengkar dikantin tadi pagi saya panggil untuk dimintai keterangan. Selidik punya selidik ternyata mereka punya masalah pribadi yang awalnya hanya masalah sepele, lalu diungkapkan di twiter, merambat dibawa ke sekolah (karena memang satu sekolah) akhirnya berujung pertengkaran di kantin dan dampaknya salah satu dari mereka main tangan yaitu menampar. Heummm…

Semua guru sudah merapat untuk menasehati dan memarahi kedua siswa/siswi SMK tersebut, mulai dari kepala sekolah, kesiswaan, wali kelas, guru agama dll.  Lalu kemana guru BK?, mungkin karena saya tidak ada di tempat dan sedang di lantai 2 akhirnya saya ketinggalan berita ini. Tapi perlahan saya memanggil mereka berdua setelah saya minta keterangan dari mereka masing-masing mengenai permasalahan yang mereka alami saat itu. Ketika mereka saya dudukkan, tidak ada yang mau mengalah karena memang kedua anak ini sama-sama wataknya keras. Yang laki-laki (pihak penampar) menganggap masalahnya beres tapi yang perempuan (pihak ditampar) bersikekeh tidak mau berdamai dan akan memperpanjang masalah.  Oh My…

Setelah saya memberi sedikit cerita tentang sebab akibat, saya memberi saran dan nasehat kepada mereka. Kalaupun mereka sadar saya sangat bersyukur tapi jika mereka tetap dengan pendirian mereka masing-masing apa boleh buat, setidaknya saya dan guru-guru sudah memberi saran kepada mereka berdua.

Pada dasarnya masalah seperti ini bukan masalah sekolah, itu masuk pada masalah masing-masing individu. Dimana mereka mempunyai masalah pribadi yang akhirnya masuk ke lingkungan sekolah, yaitu bertengkar di kantin sekolah. Tugas saya dan guru hanya memberi nasehat untuk tidak lagi membawa masalah pribadi ke sekolah. Yang sangat saya khawatirkan adalah ketika kejadian menampar berlangsung di kantin, saya khawatir ada anak-anak PG/TK yang sedang berada di kantin untuk membeli sarapan atau anak SD yang sedang berenang (kolam renang tepat berada di samping kantin) mereka melihat kejadian tersebut. Inilah yang membuat saya marah kepada siswa/siswi ini, kita tidak akan pernah tahu bahwa suatu saat nanti mereka mencontoh hal tersebut. Who knows?? Lagi-lagi kita tidak akan pernah tahu, karena prinsip belajar itu datangnya dari mana saja oleh siapa saja termasuk dari kakak kelas dan lingkungan sekolah mereka.

Sangking marahnya tentang hal tersebut, saya bilang ke siswa/siswi seperti ini :
“Okey, kalau mau jambak-jambak’an…tampar-tamparan…cakar-cakaran…silahkan diluar gerbang sana. Jangan di area sekolah!!!lihat, ada anak PG, anak TK, anak SD..paham???”
Mereka hanya diam dan mengangguk, tak lama setelah itu konseling kali ini selesai sampai disini. Saya ingin memastikan ke wali kelas untuk pemanggilan orangtua karena mereka harus mengetahui kejadian ini.


Isnain mubaarak, bukankah semua hari itu membawa berkah???
semoga bermanfaat, baarakallah..^^

 - - - - - - - - - -
Pelita, Batam..27 mei 2013







36 comments:

  1. Wah emang gak pantas bgt pemandangannya apalagi di depan anak2 kecil. Org tuanya hrs dipanggil. Trus cowok nampar cewek? Kayaknya gak bgt, ya. #IkutanMiris

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyha mbk,udah beres kedua orangtuanya datang mbk :D

      Delete
  2. MasyaAllah, anak2 sekarang, berani ya, main tampar2an. Semoga tidak akan banyak anak2 yang emosinya tdk terkendali.

    ReplyDelete
    Replies
    1. lha itu mbk, saya kaget banget kok bisa sampai tidak terkontrol gtu :D

      Delete
  3. Ya ampuuun biar si Cewek salah dan ngeyel sekali pun tuh yang anak cowok kebangetan kalau sudah menampar. Kalau di tempat kerja saya perbuatan tersebut tidak ada maaf langsung di PHK loh. Nah ini kenanya ke anak SMK seharusnya sanksi lebih berat lagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyha mbk,dari sinilah saya banyak belajar..dimana istimewannya cewek dan cowok :D

      Delete
  4. orang itu ya, kalau udah kadung marah, nggak ngerti tempat :D

    ReplyDelete
  5. mereka (pelaku dan korban) pasti juga copy paste, bu guru. Dari apa yang mereka tonton sehari-hari.

    ReplyDelete
  6. iya penting banget utk bicara ke orang tuanya bu, tidak bisa anaknya yg seratus persen disalahin. hukuman tidak akan menyelesaikan permasalahan ini

    ReplyDelete
  7. Masih smk aja udah berani nampar perempuan, bisa berlarut dlm kehidupan berkeluarga nanti... bisa jadi istri, atau anak2 jadi korban....
    benih2 KDRT sudah mulai tumbuh... #merinding

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe...bisa iya bisa tidak,tapi semoga aja tidak terjadi lagi dikemudian hari mbk *cuma bisa berharap :D

      Delete
  8. kayaknya emang perlu dipanggil masing-masing ortu siswa itu bu guru.. atau jika masih ngeyel, buatin ring aja di tengah alun-alun kota biar puas tampar-tamparan haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkwkwkwkw,,g kbayang ditengah alun2 :D
      udah beres uncle,dah dipanggil semuanya heheh

      Delete
  9. Sangat melelahkan. Orang tuanya kudu dipanggil, Mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe yaa begitulah mbk anaz,sip2 sudah beres mbk

      Delete
  10. NIh kebanyakan nonton sinetron apa ya.. Pakai acara tampar2an segala.. Adduuhhh.. Apalagi yang nampar cownya, terus kalo sampai dilihat sama murud PG/TK/SD itu tidak termaafkan... TERLALU!!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe,mungkin mbk...saya juga kaget banget,kok bisa sampai kebablasan :D

      Delete
  11. Ngebayangin marahnya agaknya serem ya :p

    Saya pikir tadinya postingan ini berisi seorang guru yang menampar murid, ternyata murid dan murid.

    Hanya aja ada benernya kalo memang mau bertengkar lebih baek di area steril yang jauh dari anak kecil (PG/TK). Yang lucu juga si pria, masih aja ngeladenin kok cewek, kalo memang dia gentle harusnya gak usah harus nampar :3

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyha mbk,kebablasan kayaknya jadi nggak bisa kontrol emosi :D

      Delete
  12. Anak sulungku pernah cerita, kalau temannya (sekolah lain) tawuran gara2 ledek2an di twitter. Begitu mudahnya emosi anak2 tersulut hanya karena hal kecil. Sebetulnya ini perlu dipikirkan oleh semua pihak. Kalau tidak, hanya akan saling menyalahkan.

    Orang tua sering hanya pasrah kepada pihak sekolah dlm pendidikan, sehingga org tua lengah akan tingkah laku anak2nya.

    Orang tua dipanggil ke sekolah, bisa menyelesaikan masalah, bisa juga tidak. Sebab seringkali terjadi, anak sudah akur tapi orang tua yang malah ribut berkepanjangan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul banget bund,ini anak2 malah dimarahin sama orangtuanya..alhamdulillah mereka mengerti tapi yang nggak terima itu yang phak perempuan,maklum juga bund...yah, semoga tuntas masalahnya :D

      Delete
  13. duh miss, macem macem banget ya kelakuan anak anak inih, ...

    semangat miss!!

    ReplyDelete
  14. Tadi sih sempat nebak2 di awal cerita bahwa penamparnya itu cewek ternyata malah yang cowok yang menampar. Terlebih lagi dengan apa yang mbak bilang, dilakuin di depan anak2 yang masih kecil

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe..iyha fad,adegan ini jangan ditiru hehe

      Delete
  15. Pfuuh ... bikin emosi ya mbak. Anak cowok itu gak tahu diri, masak nampar cewewk? Ck ck ck

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyha bund,lagi-lagi emosi berperan mbk :D

      Delete
  16. Ya ampun...main tampar tamparan di sekolaaah?
    sang cowok nampar cewek pulak?
    Kebanyakan nonton sinetron atau infotenmen nih kayaknya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe...heummm,bisa dua2nya bisa salah satunya bisa tidak dari dua2nya bi :D

      Delete
  17. hmmm, komen apa ya .... miris sih.

    ReplyDelete
  18. perempuan ya miss biasanya yang main tampar2an :) duh kok gitu ya

    ReplyDelete
  19. klo siswi klo ga adegan menampar pasti tarik-tarikan rambut
    btw jd guru BK itu sptnya selalu berhadapan dengan siswa2 yg bermasalah ya, capek juga ya jd guru BK

    ReplyDelete