Si Kecil Masuk UGD Gara-gara Diare. Jum'at lalu, tepatnya tanggal 27 oktober 2017, si kecil “bubuky” saya bawa ke UGD gara-gara diare yang mengakibatkan kekurangan cairan atau dehidrasi. Hari itu tepat si kecil diare masuk hari ketiga. Hari pertama diare dan badannya demam, pagi hari saya bawa ke bidan dekat rumah. Panasnya lumayan turun tapi masih anget, diarenya masih belum berkurang.
Hari kedua saya bawa ke dokter, diberi obat diare dan oralit, obat demamnya disuruh nerusin obat dari bidan. Hari kedua sore sampai pagi malah bubuky nggak bisa tidur, ngerengek terus,nggak mau makan (langsung muntah), tapi minta minum air putih terus. Pesan dokter, jika dalam dua atau tiga hari anak belum ada perubahan, nggak mau makan dan minum, kami disarankan langsung ke UGD rumah sakit.
Hari ketiga pukul 10.00 saya dan suami langsung bawa bubuky ke UGD di RSIA Asri Purwakarta. Setelah diperiksa, dokter bilang kalau bubuky mengalami dehidrasi dan harus di rawat. Saya dan suami langsung mengiyakan. Kebetulan kami menggunakan Askes BPJS kelas rawat satu, ternyata di RSIA Asri kelas satu dan dua penuh. Ada kamar kosong di kelas tiga, nantinya kalau kamar kelas satu kosong, langsung pindah kamar. Kami langsung mengiyakan, gimana nggak mengiyakan, kasihan lihat bubuky yang sudah lemas dan rewel.
Setelah suami mengurus administrasinya, bubuky langsung di infus. 30 menit kemudian, kami langsung diantar ke kamar rawat inap. Ruangan kelas tiga isinya ada 6 kasur atau 6 pasien, dan satu kamar mandi. Keesokan harinya kami langsung pindah kamar ke kelas satu. Musim pancaroba seperti sekarang ini, banyak sekali yang sakit diare dan demam. Ketika di rumah, saya benar-benar nelangsa banget lihat anak sakit. Pas di rumah sakit, mendadak nelangsa saya hilang. Ternyata, banyak banget anak-anak yang sakit. Saya nggak sendiri...
Hari pertama di rumah sakit, bubuky diinfus sekalian ambil darah untuk dites. Di hari kedua dokter mengatakan bahwa bubuky mengalami diare retavirus. Diare yang memang tergolong lama, siklusnya 5 sampai 7 hari berputar terus dan bisa berkembang menjadi penyakit baru. Jadi, saat baru masuk kamar, saya diberi form observasi untuk mencatat waktu setiap kali bubuky bab atau muntah.
Selama kurang lebih satu minggu bubuky diberi obat demam sanmol, Lacto B untuk diare, vitamin dan obat muntah. Kenapa diberi obat muntah??karena selama bubuky sakit, setiap ada makanan masuk, selalu keluar. Untuk demamnya, selama 3 hari selalu naik turun,sampai disuruh susternya untuk ngompres terus. Alhamdulillah di hari ke empat sudah tidak demam (3,6).
Selama kurang lebih satu minggu bubuky diberi obat demam sanmol, Lacto B untuk diare, vitamin dan obat muntah. Kenapa diberi obat muntah??karena selama bubuky sakit, setiap ada makanan masuk, selalu keluar. Untuk demamnya, selama 3 hari selalu naik turun,sampai disuruh susternya untuk ngompres terus. Alhamdulillah di hari ke empat sudah tidak demam (3,6).
Selama di rumah sakit, bubuky sama sekali nggak mau makan, yang masuk hanya ASI saja. Beberapa kali saya coba suapi bubur, tapi langsung keluar lagi. Di hari kelima, bubuky saya suapi bubur yang dicampur sup, masuk tiga suap. Kadang mau ngemil camilan, dijumput dikit-dikit gitu. Alhamdulillah...
Nggak terasa satu minggu juga bubuky dirawat di rumah sakit, di hari keempat, lima dan enam bubuky bab (buang air besar) cair 6 kalian. Hari keenam pulang, hari ke delapan bubuky baru bab, tidak cair tapi padat. Alhamdulillah...
Oom...ante...doakan bubuky ya, semoga sehat selalu,Aamiin.
Teman-teman, ada yang punypengalaman si kecil masuk UGD gara-gara diare nggak??ayo dong sharing....