Heum,kalo lihat foto ini rasanya pingin banget ngulang masa-masa indah beberapa tahun yang lalu (berapa tahun ya??mulai tahun 1997-2003), lama banget rasanya...dan akhirnya kita bisa reunian tahun 2009 setelah sekian tahun berpisah, huwaaa....seru bangettt deh kalo udah reunian,syukurlah udah pada kerja semua, ada juga yang udah nikah dan punya anak, ada juga yang masih nerusin kuliah...Aih,jadi rindu banget kalo lihat foto ini..always miss you uni zwan...big hug mwah tlepoks....
Saturday 14 July 2012
Friday 13 July 2012
Anjani
Malang, Juli 2010
Namanya Anjani,
siswa SMP kelas VII (atau kelas 1 SMP). Gadis remaja yang sangat pendiam
diantara teman-teman yang lain di kelasnya, pertengahan awal memasuki kelas
barunya Anjani sudah sering tidak masuk kelas. Hampir sebulan ada 10 alpha
(tanpa keterangan), 10 dengan keterangan sakit. Dan ini berlaku hingga 1,5
bulan, dan tidak bosan-bosannya saya selaku guru pembimbing BK setiap kali
Anjani tidak masuk saya selalu menghubungi orang tuanya. Seringnya yang
mengangkat telepon rumah itu bibinya dan jawabannya selalu sakit, dan tidak mau
sekolah. Akhirnya sayapun berkesempatan untuk bertemu dengan ibunya Anjani, setelah
berbincang selama 1 jam lebih akhirnya saya menemukan permasalahan yang dialami
Anjani.
Berdasarkan
informasi dari ibu Anjani, dari kecil Anjani sangat dekat dengan ayahnya.
Hingga suatu hari ayah Anjani dipindah tugaskan ke Kediri, dan sejak saat itu
Anjani berubah menjadi anak pendiam, sering mengurung diri di kamar. Padahal
seminggu sekali ayah Anjani selalu pulang tapi itulah dampak dari kepindahan
ayahnya, hingga Anjani berubah menjadi gadis remaja yang pendiam dan suka
menyendiri.
Satu
hari sejak Anjani tidak masuk sekolah selama 10 hari, saya meminta ibunya untuk
membawa Anjani masuk sekolah. Tidak membiarkan Anjani masuk gerbang sekolah sendirian
tapi diantar sampai ruang BK, setelah bertemu dengan Anjani. Saya mengajak
Anjani berbicara dari hati ke hati. Awalnya Anjani tidak merespon ajakan saya
untuk mengobrol, itupun bukan hanya sekali tapi hampir 5 kali. Akhirnya Anjani
mampu merespon ucapan saya, meski hanya dengan jawaban ”iya” dan ”tidak”. Tapi
bagi saya itu sudah luar biasa sekali, berhari-hari saya diacuhkan dan akhirnya
Anjani mampu merespon apa yang saya ucapkan. Memang butuh kesabaran extra utuk
melakukan pendekatan kepada anak-anak yang mengalami masalah kepribadian,
karena mereka butuh perhatian dari orang lain. Setelah Anjani sudah nyaman
dengan saya, akhirnya setiap ada kesempatan saya menyempatkan diri untuk
berbincang dengan Anjani meskipun hanya bertanya tentang pelajaran di kelas,
suasana di kelas, keadaannya dll.
Sejak
saat itu, setiap hari ketika saya keliling kelas pada jam pertama untuk
mengecek siswa/siswi saya menyempatkan diri untuk mengecek dan mengamati Anjani
dari luar kelas.
”Alhamdulillah, masuk..” ujar saya dalam
hati
Sampai akhir semesterpun saya tetap
melakukan hal itu, yaitu mengecek khusus kehadiran Anjani saat melakukan
pengecekan kelas pada jam pertama, tanpa mengesampingkan anak-anak lain yang
bermasalah maupun yang tidak bermasalah.
**********************
Batam, 8 Maret 2012
Siang
tadi saya mendapatkan sms dari bu Mia, pengganti saya di tempat saya mengajar
dulu. Ternyata bu Mia mencari referensi psikolog untuk referral Anjani, lalu
saya mencari tahu apa yang terjadi pada Anjani??Lagi-lagi permasalahan yang
lama timbul, yaitu mogok sekolah. Akhirnya saya menceritakan detail
permasalahan lama dan memberitahu pendekatan-pendekatan yang saya lakukan pada
Anjani hingga ia tidak lagi menjadi gadis remaja yang pendiam, mengurung diri,
menjauh dari teman-temannya di sekolah, dll. Saya menyarankan untuk tidak
mereferal anjani dulu, mengapa?? Mungkin kurangnya pendekatan yang membuat
Anjani belum merasa nyaman untuk berbagi, kurangnya kesabaran pembimbing dalam
mengadakan pendekatan sehingga langsung saja mereferal klien. Jika saya melakukan
pendekatan yang ekstra kepada klien dan ada hasilnya, mengapa tidak mencobanya
terlebih dahulu. Memang pendekatan kepada anak yang bermasalah itu tidak mudah,
tidak hanya sekali langsung menemukan permasalahannya tetapi berkali-kali dan
membutuhkan kesabaran penuh. Akan tetapi Apabila guru pembimbing BK / konselor
sekolah merasa kurang memiliki kemampuan untuk menangani masalah klien, maka saat
inilah sebaiknya dia mereferal atau mengalihtangankan klien kepada pihak lain
yang lebih berwenang, seperti psikolog, psikiater, dokter, ataupun kepolisian.
Semoga
saran diatas bermanfaat, khusunya untuk saya pribadi dan orang lain. Semoga
Anjani lekas kembali seperti dulu, tersenyum malu-malu dan akhirnya bisa
tertawa riang…
**********************
Sedang belajar apa saja…Semoga
bermanfaat >_<
Sunday 8 July 2012
Dear Sahabatku...
Seringkali saya memikirkan keadaan
teman-teman dekat entah teman semasa Smp, Sma, maupun teman kuliah. Apa
kabarnya si A, B, C, D dll? Tak berapa lama saya langsung mengirimkan sms
kepada mereka untuk sekedar say hello
atau hanya berupa kata kangennnnnnn. Tapi akhir-akhir ini
tiba-tiba saja saya sering bertanya dalam hati ”kok aku
terus ya yang sms duluan?” , ”kenapa
harus saya yang selalu mendahului mengirimkan sms kepada mereka?”...
Terkadang saya marah dengan diri
saya sendiri, mengapa saya sepeduli itu terhadap mereka yang dulu peduli terhadap
saya. Terkadang ada rasa sesal yang bertubi-tubi ketika satu persatu dari sekian
banyak teman, sahabat, bahkan yang sudah saya anggap seperti saudara sendiri
hilang satu persatu dari benak saya. Mengapa harus seperti ini? Saya benci
dengan pertemuan, perkenalan kita dulu. Saat-saat indah kita lewati bersama,
baik suka maupun duka. Tapi dengan berjalannya waktu satu persatu hilang
seperti ditelan bumi, inikah waktu yang kejam?
Heumh, biarlah…sepertinya memang harus
legowo, berpikir secara dewasa,
matang. Mungkin mereka sibuk dengan dunia barunya, well saya nikmati saja
kesibukan saya mengenal dan bertemu dengan teman-teman baru. It’s okey…
…..Jadi inget Ps-nya Syam yang
bunyinya begini >> Bagi beberapa
orang yang kamu anggap istimewa, tidaklah kemudian kamu menjadi istimewa
baginya. Mungkin dulu iya, tapi coba dikonfirmasi dulu. Karena akan berubah
sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan (rumah matahari)
Saturday 7 July 2012
Balada Sebuah Kata
Menginjak siang, sepertinya ada bintang berjatuhan. Meski begitu, aku
masih terdiam dalam lamunan. Kaki-kaki kecil seketika berhamburan
memungut ceceran yang tergeletak di tanah yang hampir kering. Sebab,
acap kali hilang tanpa berpamitan.
..
Di sudut kamar, aku melihat beribu pasang kurcaci hitam berjalan pelan.
Menuju….entah, terlalu banyak tikungan yang mungkin saja mereka tak
tahu arah dan tujuan. Maka, ketika mereka bertemu di satu titik.
Sebagian ada yang bersorak, sebagian lagi ada yang mengumpat. Tentunya..
..
Diujung cakrawala, aku rindu budak hatiku. Lalu kusibakkan pelan-pelan
tirai bilik bambu, atas kedatanganmu yang kutunggu. Berharap masih ada
satu bintang yang sengaja menyelipkan diri dibawah pohon alpukat.
Seperti saat kita bersila manis menikmati jamuan sejumput rasa yang
membuat lidah menggelora.
..
Sembari memungut rasa di puncak gundukan naras, bersamamu lebih indah
sepertinya. Tapi untuk tidak kali ini, bukankah menikmati secangkir
teman hitam bersama cakrawala jauh lebih indah. Dan, bersamamulah ku
mampu memuja.
———–
Batam, 6 juli 2012
Ps. Sedang menikmati masa-masa indah bermain kata
Wednesday 4 July 2012
Aku, masih setia menunggu
Sementara hujan tak lagi menyapa
Aku, masih setia menunggu
Dibilik reyot yang tertumpuk debu
Beralas timbunan pasir kasar
><
Tertegun dan terdiam
Aku, masih setia menunggu
Datangnya senyuman manis
Yang selalu melambaikan tangannya diujung senja
><
Sesaat sebelum hari berakhir
Aku, masih setia menunggu
Hadirnya ocehan-ocehan lucu
Para kurcaci pantai ditengah gulungan ombak
><
Sudah lama aku muak merindumu
Aku, masih setia menunggu
Terkadang, tapi untuk tidak saat ini
Karna ku lelah dengan segala tawa kita dulu
*****
Batam, 4 Juli 2012
Monday 14 May 2012
Mengadah Dalam Hening
Dalam keheningan
Ku mengadah pada langit
Sengaja kurentangkan tangan
Kuhembuskan nafas secara pelan
Seperti hembusan angin subuh yang menyapa pori-pori kulitku
…..
Hujan
Masih saja menebar rintik-rintik ke bumi
Dentuman gerimis masih terus berjatuhan
Sepertinya ku tak kuasa untuk terus berdiri
Mengadah dan bercanda dengan langit
…..
Pada hatimu
Kusandarkan separuh nafasku
Kurebahkan sepenuh jiwaku
Bak sepasang sayap kupu-kupu yang tak mampu tergantikan
Tak bisa terlepas dari sayatan
***
…….Coretan pagi saat hujan berjatuhan…….
Sebrang pulau, 7 mei 2012
Saxophone (Coretan Pagi Untuk Jejak Kaki)
Rintik hujan masih saja menyapaku pagi ini, entah sepertinya ada selentingan alunan saxophone yang terdengar tak jauh dari tempatku berdiri. Heummmm, harmonisasinya membuat kaki telanjangku berjalan menuju arah suara. Terdiamku dalah syahdu, alunan indah beserta liukan-liukan eksotismenya mampu membuat sekujur badanku kaku.
Sekejapku terdiam, menahan nafas sembari kesal….kubuka mataku dan mencari suara merdu itu, kemanakah? Meski indra mataku tak menemukan arah suara itu, kucoba memejamkan mata dan menggunakan indra lain untuk menemukan selentigan indah yang menggangguku pagi ini. Hilang, kemanakah? Entah,dalam senyap hanya mampu terdiam.
***********
Sebrang pulau, 5 Mei 2012
Subscribe to:
Posts (Atom)