Friday 1 January 2016

hmzwan.com di Tahun 2015


Nggak kerasa, ternyata sudah tahun 2016 aja. Perasaan baru aja kemarin tahun baruan keliling kota Siak Riau, eh sekarang udah ganti tahun 2016. Waktu berjalan dengan cepat, tapi kok saya masih gini-gini aja ya, apa kabar dengan blog www.hmzwan.com tahun ini??Stop dulu ngomongin blog tahun ini, tahun kemarin apakah blog ini masih gitu-gitu aja atau sudah ada perkembangan??ecieee...

Tentang Siak Sri Indapura - Riau
Kalau tahun 2014 ada program ngeblog 5 blogging days in a week, maka tahun 2015 nggak ada program ngeblog yang jelas. Dari yang awalnya setiap postingan tertata setiap hari, jadi semakin menyempit aja ulasannya. Bukan karena apa-apa, tapi lebih nyaman nulis tentang hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan yang sederhana. Berhubung mulai tahun 2014 saya tinggal di kota Siak Sri Indrapura - Riau, entah karena terlalu exited sama kota kecil yang indah di setiap sudutnya, jadi apapun yang saya jumpai di jalan, maka jadilah sebuah tulisan di blog ini. Keinginan yang sederhana, hanya ingin memperlihatkan bahwa ada kota kecil yang indah, jauh dari keramaian kota, mempunyai tradisi yang kental dan kota itu bernama Siak Sri Indrapura - Riau. Atas nama "mumpung", mumpung saya diberi kesempatan menjelajahi kota Siak, mumpung saya masih di Siak dan mumpung bisa ngeblog. Jadi, saya memanfaatkan momen ini dengan baik. Kalau teman-teman butuh info tentang Siak Riau, silahkan klik aja labels Siak - Riau yang ada di sidebar sebelah kanan. Mungkin karena saya sering mengulas tentang Siak Riau, banyak teman-teman yang manggil saya "Duta Siak" hehehe. Assikkk.....

Berkah Ngeblog
Berkah itu ziyadatul khoir, atau bertambah kebaikan. Alhamdulillah niat awal ngeblog dari zaman kuliah dan ngajar dulu masih tertata dengan rapi sampai sekarang, nggak muluk-muluk, hanya untuk berbagi, ngak lebih. Berkah ngeblog diantaranya, makin bertambah kenalan, teman, bacaan, ilmu dari banyak tulisan teman-teman blogger, dan masih banyak lagi. Kalaupun ada yang mbak-mbak/mas-mas yang diam-diam melirik dan menggandeng lewat email/telpon atau sms, Alhamdulillah, artinya blog ini diberi kepercayaan. Tahun 2015, blog ini benar-benar terasa berkahnya, hamdan syukrillah. Mulai dari review produk, job review, dan yang terakhir endorse. Terima kasih banyak buat teman-teman yang sudah memberi kepercayaan pada blog ini. So, jadi makin semangat kan ngeblognya??^^

For Every Step has its own story
Karena setiap langkah memiliki cerita sendiri, jadi sudah dipastikan, kalau blog ini isinya apa aja yang sesuai dengan pengalaman yang saya alami. Tahun 2015 lebih banyak isinya tentang jalan-jalan, makan-makan, explore kota Siak Riau dan satu lagi tentang kegiatan memotret (khususnya makanan) saya menggunakan kamera handphone.

Apapun itu, tahun 2015 menjadi tahun yang luar biasa buat kegiatan ngeblog saya. Semoga di tahun 2016, bisa lebih baik lagi, mulai dari kegiatan ngeblognya, konten blognya, dan yang paling penting, harus banyak belajar lagi tentang dunia blogging. Jadi, mari hargai setiap kesempatan yang ada.


*****









Monday 28 December 2015

Hal-hal yang Tak Terlupakan Selama Proses Kehamilan


Selama menjalani proses kehamilan, rasanya banyak hal yang tidak terlupakan. Mulai dari kebiasaan yang biasa, tidak biasa sampai hal-hal yang menurut kita aneh, tapi rasanya menjadi suatu hal baru yang menyenangkan. Betul tidak??kapan lagi menikmati hal-hal yang indah saat menjalani proses kehamilan, meskipun kadang membosankan, jenuh dan pingin cepat-cept berlalu tapi menikmati rasanya lebih menyenangkan dibanding mengeluh terus-terusan. 

Hal-hal yang tak terlupakan selama proses kehamilan
Kejutan
Siap sangka, selama bertahun-tahun kami menunggu, akhirnya kejutan datang di bulan mei. Saya telat datang bulan dan alhamdulillah Allah mengijabahi do'a-do'a kami. Hamdan syukrillah..Untuk teman-teman yang sedang menunggu keajaiban, semoga do'a-do'a yang dilangitkan segera diijabah, aamiin. Terus berusaha, jangan berhenti berharap.
Mabok
Nggak lucu ya kalau hamil itu nggak ada sensasi maboknya hehe. Kalau saya maboknya nggak sampai teler dan nggak bisa turun dari kasur, tapi mabok biasa, pusing, lemas dan malas masak atau anti banget sama bau bumbu dapur. Jadi, selama kurang lebih tiga bulan, saya beli makan terus, everyday nasi padang hahaha. Lha gimana nggak nasi padang, di Siak semua warung makan ya jual nasi padang hehehe.
Mulai masak
Sudah mulai masak gara-gara baca status suami di bb, "kangen masakan istri". Entah tiba-tiba esok harinya saya  pingin masak, nggak tega rasanya lihat status suami di bb hehehe. Akhirnya pas bulan puasa saya rajin masak, menunyapun itu-itu aja. Sayur bening, sayur sop, sayur asem, dan capcai. Pokoknya yang berkuah, seger gitu kalau makan pakai kuah, nafsu makan bertambah.
Terkepung asap
Waktu lagi musim asap di Riau, saat itu saya masih tinggal di Siak Riau. Mulai dari asap yang biasa sampai asap yang masuk ke rumah. Rasanya ngeri banget, apalagi pas lagi hamil. Jadi selama musim asap saya seringnya di rumah terus.
Keluar bercak
Pernah sekali keluar bercak, gara-gara kecapekan ngantar teman jalan. Alhamdulillah sorenya pas kontrol dan nggak masalah, disuruh banyak istirahat dan minum obat penguat kandungan.
Ngungsi ke Batam
Selain gara-gara asap di Riau yang semakin hari semakin tebal, akhirnya memutuskan untuk ngungsi dan pulang ke rumah yang ada di Batam. Selain demi kesehatan si jabang bayi, juga biar aman. Meskipun di Batam juga terkena dampak asap tapi nggak pekat seperti di Riau.
BB cepat naik
Mulai masuk kehamilan ke 7 bulan, rasanya berat badan ibu dan bayi mulai naik drastis. Khususnya buat saya nih, perasaan biasa aja tapi semenjak hamil bulan ke 7 kok perasaan berat badannya cepat naik. Yaa....apapun itu, sya menikmatinya.
Baju banyak yang nggak muat
Dari sekian banyak baju yang saya punya, dan satu lusin lebih gamis yang ada di lemari, cuma dua gamis saja yang cukup waktu hamil ke 7-8 bulan. Uwwww....untung banyak daster longgar, jadi jalan paginya tetep dong pakai daster hehehe.
Pakai sandal jepit
Dua sepatu slip on nggak muat, padahal kaki saya nggak bengkak. Jadi mau nggak mau kemanapun saya pergi, mulai kontrol ke dokter, jalan-jalan ke mall dan ke pasar pakai sandal jepit hehehe. 
Nggak keturutan beli bakso
Sehari sebelum saya lahiran, sore-sore pingin banget makan bakso, tapi berhubung sampai maghrib abang tukang bakso nggak lewat. Jadilah tertunda ngidamnya hehehe.

Yang terakhir nggak nguati ya, nggak keturutan beli bakso hehehe. Sampai sekarang juga belum beli bakso, padahal abang tukang bakso setiap hari lewat hehehe. 
Teman-teman ada yang punya pengalaman serupa???


***





Sunday 27 December 2015

Mengenal Tradisi Jawa Pasca Melahirkan

Kemarin siang tetangga datang ke rumah, dua orang dengan membawa satu anak. Dua-duanya orang Palembang tapi yang satu blasteran Palembang Jawa. Kebetulan saya masih di tempat tidur nemenin si baby Khaizu, setelah pintu dibuka oleh ibu, tetangga yang blasteran Palembang jawa (sebut saja mbak H) langsung menuju dapur sambil bilang.
"Anteee....selamat yaaaa, bentar , kami mau ke dapur dulu, biasa tradisi orang Jawa hehehe..."
Saya baru tahu tradisi ini, kalau menjenguk bayi yang baru lahir harus ke dapur dulu baru nemuin ibu dan bayinya. Nggak sampai situ aja, setelah bertemu saya dan si baby, mbak H minta bedak baby, lalu dioles ke muka buat bedakan. Unik ya....saya yang Jawa tulen malah baru tau hehehe. 

Ngomongin soal tradisi, bagi sebagian besar orang Jawa, mereka percaya dengan apa yang diturunkan atau diwariskan oleh nenek moyang mereka. Beberapa tradisi Jawa pasca melahirkan diantaranya :

Brokoan
Brokoan atau bancaan atau slametan. Dilakukan pas hari H atau ketika bayi lahir atau sehari setelah bayi lahir. Kalau di Jawa semacam kenduren atau undang-undang tetangga, tidak banyak, 10 orang saja, dan khusus perempuan. Pas saya tanya ke ibu, "kok perempuan saja yang diuandang" dengan enteng beliau menjawab "cek wong wedok payu kenduren hahaha", maksudnya biar orang perempuan bisa menikmati kenduren, karena biasanya kenduren kan yang diundang identik dengan bapak-bapak. Entah itu jawaban beneran atau cuma guyon hehehe. Brokoan ini biasanya bikin asahan atau tumpeng, isinya nasi, urap-urap, tahu, tempe, ayam, telur, mie dan sayur lodeh. Setelah berdo'a bersama baru makan bareng dan sisanya bisa dibawa pulang.

Pupak puser 
Pupak puser atau copot udel atau lepas puser bayi. Dilakukan ketika pusar bayi lepas, biasanya orang rumah langsung bancaan atau slametan membuat bubur menir. Menir itu semacam beras yang ukurannya kecil, lalu di masak menjadi bubur. Kalau nggak ada menir bisa pakai beras biasa. Setelah di masak, adonan bubur dibagi menjadi dua, yang satu dibiarkan warna putih dan satunya lagi dikasih campuran gula merah, jadilah bubur abang atau merah. Kalau di Jawa, biasanya bubur disajikan di piring yang dialasi dengan daun pisang, bubur putih di taburi irisan gula merah dan kelapa parut muda. Kebiasaan di rumah, bubur merah putih ini diberikan kepada anak-anak tetangga. Kebetulan kemarin pas pupak puser, bikin bubur merah putih 10 porsi, dibagikan ke anak-anak satu blok saja.

Pendak pasaran bayi
Pendak pasar bayi ini hampir sama dengan pupak puser, tapi yang ini ada acara slametan atau aqiqah. Kalau nggak bisa, bisa dilewati atau diganti hari lain.

Selapan
Selapan itu pendak lahir bayi, hari ke 36. Dilakukan dihari ke 36, dibuatkan tumpeng untuk bancaan atau selametan. Ngundang tetangga 10 orang, bisa perempuan atau laki-laki.

Serba selamtean ya orang Jawa hehehe, kebetulan karena saya di Batam, jadi baru ngerasain  slametan pupak puser atau bikin bubur merah putih. 

Kalau teman-teman, di daerahnya punya tradisi kental pasca melahirkan nggak??ayo dong cerita...


***


Saturday 26 December 2015

Mendadak Lahiran, Kok Bisa??


Bagi saya, bulan desember itu bulan kelahiran. Iya, karena saya lahir di awal desember, tepat di hari pertama dibulan desember, yaitu tanggal 01. Seperti tahun-tahun sebelumnya, bulan desember pasti berhamburan dengan banyak do'a dari teman-teman. Bulan ini menjadi bulan yang deg-deg'an buat saya, karena prediksi dokter, bulan depan saya lahiran. Tepatnya tanggal 18 januari 2016, kebayang kan gimana saya getolnya jalan pagi keliling komplek, atau kalau nggak ya jalan kaki belanja di pasar depan. Makan makanan yang bergizi tentunya dan masih banyak hal yang saya lakukan agar bisa lahiran normal nantinya. Konon katanya kalau mau lahiran normal harus banyak bergerak, banyak aktifitas tapi jangan sampai kecapekan. Setidaknya buat saya yang pengangguran, harus banyak bergerak, lha wong nggak ngapa-ngapain di rumah. Jadi harus banyak bergerak, mulai jalan kaki, masak, ngepel sampai berkebun di taman sepetak depan rumah. Demi apa??demi cari kerjaan hehehe..


Mendadak Lahiran, Kok Bisa??
Mungkin teman-teman yang penasaran dengan cerita sebelumnya, bisa baca dua postingan saya sebelum ini. Ceritanya, tanggal 17 desember 2015 pukul 21.00 saya ingin buang air kecil tapi tiba-tiba pas pertengahan keluar cairan muncrat dan sedikit darah yang mengalir di paha. Dengan suasana nggak karuan, akhirnya saya, suami dan ibu bergegas packing baju bayi, baju saya dan segera naik mobil menuju rumah sakit terdekat. Sebenarnya di komplek kami tinggal ada teman yang berprofesi sebagai bidan tapi karena keluar cairan yang terus menerus akhirnya langsung menuju ke rumah sakit. 

Setelah sampai rumah sakit, suami langsung memarkir mobil di UGD. Setelah menjalani pemeriksaan dan beberapa tes lab. Pukul 24.00 dokter kandungan saya, dokter Indri datang. Setelah melakukan USG, ternyata ketuban saya pecah sebelum waktunya. Ada dua opsi, antara lahiran normal sama tindakan operasi. Jika tidak ada tanda-tanda kontraksi alami maka mau tidak mau operasi cesar. Dari pukul 22.00 saya sudah merasakan yang namanya konraksi, itupun jeda waktunya semakin kesini semakin cepat. Rasanya mules nggak karuan, seperi ada sesuatu ukuran besar yang mau keluar. Karena saya sering kesakitan, akhirnya dokter Indri melakukan cek dalam, ternyata sudah bukaan 6. 

Dengan bantuan dua suster akhirnya saya dibawa di ruang bersalin, sepertinya di lantai tiga. Selama di perjalanan, rasanya masih sama, mules nggak karuan. Semakin kesini semakin kerasa ada yang mau keluar. Setelah sampai ruang bersalin, saya dipindahkan di tempat tidur bersalin. Masuk ruang bersalin kurang lebih pukul 01.00, sementara dokter Indri dibantu dengan bidan mempersiapkan segala hal, ibu dibantu suami mencopot kalung yang saya pakai saat itu. Semakin kesini saya semakin kesakitan dan rasanya sesuatu itu mau keluar. Yaa..ibaratnya udah di depan pintu gitu hehe. Pukul 02.25 saya merasakan hal yang diceritakan banyak orang, kalau lahiran normal itu pas bayinya keluar, seperti mengeluarkan sesuatu yang besar, rasanya lega banget. Iya, Alhamdulillah dedek bayi lahr dengan sehat dan selamat. Hamdan syukrillah...

Alhamdulillah bahagia luar biasa rasanya, meskipun maju sebulan, alhamdulillah semua berjalan dengan lancar dan cepat. Iya, katanya prosesnya tergolong cepat yaitu 5 jam, bisa normal pula. Alhamdulillah, semoga saya dan dedek bayi selalu diberi kesehatan aamiin...


***



Friday 25 December 2015

Antara Darah Tinggi dan Ketuban Pecah Sebelum Waktunya


Ngomongin masalah darah tinggi, buat saya itu hal biasa, karena bapak mertua punya riwayat darah tinggi dan beberapa saudara juga ada yang mengalami hal serupa. Tapi bagaimana kalau mendadak kita kena darah tinggi waktu hamil tua dan beberapa menit sebelumnya mendadak pula ketuban pecah sebelum hari H-nya. Heummm.....

Antara Darah Tinggi dan Ketuban Pecah 
Ketuban pecah sebelum hari atau waktunya adalah keluarnya cairan dari jalan lahir sebelum waktunya atau proses persalinan. Dimana cairan ini keluar dengan deras tidak bisa ditahan seperti buang air kecil pada umumnya. Sebenanrnya untuk tanda-tanda dari ketuban pecah sebelum waktunya bisa dirasakan oleh sebagian ibu hamil, misalnya merasa demam, nyeri perut, denyut jantung yang lebih cepat dan lain sebagainya. Tapi yang saya alami beberapa waktu yang lalu, tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan seperti yang disebutkan atau yang berbeda dari hari-hari sebelumnya. Cuma waktu itu yang saya rasakan adalah badan merasa capek karena perut sudah besar dan susah untuk tidur pulas, miring kanan nggak nyaman, miring kiri capek karena terus-terusan, apalagi terlentang, sungguh jauh dari rasa nyaman. Selain itu tidak ada, kronologisnya, malam hari pukul 21.00 saya ingin buang air kecil dan tiba-tiba ada muncratan dari vagina dan sedikit darah yang mengalir di paha. Setelah itu cairan ketuban mengalir deras tidak bisa di tahan, bahkan di mobilpun masih keluar meskipun tidak sederas saat berdiri.


Setelah dilakukan beberapa tes, diantaranya tes darah, tensi (tinggi 160, langsung di infus dan dipasang oksigen), tes NST atau mengecek denyut jantung janin, dan tes urin. Untuk tes urin sendiri, cairan yang saya beri ke suster, tidak berwarna kuning atau jernih seperti cairan pipis tapi ini lebih ke keruh, kotor dan ada gumpalan darah kecil.

Kurang lebih dari pukul 22.30 saya sudah merasakan perut mules, jedanya dari waktu ke waktu meningkat, mulai dari 20 menit sampai 5 menit. Pukul 24.00 dokter kandungan saya datang, namanya dokter Indri. Setelah melihat keadaan saya di ruang ujung, tiga orang suster memindahkan saya ke ruangan UGD yang ada alat USGnya. Setelah di USG, ternyata cairan yang keluar adalah air ketuban. Dibagian bawah air ketubannya sudah menipis sedangkan dibagian atas masih banyak. Penyebab darah tinggi adalah karena ketuban pecah sebelum waktunya yang menyebabkan ada penyempitan. Setelah menjelaskan panjang lebar tentang yang saya alami dengan beberapa hasil tes yang dilakukan, ada dua pilihan yaitu operasi cesar atau menunggu janin keluar dengan sendirinya (karena saya sudah merasakan kontraksi yang meningkat dari waktu ke waktu).

Observasi tindakan dilakukan dari pukul 24.00 atau ketika dokter Indri datang, nantinya saya akan lahiran saat itu juga atau ketika ada sesuatu hal maka saat itu juga saya harus di operasi. Sesekali suami menenangkan saya dan menawarkan air mineral, tapi mungkin karena sakit nggak karuan jadi hilang nafsu untuk minum. Rasanya bener-bener nggak karuan, perut mules, pokoknya pasrah aja deh saya.

Teman-teman ada yang pernah mengalami hal serupa nggak??atau pernah dengar kejadian yang sama gitu??


****