Tuesday 22 December 2015

Balada Mencari Dokter Kandungan


Don't lose hope, jangan berhenti berharap. Mungkin tiga kata tersebut sangat cocok untuk saya dan suami. Iya, ketika pernikahan yang sudah berjalan sekian tahun tapi Allah belum memberikan satu amanah bernama anak, artinya Allah sangat sayang kita. Lelah itu pasti, tapi jangan lupa tetap berharap, pasrah dan ikhlas. Alhamdulillah, tahun ini menjadi tahun yang berlimpah berkah, karena dengan kepasrahan dan keihkhlasan, tiba-tiba saya telat haid dan positif hamil, hamdan syukrillah. Setelah tahu positif hamil dengan cara mengecek menggunakan testpek, pergi ke bidan dan opsi terakhir adalah ke dokter. Dan hasilnya sesuai dengan dugaan suami, alhamdulillah saya hamil.  

Balada mencari dokter kandungan
Siak - Riau. Ketika saya hamil, posisi masih di Siak Riau. Setelah bertanya ke beberapa teman, ada dua rekomendasi  dokter kandungan, satu perempuan dan satu lagi laki-laki.  Dua-duanya praktek di rumah sakit dan pribadi, setelah mencari informasi nama dokter kandunga perempuan, ternyata saya kurang sreg. Kenapa??dulu saya pernah periksa dan konsultasi masalah ingin punya anak dengan dokter tersebut (panggil dokter A), tapi ternyata dokternya kurang ramah dan nggak bisa jaga privasi pasien. Konsultasi dengan pintu terbuka sedangkan di luar banyak sekai pasien, suara dokternya sangat keras, nggak sabar, dan membiarkan suster wira-wiri melihat kami saat konsultasi. Heum....ini benar-benar menyebalkan.

Setelah telpon dan tanya ibu kos lama yang baru aja melahirkan, akhirnya saya diberi rekomendasi dokter Hendri (laki-laki). Setiap sore membuka praktek dokter di daerah Kwalian, lumayan ramai pasiennya dan dokternya sabar. Akhirnya saya dan suami mencoba konsultasi untuk pertama kalinya ke dokter Hendri, alhamdulillah cocok. Dokternya sabar dan ramah sekali. Sebenarnya pingin cari dokter perempuan, tapi berhubung kami tinggal di Siak, lumayan sedikit referensi, jadinya apa boleh buat. Pilihan jatuh ke dokter Hendri, saya konsultasi ke dokter Hendri mulai dari awal kehamilan sampai hamil 7 bulan akhir. Alhamdulillah, dokternya sesuai harapan, yaitu sabar dan ramah. Setiap selesai konsultasi selalu dikasih laporan catatan perkembangan janin yang ditulis di buku kehamilan.

Batam - Kepulauan Riau. Di kehamilan 7 bulan akhir saya pindah ke Batam, rencananya pingin melahirkan di sana. Selain di rumah sendiri, nggak ribet dan lebih santai rasanya. Mungkin kalau di Siak Riau, jauh sama tetangga, kurang nyaman dan jauh dari mana-mana. Kalau di Batam lebih nyaman pastinya, selain ada saudara dan daerah kota, jadi kalau mau kemana-mana dekat. 

Konsultasi pertama jatuh ke rumah sakit swasta dekat rumah (20 menit), karena dulu periksa dan konsultasi kehamilan setiap tahun disini, jadi sekalian aja. Sebelumnya ketika saya dan suami periksa dan konsultasi kehamilan setiap tahun dengan dokter laki-laki, tapi sekarang pilih dokter perempuan, namanya dokter Indri. Lagi-lagi saya dipertemukan dengan dokter yang sabar dan ramah banget, dokternya asik, informatif, pokoknya cocok bangetlah. Saya konsultasi ke dokter Indri mulai dari awal kehamilan 8 bulan sampai sekarang, alhamdulillah orangnya masih sama, sabar dan ramah banget.

Kadang, mencari dokter yang sesuai dengan harapan itu gampang-gampang susah. Tapi, terkadang sekali bertemu dengan dokter yang sabar dan ramah itu rasanya senang banget.
Teman-teman, punya pengalaman dapat dokter yang sabar dan ramah nggak atau malah ketemu yang nggak sreg??ayo dong cerita...


***








10 comments:

  1. Selamat ya Mba atas kelahiran putranya.
    Pernah Mba, dsog-nya laris krn recommended bgt di inet tapi setelah ke sana dokternya terkesan buru2 akhirnya ganti.

    ReplyDelete
  2. Gak pernah ke dokter kandungan, palingan ke bidan aja

    ReplyDelete
  3. Alhamdulillah dapat yang cocok ya, semoga ibu dan bayi sehat sampai melahirkan.

    ReplyDelete
  4. Dua kali hamil dan melahirkan selalu bertemu dokter kandungan yg baik, niatnya sih nyari dokter wanita kenyataannya dokterku semuanya laki-laki bahkan onkologiku, xixixixi

    ReplyDelete
  5. waktu anak pertama aku tinggal di desa jadi aku hanay ke bidan saja. Nah waktu di cirebon cari dr yg perempuan gak ada akhirnya ke dokter laki2 dan ini ramah banget. Semua dia bahas dengan detail

    ReplyDelete
  6. Alhamdulillah yaa Hanna... taun ini kita mendapat berkah & titipan luar biasa dari Allah :D
    aku & suami terlanjur sreg sama obgyn yg pegang promil kami, jadi lanjut terus sampe lahiran deh

    ReplyDelete
  7. Di Bukittinggi (yang agak kecil juga kotanya) kok ya mirip Mba. Temaan2 yg hamil pada terpaksa ke dokter cowok karena dokter yang perempuan kurang informatif. Udah lahiran kah Mba? Sehat selalu ya :)

    ReplyDelete
  8. pengalaman dari temen-temen kantor yang udah hamil sih 'drama' banget. Dari mereka aku jadi dapetin list nama dokter yang recommend dan yang engga heheh. emang ngga bisa asal..

    ReplyDelete
  9. aku banget nih mbak, lagi cari cari dokter kandungan yang sreg..

    ReplyDelete
  10. dokter kandungan yang gak judes kalau aku carinya

    ReplyDelete