Finally....ngerasain juga gimana kondisi fisik dan psikis saat hamil, seperti banyak yang diceritakan orang, mulai dari teman, keluarga, tetangga dan orang yang baru kenal di rumah sakit dan klinik. Gimana rasanya??alhamdulillah, sesuatu kakakkkk....
Ngomongin kondisi fisik di trimester pertama, rasanya nggak karuan (termasuk sering nangis karena nggak tahan dan kaget hahaha), campur aduk, mulai dari yang mual, muntah, perut rasanya beda, badan capek, nggak nafsu makan, tiba-tiba pusing dan masih banyak lagi. Obatnya bisa bermacam-macam, tergantung masing-masing individu. Pengalaman saya selama beberapa bulan ini, kalau nggak nafsu makan, sebisa mungkin ada makanan yang masuk ke perut meskipun sedikit, alternatif lain makan buah (apalagi yang baru ambil dari kulkas) biar seger di badan. Kalau mual dan pingin muntah, sebisa mungkin tidak minum obat mual (kalau bener-bener nggak kuat baru minum obat), saya minumin madu hangat, duh rasanya, enak banget di perut dan badan.
Masuk trimester kedua, rasanya berbeda lagi, sudah bisa masak hehe. Mual sudah hilang perlahan, tapi disini kondisi psikis mulai diuji. Lapar yang menggila, jadi lumayan rada emosi, "Kenapa lapar terus??tadi udah makan nasi....tadi udah makan apel satu, roti....tadi udah diminumin susu, lapar lagi dimakanin pisang dua, lapar lagi dimakanain roti". Fiuh, rasanya capek makan terus tapi mau nggak mau perut minta diisi, jadi intinya harus makan.
Wajib Bawa Bekal Saat Keluar Rumah
Pernah satu hari saya keluar rumah sebentar, hanya ke kantor pos untuk mengambil paket, saat itu pukul 09.00 dan saya sudah sarapan buah dan nasi pukul 07.00. Di pertengahan jalan tiba-tiba perut mual dan pingin muntah, saat itu saya belum tahu kalau rasa mual itu datang ketika perut minta diisi (kok bisa ya???). Karena di mobil tidak ada stok makanan apalagi minuman, akhirnya saya ke kedai untuk membeli minuman dan roti. Kesimpulannya, mual dan rasa ingin muntah hilang, dari situlah saya mulai sadar diri, kalau keluar rumah wajib bawa bekal. Biar apa???biar aman hehehe.
Jadi, sekarang kalau keluar rumah pasti bawa bekal sekeresek. Daripada nunggu mual dan piingin muntah di pertengahan jalan, kemudian bingung cari kedai untuk beli makanan dan minuman, lebih baik bawa bekal dari rumah, lebih aman. Kalau kontrol ke dokter biasanya saya bawa kotak isi nasi beerta lauk pauknya dan roti di toples, karena lumayan lama juga, kan antri. Kalau hanya jalan sore atau cari bensin (tempatnya lumayan jauh, 20 menit dari kota), biasanya hanya bawa roti dan minuman. Kadang pingin banget makanan yang enak, tapi berhubung di Siak Riau ini kota kecil, jadi seringnya stok belum sampai sini. Yaa...kalau mau berjuang demi mendapatkan makanan yang diinginkan, harus ke Pekanbaru yang membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam, kebayang jauhnya. Tapi baru inget kalau di Lazada juga menjual produk makanan dan minuman pula, lebih praktis juga kan nggak harus ke Pekanbaru.
Ngomongin kondisi fisik di trimester pertama, rasanya nggak karuan (termasuk sering nangis karena nggak tahan dan kaget hahaha), campur aduk, mulai dari yang mual, muntah, perut rasanya beda, badan capek, nggak nafsu makan, tiba-tiba pusing dan masih banyak lagi. Obatnya bisa bermacam-macam, tergantung masing-masing individu. Pengalaman saya selama beberapa bulan ini, kalau nggak nafsu makan, sebisa mungkin ada makanan yang masuk ke perut meskipun sedikit, alternatif lain makan buah (apalagi yang baru ambil dari kulkas) biar seger di badan. Kalau mual dan pingin muntah, sebisa mungkin tidak minum obat mual (kalau bener-bener nggak kuat baru minum obat), saya minumin madu hangat, duh rasanya, enak banget di perut dan badan.
Masuk trimester kedua, rasanya berbeda lagi, sudah bisa masak hehe. Mual sudah hilang perlahan, tapi disini kondisi psikis mulai diuji. Lapar yang menggila, jadi lumayan rada emosi, "Kenapa lapar terus??tadi udah makan nasi....tadi udah makan apel satu, roti....tadi udah diminumin susu, lapar lagi dimakanin pisang dua, lapar lagi dimakanain roti". Fiuh, rasanya capek makan terus tapi mau nggak mau perut minta diisi, jadi intinya harus makan.
Wajib Bawa Bekal Saat Keluar Rumah
Pernah satu hari saya keluar rumah sebentar, hanya ke kantor pos untuk mengambil paket, saat itu pukul 09.00 dan saya sudah sarapan buah dan nasi pukul 07.00. Di pertengahan jalan tiba-tiba perut mual dan pingin muntah, saat itu saya belum tahu kalau rasa mual itu datang ketika perut minta diisi (kok bisa ya???). Karena di mobil tidak ada stok makanan apalagi minuman, akhirnya saya ke kedai untuk membeli minuman dan roti. Kesimpulannya, mual dan rasa ingin muntah hilang, dari situlah saya mulai sadar diri, kalau keluar rumah wajib bawa bekal. Biar apa???biar aman hehehe.
Jadi, sekarang kalau keluar rumah pasti bawa bekal sekeresek. Daripada nunggu mual dan piingin muntah di pertengahan jalan, kemudian bingung cari kedai untuk beli makanan dan minuman, lebih baik bawa bekal dari rumah, lebih aman. Kalau kontrol ke dokter biasanya saya bawa kotak isi nasi beerta lauk pauknya dan roti di toples, karena lumayan lama juga, kan antri. Kalau hanya jalan sore atau cari bensin (tempatnya lumayan jauh, 20 menit dari kota), biasanya hanya bawa roti dan minuman. Kadang pingin banget makanan yang enak, tapi berhubung di Siak Riau ini kota kecil, jadi seringnya stok belum sampai sini. Yaa...kalau mau berjuang demi mendapatkan makanan yang diinginkan, harus ke Pekanbaru yang membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam, kebayang jauhnya. Tapi baru inget kalau di Lazada juga menjual produk makanan dan minuman pula, lebih praktis juga kan nggak harus ke Pekanbaru.
Jadi, selain hobi makan, sekarang saya sudah bisa mensisati kalau tiba-tiba tanda ingin mual datang, harus buru-buru ambil makanan. Kalaupun makan buah dan roti masih juga krucuk-krucuk perutnya, artinya harus ambil piring dan makan nasi hehehe. Alhamdulillah, hamil itu sesuatu hehehe. Semoga sehat selalu aamiin....
*****