Hal yang paling dicari saat berada di daerah baru adalah sesuatu yang khas dari daerah tersebut, kalau di Medan terkenal dengan bentornya. Maka, di kota Tembilahan Riau terkenal dengan becak dayung. Bentuk becaknya pun unik tidak seperti becak yang ada di daerah Jawa Timur atau daerah lainnya. Tau sepeda unto??yang orang Jawa pasti tau, sepeda jaman dahulu yang tinggi dan ada pembatas (besi) dibawah tempat duduk. Bingung ya??gambarnya ada dibawah ini. Sepeda unto yang di gabung dengan becak untuk tempat duduk penumpangnya, unik kan??.
Serba Serbi Becak Dayung
1. Manual : Karena menggunakan tenaga manusia, tega nggak tega, atas nama penasaran dan pingin keliling kota naik becak. Jadi saya dan suami memutuskan untuk keliling kota naik becak dayung, kata bulek saya, sekali jalan bayar Rp 5.000. Kalau nggak tega bisa dikasih lebih ^^.
2. Surat izin : Menurut bapak becak, setiap warga yang punya becak dayung harus memiliki surat izin dari Pemerintah setempat. Wakz, rapi banget ya ternyata hehehe, dan saya baru tahu. Ohya, for your information, kata bapak becak, di Tembilahan belum diperbolehkan menggunakan becak mesin atau becak motor. Karena tidak atau belum dapat surat izin dari Pemerintah Kota, uwaaa, keren ya.
3. Santai : Yang ngayuh santai, apalagi yang duduk, santai banget kayak di pantai. Setiap waktu, pasti ada saja warga yang jalan-jalan menggunakan becak dayung. Apalagi pagi hari, lihat warga naik becak dayung, rasanya damai sekali kota ini, khas banget dengan becak dayungnya.
Daerah ngetem di depan ruko pasar Tembilahan
Tuh kan, asik kan??
Daerah ngetem di depan pasar dalam
What a vintage this becak?? eaaa...
Tuuh kan???santaiii bangett...asik ya
Seru kan becak dayungnya??unik, jadi, yang belum pernah ke Tembilahan, semoga suatu saat bisa sampai sini....^^
Kalau becak di daerah teman-teman kayak gimana ya??ayo dong cerita...^^
****
Cerita #exploretembilahan ada disini :