Showing posts with label Ibu & Anak. Show all posts
Showing posts with label Ibu & Anak. Show all posts

Tuesday 9 February 2016

Balada Menjadi Ibu Baru

Ibu adalah madrasah pertama anak. Cari info terbaru tentang menjadi orangtua. 
Jadi ibu yang pintar...
~Oki Setiana Dewi~

Balada Menjadi Ibu Baru. Hari ini tepat 52 hari saya menjadi ibu, iya jadi ibu baru. Mungkin bagi sebagian besar wanita yang baru memiliki anak, rasanya luar biasa, nggak bisa diungkapkan dengan banyak kata. Dulu yang katanya jadi ibu itu ribet, harus multitasking, harus pintar, harus sabar dan harus bisa apa-apa. Ternyata benar ya, sekarang saya jadi tahu rasanya bagaimana menjadi seorang ibu. Baru anak satu belum lagi yang anaknya tiga, lima bahkan sampai sebelas seperti geng halilintar. Luar biasa ya....

Balada Menjadi Ibu Baru
1. Kaget
Percaya nggak percaya, menjadi ibu baru itu rasanya kaget nggak karuan. Apalagi bagi saya yang melahirkannya mendadak, maju satu bulan sebelum hari yang ditentukan. Benar-benar kaget rasanya, bagaimana tidak, harusnya di kehamilan delapan bulan saya mempersiapkan berbagai hal (baik fisik/psikis dan berbagai kebutuhan calon bayi) tapi mendadak di tanggal 18 desember dini hari, baby Kaizu keluar dengan gantengnya hehehe. Alhamdulillah, ibu dan anak sehat. Tapi, rasanya masih rada ngak percaya gitu kalau tanggal 18 desember pagi saya sudah jadi ibu, dan siangnya sudah harus nenenin baby Kaizu xixixixi. Rencana masih mau belajar teori menyusui malah langsung praktek, tapi saya nikmati saja. Meskipun ASI (air susu ibu) belum juga keluar di hari pertama, tapi tetep harus percaya dan yakin kalau ASI pasti keluar. Jadi, begini ya jadi busui, ibu menyusui....^^

2. Begadang
Kalau begadang lihat bola lumayan sering, apalagi lihat drama korea, sering bangettt hehehe. Tapi, masalahnya sekarang yang dibegadangin itu beda. Hari pertama kebetulan masih di rumah sakit, ASI belum keluar tapi kalau baby Kaizu nangis, selalu saya tempelin di PD. Nggak siang nggak malam selalu saya lakukan hal yang sama, agar memancing ASI keluar dengan alami, gitu kata dokter obgyn dan dokter anak. Tiga hari di rumah sakit, belum terasa begadangnya karena ASI belum banyak keluar. Sewaktu sudah di rumah, mulai terasa sebenar-benarnya begadang bagi ibu baru hehehe. Bisa dipastikan setiap satu jam sekali baby Kaizu bangun minta nenen, nenenyapun lumayan lama dari lima belas menit sampai tiga puluh menit. Belum lagi kalau bayi pipis atau buang air besar, lumayan sering bangun tidur. Kalau sekarang sudah mulai berkurang, kalau dulu satu jam sekali bangun sekarang dua jam sekali bangun. Jadi, begini ya jadi ibu baru yang begadang setiap malam hehehe. 

3. Doyan makan
Dulu pas minggu pertama jadi ibu, nafsu makan saya biasa saja, malah semakin menurun tidak seperti ketika mengandung yang pingin makan terus. Seperti biasa porsi makan saya masih normal, nasi sedikit sayur banyak. Sempat dimarahi sama ibu karena makan saya sedikit, tapi gimana lagi masak mau dipaksa, daripada kekenyangan dan muntah, mending makan seperti biasa. Sampai pada akhirnya, ketika ASI mulai deras dan bay Kaizu suka nenen. Rasa sering lapar mulai melanda, sempat heran dan mbatin dalam hati juga, kok lapar terus yaaa xixixixi, kapan kurusnya >_<.  Biasanya pagi-pagi saya hanya makan sepiring buah, lanjut pukul 09.00 makan nasi. Tapi sekarang tidak, setelah makan buah, lanjut minum bubur kacang hijau, lanjut makan nasi. Belum lagi nyemilnya, jadi mau nggak mau di rumah selain harus ada stok buah juga harus ada roti biskuit. Kadang setelah menyusui hasrat pingin makan dan nyemil itu besar banget, beneran ya ternyata, survey membuktikan bahwa ibu menyusui itu sering lapar ya xixixixi. 

Ternyata, begini ya rasanya menjadi ibu baru. Pengalaman yang indah, banyak suka dan dukanya, tapi dinikmati aja...betul nggak??
Teman-teman punya pengalaman yang serupa...???


****


Tuesday 2 February 2016

Cara Menghilangkan Bercak Putih di Bibir dan Lidah Bayi


Cara meghilangkan bercak putih di bibir dan lidah bayi. Satu hari percakapan di WhatsApp antara saya dan mbak Avi (teman)..
"Mbak, anakku kok bibir sama lidahnya ada bercak putih ya.."
"Putih-putih kayak gimana te??"
"Kayak sariawan mbak, di bibir sama lidah"
"Tapi mau nyusu kan??"
"Iya mau mbak, cuma kasihan lihatnya,nggak tega..bercak putih-putihnya penuh banget di bibir atas bawah sama lidah bagian depan"
"Sering-sering aja kasih ASI te..tapi nggak luka kan??"
"Iya mbak..."
"Bibirnya itu mrintil/gelembung-gelembung nggak te??"
"Nggak mrintil mbak, kayak sariawan bulet-bulet kecil tapi kulit bibirnya mulus gitu..(sambil kasih foto bibir anak)"
"Mungkin gawan bayi te, nanti ngelupas sendiri biasanya, dulu anakku yang kedua juga gitu tapi nggak sebanyak gitu..atau kalau takut coba aja periksa ke dokter"
"Iyalah mbak, makasih yaa.."

Itulah sedikit percakapan saya ketika baru 10 hari menjadi ibu baru, iya baru 10 hari sudah gelimpangan nggak karuan. Bagaimana tidak bingung, ketika rasa sakit bekas jahitan masih ngilu, tiba-tiba bibir dan lidah anak banyak bertebaan bercak putih seperti sariawan pada ornag dewasa. Bentuknya bulat-bulat dempet dan banyak tapi ketika saya cek dengan jari, kulit permukaan bibir mulus dan halus. Tidak mrintil-mrintil, bergelembung dan luka. Sudah dipastikan tidak sariawan, tapi ini apa, batin saya ketika melihat bibir anak yang semakin hari bercaknya semakin banyak. 

Jadi, ceritanya begini... Awalnya hanya putih biasa yang menempel di bibir, saya kira bekas ASI. Makin hari bercaknya semakin banyak, sampai akhirnya di hari ketiga saya sudah bersiap mau ke dokter. Maklum ibu baru ya, jadi apa-apa serba cemas, bingung dan pingin nangis, bukan apa-apa, karena nggak tega aja lihat bayi yang mulut sama bibirnya penuh dengan bercak putih. di dua hari itu saya sudah banyak baca dan tanya teman, ada yang bilang itu gawan bayi (memang kayak gitu bayi biasanya tapi nggak semua bayi mengalami hal seperti ini), bekas atau sisa ASI dan jamur yang tumbuh di bibir dan lidah. Tiba-tiba selepas maghrib ada tamu yang datang, satu keluarga, teman suami (mbak Ida). Setelah ngobrol banyak dan salah satunya tentang bercak putih yang ada d bibir sama lidah anak saya. Mbak Ida langsung cerita kalau dulu anak keduanya juga mengalami hal yang sama, ketika saya bilang mau dibawa ke dokter, buru-buru dilarang sama mbak Ida. Ternyata saya dikasih tau cara menghilangkan bercak tersebut, katanya itu gawan bayi, namanya lemak. Sambil bercancda, mbak Ida nyeletuk "kata orang dulu, itu lemak gara-gara waktu hamil ibunya suka tidur hahaha...". Hiyyyaaa......

Cara Meghilangkan Bercak Putih di bibir dan Lidah Bayi
Apa yang dibutuhkan :
1. Kapas atau kain/handuk halus yang lembut untuk mengompres (saya pakai kain yang lembut)
2. Air hangat
Bagaimana caranya :
1. Siapkan wadah dan tuang air hangat (cek kehangatan, ingat, yang mau dikompres itu bayi ya...^^)
2. Celupkan kain ke air hangat, kompreskan ke bibir dan mulut bayi secara pelan-pelan. Ini saya lakukan sesering mungkin, satu hari bisa sampai 7 kali.

Alhamdulillah, bercak putihnya hilang selama dua hari. Yang saya kompres pertama kali daerah lidah depan, lalu dilanjutkan bagian bibir atas bawah dan dalam. Kira-kira anak nangis nggak??Alhamdulillah nggak nangis, anteng banget, sesekali pas ngompres lidah, kainnya diempit bibir anak. Jadi sebaiknya pakai kain atau handuk halus saja, bahaya juga kalau pakai kapas, kan ada seratnya, takut kemakan anak. Akhirnya nggak jadi ke dokter, cukup di kompres pakai air hangat, bercak putih di bibir dan lidah anak saya hilang, Alhamdulillah..

Teman-teman ada yang punya pengalaman serupa...??


***






Monday 25 January 2016

Tentang Selapan


Tentang Selapan. Sekarang tanggal 25 januari 2016, artinya beberapa hari yang lalu tepatnya tanggal 22 januari 2016 adalah selapannya baby K. Ada yang tahu arti dari selapan??selapan itu pendak bayi lahir, hari ke 36. Biasanya yang dilakukan di hari ke 36 itu dibuatkan tumpeng untuk bancaan atau slametan dengan mengundang tetangga terdekat. Mungkin yang orang jawa pasti taulah ya apa itu selapan. Bagi sebagian besar orang jawa, khususnya mereka yang masih mempercayai tradisi nenek moyang, ada kebiasaan-kebiasaan yang masih kental dan masih dilakukan dan diwariskan ke anak cucu mereka. Salah satunya ibu saya, yang mewariskan ilmu dan pengalaman tentang hal-hal yang berhubungan tentang melahirkan ke saya. Apa yang diajarkan dan diceritakan ibu saya tentang selapan dan lain sebagainya, buat saya merupakan ilmu yang sangat berharga. Intinya, yang baik bisa kita serap dan lakukan, yang nggak baik ya nggak usah dilakukan. Jadi, dibuat gampang aja nggak perlu dibuat repot apalagi diperdebatkan, betul nggak???^^

Hal-hal yang dilakukan sebelum selapan
1. Tidak boleh angkat barang berat.
Pastinyalah nggak boleh, karena kondisi ibu setelah melahirkan itu masih lemah. Lemah dalam artian  kondisi fisik masih sakit, baik ibu yang melahirkan normal maupun secar. Jadi untuk beberapa bulan tidak diperbolehkan untuk mengangkat barang-barang yang sekiranya berat. Kata nenek moyang dan ibu saya, orang melahirkan itu lukanya ada di dalam tidak terlihat, jadi jangan melakukan hal-hal yang nggak boleh dilakukan meskipun menurut kita nggak papa. Seminggu setelah lahiran, saya masih nggak boleh angkat nampan yang isinya minuman sama ibu hehehe. 
2. Tidak boleh makan dan minum pedas. Konon katanya, nanti anaknya mencret.
3. Tidak boleh makan dan minum panas. Konon katanya, nanti bibir anaknya kering.
4. Kalau keluar rumah bawa gunting, biar selamat atau selamet.
5. Kalau jalan harus pelan-pelan tidak boleh seenaknya. Karena perut masih sakit dan dalam kondisi pemulihan. Ingat baik-baik kata nenek moyang, orang melahirkan itu lukannya ada di dalam, tidak terlihat.  
6. Kalau duduk, kakinya harus dirapatkan, agar organ kewanitaannya rapat.
7. Kalau tidur tidak boleh melipat kaki, emmmm....nggak boleh nekuk-nekuk gitu, gimana ya bahasanya hehehe, pokoknya gitulah. Kalau tidur kakinya harus lurus, agar tidak terkena varieses. Kalau saya, biasanya sebelum tidur di bobok'in atau pakai lulur (param beras kencur) dulu di area tangan, pundak dan kaki sama ibu. Kemudian kaki saya di tutup pakai kain jarik, kalau udah begini biasanya tidurnya nyenyak, bangun-bangun pas debay nangis minta ASI.
8. Tidak boleh makan buah pepaya, nanti organ kewanitaannya becek.

Dan, mungkin masih banyak lagi. Ini masih sebagian kecil saja, umumnya setelah selapan berlalu, hal-hal diatas masih berlaku tapi tidak terlalu ketat.

Baca juga : Mengenal Tradisi Jawa Pasca Melahirkan

Hal-hal boleh dilakukan setelah selapan
1. Menggunting kuku bayi.
2. Mencukur rambut bayi, agar bawaan dari rahim bersih atau ganti dengan rambut baru.
3. Bengkungan atau pakai stagen (korset, gurita atau kendit), agar awet cantik. 

Kok cuma tiga??sebenanrnya masih banyak, tapi kata ibu saya, intinya setelah selapan berlalu, harus lebih hati-hati. Mulai dari tidak boleh angkat beban berat sampai makan dan minum harus lebih di hati-hati, jangan sembarangan. 

Baik buruk untuk diri sendiri
Bagi orang jawa, banyak hal yang tidak boleh dilakukan oleh ibu setelah melahirkan, apalagi bagi orang jawa tulen. Mungkin sebagian besar orang ada yang bilang "kok kamu nurut aja sih!!ini jaman sekarang bukan jaman dahulu..". Menurut saya, selagi itu baik ya saya lakukan, tapi kalau menurut saya nggak sreg, ya nggak saya lakukan. Misalnya saja tidak boleh makan pepaya, bagi saya pepaya itu banyak mengandung serat dan baik dikonsumsi untuk ibu setelah melahirkan. Manfaatnya untuk meminimalisir susah buang air besar, kalau makan banyak sayur dan buah kan pencernaan jadi lancar, artinya BAB juga bakal lancar. 

Ada kata-kata yang selalu saya ingat ketika ibu berbagi pengalaman dan bercerita seputar hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh ibu setelah melahirkan. Ingat baik-baik, catat baik-baik, "cantik jelek buat kamu sendiri". Dan, orang dulu bilang, perempuan itu seperti daun rambang, kalau baik dan cantik diraba, kalau jelek dibuang. Duh, ini mak jleb banget loh, kalau dipikir-pikir, bener juga sih hehehe. 

Kalau di daerah teman-teman, ada istilah selapan atau ada hal-hal unik seperti diatas nggak??ayo dong sharing...^^


****




Wednesday 20 January 2016

Pilih Mana, Korset, Gurita atau Kendit?


"Hayo, ndang digawe kendite!!! (hayo buruan dipakai kenditnya!!)" 
"Ndang dibenakno kendite, dikencengno, ditarik cek apik...!! (kenditnya buruan dibenerin, dikencangin, ditarik biar bagus!!)
Itulah beberapa celetukan ibu dengan nada galak a la emak-emak yang sering dilontarkan kepada saya sejak  setelah melahirkan sampai sekarang, iya, sampai sekarang pemirsah hehehe. Saya nggak nyangka sekali bahwa yang berhubungan dengan hal-hal setelah melahirkan, semua ditangani ibu. Ciyeee, anak emak banget!!!. Mulai dari soal hal-hal yang tidak boleh dilakukan perempuan setelah melahirkan, perawatan badan (luar dan dalam), soal minum jamu (jamu minum dan jamu obat luar), sampai masalah mengencangkan perut pakai stagen wa akhwatuha. Uuuww....

Sebelum ngomongin soal korset, gurita atau kendit. Ada yang tau stagen??pernah ikut nari tradisional??kalau di Jawa, penari tradisional biasanya memakai stagen saat mengunakan pakaian adat. Jadi, stagen itu semacam ikat perut yang digunakan untuk mengencangkan perut. Bukan hanya penari atau pengantin saja yang menggunakan stagen untuk mengecilkan perut atau agar perut terlihat kecil atau langsing, tapi perempuan setelah melahirkan juga biasanya menggunakan stagen. Stagen banyak macam, bentuk dan namanya, tapi fungsinya sama yaitu untuk mengecilkan perut yang kendur.

Korset
Ikat perut yang diberi pengunci dibagian ujung. Biasanya korset yang masa kini, ukuran penguncinya kecil-kecil, jadi harus ekstra sabar jika memakai korset. Sekarang banyak sekali korset instan yang dijual dipasaran, kainnya bervariasi dan molor. Kalau jaman dulu korset masih menggunakan kain yang ujungnya dikasih pengunci (hak) dan dikasih tali, cara memakainya tinggal dikaitkan saja, jika kebesaran bisa dikecilkan begitu juga dengan sebaliknya, jika kekecilan bisa dibesarkan. Caranya??cukup ditarik saja talinya.
Gurita
Ikat perut yang penguncinya masih manual, yaitu menggunakan tali kain yang sudah jadi satu dengan ikat perut. Caraya mudah, cukup dengan mengikat antara kedua tali, seperti gurita yang dipakai bayi pada umumnya. Pada tau kan??
Kendit
Ikat perut yang panjangnya bisa sampai belasan meter, kalau dulu panjangnya mulai dari 2 sampai 3 meter. Dari ketiga macam stagen, kendit adalah yang paling rumit cara memakainnya. Karena harus melilitkan tali panjang ke perut  dan menguncinya dengan cara menyelipkan ke lilitan ikatan. Ohya, biasanya kendit ditali dulu di bagian paha atas, lebih enak pakai rok pendek (daleman/androk) agar tidak licin atau mudah turun/naik ikatannya. Kalau orang dulu, setelah melahirkan biasanya pakai kendit atau bengkungan selama satu tahun, tapi sekarang sudah jarang, minimal satu bulan dan maksimal empat bulan. 

Kalau saya pakai kendit dan korset jaman dahulu (yang dari kain, punya ibu). Kalau sehari-hari pakai kendit saja yang pajangnya 8 meter (uwwww...harus sabar melilitnya yaa hehehe), tapi kalau keluar rumah (ke pasar atau ada acara) biasanya saya dobel pakai korset. Ribet ya??emmm..kalau dipikir ribet ya bakal ribet, tapi kalau dibuat santai, ya biasa saja menurut saya hehehe. Emmm cuma sebelum pergi harus ke toilet dulu ya, biar nggak beser ditengah jalan hehehe. 

Teman-teman, ada yang punya pengalaman serupa..???ayo dong sharing...^^



******




Wednesday 13 January 2016

Yang Lain dari Jamu Bersalin


Kalau kemarin saya bahas tentang jamu bersalin yang untuk diminum, maka, kali ini saya mau bahas tentang jamu bersalin obat luar atau jamu yang tidak untuk diminum. Lah, emang ada??ada dong, saya juga tahunya pas buka kotaknya hehe. Jadi, jamu set bersalin ini isinya ada dua varian, jamu untuk diminum dan tidak diminum. Yang diminum sudah dikemas dalam wadah sasetan, sedangkan yang tidak diminum dikemas dalam plastik-plastik ukuran kecil. Totalnya ada enam, lima berupa lulur, dan satunya lagi minyak telon. 

Yang Lain dari Jamu Bersalin
Pilis : Khasiatnya, membantu meredakan sakit kepala dan mata berkunang-kunang pada wanita setelah bersalin. Caranya, lumatkan sedikit pilis dengan air hangat secukupnya, lalu piliskan atau poleskan pada dahi dan pelipis. Lakukan dua kali sehari, pagi dan sore. Biasaya saya memakai pilis setelah wuwung atau mandi pagi, yang saya rasakan, cukup menghangatkan daerah dahi.

Tapel wangi : Khasiatnya, dapat membantu mengencangkan otot perut dan meredakan perut kembung. Caranya, lumatkan sedikit tapel wangi dengan air hangat secukupnya, lalu oles atau poleskan pada perut bagian bawah, setelah itu pakai gurita atau setagen. Biasanya saya pakai tapel wangi setelah mandi, setelah itu baru pakai kendit/bengkung/setagen.

Param beras kencur : Khasiatnya, untuk meredakan pegal linu dan nyeri karena keseleo atau salah urat, serta menyegarkan badan. Caranya, lumatkan sedikit param beras kencur dengan air secukupnya, lalu oleskan pada bagian yang badan yang sakit. Biasanya sebelum tidur, ibu selalu memijat kaki saya (dari paha sampai telapak kaki) dengan menolesi param beras kencur. Yang saya rasakan, panas, lumayan enak dan buat tidur nyenyak hehehe.

Param mustajab : Khasiat dan caranya sama seperti param beras kencur.

Bedak intisari : Khasitanya, membantu menyegarkan dan menghaluskan kulit. Bedak intisari ini semacam bedak dingin atau lulur wajah.

Serba Serbi Pakai Jamu Bersalin Obat Luar
1. Nostalgia masa lalu
Bukan masa lalu saya, lha wong saya baru pertama kali nyobain jamu bersalin yang obat luar. Jadi yang nostalgia itu ibu saya, biasanya pas saya sedang pakai pilis atau tapel wangi, ibu cerita masa lalunya. Termasuk bagaimana meracik jamu, wuwung atau mandi jam 10 pagi di sungai, setelah itu wajib pakai pilis yang dioles di dahi. Jadi, mau tidak mau saya dapat cerita pengalaman ibu saat sesudah melahirkan dulu.
2. Luluran dan pijetan sebum tidur
Kebetulan sekarang saya ditemani ibu, jadi sudah dipastikan saya jarang ngerjain pekerjaan rumah tangga. Ngeunjak ya???bukan ngelunjak, tapi bener-bener nggak boleh kerja sama ibu, jadi bener-bener cuma disuruh jagain si dedek bayi. Setiap malam sebelum tidur, ibu selalu bobokin atau ngelulurin plus mijetin saya sebelum tidur pakai param mustajab. Yang dikasih param biasanya daerah punggung dan kaki, rasanya, uwwww....panas, hangat, dan pastinya bikin nyenyak tidur, beneran, ini nggak bohong hehehe.

Selain jadi tahu banyak hal, ternyata jamu bersalin obat luar ini sudah ada sejak lama, bahkan sejak ibu saya muda dulu. Dan, namanya juga masih sama, pilis, tapel wangi dan param. Kalau bedak intisari, dulunya dikenal dengan nama bedak dingin, sama seperti lulur untuk perawatan wajah.

Teman-teman ada yang pernah pakai jamu bersalin obat luar nggak??


***





Thursday 7 January 2016

Jamu Bersalin : Pahit-pahit Seger


Ada yang suka jamu??ayo angkat tangan tinggi-tinggi yang suka, yang nggak suka cukup bilang Uwww paittttt, hehehe. Atas nama orang jawa tulen, saya suka banget sama jamu, mulai dari jamu yang manis kecut sampai jamu yang rasanya pahitnya ampun-ampunan. Kebetulan ibu suka banget bikin jamu sendiri di rumah kalau lagi nggak enak badan atau kalau mau jenguk tetangga/saudara yang sedang sakit. Selain itu, dari kecil saya juga sering dibonceng alm abah ke tacik penjual jamu yang ada di depan pasar di daerah kami. Yang paling ditunggu itu bukan minum jamunya, tapi minum syrup jeruknya. Jadi, setelah meneguk segelas jamu, langsung minum segelas kecil syrup jeruk dan  pulangnya dapat bonus satu biji permen, seru pokoknya..

Jamu Bersalin : Pahit-pahit Seger
Kata orang yang nggak suka jamu, jamu itu pahit. Eits, jangan salah, ada juga jamu yang manis asem seger (jamu kunir asem) dan pedas manis seger (jamu beras kencur). Nah, kebetulan setelah melahirkan, saya dikirimi kakak dari jawa jamu set bersalin. Isinya ada dua macam, jamu bersalin yang untuk di minum dan obat luar. Jamu bersalin ini diminum selama kurang lebih 40 hari. Ada 5 kotak dengan tiga warna berbeda, merah muda, kuning dan biru.  Setiap kotak berisi 10 saset, satu hari diminum dua kali. 
Kotak merah muda
Khasiatnya untuk membantu memelihara kesehatan rahim setelah melahirkan atau proses persalinan. Jamu ini diminum mulai hari ke 4 sampai hari ke 8, diminum dua kali sehari, pagi dan sore.
Kotak kuning
Khasiatnya membantu mengencangkan otot perut dan membantu memelihara kesehatan ibu setelah bersalin. Jamu ini diminum mulai ari ke9 sampai hari ke 28, diminum dua kali sehari, pagi dan sore.
Kotak biru
Khasiatnya membantu melancarkan air susu ibu. Jamu ini dimunim mulai hari ke 29 sampai hari ke 38, diminum dua kali sehari, pagi dan sore.

Tips Agar Jamu Bersalin Tidak Pahit
Sudah dipastikan kalau jamu set bersalin ini rasanya pahit semua, pernah sekali saya ngeracik sendiri, menyeduh dengan air lalu meminumnya langsung. Duh, Gusti...rasanya...pahit euy, tapi sukses dan berhasil masuk perut dengan sekejap kok hehehe. Nah, besoknya ibu yang ngeracik jamunya buat saya, tapi rasanya kok nggak pahit ya. Justru pahit manis seger gitu, pas saya tanya ke ibu, ternyata jamunya dicampur dengan gula asem. Pantesan langsung habis, glek glek glek hehehe. 

Kata ibu, dulu setelah melahirkan dari anak pertama sampai kelima, minum jamu set bersalinnya pakai campuran gula asem. Konon manfaat dari gula asem sendiri itu untuk melancarkan darah dan buang air besar. Jadi, nggak perlu takut lagi kan kalau minum jamu pahit, bisa dicampur sama gula asem, jadinya pahit-pahit seger deh. 

Teman-teman ada yang suka minum jamu??


*****


Monday 4 January 2016

Perbaikan Gizi di Rumah Sakit


Seumur-umur, ini kali kedua saya masuk rawat inap di rumah sakit. Yang pertama pas SMP di Ponorogo, waktu itu saya kena gejala tipus, kurang lebih semingguan tinggal di RS Aisiyah Ponorogo. Nah, yang kedua baru aja beberapa minggu yang lalu saya lahiran di RS Awal Bros Batam. Itupun mendadak masuk UGD, gara-gara air ketuban pecah sebelum waktunya, jadilah langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Nggak lama, cukup tiga hari tiga malam. 

Perbaikan Gizi di Rumah Sakit
Kenapa harus di rumah sakit perbaikan gizinya??bukannya di rumah sudah makan makanan yang bergizi??apalagi saya penyuka sayur dan buah-buahan. Mungkin kalau di rumah masak sayur dan lauk pauknya terserah kita, bisa sayurnya cuma satu macam atau lebih, bisa juga lauknya cuma tahu tempe atau kadang cuma ikan asin aja, xixixixi ketauan nih demen makan ikan asin. Kalau lagi rajin masak, bisa jadi komplit banget, mulai dari sayur, lalapan, sambal, lauk pauk yang banyak (ada tahu, tempe, ikan, kerupuk). Kadang kalau lagi malas, cukup bikin nasi goreng pakai telur ceplok aja udah cukup, atau goreng ikan asin bikin sambel terasi, udah, gitu aja udah nikmat banget rasanya.

Nah, pas saya rawat inap beberapa minggu yang lalu, sempat menikmati banget rasanya makan enak di rumah sakit, loh??. Padahal nyeri jahitan lahiran normal masih kerasa banget, gerak dikit sakit, miring kanan sakit, apalagi duduk, tapi nggak tau saya yang doyan makan atau menunya yang enak, jadi saya lahap banget makannya hehehe. Satu hari menunya beda-beda, ada makan utama (sarapan, makan siang & makan malam), dan ada camilan atau snack. Untuk camilan, satu hari dikasih dua kali, jam 10.00 dan jam 14.00. Setiap menu ada tulisan nama dan kandungan gizinya, wah seru ya, kita jadi tahu jumlah gizi yang masuk ke dalam tubuh. Istimewanya, kita bisa pesan sarapan sesuai dengan pilihan yang ada, jadi pas mbak-mbak yang ngantar makan malam datang, dia tanya kita, mau sarapan apa. Bener-bener dimanja ya hehehe.

Tiga hari tiga malam makan enak, mau nggak mau bisa jadi referensi menu makanan buat saya selama masa menyusui. Iya, karena menu-menu yang dihidangkan di rumah sakit memang khusus untuk masa pemulihan dan ibu menyusui. Lumayan kan bisa niru menu makanan. Ohya, dibawah ini saya kasih contoh menu makanan satu hari selama di rumah sakit.
Sarapan (06.30) : Bubur ayam - teh hangat
Snack pagi (jam 10.00) : Puding buah (puding coklat, potongan buah melon, pepaya dan kuah jus jambu plus susu)
Makan siang (11.30) : Nasi - rendang daging - telur puyuh bumbu - tim tahu - sayur bening - buah apel
Snack sore (14.00) : Roti gulung - teh hangat
Makan malam (17.00) : Nasi - ayam goreng - bistik tempe - sayur sop

Tuh kan??gimana menunya??bikin kemlecer kan??saya aja yang sakit makin lahap makannya apalagi yang nggak sakit hehehe.

Teman-teman punya pengalaman makan enak alias perbaikan gizi nggak selama di rawat di rumah sakit???hehehe...



****








Monday 28 December 2015

Hal-hal yang Tak Terlupakan Selama Proses Kehamilan


Selama menjalani proses kehamilan, rasanya banyak hal yang tidak terlupakan. Mulai dari kebiasaan yang biasa, tidak biasa sampai hal-hal yang menurut kita aneh, tapi rasanya menjadi suatu hal baru yang menyenangkan. Betul tidak??kapan lagi menikmati hal-hal yang indah saat menjalani proses kehamilan, meskipun kadang membosankan, jenuh dan pingin cepat-cept berlalu tapi menikmati rasanya lebih menyenangkan dibanding mengeluh terus-terusan. 

Hal-hal yang tak terlupakan selama proses kehamilan
Kejutan
Siap sangka, selama bertahun-tahun kami menunggu, akhirnya kejutan datang di bulan mei. Saya telat datang bulan dan alhamdulillah Allah mengijabahi do'a-do'a kami. Hamdan syukrillah..Untuk teman-teman yang sedang menunggu keajaiban, semoga do'a-do'a yang dilangitkan segera diijabah, aamiin. Terus berusaha, jangan berhenti berharap.
Mabok
Nggak lucu ya kalau hamil itu nggak ada sensasi maboknya hehe. Kalau saya maboknya nggak sampai teler dan nggak bisa turun dari kasur, tapi mabok biasa, pusing, lemas dan malas masak atau anti banget sama bau bumbu dapur. Jadi, selama kurang lebih tiga bulan, saya beli makan terus, everyday nasi padang hahaha. Lha gimana nggak nasi padang, di Siak semua warung makan ya jual nasi padang hehehe.
Mulai masak
Sudah mulai masak gara-gara baca status suami di bb, "kangen masakan istri". Entah tiba-tiba esok harinya saya  pingin masak, nggak tega rasanya lihat status suami di bb hehehe. Akhirnya pas bulan puasa saya rajin masak, menunyapun itu-itu aja. Sayur bening, sayur sop, sayur asem, dan capcai. Pokoknya yang berkuah, seger gitu kalau makan pakai kuah, nafsu makan bertambah.
Terkepung asap
Waktu lagi musim asap di Riau, saat itu saya masih tinggal di Siak Riau. Mulai dari asap yang biasa sampai asap yang masuk ke rumah. Rasanya ngeri banget, apalagi pas lagi hamil. Jadi selama musim asap saya seringnya di rumah terus.
Keluar bercak
Pernah sekali keluar bercak, gara-gara kecapekan ngantar teman jalan. Alhamdulillah sorenya pas kontrol dan nggak masalah, disuruh banyak istirahat dan minum obat penguat kandungan.
Ngungsi ke Batam
Selain gara-gara asap di Riau yang semakin hari semakin tebal, akhirnya memutuskan untuk ngungsi dan pulang ke rumah yang ada di Batam. Selain demi kesehatan si jabang bayi, juga biar aman. Meskipun di Batam juga terkena dampak asap tapi nggak pekat seperti di Riau.
BB cepat naik
Mulai masuk kehamilan ke 7 bulan, rasanya berat badan ibu dan bayi mulai naik drastis. Khususnya buat saya nih, perasaan biasa aja tapi semenjak hamil bulan ke 7 kok perasaan berat badannya cepat naik. Yaa....apapun itu, sya menikmatinya.
Baju banyak yang nggak muat
Dari sekian banyak baju yang saya punya, dan satu lusin lebih gamis yang ada di lemari, cuma dua gamis saja yang cukup waktu hamil ke 7-8 bulan. Uwwww....untung banyak daster longgar, jadi jalan paginya tetep dong pakai daster hehehe.
Pakai sandal jepit
Dua sepatu slip on nggak muat, padahal kaki saya nggak bengkak. Jadi mau nggak mau kemanapun saya pergi, mulai kontrol ke dokter, jalan-jalan ke mall dan ke pasar pakai sandal jepit hehehe. 
Nggak keturutan beli bakso
Sehari sebelum saya lahiran, sore-sore pingin banget makan bakso, tapi berhubung sampai maghrib abang tukang bakso nggak lewat. Jadilah tertunda ngidamnya hehehe.

Yang terakhir nggak nguati ya, nggak keturutan beli bakso hehehe. Sampai sekarang juga belum beli bakso, padahal abang tukang bakso setiap hari lewat hehehe. 
Teman-teman ada yang punya pengalaman serupa???


***





Sunday 27 December 2015

Mengenal Tradisi Jawa Pasca Melahirkan

Kemarin siang tetangga datang ke rumah, dua orang dengan membawa satu anak. Dua-duanya orang Palembang tapi yang satu blasteran Palembang Jawa. Kebetulan saya masih di tempat tidur nemenin si baby Khaizu, setelah pintu dibuka oleh ibu, tetangga yang blasteran Palembang jawa (sebut saja mbak H) langsung menuju dapur sambil bilang.
"Anteee....selamat yaaaa, bentar , kami mau ke dapur dulu, biasa tradisi orang Jawa hehehe..."
Saya baru tahu tradisi ini, kalau menjenguk bayi yang baru lahir harus ke dapur dulu baru nemuin ibu dan bayinya. Nggak sampai situ aja, setelah bertemu saya dan si baby, mbak H minta bedak baby, lalu dioles ke muka buat bedakan. Unik ya....saya yang Jawa tulen malah baru tau hehehe. 

Ngomongin soal tradisi, bagi sebagian besar orang Jawa, mereka percaya dengan apa yang diturunkan atau diwariskan oleh nenek moyang mereka. Beberapa tradisi Jawa pasca melahirkan diantaranya :

Brokoan
Brokoan atau bancaan atau slametan. Dilakukan pas hari H atau ketika bayi lahir atau sehari setelah bayi lahir. Kalau di Jawa semacam kenduren atau undang-undang tetangga, tidak banyak, 10 orang saja, dan khusus perempuan. Pas saya tanya ke ibu, "kok perempuan saja yang diuandang" dengan enteng beliau menjawab "cek wong wedok payu kenduren hahaha", maksudnya biar orang perempuan bisa menikmati kenduren, karena biasanya kenduren kan yang diundang identik dengan bapak-bapak. Entah itu jawaban beneran atau cuma guyon hehehe. Brokoan ini biasanya bikin asahan atau tumpeng, isinya nasi, urap-urap, tahu, tempe, ayam, telur, mie dan sayur lodeh. Setelah berdo'a bersama baru makan bareng dan sisanya bisa dibawa pulang.

Pupak puser 
Pupak puser atau copot udel atau lepas puser bayi. Dilakukan ketika pusar bayi lepas, biasanya orang rumah langsung bancaan atau slametan membuat bubur menir. Menir itu semacam beras yang ukurannya kecil, lalu di masak menjadi bubur. Kalau nggak ada menir bisa pakai beras biasa. Setelah di masak, adonan bubur dibagi menjadi dua, yang satu dibiarkan warna putih dan satunya lagi dikasih campuran gula merah, jadilah bubur abang atau merah. Kalau di Jawa, biasanya bubur disajikan di piring yang dialasi dengan daun pisang, bubur putih di taburi irisan gula merah dan kelapa parut muda. Kebiasaan di rumah, bubur merah putih ini diberikan kepada anak-anak tetangga. Kebetulan kemarin pas pupak puser, bikin bubur merah putih 10 porsi, dibagikan ke anak-anak satu blok saja.

Pendak pasaran bayi
Pendak pasar bayi ini hampir sama dengan pupak puser, tapi yang ini ada acara slametan atau aqiqah. Kalau nggak bisa, bisa dilewati atau diganti hari lain.

Selapan
Selapan itu pendak lahir bayi, hari ke 36. Dilakukan dihari ke 36, dibuatkan tumpeng untuk bancaan atau selametan. Ngundang tetangga 10 orang, bisa perempuan atau laki-laki.

Serba selamtean ya orang Jawa hehehe, kebetulan karena saya di Batam, jadi baru ngerasain  slametan pupak puser atau bikin bubur merah putih. 

Kalau teman-teman, di daerahnya punya tradisi kental pasca melahirkan nggak??ayo dong cerita...


***


Saturday 26 December 2015

Mendadak Lahiran, Kok Bisa??


Bagi saya, bulan desember itu bulan kelahiran. Iya, karena saya lahir di awal desember, tepat di hari pertama dibulan desember, yaitu tanggal 01. Seperti tahun-tahun sebelumnya, bulan desember pasti berhamburan dengan banyak do'a dari teman-teman. Bulan ini menjadi bulan yang deg-deg'an buat saya, karena prediksi dokter, bulan depan saya lahiran. Tepatnya tanggal 18 januari 2016, kebayang kan gimana saya getolnya jalan pagi keliling komplek, atau kalau nggak ya jalan kaki belanja di pasar depan. Makan makanan yang bergizi tentunya dan masih banyak hal yang saya lakukan agar bisa lahiran normal nantinya. Konon katanya kalau mau lahiran normal harus banyak bergerak, banyak aktifitas tapi jangan sampai kecapekan. Setidaknya buat saya yang pengangguran, harus banyak bergerak, lha wong nggak ngapa-ngapain di rumah. Jadi harus banyak bergerak, mulai jalan kaki, masak, ngepel sampai berkebun di taman sepetak depan rumah. Demi apa??demi cari kerjaan hehehe..


Mendadak Lahiran, Kok Bisa??
Mungkin teman-teman yang penasaran dengan cerita sebelumnya, bisa baca dua postingan saya sebelum ini. Ceritanya, tanggal 17 desember 2015 pukul 21.00 saya ingin buang air kecil tapi tiba-tiba pas pertengahan keluar cairan muncrat dan sedikit darah yang mengalir di paha. Dengan suasana nggak karuan, akhirnya saya, suami dan ibu bergegas packing baju bayi, baju saya dan segera naik mobil menuju rumah sakit terdekat. Sebenarnya di komplek kami tinggal ada teman yang berprofesi sebagai bidan tapi karena keluar cairan yang terus menerus akhirnya langsung menuju ke rumah sakit. 

Setelah sampai rumah sakit, suami langsung memarkir mobil di UGD. Setelah menjalani pemeriksaan dan beberapa tes lab. Pukul 24.00 dokter kandungan saya, dokter Indri datang. Setelah melakukan USG, ternyata ketuban saya pecah sebelum waktunya. Ada dua opsi, antara lahiran normal sama tindakan operasi. Jika tidak ada tanda-tanda kontraksi alami maka mau tidak mau operasi cesar. Dari pukul 22.00 saya sudah merasakan yang namanya konraksi, itupun jeda waktunya semakin kesini semakin cepat. Rasanya mules nggak karuan, seperi ada sesuatu ukuran besar yang mau keluar. Karena saya sering kesakitan, akhirnya dokter Indri melakukan cek dalam, ternyata sudah bukaan 6. 

Dengan bantuan dua suster akhirnya saya dibawa di ruang bersalin, sepertinya di lantai tiga. Selama di perjalanan, rasanya masih sama, mules nggak karuan. Semakin kesini semakin kerasa ada yang mau keluar. Setelah sampai ruang bersalin, saya dipindahkan di tempat tidur bersalin. Masuk ruang bersalin kurang lebih pukul 01.00, sementara dokter Indri dibantu dengan bidan mempersiapkan segala hal, ibu dibantu suami mencopot kalung yang saya pakai saat itu. Semakin kesini saya semakin kesakitan dan rasanya sesuatu itu mau keluar. Yaa..ibaratnya udah di depan pintu gitu hehe. Pukul 02.25 saya merasakan hal yang diceritakan banyak orang, kalau lahiran normal itu pas bayinya keluar, seperti mengeluarkan sesuatu yang besar, rasanya lega banget. Iya, Alhamdulillah dedek bayi lahr dengan sehat dan selamat. Hamdan syukrillah...

Alhamdulillah bahagia luar biasa rasanya, meskipun maju sebulan, alhamdulillah semua berjalan dengan lancar dan cepat. Iya, katanya prosesnya tergolong cepat yaitu 5 jam, bisa normal pula. Alhamdulillah, semoga saya dan dedek bayi selalu diberi kesehatan aamiin...


***



Friday 25 December 2015

Antara Darah Tinggi dan Ketuban Pecah Sebelum Waktunya


Ngomongin masalah darah tinggi, buat saya itu hal biasa, karena bapak mertua punya riwayat darah tinggi dan beberapa saudara juga ada yang mengalami hal serupa. Tapi bagaimana kalau mendadak kita kena darah tinggi waktu hamil tua dan beberapa menit sebelumnya mendadak pula ketuban pecah sebelum hari H-nya. Heummm.....

Antara Darah Tinggi dan Ketuban Pecah 
Ketuban pecah sebelum hari atau waktunya adalah keluarnya cairan dari jalan lahir sebelum waktunya atau proses persalinan. Dimana cairan ini keluar dengan deras tidak bisa ditahan seperti buang air kecil pada umumnya. Sebenanrnya untuk tanda-tanda dari ketuban pecah sebelum waktunya bisa dirasakan oleh sebagian ibu hamil, misalnya merasa demam, nyeri perut, denyut jantung yang lebih cepat dan lain sebagainya. Tapi yang saya alami beberapa waktu yang lalu, tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan seperti yang disebutkan atau yang berbeda dari hari-hari sebelumnya. Cuma waktu itu yang saya rasakan adalah badan merasa capek karena perut sudah besar dan susah untuk tidur pulas, miring kanan nggak nyaman, miring kiri capek karena terus-terusan, apalagi terlentang, sungguh jauh dari rasa nyaman. Selain itu tidak ada, kronologisnya, malam hari pukul 21.00 saya ingin buang air kecil dan tiba-tiba ada muncratan dari vagina dan sedikit darah yang mengalir di paha. Setelah itu cairan ketuban mengalir deras tidak bisa di tahan, bahkan di mobilpun masih keluar meskipun tidak sederas saat berdiri.


Setelah dilakukan beberapa tes, diantaranya tes darah, tensi (tinggi 160, langsung di infus dan dipasang oksigen), tes NST atau mengecek denyut jantung janin, dan tes urin. Untuk tes urin sendiri, cairan yang saya beri ke suster, tidak berwarna kuning atau jernih seperti cairan pipis tapi ini lebih ke keruh, kotor dan ada gumpalan darah kecil.

Kurang lebih dari pukul 22.30 saya sudah merasakan perut mules, jedanya dari waktu ke waktu meningkat, mulai dari 20 menit sampai 5 menit. Pukul 24.00 dokter kandungan saya datang, namanya dokter Indri. Setelah melihat keadaan saya di ruang ujung, tiga orang suster memindahkan saya ke ruangan UGD yang ada alat USGnya. Setelah di USG, ternyata cairan yang keluar adalah air ketuban. Dibagian bawah air ketubannya sudah menipis sedangkan dibagian atas masih banyak. Penyebab darah tinggi adalah karena ketuban pecah sebelum waktunya yang menyebabkan ada penyempitan. Setelah menjelaskan panjang lebar tentang yang saya alami dengan beberapa hasil tes yang dilakukan, ada dua pilihan yaitu operasi cesar atau menunggu janin keluar dengan sendirinya (karena saya sudah merasakan kontraksi yang meningkat dari waktu ke waktu).

Observasi tindakan dilakukan dari pukul 24.00 atau ketika dokter Indri datang, nantinya saya akan lahiran saat itu juga atau ketika ada sesuatu hal maka saat itu juga saya harus di operasi. Sesekali suami menenangkan saya dan menawarkan air mineral, tapi mungkin karena sakit nggak karuan jadi hilang nafsu untuk minum. Rasanya bener-bener nggak karuan, perut mules, pokoknya pasrah aja deh saya.

Teman-teman ada yang pernah mengalami hal serupa nggak??atau pernah dengar kejadian yang sama gitu??


****










Thursday 24 December 2015

Mendadak Masuk Ruang UGD

Ceritanya, saat itu kehamilan saya masuk di trimester ketiga akhir, artinya sedang menunggu masa-masa menegangkan. Meskipun masih beberapa minggu lagi, tapi entah rasanya di minggu-minggu  tersebut badan saya sudah mulai sakit. Badan sering capek, kaki kadang bengkak (tapi nggak bengkak banget), pinggul sudah mulai kerasa capek banget, nggak kuat jalan keliling komplek tapi tetep jalan pagi tapi udah ngos-ngosan gitu sampai rumah. Sampai pada akhirnya, tepat tanggal 17 desember 2015 kurang lebih pukul 21.00, pas saya buang air kecil ke kamar mandi. Tiba-tiba merasakan buang air kecil yang tidak biasa, awalnya buang air kecil seperti biasa tapi langsung ada yang muncrat dan mendadak saya dikagetkan dengan kucuran darah (kurang lebih 1 sdm) di kaki. Spontan saya teriak memanggil suami, setelah telpon bulek, saat itu juga, saya, suami dan ibu langsung beberes untuk pergi ke rumah sakit terdekat dari rumah, Rumah Sakit Awal Bros. 


Mendadak Masuk Ruang UGD
Saat di dalam mobil, suami menenangkan saya. Sedangkan saya, antara bingung, sedikit cemas, banyak istighfar dan berpikir positif "nggak usah cemassemua akan baik-baik saja". Kurang lebih pukul 21.30 suami langsung memarkir mobil di depan ruang emergency atau UGD, sementara suami memarkir mobil. Saya dan ibu berjalan ke ruang UGD berdua. Saat itu, cairan masih banyak yang mengucur deras dari balik jubah hamil yang saya kenakan, bukan seperti buang air kecil tapi cariran tersebut mengucur dengan derasnya, tidak bisa di tahan pokoknya. Bedanya dengan air kencing, kalau buang air kecil kan bisa di tahan tapi kalau cairan ini tidak bisa ditahan alias ngucur terus. 

Setelah memanggil suster, salah satu dari mereka menanyakan nama, taggal dan tahun kelahiran. Selanjutnya saya langsung dibawa di satu kamar, suster menyuruh saya untuk tidur di atas kasur yang sudah dilapisi dengan perlak. Satu persatu suster datang, pertama menanyakan awal mula kejadian, dilanjutkan dengan tensi darah, tes urin, tes darah dan yang terakhir dilakukan NST yaitu mengecek detak jantung bayi. Setelah dicek tensi darah, ternyata saya mengalami darah tinggi yaitu 160, padahal hari-hari sebelumnya tensi darah saya normal yaitu 110 atau 120. Satu suster berbeda datang dengan membawa alat NST, semacam alat untuk memeriksa detak jantung dan aktivitas janin dalam kandungan. Tes NST dilakukan selama 30 menit, dengan meletakkan sabuk dan dua alat bundar di atas perut.

Kebetulan di ruangan yang saya tempati hanya ada saya sendiri, jadi tidak seperti ruangan UGD pada umumnya yang ramai. Mungkin karena diluar ruangannya sudah habis, maka saya ditempatkan di ruangan paling ujung. Setidaknya saat itu saya lumayan tenang meskipun cairan masih terus mengalir dan rasa pingin buang air kecil yang terus menerus. Pukul 12.00 malam, dokter kandungan saya datang, setelah melihat semua hasil tes, saya dipindah di ruangan UGD yang lain. Di USG, ternyata air ketuban yang ada di bawah sudah menipis tapi di bagian atas masih banyak. Waduh.....

Nah, disinilah ketegangan ruangan UGD mulai terasa. Banyak pasien dan suster yang wira-wiri, sambil menunggu dokter yang kesana-kemari, saya perbanyak istighfar sambil menahan sakit yang mulai terasa di dalam perut. Duh, Gusti...semoga semua baik-baik saja.

Teman-teman ada yang pernah mendadak masuk ruang UGD nggak???


****




Tuesday 22 December 2015

Balada Mencari Dokter Kandungan


Don't lose hope, jangan berhenti berharap. Mungkin tiga kata tersebut sangat cocok untuk saya dan suami. Iya, ketika pernikahan yang sudah berjalan sekian tahun tapi Allah belum memberikan satu amanah bernama anak, artinya Allah sangat sayang kita. Lelah itu pasti, tapi jangan lupa tetap berharap, pasrah dan ikhlas. Alhamdulillah, tahun ini menjadi tahun yang berlimpah berkah, karena dengan kepasrahan dan keihkhlasan, tiba-tiba saya telat haid dan positif hamil, hamdan syukrillah. Setelah tahu positif hamil dengan cara mengecek menggunakan testpek, pergi ke bidan dan opsi terakhir adalah ke dokter. Dan hasilnya sesuai dengan dugaan suami, alhamdulillah saya hamil.  

Balada mencari dokter kandungan
Siak - Riau. Ketika saya hamil, posisi masih di Siak Riau. Setelah bertanya ke beberapa teman, ada dua rekomendasi  dokter kandungan, satu perempuan dan satu lagi laki-laki.  Dua-duanya praktek di rumah sakit dan pribadi, setelah mencari informasi nama dokter kandunga perempuan, ternyata saya kurang sreg. Kenapa??dulu saya pernah periksa dan konsultasi masalah ingin punya anak dengan dokter tersebut (panggil dokter A), tapi ternyata dokternya kurang ramah dan nggak bisa jaga privasi pasien. Konsultasi dengan pintu terbuka sedangkan di luar banyak sekai pasien, suara dokternya sangat keras, nggak sabar, dan membiarkan suster wira-wiri melihat kami saat konsultasi. Heum....ini benar-benar menyebalkan.

Setelah telpon dan tanya ibu kos lama yang baru aja melahirkan, akhirnya saya diberi rekomendasi dokter Hendri (laki-laki). Setiap sore membuka praktek dokter di daerah Kwalian, lumayan ramai pasiennya dan dokternya sabar. Akhirnya saya dan suami mencoba konsultasi untuk pertama kalinya ke dokter Hendri, alhamdulillah cocok. Dokternya sabar dan ramah sekali. Sebenarnya pingin cari dokter perempuan, tapi berhubung kami tinggal di Siak, lumayan sedikit referensi, jadinya apa boleh buat. Pilihan jatuh ke dokter Hendri, saya konsultasi ke dokter Hendri mulai dari awal kehamilan sampai hamil 7 bulan akhir. Alhamdulillah, dokternya sesuai harapan, yaitu sabar dan ramah. Setiap selesai konsultasi selalu dikasih laporan catatan perkembangan janin yang ditulis di buku kehamilan.

Batam - Kepulauan Riau. Di kehamilan 7 bulan akhir saya pindah ke Batam, rencananya pingin melahirkan di sana. Selain di rumah sendiri, nggak ribet dan lebih santai rasanya. Mungkin kalau di Siak Riau, jauh sama tetangga, kurang nyaman dan jauh dari mana-mana. Kalau di Batam lebih nyaman pastinya, selain ada saudara dan daerah kota, jadi kalau mau kemana-mana dekat. 

Konsultasi pertama jatuh ke rumah sakit swasta dekat rumah (20 menit), karena dulu periksa dan konsultasi kehamilan setiap tahun disini, jadi sekalian aja. Sebelumnya ketika saya dan suami periksa dan konsultasi kehamilan setiap tahun dengan dokter laki-laki, tapi sekarang pilih dokter perempuan, namanya dokter Indri. Lagi-lagi saya dipertemukan dengan dokter yang sabar dan ramah banget, dokternya asik, informatif, pokoknya cocok bangetlah. Saya konsultasi ke dokter Indri mulai dari awal kehamilan 8 bulan sampai sekarang, alhamdulillah orangnya masih sama, sabar dan ramah banget.

Kadang, mencari dokter yang sesuai dengan harapan itu gampang-gampang susah. Tapi, terkadang sekali bertemu dengan dokter yang sabar dan ramah itu rasanya senang banget.
Teman-teman, punya pengalaman dapat dokter yang sabar dan ramah nggak atau malah ketemu yang nggak sreg??ayo dong cerita...


***