Friday 9 May 2014

Pelangi di Hatiku

...Allahumma baariklana...
 Cinta bukan tentang jarak yang memisahkan, tapi entah rasanya tak bisa diungkapkan jika terpisah jarak antara Siak - Batam...
Izinkan aku datang menjemputmu, menata kehidupan, merajut asa dan mimpi, mengayuh roda bersama di kota kecil yang indah ini...

***
Jum'ah berkah,9/5/2014
@hmzwan

Original foto taken by : HM Zwan
Camera : Galaxi note 1
Location :  Turab Sungai Siak
 
 

Thursday 8 May 2014

Berbagi Ide untuk Pesantren

...Jika mengingat masa lalu di Pesantren, ada hal yang lebih indah dari pada baca buku dan hafalan muthola'ah, yaitu telat ke masjid dan dihukum berdiri di depan masjid sambil baca al-qur'an dan mukholifah lughoh...
~HM Zwan~
Secuil dari kami, yang lain ada yang sudah pulang, ada yang masih jalan-jalan, ada juga yang sedang njajan di koperasi^^
 
Bismillahirrahmaanirrahim....
Pasti pada mbatin begini, "wah badung ya dulu??", atau "ya ampunnnn nakal ya ternyata dulunya.." atau "pasti deh ababil.." dll. Hahaha, tolong...saya santri baik-baik kok dulunya, meskipun terkenal dengan keistimewaannya (catat, bukan nakal tapi istimewa ^^) tapi percayalah dulu itu saya manis, iya manis sekali (uhuk). Kenal dunia pesantren sejak TK, lanjut lulus MI dibawa alm abah ke pesantren putri di Ponorogo, disini saya 7 tahun, setahun ngabdi (wajib mengajar 1 tahun untuk alumni pilihan). Tuh kan, dari + 200 santri angkatan saya aja loh ya, saya salah satunya, emak, alm abah dan keluarga sih bangga banget, sayanya yang mewek saat membuka amplop kelulusan (ditunda 1 tahun dulu jadi mahasiswi oiy!!huhu, terbukti manis kan hahaha). Pesantren tempat saya menimba ilmu selama 7 tahun adalah pesantren putri modern, ada dua pelajaran yang diajarkan, pelajaran umum (ips,sejarah,ekonomi,ppkn,matematika,dll) dan pelajaran pondok (nahwu, shorof, muthola'ah dll). Tentunya ikut UN juga dan mendapatkan dua ijazah, umum dan pondok. Setelah lulus bisa kuliah dan mengambil jurusan yang kita inginkan tanpa pengecualian, seperti layaknya anak-anak lain yang sekolah umum. Misalnya saya ambil contoh teman-teman, ada yang mengambil jurusan psikologi seperti saya, ilmu gizi, biologi, perawat, dokter, bidan, arsitek dan masih banyak lagi.

Mungkin hal yang dulunya tidak terpikirkan, baru sekarang bisa mengenangnya, baru sekarang bisa merasakannya, benar adanya bahwa pesantren adalah tempat yang unfogettable place, moment, and everything banget bagi saya khususnya. Dari sanalah kita belajar dan tumbuh jadi pribadi mandiri, cekatan, serba bisa dll. Padahal semua itu belajar dari kebiasaan dan kegiatan sehari-hari, bangun mulai pukul 04.00 dan tidur lagi pukul 22.00 kadang lebih dari itu. Belajar dari tobur hammam (antri kamar mandi), matbah (dapur), sampai wudhupun antri, dan kita selalu menikmatinya. Belajar banyak hal dari muhadlarah (pidato/ceramah), kasyyafah (pramuka), mukholifah lughoh (melanggar bahasa), KMD (Kursus Mahir Dasar), bahkan berjuang untuk mendapatkan gelar menjadi pembina, dan masih banyak lagi. Dari sanalah kita belajar banyak hal, tentang semuanya. Setelah lulus dan keluar dari pesantren, mendadak kita bisa mengajar, bisa jadi pembina, bisa menjadi guru ekstrakurikuler (pramuka, drumband, bahasa arab/inggris, komputer, dll). Ya, itu semua buah dari pembelajaran sewaktu di pesantren.

Mari kita bicara ide untuk Pesantren...

Bagi saya, ide itu magic, bagaimana tidak, dari yang awalnya hanya membaca lalu tiba-tiba muncul sebuah ide, dari yang awalnya iseng lalu tiba-tiba menjadi sebuah ide. Itu semua muncul di benak dan siapa sangka bisa di realisasikan. Kalau sudah bertahun-tahun menjadi alumni, jangan lupa almamater, jangan lupa pesantren kita...lalu, apa idenya untuk pesantren?? 
1. Mengadakan reuni tahunan, jika tidak memungkinkan, bisa tiga tahun sekali atau lima tahun sekali.
Masih ingat kan hadist/ayah tentang silaturrahmi??pasti dong, hafalan kita dulu waktu kelas 1, itupun diulang-ulang (dan keluar pas ujian akhir kelas 6 ^^). Untuk apa??tentunya untuk mempererat tali silaturrahmi, melihat keadaan pesantren, bagaimana keadaan ustadz/ustadzah, bagaimana dengan santrinya dll.
Selain acara temu kangen, tentunya ada kegiatan sharing dengan para pimpinan dan ustadz/ustadzah. Untuk apa??tentunya untuk pengembangan pesantren agar lebih maju lagi, siapa tahu mungkin promosinya kurang menyebar/luas, siapa tahu ada metode pengajaran baru dan sepertinya bisa diterapkan di pesantren,dll.

a. Caranya gimana?
Saat ini media social menjadi salah satu tempat/ajang bertemunya santri A, B, C, sampai Z. Alumni A sampai Z, konsulat A sampai Z, mulai yang dari dalam negeri sampai luar negeri dst. Jika ingin reuni hanya untuk satu marhalah (angkatan), tinggal dibicarakan idenya di socmed, jika setuju, dibentuk panitia. Sama halnya jika ingin mengadakan reuni akbar, tinggal bagaimana caranya agar komunikasi dari marhalah satu dan lainnya bisa berjalan dengan baik, tentunya pasti ada yang bertanggungjawab (si PJ) permarhalah untuk menyebarkan informasi mengenai rencana reuni akbar. Untuk memudahkan segala hal, bisa juga membuat akun di medsos misalnya facebook khusus untuk reuni akbar.

b. Persiapannya gimana?
Berdasarkan pengalaman saya, untuk reuni satu angkatan persiapannya 6 bulan. Kok cepat ya?iya, karena mendadak dan alhamdulillah karena itu pertama kalinya reuni jadi responnya cepat sekali, mungkin sudah rindu dengan pesantren. Selanjutnya dibentuk panitia dan jobdes masing-masing. Jangan lupa, kalau bisa 50% panitianya yang rumah atau sedang berdomisili di dekat Pesantren (tepat di kotanya). Tujuannya untuk memudahkan konsultasi dengan pihak pesantren, pimpinan, ustadz/ustadzah. Mulai dari tanggal, tempat pertemuan/reuni, tempat menginap dll. Kalau reuni akbar persiapanya mungkin bisa lebih lama, satu tahun atau lebih.

c. Dananya dari mana dong?
Anggaran dana harus benar-benar dirinci, mulai dari konsumsi sampai souvenir. Ini juga berlaku  untuk reuni akbar sehingga segala bentuk pengumuman yang berhubungan dengan reuni tersampaikan dengan transparan dan terbuka. Jika dana perorang sudah deal, maka selanjutnya di umumkan ke socmed mulai tanggal reuni (sesuai kesepakatan bersama), dana perorang, tempat/waktu acara, struktur acara, mungkin sampai dengan tempat menginap. Untuk masalah dana perorang, terkadang ada yang menyumbang lebih dari yang di tentukan, misalnya perorang Rp 50.000, si A bayarnya 100.000 bahkan ada yang 300.000 atau lebih, lagi-lagi bendahara harus aktif. Ohya, saya dulu sengaja buat proposal pengajuan dana ke teman-teman yang sukses berwirausaha. Otomatis, uang yang terkumpul alhamdulillah melimpah berkah. Siapa tahu ada yang menyumbang souvenir atau konsumsi dll.

Uang yang terkumpul lalu dimasukkan ke pos-pos yang ada, misalnya dana konsumsi, souvenir untuk alumni dan para pimpinan. Jika masih ada sisa uang banyak, diskusikan dengan alumni. Pengalaman saya kemarin disepakati untuk membeli buah dan sembako untuk pimpinan dan ustadz/ustadzah. Kapan di berikan??Jika sempat dan niat, sempatkan untuk melihat langsung dan bertamu ke rumah ustadz/ustadzah serta pimpinan. Dan ini sudah saya lakukan dengan teman-teman tahun 2009, hasilnya mereka sangat senang dengan surprise yang kami berikan karena saat itu baru pertama kali dikunjungi oleh alumni dengan menaiki 1 bus ma'had dan beberapa sepeda motor, subhanallah, sungguh kami senang melihat senyum guru kami saat itu (mewek >_<). 

d. Kalau nginap gimana nih?
Panitia memastikan kapan tanggal reuni, waktunya satu hari atau lebih. Kalau satu hari cukup di aula sudah menyenangkan, selanjutnya jalan-jalan sesuka hati ke kantor ustadzah, ke masjid, atau keliling pesantren mengenang masa dulu. Kalau menginap, konsultasikan dengan pihak ma'had saat pemberitahuan di awal. Kalau saya kemarin, tempat menginap di sediakan oleh pihak ma'had. Tapi kebanyakan yang menginap yang belum menikah.

e. yang Perlu diingat!!
Konsumsi, iya ini sangat beresiko sekali. Mulai dari snack, makan siang, makan malam dll harus pesan jauh-jauh hari, misalnya satu bulan sebelumnya. Kroscek lagi satu minggu dan satu hari sebelumnya ke pihak catering, mulai dari isi snack, nasi kotak, jumlah sampai harga perkotak dan keseluruhan. Pesanan harus dilebihkan, misalnya yang datang 200 pesan 350. Kalau kurang kan malu-maluin, nggak mungkin juga pesan mendadak. Kalau sisa banyak gimana dong?jangan takut, kita kan reuninya di pesantren. Setelah acara, bisa bagi-bagi snack dan nasi kotak ke bagian dapur, ada banyak ibu-ibu bagian masak disana. Ke bagian administrasi, bapak-bapak bagian bersih-bersih pesantren, pak sopir, dan masih banyak lagi. Itung-itung silaturrahmi dan lebih senang lagi kalau mereka ingat kita, "loh, ini mbak HM to ya..", duh dobel rasa senangnya.

2. One Day for Sharing.
Inspirasi itu datang dari mana saja dan siapa saja. Siapa tahu si A dulu yag suka melanggar bahasa, melanggar kebersihan, telat ke masjid, sering dapat hukuman berdiri di depan masjid sambil baca al-qur'an, sekarang sudah jadi penulis terkenal, sekarang sudah menjadi guru TK dan dosen, sekarang sudah menjadi dokter, sekarang menjadi wirausahawan, sekarang sudah menjadi konsultan dst. Saat khutbatul ar'sy (pekan perkenalan santriwati baru) si A bisa sharing di depan santriwati (baru/lama) dan ustadz/ustadzah, cerita tentang masa lalu di ma'had, kegiatan setelah lulus, dan perjalanan serta proses sampai mejadi guru/penulis/dosen/dokter/konsultan dll. Selain memberikan motivasi kepada seluruh santriwati, ini juga menjadi kegiatan yang berbeda dengan mengundang alumni-alumni dari angkatan pertama-akhir, selain ajang silaturrahmi. Lagi-lagi, siapa tahu inspirasi itu datang dari sosok-sosok alumni yang mau berbagi. 

a. Gimana caranya?
Kunci utama dari One Day for Sharing  adalah adanya penggagas. Misalnya, ngobrol atau curhat di socmed tentang kegiatan KA (khutbatul ar'sy) dan minta pendapat tentang kegiatan OD4S. Bisa juga mengajak siapa saja yang ingin berbagi di pesantren saat kegiatan KA, semua hal mulai dari tujuan OD4S dijelaskan dengan baik. Ya, siapa tahu dari ribuan alumni ada yang angkat tangan satu, jadinya dua orang dengan penggagas. Sebelum itu, terlebih dulu ajukan dan diskusikan dengan pihak pesantren, saya yakin segala hal yang niatnya baik dan membuat sedikit perubahan tentunya akan di respon dengan baik. Lebih senang lagi jika ide ini langsung diiyakan oleh pimpinan, ah betapa senangnya saya hehe. 

b. Kapan waktunya?
Kegiatan OD4S dilakukan saat kegiatan KA (khutbatul ar'sy), bisa mengambil waktu pagi hari atau malam hari. Sepertinya lebih menyenangkan malam hari, kenapa malam hari?iya, pengalaman saya 7 tahun mengikuti kegiatan KA selama kurang lebih satu minggu rasanya bosan sekali jika malam harus mendengarkan etiket lagi etiket lagi, ngantuk hehe. Setidaknya ada hal baru yang bisa membuat para santi lebih menggugah hidupnya, yaitu nggak ngantuk hehehe.

c. Terus ada imbalannya nggak?ya, paling nggak ongkos PP gitu?
Tujuan OD4S harus benar-benar dijelaskan dengan baik, bahwa program ini murni keinginan dari dalam diri untuk berbagi dengan adik-adik santri di pesantren atau dengan kata lain dilakukan dengan sukarela. Pahalanya, fa insya Allah niat baik sudah di catat oleh Allah.

d. Tujuan OD4S itu buat apa ya?
Inspirasi itu datang dari mana saja dan siapa saja. Siapa tahu dengan adanya OD4S, sebagian santri melek dunia luar, owh kakak itu lo bisa juga jadi guru TK, owh kakak itu lo bisa juga buat bimbel di rumah, owh kakak itu lo bisa juga jadi penerjemah, owh perjuangan juga ya ternyata pas mau ujian di perusahaan dst. Berbagi itu menyenangkan, apalagi jika berbagi tentang pengalamannya sendiri, awal mula dari santri sampai menjadi penyiar radio/dosen/guru dll, awal mula hanya angan, mimpi dan cita-cita sampai menjadi kenyataan. Siapa tahu bisa memotivasi dan menginspirasi para santri untuk melangkah lebih baik, untuk berani bermimpi dan bercita-cita. Kita tidak tahu, inspirasi itu datang dari mana saja dan siapa saja.

Panjang juga ya hehe...sebenarya ini lebih ke penjelasan detail mengenai GA "Berbagi Ide untuk Pesantren" yang diadakan oleh mbk Mae, alhamdulillah saya yang daftarnya mendadak akhirnya lolos juga di tahap seleksi hehehe. Semoga bermanfaat dan selamat hari kamis^^.
***
Kamis,8/5/2014
 @hmzwan

 Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway "Berbagi Ide untuk Pesantren"

Wednesday 7 May 2014

Istana Siak #EverythingOnWednesday

...Pertama kali dengar nama SIAK aja sudah aneh dan bingung buka peta,dan ternyata kota ini indah, ada sungai terdalam, ada jembatan yang megah, dan ada istana Siak yang keren...
~HM Zwan~

Istana Siak Sri Inderapura merupakan kediaman resmi Sultan Siak yang mulai dibangun pada tahun 1889, yaitu pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim. Istana ini merupakan peninggalan Kesultanan Siak Sri Inderapura yang selesai dibangun pada tahun 1893. Kini istana yang juga dijuluki Istana Matahari Timur ini, masuk wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Siak. Kompleks istana ini memiliki luas sekitar 32.000 meter persegi yang terdiri dari 4 istana yaitu Istana Siak, Istana Lima, Istana Padjang, dan Istana Baroe. Istana Siak sendiri memiliki luas 1.000 meter persegi.

Hampir tiap tiga hari sekali, setiap sore hari pasti lewat sini. Gimana nggak lewat sini, lha wong kota Siak itu seuprit alias kecil banget. Keliling kota ya mentok di kamu, eh disitu maksudnya. Nah, hari jum'at malam kebetulan mau ada konser Coboy Junior di depan istana atau di depan lapangan dekat sungai Siak. Saya dan mas kakang prabu jalan-jalan, berhenti di depan istana, kebetulan ramai sekali, pas banget ada loomba sepak bola dan sepak takrau. Jam 17.30 istana sudah tutup, jadi cuma bisa jeparat jepret sesuka hati. Tiga foto dari atas saya ambil pas baru sampai Siak dan masuk ke area Istana. Nah, kemarin iseng deh jeprat jepret, masalahnya cuacanya pas bagus banget hehe.

 gerbang masuk ke area istana Siak
 tanaman selamat datang di area istana Siak




istana Siak dari depan, pas lagi di cat ini
 hari jum'at kemarin, cantik kan istananya???
 matahari mulai turun
 cantik kan???
 manis kan??/loh,hehe
 pagar depan istana Siak
jejeran pohon palm di dalam area istana Siak
Cantik kan istana Siaknya???mari kemari, buat yang ngaku traveler kayaknya wajib kesini hehehe. Kapan-kapanlah pingin ke dalam istana Siak, pokoknya sebelum di pindah lagi hahaha.
Selamat hari rabu, semoga indah^^.
***
7/5/2014
@hmzwan

Tuesday 6 May 2014

TUMCE #HotWajan

....pete itu enak, apalagi di goreng terus di cocolin sambel tomat...
~mas kakang prabu~
Bismillahirrahmaanirrahim...
TUMCE alias TUMis Cumi petE hahahaha. Iseng aja sih sebenarnya ngasih nama beginian, disingkat, yaa namanya juga iseng ya, apa aja bolehlah hehe. Kebetulan kalau kami pulang ke Batam selalu bekal atau bontot  makanan, dari Siak ke Batam naik kapal ferry kurang lebih 5 jam, satu hari satu kapal yang ke Batam. Nah, pulang kemarin kebetulan mendadak banget karena pingin pulang juga ke Surabaya, stok sayur, ikan, ayam dll masih banyak di kulkas. Akhirnya di kasihkan ke ibu kos, saya cuma masak cumi yang ada 6 ekor kalau nggak salah. Yang masak bukan saya tapi mas kakang prabu hehe, khasnya sih kalau masak bumbunya segudang, banyak banget padahal saya aja kalau masak kan bubu harus banyak. Ternyata mas kakang prabu lebih banyak, biar enak, di tambah daun seledri, dau bawang, tomat dan PETE, iyah pete pemirsah hehehe.
 Bahan
 Cumi 6 ekor ukuran besar
Daun bawang 2 ikat
Daun seledri 1 ikat
Pete 7 keping
Tomat
Saos tiram 3 sdm
Garam
Gula
Kaldu ayam
Air secukupnya

Bumbu Rajang
Bawang bombai 1 buah ukuran besar
Bawang putih 4 buah
Cabe merah 3 buah
Cabe rawit 6 buah

Cara Memasak
Panaskan minyak goreng, tumis bumbu rajang dan pete sampai harum.
 Masukkan garam, gula, kaldu ayam, saos tiram dan air.
Masukkan cumi-cumi, daun bawang, seledri dan tomat, aduk.
Tunggu kurang lebih 2 menit, angkat, hidangkan.

Sluuurppppttt, enaknyaaa...jadinya lumayan banyak, buat sarapan, buat bekal dan dikasih ke anak kos samping kamar. Bungkus nasi, mi goreng dan lauknya tumce, alhamdulillah nikmatnya. Dimakan pas di tengah laut sambil lihat film, heummmm momen yang selalu ditunggu-tunggu. Silahkan dinikmati #eh , selamat hari selasa, semoga hari ini indah^^.
***
Selasa,6/5/2014
@hmzwan

Monday 5 May 2014

My First Journey : Jejak Petualang Kecil

...Sawah,sungai,gunung dan masa kecil. Sungguh petualangan yang menyenangkan...
~HM Zwan~
Bismillahirrahmaanirrahim...
Entah bakat apa yang ada di dalam diri saya sehingga bisa menjadi sosok yang menyukai hal-hal yang seru dan berbau petualang, dan sampai saat inipun saya masih bertanya-tanya. Mengingat ribuan kenangan indah yang tersimpan, mulai dari masa kecil yang istimewa sampai saat ini, ya, saat ini saya bisa berdiri di tengah hutan Riau tepatnya di Siak. Bermula saat sekolah dasar, kebetulan dari TK saya sudah dimasukkan di penjara suci oleh alm abah, sampai pada hari itu kegiatan khatam al qur'an di pesantren di tutup dengan adegan guling-guling saya di jalanan. Tepat di depan gerbang pesantren dan di samping kiri sungai tempat saya bermain, gara-gara ibu sama alm abah pulang tanpa pamit ke saya. Sampai akhirnya kelas VI MI (madrasah ibtidaiyah) saya kabur dari pesantren, entah ini kabur atau jalan-jalan ala saya yang akhirnya nggak tahu jalan mau balik ke pesantren, ada rumah dari gedek (bambu) saya masuk dan tiduran di dalam. Tau-tau sih sore hari saya sudah tidur manis di kasur pesantren hehehe, istimewa ya???bangettt hehehe.

Dan petualangan itu pun berlanjut....
Saya sekolah di MI dekat rumah, jarak rumah ke sekolah kurang lebih 10 menit. Seperti biasa, pagi-pagi berangkat sekolah, pulang pukul 12.00.
1. Tempat indah itu bernama sawah.
Sepulang sekolah biasanya saya langsung bergegas meningalkan rumah, jalan kaki ke belakang rumah. Di belakang sudah menunggu teman-teman saya, teman tetangga sebagian sekolah di SD sebagian di MI, perempuan hanya tiga orang termasuk saya dan selebihnya laki-laki. Biasanya jalan-jalan keliling sawah, pernah satu hari lihat tanaman jagung yang mulai tumbuh buah jagungnya (yang masih merah rambutnya), salah satu ada yang lihat buah jagung, ada yang iseng ngelus-ngelus jagung, dan saya ikutan metik rambut jagung yang merah nan lucu dong. Dasar anak-anak ya, ramai, berisik, asik, eh...tau-tau ada yang punya sawah. Teriak-teriak ke arah kami, dikira kami nyuri jagung, sontak langsung kasih aba-aba ke yang lain, kaburrrr hahahaha. Semacam terbirit-birit gitu hehehe.
sawah-sawah yang selalu kurindukan...(doc.pribadi at Jember)
2. Tempat indah itu bernama sungai.
Kadang, pulang sekolah saya bermain ke teman yang rumahnya lumayan jauh. Teman satu bangku sekolah, main apa coba???diving, snorkling, dan main banana boat di sungai hahaha. Apalagi kalau nggak nyelem di sungai, kadang kalau ada batang pohon pisang yang nganggur, dilucutin dulu sampai mulus. Apa sih yang nggak buat main banana boat, bela-belain jalan berdua sambil nggotong gedebog pisang (pohon pisang) ke arah yang jauh. Kalau sudah oke, tinggal renang asik aja, mulai dari duduk sampai tiduran. Nggak tanggung-tanggung, kadang saya pulang ke rumah jam 17.00 hehehe, dan alm abah sudah berdiri di depan pintu dengan garangnya, ampun bah!!!

ilustrasi sungai dan gedebog pisang, sungai aslinya lebar...(doc pribadi.at Jember)
3. Tempat indah itu bernama mbah gunung etan.
Di depan rumah pas jalan raya, sawah, sungai, dan bukit-bukit lalu gunung kukus. Kalau bosan main di sawah dan sungai saya sama teman-teman belakang jalan-jalan ke gunung etan. Mandi  di sungai etan, main air, sekedar duduk-duduk aja di batu besar yang ada di tengah sungai. Kadang ketemu anjing dan babi, ke sumber (mata air) keplok sambil keplok-keplok (menepuk tangan berkali-kali) dan pulang dengan baju basah kuyub.
mbah gunung etan, tepat di depan rumah ibu saya...hi sunrise!!!(doc.pribadi at Jombang)
Ini perjalanan model apa sih???hehehe, bagi saya yang notabene anak ndeso jalan-jalan ke kota aja jarang banget, cuma sekali aja itupun bukan ke kotanya tapi daerah ramai. Jadi my first journey itu ya di sawah, sungai, dan gunung hehe. Selalu ingat masa-masa yang tak terlupakan itu, jika saja saya menjadi sosok pendiam dan menjadi anak rumahan, mungkin tak akan ada cerita petualangan seru seperti ini. Masih terngiang sampai sekarang, saat duduk di perosotan ujung jembatan yang menurun ke sungai, sempat merajut mimpi. Aku ingin keliling dunia. Iya, cita-cita anak ingusan yang ndableknya (bukan nakal tapi istimewa hehe) nggak ketulungan, yang di benaknya cuma main, main dan main hahaha. Dan sekarang perlahan Tuhan mengabulkan mimpi itu, keluar Jawa tinggal di Batam, dan sekarang berpetualang dan tinggal di hutan Siak Riau. Alhamdulillah ala kulli hal.. Salam kenal mas Eru Vierda, semoga petualangannya semakin melanglang buana ya, dan nular ke saya aaminn hehe.
Salam lestari!!!



Minimalis #MondayPhotography

"For me photography is to place head heart and eye along the same line of sight. It is a way of life."
Bismillahirrahmaanirrahim...
Kemarin lusa, cuaca kota kecil di tengah hutan ini lumayan panas. Pukul 17.00 saya sengaja keluar kamar dan duduk di kursi kayu panjang berwarna hijau. Pukul 17.30 (disini maghrib pukul 18.15) cuaca masih segar dan perlahan saya melihat lagit yang begitu indahnya tepat berada diatas, subhanallah. Jelang maghrib tapi lagit masih begitu indah, membuncah dan sangat mempesona. Itu bagi saya, mungkin bagi orang lain itu biasa saja....inilah hasil bidikan iseng saya sore itu, sederhana, minimalis, dan saya suka.
Atap kos-kosan,click!!

Atap rumah ibu kos,click!!

(lagi)Atap kos-kosan,click!!

Jemuran,click!!

Spion motor tamu ibu kos,click!!

Lampu lapangan badminton,click!!

Pohon pacar,click!!
Another side,click!!
Sederhana (seperti yang punya blog ini), minimalis, saya suka. Selamat hari senin, baarokalloh.
***
Senin,5/5/2014



Sunday 4 May 2014

Sejuta Kenangan di Depan Masjid

...Tempatku terpekur mengenang segalanya, semua masa lalu itu. Tempat ini menyenangkan...
~Daun yg jatuh tak pernah membenci angin, Tere Liye~
credit : fb pesantren
Bismillahirrahmaanirrahim...
Masjid Al-marzuqoh, satu tempat yang penuh kenangan. Dari pintu gerbang pesantren mata kita langsung tertuju pada pendopo, disamping kiri pendopo kita sudah bisa melihat masjid yang bagi saya penuh kenangan. Dulu latarnya belum di keramik masih paving, dan di dekat kursi kayu tepatnya sebelah kiri ada taman bundar kecil. Tiang-tiang lampupun belum ada, tapi pohon-pohon itu tepatnya dibelakang gadis yang sedang berjalan masih ada sampai sekarang. Sebelah kiri masjid ada midoah (tempat wudhu dan terkadang untuk mencuci), diujung midoah  ada taman dan pintu samping masjid. Sebelah kiri sama juga ada midoah tapi ukuran kecil karena terhubung dengan jejeran kamar mandi gedung ar-rohmah. Lihatlah, ada anak-anak kecil di latar, di bundaran masjid ada yang sedang duduk, dan di teras masjid ada yang sedang tidur-tiduran, sungguh hati saya bergetar. Bagaimana tidak, 7 tahun setiap hari, setiap waktu aktifitas shalat, mengaji, belajar, bahkan menjadi tempat ampuh untuk menghafal materi pelajaran saat ujian.

Ketika saksi bisu itu bermula....
Iya, masjid Al-marzuqoh. Satu daiantara sekian tempat yang menjadi saksi bisu perjalanan hidup saya di pesantren. Diantaranya....
1. Ke masjid itu wajib, karena tiap waktu pasti ada qismul amn (bagian kemanan) yang keliling kamar. Sering terlambat pergi ke masjid, mulai dai subuh (hobi), dhuhur (nggak sering), ashar (jarang sih), maghrib (kadang-kadang), dan isya (sering lolos). Hahahaha.....maaf,saya keceplosan ngakak (haddueh,gagal nulis serius romantis gimmana gitu xixixi). Nah, kalau terlambat pergi ke masjid emang ada hukumannya???yaiyalah ada, apa???pakai mukena bawahannya sarung (sarung bapak-bapak itu), bawa sajadah dan al-qur'an. Kalau telat (sholat subuh), ya berdiri di depan masjid sambil baca al-qur'an, kadang kalau qismul am'nnya (bagian kemanan) galak atau kiler, yasudah tambah ngangkat kaki satu hahahahaha. Bubar ngantuknya, ngaji sampai tarhim dan adzan subuh, kalau udah sholawatan baru deh disuruh ambil wudhu. Wohhh...capek, tapi hobi telat, gimana lagi ya, kamar di lantai dasar aja sering telat, pindah kamar lantai 1,2,3 apalagi, makin hobi banget telat ke masjid hahaha. Poin pentingnya : bakal terkenal seantero ma'had (pesantren/pondok), gimana nggak terkenal, berdiri di depan masjid, itu santri mulai dari kelas 1-6 (SMP-SMA) ambil wudhu lewat depan kita, kalau ketahuan teman bakal di ketawain, di nyinyirin dan disukurin pokoknya hahaha. Sungguh, terlalu!!

2. Mukholifah lughoh (pelanggaran bahasa). Komunikasi disini dua bahasa, seminggu bahasa inggris, seminggu bahasa arab, sampai seterusnya. Nah, kalau ketahuan melanggar bahasa di qismul lughoh (bagian bahasa) pusat, ujung-ujungnya diumumin di masjid pas habis shalat maghrib. Dan, nggak tau kenapa ya, saya kok sering banget ngelanggar hahahaha, di pusat lagi, apa nggak malu-maluin tuh ya. Saya sih berhubung tipenya cuek, jadi ya cuek bebek aja gitu, paling-paling teman-teman yang duduk di jejeran depan, tahu saya duduk di jejeran tengah, langsung pada noleh ke belakang ke arah saya. Ih, nyebelin bangettttt..."HM lagi....HM lagi...." ugh, sambil mlengos sambil mbatin "yah, nggak bakal makan malam enak nih" hahaha. Makan malam kan habis maghrib, santri yang melanggar bahasa mau nggak mau wajib duduk manis belajar entah itu pelajaran nahwu, shorof, atau otak atik grammar. Sementara teman-teman lain, makan enak (lodeh sama sate plus krupuk) sambil ngakak nggak karuan hohoe. Poin pentingnya : semakin tambah terkenal, seharian bawa kardus bertuliskan ana "nama...HM" mukholifatul lughoh hadzal yaum (saya HM melanggar bahasa hari ini). Itu kardus harus dipakai mulai dari shalat isya sampai besok sore, di kamar, keluar kamar, ke sekolah, ke kamar mandi, ke toiletpun (oh em jie), dan ke masjidpun harus pakai ini, kalau telat ke masjid, ugh....berdiri di depan masjid sambil ngalungin itu kardus.

3. Midhoah (tempat wudhu, di sebelah kiri masjid). Fungsi tempat wudhu ya pasti dong buat wudhu, tapi itu tidak berlaku pada saya dan beberapa teman-teman deh (teman-teman saya, betul, iyah >_<). Kalau lagi ujian semester sama ujian pondok, pasti dong belajarnya super rajin, bangun jam 2 shalat tahajud di masjid. Sambil bawa buku, ngafalin materi pondok sambil jalan-jalan keliling pesantren, dan masih pakai mukena dan sarung. Kalau perut keroncongan, buku ditaruh di masjid, ambil mi instan, diremas-remas (dihancurin), diambil bumbunya, rebus pakai air kran di midhoah (tempat wudhu) hahahaha. Dapur jam segitu tutup je, jadi yaa.....ditunggu sampai itu mi instan mekar badanya, buang airnya, kasih bumbu. Sementara saya duduk manis menyiapkan mi goreng instan, beberapa teman cari nasi sisa atau nasi yang nggak kemakan di kamar masing-masing. Biasanya sih mereka naruh tempat makan (baskom sedang) diatas lemari, tinggal dilihat aja, kalau ada nasi, main embat aja, daripada mubadzir hahahaha. Mi instan goreng matang, nasi datang, pindah ke bundaran masjid, dicampurlah itu mi goreng sama nasi, slurpppttt.....enak loh pemirsah hahahaha. Haus???malas ambil minum di depan dapur atau jalan ke pacuran yang khusus air minum???gampang, jalan aja ke tempat yang paling dkeat, midhoah hahahaha. Poin pentingnya : diantara sunyinya malam, langit bertabur bintang, ada secuil anak-anak manusia yang sedang kelaparan, enak nggak enak yang penting kenyang, kebersamaan itu indah bukan???.

Wuih, udah banyak juga ternyata, padahal ini belum ada sepertiganya lo hehehe. A place to remember, tak ada yang lebih indah dari sebuah kenangan, tempat yang biasapun mampu mecetak beribu-ribu kenangan yang tak kan terlupakan. Jika saja saya menjadi sosok yang biasa saat menjalani hari-hari itu, maka mungkin tak ada tulisan ini, tak ada hal indah yang bisa ditulis atau diceritakan, dan tak ada tempat yang terkenang seperti saat ini. Di dalam jiwa anak yang  ndablek (bukan nakal tapi istimewa) ada jiwa yang lain yang membuat hidupnya lebih berarti. Hahahaha..itu quotenya siapa sih, ngarang banget. Ya....ya ya ya, mak Nurul maafkan ya, saya nggak bisa nulis dengan kata-kata yang indah, bisanya ya kayak gini. Gagal bangetlah pokoknya, yang penting ceritalah ya xixixixi.
Selamat wiken, semoga hari ini indah^^.
***
Ahad,4/5/2014