Showing posts with label Traveling. Show all posts
Showing posts with label Traveling. Show all posts

Tuesday 17 November 2015

Tembilahan : Ilong

Halo....
Sebenarnya, ini cerita lamaa banget, petualangan darat ke pelosok Riau. Kota kecil bernama Tembilahan. Ketika pertama kali melihat laut di Tembilahan Riau, sempat bertanya-tanya dalam hati, "itu ijo-ijo di tengah laut apa ya??". Pertanyaan dalam hati tersebut diam-diam saya simpan dalam memori, pasti nanti ketemu jawabannya. Sore hari jelang maghrib, kebetulan saya nyebrang ke daerah sebrang, hanya sedikit tanaman ijo yang muncul di permukaan laut. Akhirnya saya menikmati semilir angin dan nikmatnya naik pompong dengan banyak penumpang dan dua sepeda motor. Ngeri-ngeri sedap sih, tapi seru.

Baca juga : Perjalanan Jauh Siak-Tembilahan

Setelah menginap di rumah saudara selama tiga hari dua malam, pagi hari pukul 07.00 saya dan beberapa saudara mau nyebrang ke kota Tembilahan. Ternyata saya melihat banyak sekali tanaman yang sempat membuat penasaran, sesekali menikmati genjotan perahu pompong, saya ngobrol sama bulek yang tinggal di Tembilahan. Tanaman dilaut namanya ilong, kalau bahasa Jawa namanya....duh, lupa saya hehe. Sempat heran juga pas lihat laut di sini, kok warnanya cokelat ya??biasanya laut kan warnanya rada jernih (maklum orang desa, taunya laut itu warna airnya biru dan hijau hehehe). Jadi, tanaman ilong ini munculnya ketika air laut pasang saja, jumlahnya banyak sekali. Kadang mengganggu perahu pompong yang lewat, kebayang kan mendadak perahu berhenti gara-gara ada tanaman ilong yang nyantol hehehe. Untung pas saya naik aman dan terkendali, alhamdulillah sampai  kota dengan selamat.

Ilong di tengah laut..
Kota Tembilahan dari tengah laut


Teman-teman ada yang tau nama lain tanaman ilong...??


***

Thursday 29 October 2015

Tips Naik Kapal Aman untuk Ibu Hamil


Tips naik kapal aman untuk ibu hamil. Awal bulan oktober akhirnya saya bisa ke Batam, uhuy, awalnya mau naik pesawat dari Pekanbaru, tapi apa daya, 30 menit sebelum berangkat, pesawat dibatalkan terbang karena kabut asap yang sangat pekat. Akhirnya, opsi selanjutnya adalah naik kapal ferry (Buton Siak Riau - Batam). Kalau naik pesawat dari Pekanbaru-Batam, hanya butuh waktu 45 menit, tapi kalau naik kapal ferry, lumayan lama yaitu 5 jam. Yasudah, demi keselamatan, akhirnya esok harinya kami berangkat ke pelabuhan, antri beli tiket, tunggu kapal datang jam 12.00, dan jam 13.00 siap meluncur menuju Batam. Eh, kok nggak langsung aja ke pelabuhan??kapal ferry Siak-Batam (begitu juga sebaliknya), sehari satu kali pemberangkatan kakak..

Nggak seperti biasa, kali ini rute Siak-Batam pakai dua kapal, maklumlah penumpangnya membludak, bener-bener kayak hari raya. Lha gimana nggak membludak, satu-satunya jalan biar bisa ke mana-mana ya lewat Batam, karena jalur udara daerah Sumatera benar-benar nggak memungkinkan. Biasanya saya ambil tempat duduk di VIP lantai dua (bayarnya sama aja), kali ini kalah cepat, akhirnya dapat duduk di bawah. Lumayan empet-empetan, karena spacenya sempit nggak kayak di lantai dua. Tapi nggak papalah, yang penting dapat tempat duduk dan bisa lihat film dengan bahagia hehe.

Tips Naik Kapal untuk Ibu Hamil
Ibu hamil boleh saja naik kapal laut, asal perhatikan hal-hal berikut ini yaa:

1. Usia kehamilan
Dulu, waktu lebaran, pas saya gagal pulang kampung. Pinginnya balik ke Batam, ternyata banyak teman-teman suami yang nggak ngebolehin, karena waktu itu kehamilan saya masih muda (trimester pertama akhir). Dan saran dokter kandungan juga, kalau bisa nanti saja pas trimester kedua atau awal trimester ketiga. Karena goncangan di kapal itu lebih daripada di pesawat, takutnya kenapa-napa di tengah perjalanan. Kebetulan yang perjalanan ini, usia kehamilan jalan di trimester kedua, alhmadulillah aman dan sehat. Intinya, perjalanan laut boleh dan aman di trimester kedua dan ketiga awal, hindari perjalanan laut di usia kehamilan 7 bulan ke atas.
2. Bawa obat
Wajib nih untuk ibu hamil, bawa obat selama bepergian. Kebetulan kemarin sebelum berangkat, minum obat penguat kandungan dulu dari dokter. 
3. Jangan bawa bawaan berat
Satu koper dan satu ransel semua dibawa suami, saya cuma bawa tas selempang sama kardus yang isinya oleh-oleh kerupuk ikan hehehe. Intinya, ibu hamil jangan bawa bawaan yang berat ya, nanti kecapekan loh hehehe. Kalau bawa kerupuk ikan sekerdus berat nggak??ya nggaklah,nggak berasa bawa apa-apa hehe.
4. Memakai pakaian/ootd yang nyaman
Ini penting banget, kemanapun perjalananya, pakaian/ootd itu harus senyaman mungkin. Kala itu saya pakai gamis longgar dan sepatu slip on, jadi nyaman dan nyantai banget. Naik ke kapalnya gimana??kan harus lewat jembatan kayu??ya nggak gimana-gimana, tetep bisa dan nggak ribet kok, soalnya penumpang yang mau naik kapal dipapah/dipegangi sama kru kapal, jadi, aman.
5. Jalan-jalan dan menggerakkan kaki selama di kapal
Kebetulan perjalanan dari Siak Riau-Batam naik kapal kan 5 jam, masak selama 5 jam duduk terus, itu nggak baik untuk ibu hamil. Setiap 1,5 jam kapal berhenti di berbagai pulau kecil di Riau untuk ambil penumpang, jadi setiap berhenti saya jalan-jalan, entah itu hanya keliling atau ke toilet (maklum ibu hamil kan beser hehe). Intinya, harus menggerakkan kaki atau stretching, biar nggak bengkak kakinya.
6. Banyak minum air putih
Harus nih, jangan sampai dehidrasi ya. Takut beser??tenang aja, di kapal kan ada banyak toilet, tapi harus hati-hati karena meskipun toilet duduk tapi goncangannya bener-bener kerasa. Banyak do'a ya hehe...
7. Bawa permen atau cokelat
Buat persiapan kalau tiba-tiba mual, pingin muntah dan pingin yang manis-manis.
8. Bawa buku kehamilan
Kalau mau naik pesawat kan wajib nyerahin surat rujukan dari dokter atau kalau nggak bawa buku kehamilan, soalnya ini wajib hukumnya. Tapi kalau naik kapal, kemarin saya nggak ditanyain (mungkin karena penumpangnya membludak),tapi tetep dong saya bawa buat persiapan aja. Intinya, bawa aja buku kehamilan atau surat rujukan, takutnya nanti ditanyain. Sedia payung sebelum hujan gitu hehe.

Alhamdulillah, sampai Batam dengan selamat, sehat dan bahagia. Teman-teman punya pengalaman yang sama nggak??ayo dong sharing...^^


***









Wednesday 14 October 2015

Gara-gara Kabut Asap Pekat, Pesawat Tak Jadi Berangkat


Gara-gara kabut asap pekat, pesawat tak jadi berangkat. Minggu lalu, drama mencari tiket pesawat adalah hal yang paling menegangkan buat kami. Kok bisa??kebetulan kami tinggal di Siak Riau, artinya daerah yang kami tinggali terkena bencana kabut asap. Dua bulan lamanya asap pekat juga belum hilang, semakin kesini semakin pekat dan gelap. Tiga hari sebelum hari H kami merencanakan pulang ke Batam, Siak diguyur hujan, begitu juga dengan di kota Pekanbaru, Alhamdulillah. Biasanya setelah turun hujan, cuaca menjadi lumayan terang, nggak gelap. Besoknya kami booking tiket pesawat menuju Batam. Dan, di hari H, ternyata pas kami buka pintu lepas subuh, kabut asapnya tebal sekali, duh Gusti....gimana ini??*sambil pandang-pandangan mata hahaha*. Karena tiket sudah ditangan, dan dengan mengucapkan Bismillah, kami berangkat menuju kota Pekanbaru pagi-pagi sekali, jam 06.30. 

Dari daerah tempat tinggal kami sampai kota Pekanbaru cuacanya benar-benar memprihatinkan, kabut asap sangat tebal dan jarak pandang 50 meter. Bahkan pas masih di daerah sebrang (sebrang jembatan Siak), jarak pandang hanya 10 meter, jadi bener-bener harus waspada dan fokus jadi asisten pak sopir alias suami hehehe. Sampai kota Pekanbaru pukul 10.00, kok lama banget??macet di daerah Maredan karena ada perbaikan jalan. Rencana pesawat berangkat pukul 11.50, artinya kami harus sampai di bandara SSQ II satu jam sebelumnya. Antar mobil dulu ke rumah teman buat dititipin, tapi sampai bandara ternyata tidak sesuai dengan rencana, setelah check in dan menunggu satu jam sambil lesehan di lantai sambil nyemil pastel ahahaha. Akhirnya ada pengumuman kalau penerbangan PKU-BTH di batalkan, kecewa??nggak juga, karena perjalanan kali ini bener-bener tidak bisa di prediksi karena kabut asap. Jadi, bener-bener sudah disipakan, kalau nggak bisa naik pesawat, opsi selanjutnya adalah naik kalap ferry.


Terus, gimana tiket pesawatnya??uang balik atau malah nggak balik alias rugi??
Setelah pengumuman, akhirnya kami menuju ke lantai bawah ke kantor maskapai Citilink untuk klaim tiket pesawat. Lumayan antri panjang, sebagian besar ada yang kecewa, sebagian lagi ada yang lempeng-lempeng aja seperti kami hehehe *baca pasrah*. Tiket bisa ditukar dengan uang cash (di tempat atau di kantor maskapai di bandara) apabila beli tiketnya langsung melalui website citilink, nggak perlu nunggu berhari-hari atau berbulan-bulan, tapi langsung dibayar cash. Kalau beli tiketnya melalui agen travel, nanti kita dikasih surat rekomendasi dari pihak maskapai, dan langsung bisa di klaim di agen travel. 

Hati-hati. Ohya, pas kami ketemu bapak-bapak di kapal, ternyata beliau beli tiket di agen travel online ternama. Klaim tiket peswatnya (yang batal terbang) sampai berbulan-bulan lo nggak cair, sempat kaget juga. Untung kami belinya di agen travel milik teman, jadi Alhamdulillah aman. Intinya, harus teliti sebelum beli tiket ya temans...

Teman-teman punya cerita yang sama nggak??gagal terbang naik pesawat gara-gara sesuatu??


***