PUISI MALAM
Senja sudah menuju peraduan
Dibalik awan hitam terselip kabut
putih
Nun jauh, purnama menyibakkan
senyumnya
Sementara tak terlihat kerlip
bintang
Tak satupun menampakkan raut
wajahnya
Tersadar ada yang tersembunyi
Perlahan ku mengadu
Pada langit yang terlihat pudar
Salutku atas kesetiaanmu
Merangkulku pada tengah malam
Meski ku tahu bintang tak lagi
Nampak
Hanya jejak yang tertinggal
Harusnya aku tahu
RAHASIA MALAM
/1/
Andai waktu bergulir dengan cepat
Mungkin aku tak senelangsa ini
Membiarkan detik demi detik
berlalu
Tanpa harus ku menunggu
dipersimpangan jalan
/2/
Mengapa bagitu sulit meredupkan
mata
Sementara angin masih setia
melambai malam
Tak gentar bintang malam
berserakan
Menikmati desah harmoni alam
/3/
Hingga sampai mata terpejam
Imajinasiku melayang jauh
Mencari potongan rindu yang
terbelah
Diantara ribuan hati yang
berjelaga
/4/
Lalu, dilain tempat
Ada jiwa yang menggurita
Menjajalkan hati pada mangsa
Meski tersadar ada hati yang
tersisa
MERAJUT MALAM
Cukup sudah hati tertatih
Tak perlu lagi ada wajah cemberut
Disetiap malam kau merajut
Pada mimpi yang tak kunjung henti
**
Mawar akan tetap menjadi mawar
Meski terserak ia tetap tajam
Hatinya beku dan kaku
Seakan ada sesuatu yang
membelenggu
**
Nyata sudah asa tertumpah
Butir-butir getir membelalak
Membiarkan semua tergulung
Satu persatu terbang tanpa sayap
-------------------------------
Alhamdulillah terbit di Batam Pos, Ahad 28 April 2013
selamat malam Miss Hanna :)
ReplyDeletepagi mbk lidya...kangennn,lama g jumpa hihihi
DeleteKok bintangnya gak muncul mbak? memangnya lagi mendung yah?
ReplyDeleteiya nih fad hehehe
DeleteKarya puisi dimuat di koran itu rasanya seneng ya, Mbak...
ReplyDeleteHonornya neh.... ikut makan2 ya..., hehe....
xixixixix..mari makan pak,ini banyak kue dan makanan ada yang ulang tahun nih
Deletealhamdulillah.. kedua kalinya berarti :)
ReplyDeletexixixixixi..alhamdulillah
DeleteMalam memang memberi banyak kesan ya Mba Hanna. Salam kenal.
ReplyDeletecongrats.. puisinya udah muat di media
ReplyDelete