Sunday 20 November 2011

Guratan Rindu




Satu waktu…

Sesak yang ku rasa

Hanya mampu terdiam kaku dalam heningMU

Berkali ku mendesah pelan

Sesekali terdengar suara detak jarum jam berdetak

Aku masih terbujur lemas

Tetesan bening masih saja berhamburan deras

Berdesakan dan saling mendahului satu sama lain

Jengah yang ku rasa

Adakah rindu yang mendera…???
@@@@@@@@@

Menikmati Segarnya Air Terjun Cuban Rondo




Seperti biasa, liburan datang waktunya memanjakan diri bersama para sahabat ke medan perang yaitu menjelajah hehe. Berempat dengan menaiki sepeda motor kami melaju kearah barat menuju kota Batu, setelah keliling kota Batu. Kami dibingungkan dengan tujuan, maklum tidak ada rencana sama sekali jadi asal cabut hehe. Entah setelah keliling kota Batu kamipun melanjutkan perjalanan kearah Pujon, entah sesampainya di gapura Air Terjun Cuban Rondo kamipun langsung masuk menuju pintu masuk kawasan Air terjun. Di kanan kiri dikelilingi pohon pinus dengan udara yang segar jauh dari hiruk piruk suasana kota, wow bener-bener seger udaranya.

+ 3 kilo dari gerbang pintu masuk kawasan air terjun kami sampai di tempat parkir dimana letaknya + 700 meter dari lokasi air terjun Cuban Rondo. Sesampainnya di lokasi air terjun, luapan air dari ketinggian 84 meter deras mengalir ke sungai-sungai kecil dipinggiran lokasi utama air terjun. Wow, dingin banget airnya….segerrrrr, lumayan buat refresh otak. 2 jam terlewati sudah basah-basahan di pinggir air terjun dan bermain air di sungai kecil, selanjutnya menikmati mantabhnya bakso di warung tepatnya didekat parkiran mobil. Tinggal pilih anda mau memesan bakso atau cilok…lumayan, adem-adem makan yang anget-anget, cesspleng rasanya hehehe…

Cukup sudah menikmati liburan kali ini berempat di air terjun Cuban rondo, menyenangkan. Meski pulang dengan diiringi hujan gerimis mana nggak ada yang bawa mantel jadi ya basah-basahan hehehe…tak apalah yang penting seneng-seneng bareng temen-temen hehehe….nice weekend!!!

********

Saturday 19 November 2011

Tradisi Mbubak Jelang Pernikahan



Episode Ponorogo,

Sepuluh hari di Ponorogo rasanya banyak sekali momen atau kejadian yang harus di dokumentasikan, setelah berkeliling Ponorogo mencicipi berbagai aneka Pecel Ponorogo. Kali ini saya akan menceritakan salah satu adat istiadat masyarakat Ponorogo menjelang pernikahan putra/putrinya. Dalam adat Pernikahan di Ponorogo, jika anak sulung atau anak bungsu menikah maka ia harus di mbubak. Istilahnya yaitu pelepasan anak dari pihak keluarga, memohon do’a untuk kelancaran acara pernikahan, dan mendo’akan calon mempelai pengantin.

16 September 2011,

23.30 wib

Mungkin karena kecapekan, pukul 21.30 saya sudah tidak tahan lagi untuk istirahat karena selama beberapa hari tenaga terforsir untuk menyiapkan pernikahan adik saya (adik kandung suami), entah tiba-tiba pukul 23.30 saya dibangunkan oleh suami untuk bersiap-siap. Dengan wajah masih ngantuk sayapun bertanya kepada suami.

“Ada apa..??”

“Mau di mbubak, itu orang-orang sudah kumpul di luar..”ujar suami

“Mbubak..??jam berapa sekarang..??”

“23.30..”ujar suami sambil tersenyum

“HEHHH..???mau diapain kita mas…??”

“Lihat aja nanti….”

Uwaaaa….dengan sigap saya langsung ganti kostum seadanya (maklum bangun tidur jadi acakadut…”aslinya dah acakadut hehe“). Keluar kamar, di tempat berbeda sudah berkumpul banyak orang, sanak saudara, tetangga, dan juga beberapa tamu undangan. Dengan mata masih setengah sadar saya, suami, bapak, ibu, dan kedua adik (adk kandung suami) disuruh duduk di depan menghadap para tamu. Di depan saya sudah ada banyak makanan (kenduri) yang disuguhkan dan dibungkus dengan daun pisang dan jati, adapun isi dari kenduri tersebut yaitu berupa :

…nasi tumpeng mini

…sego gureh (nasi gurih)

…ayam panggang

…pindang tempe

…telur

…sambal goreng

Serta berbagai tempat-tempat kecil yang terbuat dari tanah liat dan benda-benda seperti:

…kendi, berisi apa saya kurang tahu

…layah (cobek)

…kuali, berisi berbagai jajanan pasar seperti kerupuk dll

…tikar

…piring, berisi beras warna kuning dan putih

…sapu kecil,

…lilin

…kembang mayang

…kotak panjang + ukuran 50 cm terbuat dari kayu dimana didalamnya berisi putih-putih (walla,ini saya juga kurang tahu apa itu) dll.









Acara dibuka dan dimulai oleh pak mudin, dengan menggunakan bahasa jawa halus khas Ponorogo sayapun kurang memahami benar tapi inti dari ungkapan-ungkapan beliau yaitu pelepasan anak dari keluarga, serta berbagai do’a kebaikan untuk anak sulung yang sudah menikah lebih dulu (tanggal 8 September 2011) dan anak kedua (adik suami) yang akan menikah esok hari (tanggal 17 September 2011). Setelah acara inti yang di pandu oleh pak mudin dan ditutup dengan do’a, akhirnya saya, suami, bapak, ibu, dan kedua adik di persilahkan untuk membuka tutup kuali yang tepat ada di depan suami. Dengan berbarengan kamipun membuka tutup kuali tersebut yang berisi jajanan pasar dan mengambilnya lalu memakan, sebagai syarat kamipun mengambil pisang dimulai dari bapak lalu kemudian dimakan oleh ibu, sisanya diberikan kepada suami, saya, dan kedua adik. Sebagai simbol agar pernikahan kami membawa berkah dan dimudahkan rezekinya oleh Allah SWT amin.

Setelah acara membuka kuali, dilanjutkan dengan menyuguhkan kenduri yang ada di depan kami dan membagikan kepada tamu lalu kami bersama dengan tamu meikmati kenduri secara bersama-sama. Setelah kenduri habis acarapun selesai dan para tamupun undur diri.

&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&
Batam 2011

Waktunya mengarsipkan tulisan dari siana ke blog, cekidot...


Sambil nonon bulu tangkis sama bola, disambi masukkan tulisan yang ada di kompasiana ke blog. lupa belum di arsipkan hehe...mumpung lagi longgar,nggak pake lama...hayyuklah :)

Resep Alternatif Pengganti Kunci pada Sayur Bening







Pagi-pagi saya sudah disibukkan dengan aktivitas rutin baru,ya urusan rumah tangga. Salah satu yang paling saya suka yaitu memasak, rencananya saya ingin memasak sayur bening tapi sayang saya tidak mendapatkan kunci di pasar .Kunci (temu kunci) merupakan rempah khas khusus untuk sayur bening. Andai saja saya masih di Jawa, beli Rp 1000 sudah dapet seplastik besar. Berbeda dengan di tempat saya merantau kali ini, mau cari dimana lagi ya..???twing twing…Akhirnya berganti menulah pagi itu.

Sorenya seperti biasa saat waktu luang saya sempatkan menelpon orang tua dan saya menceritakan kejadian pagi itu kepada Ibu, karena saya belajar banyak memasak dari ibu. Upz, bukan belajar tapi melihat ding hehe..Lalu beliau memberikan resep sayur bening simpel pengganti kunci. Jika tidak ada kunci bisa diganti dengan daun kemangi dan jahe, caranya jangan dimasukkan berbarengan dengan bawang merah tapi masukkan kemangi berbarengan dengan daun bayem lalu tambahkan 1 iris jahe dan masukkan bumbu yang lain seperti garam dan gula. Wallaaa, boleh juga resep alternatif dari Ibu…Aeh, jadi kangen masakan ibu.

Puisi Zun (Trio Ijab Qabul)




Berulah tentang cinta

Perasaan menggelora

Jantung berdetak cepat bak meteor

Menggebu beradu dengan nyali

Tak mampu ku bernafas

Sesak tanpa oksigen

***

Berulah tentang cinta

Rutukku hancur berkeping-keping

Organpun jatuh ke tanah dan saling beradu

Menyelusuri setiap jengkal aura

Sialpun kupeluk erat

***

Kata siapa aku lelah,

Berbagi denganmu berbaur dengan organ tubuhmu

Menggandeng setiap detak nadimu berhembus

Menjelajahi setiap aroma yang kau suguhkan

Ibarat aku dan kamu sudah mengadu pada sketsa cintaNYA

***

Tak usah berdenyut dengan logika,

Usah hatiku juga hatimu

Ciumanmu bak hamparan mawar tak berduri

Lautan duripun mampu kita lemaskan dengan hati

***

Bukankah merpati itu kita,

Dua sayap mampu menghempaskan segala prahara

Seonggok hatiku terpaut dalam hatimu

Bersemi duri tajam terpatri untukmu

***

Bukalah ekor matamu,

Mereka tak rasa tapi kita rasa

Karena cinta harus dirasa tak diraba

Inilah samudera hati untukmu

%%%%%%%%%%%%%%%%%%%

Malang, 16 Juli 2011

Sebuah goresan yang baru terjamah setelah sekian bulan tertata rapi di almari hihihi…

Hasil cicit cuwit iseng antara Hm Zwan, Uleng Tepu, Herlya An Nisa…

Welcame back Me


Uwaaaaaaaaaa,lama nggak blogging. berhubung banyak kesibukan cieee kayak artis ajah hehe. jadinya terabaikan, bukan hanya nulis disini di kompasiana juga stop menulis. selesai sudah acara yang serba ribet...sekarang lanjt nulis lagi,cerita-cerita lagi...
Welcame back HM....
Srupttttttttt,heummm segernya!!!!