Huruf Pegon adalah huruf Arab yang dimodifikasi untuk menuliskan bahasa Jawa juga Bahasa Sunda. Kata Pegon konon berasal dari bahasa Jawa pégo yang berarti menyimpang. Sebab bahasa Jawa yang ditulis dalam huruf Arab dianggap sesuatu yang tidak lazim.
Berbeda dengan huruf Jawi, yang ditulis gundul, pegon hampir selalu
dibubuhi tanda vokal. Jika tidak, maka tidak disebut pegon lagi
melainkan Gundhil. Bahasa Jawa memiliki kosakata vokal (aksara swara) yang lebih banyak daripada bahasa Melayu sehingga vokal perlu ditulis untuk menghindari kerancuan.
.....wikipedia.....
Sebelumnya, Dirgahayu Siak yang ke.....waduh lupa saya hehe,kebetulan tanggal 4 oktober 2013 hari jadinya kota sekaligus kabupaten Siak. Terkenal dengan brandnya Siak truly melayu, memang benar-benar melayu banget menurut saya *menurut saya loh ya yang asli 100% pendatang, baru lagi hehe*. Dari pertama masuk kota Siak pun sudah terlihat pemandangan jembatan Siak yang megah yang kental sekali dengan melayunya, mulai dari cat warna kuning, hijau, dan bentuk tinang lampunya pun khas dengan melayu. Bentuknya sih seperti tiang lampu pada umumnya, tapi ada lekukan besi indah yang mencerminkan melayu.
Ketika pertama kalinya saya dan suami jalan-jalan keliling kota Siak, banyak sekali yang saya abadikan salah satunya tulisan-tulisan dengan huruf/tulisan arab pego/pegon di papan, mulai dari nama jalan hingga papan sebuah instansti. Disepanjang jalan tak luput dari tulisan arab pego/pegon, saya benar-benar merasakan khas melayu yang sangat kental ya disini di Siak.
ini di alun-alun tepat di depan istana Siak
Dulu pertama kali mengenal huruf dan tulisan arab pego/pegon itu waktu saya sekolah dasar, kebetulan saya sering ikut alm.Abah saya yang mengajar ngaji di panti asuhan. Saya juga tidak terlalu ingat kapan saya belajar huruf dan tulisan arab pego/pegon, yang saya ingat sampai sekarang ya saya bisa menulis dengan tulisan arab pego/pegon dengan baik. *jiah,sombongggg sombongggg hahahaha..pletakk!!!*.
Sayangi negeri istana...keren ya^^
Bukan hanya jalan-jalan kecil saja dan instansi pemerintahan yang menggunakan tulisan arab pego/pegon, tapi nama toko pun juga memakainnya. Semalam saya jalan dan makan di warung tenda tepat depan jejeran ruko, benar lo ternyata selain menggunakan bahasa indonesia papan nama tokopun menggunakan tulisan arab pego/pegon. dan itupun berlaku untuk semua toko, entah itu pemiliknya muslim atau non muslim. Indahnya......
tetep ye, sepiiiii hehehe....jadi bisa parkir dimana sajah^^
Semakin hari semakin penasaran dengan kota Siak, semoga jalan-jalan selanjutnya bisa terus berbagi hal tentang kota Siak......etapi, ayooo unjuk gigi dong siapa yang bisa atau pernah belajar nulis pakai huruf pego/pegon???
****
Siak, 8 oktober 2013
~tjatatan petualangan Siak~