Siak.
Bismillahirrahmaanirrahim…udah
hari kamis ya ternyata,Alhamdulillah.
Waktu pulang ke Batam, kebetulan sepupu pas liburan juga di pesantrennya di
Jakarta, dapet kalender sama tumpukan buku. Tumben ada buku,ternyata majalah al
umm, setiap bulan mereka dapat majalah. Yang adiknya cewek,majalahnya dah rusak
alias sobek-sobek, berhubung yang sepupu cowok malas baca, majalahnya dikasih
deh ke saya hehe.
Ada apa hubungannya
majalah sama quote diatas??ada tentunya,nambah ilmu dan bisa nulis ini hehe.
Bicara masalah quote tentang belajar diatas, tiba-tiba saya teringat satu hari
pernah mengalami masalah agak rumit dengan seorang sahabat. Setelah saya
telusuri, sebab musababnya ketemu dan saya yang salah, langsung saya jelaskan
semuanya dan tentunya minta maaf sudah begitu mengecewakan dia. Padahal menurut
saya itu hanya bercanda, tapi kita tidak tahu persis bagaimana perasaan dan
situasi patner yang kita ajak ngobrol saat itu. Bisa jadi, saat saya guyon dengan kalimat yang sama, dia
baik-baik saja. Tapi sebaliknya ketika satu hari saya guyon dengan kalimat yang sama juga, dan dia sangat-sangat kecewa
dengan kalimat saya. Kita tidak pernah tahu perasaan masing-masing orang. Dan, intinya saya yang salah, jangan
sekalipun berkelik dan mengingat-ingat masalah dulu, misalnya sambil nggrundel “dia dulu juga pernah bikin aku sakit hati tapi aku diem aja” dll. Jangan sekalipun, kenapa???tidak akan
berpengaruh sekalipun, sekarang ya sekarang, dulu ya dulu, jadi silahkan saja
simpan sakit hatimu atau lebih bijak lagi leburkan semua hal yang telah
berlalu, positif thingking ajalah, jangan sampai masalah kecil menjadi besar dan dibesar-besarkan, kata pak ustadz kita termasuk orang yang merugi. Sekarang
saya yang salah ya saya yang minta maaf, titik!!!*nggak ada dispensasi*.
Ada yang pernah
mengalami hal seperti ini???
Merasa terjebak???
Dari kejadian
tersebut, saya belajar banyak hal. Dan, satu hal yang paling saya ingat dan
simpan baik-baik sampai sekarang adalah menjaga perkataan itu lebih baik. Ingat
dengan slogan ini???mulutmu harimaumu, ya sejak saat itulah saya belajar berkomunikasi
dengan baik, bukan hanya dengan sahabat saya saja tetapi dengan semua orang
yang saya jumpai/kenal. Ingat, kita tidak tau bagaimana perasaan atau kondisi patner
kita saat itu.
Belajar,belajar,
dan belajar…
Semakin banyak
belajar, maka semakin banyak jendela yang kita miliki. Terbayang saat kita
memiliki satu masalah, ketika kita banyak koleksi jendela, satu kita buka, jika
tidak bisa maka kita bisa buka jendela selanjutnya dan begitu juga seterusnya. Berbeda
lagi jika kita tidak pernah belajar, ketika dirundung masalah, kita akan
bingung karena kita tidak memiliki banyak jendela, alhasil kita terjebak dengan
kondisi dan ruang yang terbatas, akhirnya keras kepala dan merasa dirinya
paling benar. Oh, NO!!.... Semoga dari banyak masalah yang kita temui, kita bisa belajar
banyak hal. Bukankah pengalaman adalah guru yang terbaik.
Selamat siang,
semoga bermanfaat, semoga hari ini indah…^^
***
Siak,6/2/2014
@hmzwan
belajar enggak selalu di bangku kuliah, setiap hari setiap saat senantiasa belajar dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
ReplyDeleteBetul... belajar itu memang bisa dimana saja dan apa saja ya.... Kadang masalah pun bisa dibuat untuk belajar :)
ReplyDeleteaahh inspiratif bgt mak :)
ReplyDeleteSemoga kita termasuk orang-orang yang bisa saling memaafkan. Walau kenangan masa silam yang pahit itu sulit untuk dilupakan. Namun, bagi saya pribadi. Buat apa mengenang kesalahan orang lain kepada kita, lebih bijak bila berfikir apa yang sudah kita lakukan kepada orang lain. Sebaik-baiknya manusia adalah yang memberi manfaat kepada orang lain. Betul kan Mak????
ReplyDeletePersoalannya sekarang kadang orang sering berpikir prakmatis karena dasar keilmuan dan pengetahuannya tentang sesuatu sangat dangka. Begitu ada informasi yang mencerahkan malah dianggapnya sok atau sok tahu Ini yang membuat kita serba salah
ReplyDeletememahami perasaan orang lain kadang memang tak mudah. Perlu empati dan hati-hati supaya apa yang kita katakan atau lakukan tak menyinggung perasaan. saya juga masih harus belajar tentang ini Mba HM zwan..
ReplyDeletesetuju banget dengan quote diatas
ReplyDeleteYa, mbak saya pun haus ilmu (bermanfaat) . Yuk belajar ! :)
ReplyDeleteKalau saya kadang masih mengingat kesalahan saya yang dulu2 Mbak, trus mendadak jadi down... Nggak boleh juga ya he he, harus positive thinking terhadap diri sendiri juga
ReplyDeleteya....tiap hari saya belajar, science, math problem solving, social studies...apa aja yang jadi PR anak-anak hehehe...
ReplyDeleteBahkn hal-hal terkecil pun bisa jadi bahan pelajaran bagi diri kita sndiri ya mbak..:)
ReplyDeletesenangnya punya teman yang senantiasa mengingatkan dalam kebaikan...^^
Memang kita harus selalu belajar ya mbak .. kegunaannya banyak sekali
ReplyDeleteTanpa disadari, ternyata apa yg Mbak tulis ini pernah kualami. Terima kasih telah diingatkan.
ReplyDeletejadi itu perlunya menerapkan long life education ya mbak :-)
ReplyDeletebiar tdk jadi katak dlm tempurung.
berinteraksi dengan orang lain butuh skill ya mba...
ReplyDeleteMak, semua yang ada disekeliling kita kalau kita peka adalah pelajaran dan mari kita belajar bersama sejalan dengan kehidupan yang terus berjalan #wakkk bahasa q resmi bingit yah
ReplyDeletebener bener...
ReplyDeletehidup itu ya memang harus terus belajar ya
rasanya hidup memang harus terus diisi dengan belajar, belajar, dan belajaaar...this university of life will definitely thought us a lot..so semangaaat...belajar bukan hanya textbook et exact science, but waay beyond that :)..
ReplyDeletebelajar...belajar.. aku juga belajar nih miss
ReplyDeleteKita memang enggak pernah tahu isi hati orang ya, Mbak. Saya termasuk orang yang suka sekolah, suasana sekolah, tapi kalau belajar bisa di mana saja kan ya?
ReplyDelete