Tuesday 6 May 2014

TUMCE #HotWajan

....pete itu enak, apalagi di goreng terus di cocolin sambel tomat...
~mas kakang prabu~
Bismillahirrahmaanirrahim...
TUMCE alias TUMis Cumi petE hahahaha. Iseng aja sih sebenarnya ngasih nama beginian, disingkat, yaa namanya juga iseng ya, apa aja bolehlah hehe. Kebetulan kalau kami pulang ke Batam selalu bekal atau bontot  makanan, dari Siak ke Batam naik kapal ferry kurang lebih 5 jam, satu hari satu kapal yang ke Batam. Nah, pulang kemarin kebetulan mendadak banget karena pingin pulang juga ke Surabaya, stok sayur, ikan, ayam dll masih banyak di kulkas. Akhirnya di kasihkan ke ibu kos, saya cuma masak cumi yang ada 6 ekor kalau nggak salah. Yang masak bukan saya tapi mas kakang prabu hehe, khasnya sih kalau masak bumbunya segudang, banyak banget padahal saya aja kalau masak kan bubu harus banyak. Ternyata mas kakang prabu lebih banyak, biar enak, di tambah daun seledri, dau bawang, tomat dan PETE, iyah pete pemirsah hehehe.
 Bahan
 Cumi 6 ekor ukuran besar
Daun bawang 2 ikat
Daun seledri 1 ikat
Pete 7 keping
Tomat
Saos tiram 3 sdm
Garam
Gula
Kaldu ayam
Air secukupnya

Bumbu Rajang
Bawang bombai 1 buah ukuran besar
Bawang putih 4 buah
Cabe merah 3 buah
Cabe rawit 6 buah

Cara Memasak
Panaskan minyak goreng, tumis bumbu rajang dan pete sampai harum.
 Masukkan garam, gula, kaldu ayam, saos tiram dan air.
Masukkan cumi-cumi, daun bawang, seledri dan tomat, aduk.
Tunggu kurang lebih 2 menit, angkat, hidangkan.

Sluuurppppttt, enaknyaaa...jadinya lumayan banyak, buat sarapan, buat bekal dan dikasih ke anak kos samping kamar. Bungkus nasi, mi goreng dan lauknya tumce, alhamdulillah nikmatnya. Dimakan pas di tengah laut sambil lihat film, heummmm momen yang selalu ditunggu-tunggu. Silahkan dinikmati #eh , selamat hari selasa, semoga hari ini indah^^.
***
Selasa,6/5/2014
@hmzwan

Monday 5 May 2014

My First Journey : Jejak Petualang Kecil

...Sawah,sungai,gunung dan masa kecil. Sungguh petualangan yang menyenangkan...
~HM Zwan~
Bismillahirrahmaanirrahim...
Entah bakat apa yang ada di dalam diri saya sehingga bisa menjadi sosok yang menyukai hal-hal yang seru dan berbau petualang, dan sampai saat inipun saya masih bertanya-tanya. Mengingat ribuan kenangan indah yang tersimpan, mulai dari masa kecil yang istimewa sampai saat ini, ya, saat ini saya bisa berdiri di tengah hutan Riau tepatnya di Siak. Bermula saat sekolah dasar, kebetulan dari TK saya sudah dimasukkan di penjara suci oleh alm abah, sampai pada hari itu kegiatan khatam al qur'an di pesantren di tutup dengan adegan guling-guling saya di jalanan. Tepat di depan gerbang pesantren dan di samping kiri sungai tempat saya bermain, gara-gara ibu sama alm abah pulang tanpa pamit ke saya. Sampai akhirnya kelas VI MI (madrasah ibtidaiyah) saya kabur dari pesantren, entah ini kabur atau jalan-jalan ala saya yang akhirnya nggak tahu jalan mau balik ke pesantren, ada rumah dari gedek (bambu) saya masuk dan tiduran di dalam. Tau-tau sih sore hari saya sudah tidur manis di kasur pesantren hehehe, istimewa ya???bangettt hehehe.

Dan petualangan itu pun berlanjut....
Saya sekolah di MI dekat rumah, jarak rumah ke sekolah kurang lebih 10 menit. Seperti biasa, pagi-pagi berangkat sekolah, pulang pukul 12.00.
1. Tempat indah itu bernama sawah.
Sepulang sekolah biasanya saya langsung bergegas meningalkan rumah, jalan kaki ke belakang rumah. Di belakang sudah menunggu teman-teman saya, teman tetangga sebagian sekolah di SD sebagian di MI, perempuan hanya tiga orang termasuk saya dan selebihnya laki-laki. Biasanya jalan-jalan keliling sawah, pernah satu hari lihat tanaman jagung yang mulai tumbuh buah jagungnya (yang masih merah rambutnya), salah satu ada yang lihat buah jagung, ada yang iseng ngelus-ngelus jagung, dan saya ikutan metik rambut jagung yang merah nan lucu dong. Dasar anak-anak ya, ramai, berisik, asik, eh...tau-tau ada yang punya sawah. Teriak-teriak ke arah kami, dikira kami nyuri jagung, sontak langsung kasih aba-aba ke yang lain, kaburrrr hahahaha. Semacam terbirit-birit gitu hehehe.
sawah-sawah yang selalu kurindukan...(doc.pribadi at Jember)
2. Tempat indah itu bernama sungai.
Kadang, pulang sekolah saya bermain ke teman yang rumahnya lumayan jauh. Teman satu bangku sekolah, main apa coba???diving, snorkling, dan main banana boat di sungai hahaha. Apalagi kalau nggak nyelem di sungai, kadang kalau ada batang pohon pisang yang nganggur, dilucutin dulu sampai mulus. Apa sih yang nggak buat main banana boat, bela-belain jalan berdua sambil nggotong gedebog pisang (pohon pisang) ke arah yang jauh. Kalau sudah oke, tinggal renang asik aja, mulai dari duduk sampai tiduran. Nggak tanggung-tanggung, kadang saya pulang ke rumah jam 17.00 hehehe, dan alm abah sudah berdiri di depan pintu dengan garangnya, ampun bah!!!

ilustrasi sungai dan gedebog pisang, sungai aslinya lebar...(doc pribadi.at Jember)
3. Tempat indah itu bernama mbah gunung etan.
Di depan rumah pas jalan raya, sawah, sungai, dan bukit-bukit lalu gunung kukus. Kalau bosan main di sawah dan sungai saya sama teman-teman belakang jalan-jalan ke gunung etan. Mandi  di sungai etan, main air, sekedar duduk-duduk aja di batu besar yang ada di tengah sungai. Kadang ketemu anjing dan babi, ke sumber (mata air) keplok sambil keplok-keplok (menepuk tangan berkali-kali) dan pulang dengan baju basah kuyub.
mbah gunung etan, tepat di depan rumah ibu saya...hi sunrise!!!(doc.pribadi at Jombang)
Ini perjalanan model apa sih???hehehe, bagi saya yang notabene anak ndeso jalan-jalan ke kota aja jarang banget, cuma sekali aja itupun bukan ke kotanya tapi daerah ramai. Jadi my first journey itu ya di sawah, sungai, dan gunung hehe. Selalu ingat masa-masa yang tak terlupakan itu, jika saja saya menjadi sosok pendiam dan menjadi anak rumahan, mungkin tak akan ada cerita petualangan seru seperti ini. Masih terngiang sampai sekarang, saat duduk di perosotan ujung jembatan yang menurun ke sungai, sempat merajut mimpi. Aku ingin keliling dunia. Iya, cita-cita anak ingusan yang ndableknya (bukan nakal tapi istimewa hehe) nggak ketulungan, yang di benaknya cuma main, main dan main hahaha. Dan sekarang perlahan Tuhan mengabulkan mimpi itu, keluar Jawa tinggal di Batam, dan sekarang berpetualang dan tinggal di hutan Siak Riau. Alhamdulillah ala kulli hal.. Salam kenal mas Eru Vierda, semoga petualangannya semakin melanglang buana ya, dan nular ke saya aaminn hehe.
Salam lestari!!!



Minimalis #MondayPhotography

"For me photography is to place head heart and eye along the same line of sight. It is a way of life."
Bismillahirrahmaanirrahim...
Kemarin lusa, cuaca kota kecil di tengah hutan ini lumayan panas. Pukul 17.00 saya sengaja keluar kamar dan duduk di kursi kayu panjang berwarna hijau. Pukul 17.30 (disini maghrib pukul 18.15) cuaca masih segar dan perlahan saya melihat lagit yang begitu indahnya tepat berada diatas, subhanallah. Jelang maghrib tapi lagit masih begitu indah, membuncah dan sangat mempesona. Itu bagi saya, mungkin bagi orang lain itu biasa saja....inilah hasil bidikan iseng saya sore itu, sederhana, minimalis, dan saya suka.
Atap kos-kosan,click!!

Atap rumah ibu kos,click!!

(lagi)Atap kos-kosan,click!!

Jemuran,click!!

Spion motor tamu ibu kos,click!!

Lampu lapangan badminton,click!!

Pohon pacar,click!!
Another side,click!!
Sederhana (seperti yang punya blog ini), minimalis, saya suka. Selamat hari senin, baarokalloh.
***
Senin,5/5/2014



Sunday 4 May 2014

Sejuta Kenangan di Depan Masjid

...Tempatku terpekur mengenang segalanya, semua masa lalu itu. Tempat ini menyenangkan...
~Daun yg jatuh tak pernah membenci angin, Tere Liye~
credit : fb pesantren
Bismillahirrahmaanirrahim...
Masjid Al-marzuqoh, satu tempat yang penuh kenangan. Dari pintu gerbang pesantren mata kita langsung tertuju pada pendopo, disamping kiri pendopo kita sudah bisa melihat masjid yang bagi saya penuh kenangan. Dulu latarnya belum di keramik masih paving, dan di dekat kursi kayu tepatnya sebelah kiri ada taman bundar kecil. Tiang-tiang lampupun belum ada, tapi pohon-pohon itu tepatnya dibelakang gadis yang sedang berjalan masih ada sampai sekarang. Sebelah kiri masjid ada midoah (tempat wudhu dan terkadang untuk mencuci), diujung midoah  ada taman dan pintu samping masjid. Sebelah kiri sama juga ada midoah tapi ukuran kecil karena terhubung dengan jejeran kamar mandi gedung ar-rohmah. Lihatlah, ada anak-anak kecil di latar, di bundaran masjid ada yang sedang duduk, dan di teras masjid ada yang sedang tidur-tiduran, sungguh hati saya bergetar. Bagaimana tidak, 7 tahun setiap hari, setiap waktu aktifitas shalat, mengaji, belajar, bahkan menjadi tempat ampuh untuk menghafal materi pelajaran saat ujian.

Ketika saksi bisu itu bermula....
Iya, masjid Al-marzuqoh. Satu daiantara sekian tempat yang menjadi saksi bisu perjalanan hidup saya di pesantren. Diantaranya....
1. Ke masjid itu wajib, karena tiap waktu pasti ada qismul amn (bagian kemanan) yang keliling kamar. Sering terlambat pergi ke masjid, mulai dai subuh (hobi), dhuhur (nggak sering), ashar (jarang sih), maghrib (kadang-kadang), dan isya (sering lolos). Hahahaha.....maaf,saya keceplosan ngakak (haddueh,gagal nulis serius romantis gimmana gitu xixixi). Nah, kalau terlambat pergi ke masjid emang ada hukumannya???yaiyalah ada, apa???pakai mukena bawahannya sarung (sarung bapak-bapak itu), bawa sajadah dan al-qur'an. Kalau telat (sholat subuh), ya berdiri di depan masjid sambil baca al-qur'an, kadang kalau qismul am'nnya (bagian kemanan) galak atau kiler, yasudah tambah ngangkat kaki satu hahahahaha. Bubar ngantuknya, ngaji sampai tarhim dan adzan subuh, kalau udah sholawatan baru deh disuruh ambil wudhu. Wohhh...capek, tapi hobi telat, gimana lagi ya, kamar di lantai dasar aja sering telat, pindah kamar lantai 1,2,3 apalagi, makin hobi banget telat ke masjid hahaha. Poin pentingnya : bakal terkenal seantero ma'had (pesantren/pondok), gimana nggak terkenal, berdiri di depan masjid, itu santri mulai dari kelas 1-6 (SMP-SMA) ambil wudhu lewat depan kita, kalau ketahuan teman bakal di ketawain, di nyinyirin dan disukurin pokoknya hahaha. Sungguh, terlalu!!

2. Mukholifah lughoh (pelanggaran bahasa). Komunikasi disini dua bahasa, seminggu bahasa inggris, seminggu bahasa arab, sampai seterusnya. Nah, kalau ketahuan melanggar bahasa di qismul lughoh (bagian bahasa) pusat, ujung-ujungnya diumumin di masjid pas habis shalat maghrib. Dan, nggak tau kenapa ya, saya kok sering banget ngelanggar hahahaha, di pusat lagi, apa nggak malu-maluin tuh ya. Saya sih berhubung tipenya cuek, jadi ya cuek bebek aja gitu, paling-paling teman-teman yang duduk di jejeran depan, tahu saya duduk di jejeran tengah, langsung pada noleh ke belakang ke arah saya. Ih, nyebelin bangettttt..."HM lagi....HM lagi...." ugh, sambil mlengos sambil mbatin "yah, nggak bakal makan malam enak nih" hahaha. Makan malam kan habis maghrib, santri yang melanggar bahasa mau nggak mau wajib duduk manis belajar entah itu pelajaran nahwu, shorof, atau otak atik grammar. Sementara teman-teman lain, makan enak (lodeh sama sate plus krupuk) sambil ngakak nggak karuan hohoe. Poin pentingnya : semakin tambah terkenal, seharian bawa kardus bertuliskan ana "nama...HM" mukholifatul lughoh hadzal yaum (saya HM melanggar bahasa hari ini). Itu kardus harus dipakai mulai dari shalat isya sampai besok sore, di kamar, keluar kamar, ke sekolah, ke kamar mandi, ke toiletpun (oh em jie), dan ke masjidpun harus pakai ini, kalau telat ke masjid, ugh....berdiri di depan masjid sambil ngalungin itu kardus.

3. Midhoah (tempat wudhu, di sebelah kiri masjid). Fungsi tempat wudhu ya pasti dong buat wudhu, tapi itu tidak berlaku pada saya dan beberapa teman-teman deh (teman-teman saya, betul, iyah >_<). Kalau lagi ujian semester sama ujian pondok, pasti dong belajarnya super rajin, bangun jam 2 shalat tahajud di masjid. Sambil bawa buku, ngafalin materi pondok sambil jalan-jalan keliling pesantren, dan masih pakai mukena dan sarung. Kalau perut keroncongan, buku ditaruh di masjid, ambil mi instan, diremas-remas (dihancurin), diambil bumbunya, rebus pakai air kran di midhoah (tempat wudhu) hahahaha. Dapur jam segitu tutup je, jadi yaa.....ditunggu sampai itu mi instan mekar badanya, buang airnya, kasih bumbu. Sementara saya duduk manis menyiapkan mi goreng instan, beberapa teman cari nasi sisa atau nasi yang nggak kemakan di kamar masing-masing. Biasanya sih mereka naruh tempat makan (baskom sedang) diatas lemari, tinggal dilihat aja, kalau ada nasi, main embat aja, daripada mubadzir hahahaha. Mi instan goreng matang, nasi datang, pindah ke bundaran masjid, dicampurlah itu mi goreng sama nasi, slurpppttt.....enak loh pemirsah hahahaha. Haus???malas ambil minum di depan dapur atau jalan ke pacuran yang khusus air minum???gampang, jalan aja ke tempat yang paling dkeat, midhoah hahahaha. Poin pentingnya : diantara sunyinya malam, langit bertabur bintang, ada secuil anak-anak manusia yang sedang kelaparan, enak nggak enak yang penting kenyang, kebersamaan itu indah bukan???.

Wuih, udah banyak juga ternyata, padahal ini belum ada sepertiganya lo hehehe. A place to remember, tak ada yang lebih indah dari sebuah kenangan, tempat yang biasapun mampu mecetak beribu-ribu kenangan yang tak kan terlupakan. Jika saja saya menjadi sosok yang biasa saat menjalani hari-hari itu, maka mungkin tak ada tulisan ini, tak ada hal indah yang bisa ditulis atau diceritakan, dan tak ada tempat yang terkenang seperti saat ini. Di dalam jiwa anak yang  ndablek (bukan nakal tapi istimewa) ada jiwa yang lain yang membuat hidupnya lebih berarti. Hahahaha..itu quotenya siapa sih, ngarang banget. Ya....ya ya ya, mak Nurul maafkan ya, saya nggak bisa nulis dengan kata-kata yang indah, bisanya ya kayak gini. Gagal bangetlah pokoknya, yang penting ceritalah ya xixixixi.
Selamat wiken, semoga hari ini indah^^.
***
Ahad,4/5/2014

Wednesday 30 April 2014

Incip-incip Kuliner Ponorogo #EverythingOnWednesday

...[tentang kuliner] Diingatan saya, Ponorogo itu nasi pecel, tempe sama sate Ponorogo...
~HM Zwan~

Bismillahirramaanirrahim...
Pernah ke Ponorogo???atau pernah dengar Reog Ponorogo???Nah, itu dia, saya mau cerita tentang kuliner yag aduhai maknyus tiada tara dari saya masih ingusan sampai semanis sekarang #hatsyi. Iya, dari lulus SD saya sudah mengembara di kota yang penuh kenangan ini, 7 tahun bo'.  Kalau di penjara suci kan nggak boleh tuh ya beli makanan keluar gerbang, ketahuan keamanan bakal di setrap dan kena hukuman, dan bakal semakin terkenal di kalangan santri huehehe.
Hi, perkenalkan saya pecel Ponorogo, rasanya yang nendang tiada tara. Dulu, dullluuuu banget pas masih di penjara suci, kalau keluarga datang, pagi-pagi dibeliin nasi pecel dibungkus daun jati, tak lupa tempe Ponorogonya, sluurpptttt, khas banget Ponorogonya. Sampai sekrangpun kalau ke Ponorogo, pasti sarapannya pecel Ponorogo, meskipun warungnya peyot, juwelek nggak karuan, dijamin pecelnya huinak tenan, apalagi tempenya yang masih panas, digoreng di pawon (dapur zaman dahulu yang masih pakai kayu bakar).
 Tempe basah bukan mendoan lo ya ,khas Ponorogo!!!
Sebenarnya masih ada satu lagi, kalau beli gorengan tempe basah yang tepungnya mak krenyes ini jangan lupa sama es cao, hehehe...bacanya buka caowww tapi perhuruf Ca Ow atau es CaOw hehe. Adudududu,seger bangetlah pokoknya. Nah, kalau mau oleh-oleh khas Ponorogo, pastinya dong tetep tempe alias kripik tempe, rasanya sama dengan tempe basah tapi ini bentuknya kripik. Saya kalau ke Ponorogo nggak bingung cari oleh-oleh, soalnya pasti ada aja yang ngasih oleh-oleh hehehe. Nggak tanggung-tanggung, satu kardus isinya kripik tempe semua, alhamdulillah..
 Saya nyampe Batam ouiy....naik pesawat juga loh hihihihi
Nah, kulinernya kan sudah pasti ya, nasi pecel atau kalau nggak sate Ponorogo yang bentuknya gede banget, tapi rasanya aduhai enak banget, bumbunya kental ukuran satenya memang buwesar-besar. Yang saya rindukan dari Ponorogo selain dua itu tadi yaitu teh hangat dan kopinya, tehnya pakai teh bubuk yang masih ada daunnya itu lo, terus kopinya masih kasar dan ada butirannya yang ngambang, jadi kalau kita minum keikut, disesep baru dibuang. Sesuatu pokoknya hehe.
Kalau jalan-jalan ke Ponorogo, jangan lupa kuliner nasi pecel sama sate Ponorogo ya, dijamin endang brambanglah. Sekian makan-makan kuliner Ponorogo ala HM Zwan, selamat hari rabu, semoga indah^^.
***
Rabu,30/4/2014
@hmzwan

Tuesday 29 April 2014

Chicken Drum Stick #HotWajan

...Ada hal yang lebih indah dibandingkan bumbu instan, baca komposisi resep dibalik kemasan, coba buat sesuka hati, kalau berhasil, selamat!!!kalau gagal, selamat mengulang kembali....
~HM Zwan~
Siak
Bismillahirrahmaanirrahim...
Chicken drum stick, namanya keren ya???kayak yang punya blog ini #uhuk. Ceritanya teman kantor yang dari Malaysia nawarin ayam KFC ke mas kakang prabu, kebetulan lagi di Pekanbaru, lha kok nolak sih, haddueh!!!Katanya sama aja, nyampe Siak udah dingin nggak anget gitu, gubraks, ya iyalah Pekanbaru-Siak 3 jam, kalau mau ya hayuklah jalan-jalan ke Pekanbaru hehehe (modus). Sampai kos-kosan tiba-tiba suruh bikinin ayam yang kayak punya KFC gitu, errrr.....(tuh kan nyesel memang di belakang) masak aja masih belepotan malah disuruh bikin ayam begituan, ya sudah pakai tepung ayam bumbu ajalah, hidup instant!!!hahaha.

Cling, siang-siang saya iseng aja lihat kemasan tepung ayam bumbu, sambil mikir, bisa kali ya pakai tepung campur-campur, suka-suka hati gitu. Otak-atik internet, baca-baca resep, kebanyakan pakai tepung maizena, abaikan tepung maizena, nggak ada oiy!!!terus sama BP alias baking powder. Lihat stok gudang tepung, ada tepung terigu, tepung beras dan tepung tapioka. Dan, otak isengpun muncul, cling, udahlah asal cemplang-cemplung aja, yang penting dikasih BP hehehe (begini ni ya kalau pengangguran,cari kerjaan hahaha). Tapiiiii, (yang modelnya suka iseng kayak saya) jangan lupa (ini WAJIB pemirsah), siapkan tepung bumbu instant, kalau jadinya amburadul, jauhhhhh banget sama yang kayak KFC (plak!!), boro-boro yang kayak di KFC, minimal kayak yang iklan di tv ajalah. Langsung banting setir, ulangi dan pakai tepung ayam bumbu instant hahaha. Yuk ah,masak-masak lucu sama zwan...
 Bahan
4 buah paha ayam (cuci rendam dengan air cuka, cuci bersih, rendam di air es)
Sejumput ketumbar bubuk
Sejumput garam 
2 bawang putih,haluskan
1 butir telur

Bahan Tepung
3 sdm tepung terigu
2 sdm tepung beras
3 sdm tepung tapioka
1/2 sdt BP (baking powder)
Garam sesuai selera (dari hati)
Kaldu ayam bubuk sesuai selera (dari hati)

Cara Memasak
Bahan : ambil paha ayam, campur dan bumbui dengan ketumbar, garam, dan bawang putih halus (resep gurih kalau mau goreng ayam/tahu/tempe ala mas kakang prabu). 
 Ambil paha ayam, susutkan daging sampai ke bawah menyerupai bentuk pentungan atau stik drum.
Tepung : aduk semua bahan tepung
Siapkan telur yang sudah di kocok, ambil paha ayam, masukkan ke kocokan telur lalu gulingkan ke bahan tepung sambil di remas-remas. (ulangi 2-3 kali,termasuk gulingkan di kocokan telur sampai tepung mekar)
Goreng sampai warna kecoklatan, angkat, hidangkan.
Tarrrraaaa....budiman, hasilnya lumayanlah buat mengobati ayam KFC2an hehehe. Emmmm, rasanya enak, krenyes-krenyes, kayak pentungan gong hahaha. Kata mas kakang prabu, ini apaan sih??aneh-aneh aja bentuknya bwahahahaha...tolong, bebaskanlah istrimu berkreasi xixixixi. Cocok banget di cocol pake saos sambal, sluurrpppttt, nasi anget bungkus daun pisang, eleuh eleuh....endang brambang bingittttssss. Seneng rasanya bisa bikin tepung ayam bumbu yang mekar, sayang, saya ngulangi nyelup ke telurnya cuma 2 kali, soalnya keburu tepungnya habis hahaha.Ohya, kok di rendam dengan cuka ya???waktu di rumah Jawa sering lihat mbak kalau buat kentucky ayamnya di rendam pakai cuka, ngilangin darah katanya, jadi nanti bersih gitu nggak berdarah-darah, loh, hehe.
Selamat menikmati, eh, selamat hari selasa, semoga berkah^^
***
Selasa,29/4/2014
@hmzwan 

Monday 28 April 2014

[monday photography] Hi Syam!!!


Siak 
Bismillahirrahmaanirrahim...
Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan...sengaja atau tak sengaja mas kakang prabu menemukan rumah kos-kosan yang alhamdulillah indah. Bagaimana tidak, awalnya saya tidak menyadari bahwa ketika saya membuka pintu kamar jelang maghrib, kuasaMU sudah menjulang indah di depan mata. Senja yang warna-warni, langit yang begitu indah, dan gelembung awan yang entah menjadi begitu mempesona. Bukan hanya itu, tatkala matahari terbit dan perlahan mengumbar senyum manisnya, saya bisa langsung menatapnya dengan mata tertutup lalu menghirup udara segar. Bagaimana tidak, keluar gerbang rumah kos-kosan sudah disuguhi senyuman yang manis dan secara tidak langsung ada momen indah yang sempat saya abadikan pagi itu.
 Hi....sobahal khoir....good morning....sugeng enjing...selamat pagi...!!!
 Hi stone....
 Hi mas kakang prabu, sugeng enjing, semoga inda harimu^^
Hi mbk HM....pagiii,mana senyum manisnyaaa???cheerrssss...^^

Hehe, indah ya....kalau nggak indah,diiyain ajalah biar saya senang hahaha. Lagi-lagi ini hasil iseng saya, pagi-pagi setelah jalan keliling desa, duduk manis di kursi panjang depan kos-kosan, lha kok disapa syam (syam/syamsun "arabic" = matahari) alias matahari hehe. Yaudah, mumpung nganggur, jadi jeprat jepret sesuka hati.
Selamat hari senin, semoga hari ini indah ^^
***
Senin,28/4/2014
@hmzwan