Wednesday 19 December 2012

121212

-->
11 Desember 2012
12.43 wib
Dadaku berdetak kencang, entah penyebabnya apa akupun tak tahu. Yang ada hanya suara pintu terbuka. Perlahan aku turun dari ranjang tempat aku berbaring saat ini, dan berjalan menuju ruang tamu. Tak ada siapa-siapa, hanya jejak sandal yang mengotori ruang tamuku. Aku melihat amplop berwarna berwarna biru yang tergletak di meja, apa ini?batinku dalam hati.
12 12 12
Hanya tiga baris dengan angka yang sama, ditulis dengan bolpoin merah besar. Entah siapa yang berani masuk rumahku siang bolong seperti ini. Dirumah ini hanya ada dua kunci pemberian dari bu Meli, warga setempat yang mengontrakkan rumahnya pada kami. Aku bawa satu, satu lagi dibawa oleh suamiku Wingli. Jam segini tidak mungkin Wingli pulang dan tanpa bertemu denganku, aneh.
                Aku dan Wingli menikah hampir 10 tahun, belum dikaruniai anak satupun. Aku tahu Wingli sibuk dengan pekerjaannya, bisa dihitung denga jari. 10 tahun pulang 10 kali saat bulan juli dan hanya satu jam ia berada di rumah,hanya membawa oleh-oleh dari tempat ia berlayar dan langsung berkemas lagi meninggalkanku. Komunikasi antara kamipun tidak lancar, aku hanya bisa diam dan tak mampu berkata. Kata tetangga Wingli sudah menikah lagi, tapi aku tidak serta merta mempercayainya. Aku lebih suka menyendiri di dalam rumah, bukankah menjadi tuli itu lebih berharga dari segalanya?.

17.30 wib
Setelah membereskan dapur, aku berniat untuk membuang sampah yang sudah bau dan hampir membusuk. Tapi langkahku dikagetkan oleh lembaran kertas putih yang berukuran besar, perlahan aku mengambil kerta itu dan membaliknya. Lagi-lagi tulisan angka tiga baris yang sama, 12 12 12. Aku menghela nafas panjang, dengan menjinjing kantong plastik aku keluar dan membuang sampah. Di warung depan segerombolan ibu-ibu sudah memandangku, seolah-olah aku seorang buronan atau bahkan lebih dari itu. Lagi-lagi aku memilih untuk tuli dan buta.

12 Desember 2012
11,40
                Siang ini aku bersiap mengepak seluruh barang milikku, untuk apa aku tinggal di kota Jakarta seorang diri. Bahkan sepertinya dunia sudah menolakku untuk berada di bumi ini, aku lelah. Satu surat perceraian aku masukkan dalam amplop coklat, untuk Wingli. Bukan karena aku masih perawan, aku lelah dengan keadaan ini. Aku ingin pulang memeluk emak di Lamongan, mengajar les dan tanpa satu ikatan.

12.12 wib
                Aku mendengar suara ketukan pintu, sosok yang aku kenal tapi tidak seperti biasanya. Duduk di kursi roda dengan memakai kaos merah hati pemberianku, Wingli. Aku terdiam beberapa menit, tak berapa lama aku mendengar Wingli bersuara.
Sepurane seng akeh yo dek…sepurane seng akeh…        
Ujarnya sambil berlinang air mata, deras sekali batinku dalam hati. Tanpa disuruh, spontan aku bertekuk lutut dan mencium tangan yang dulu lembut kini menjadi kasar. Entah apa yang terjadi dengannya, aku tak tahu. Nomor handphone-nya tidak lagi bisa dihubungi dua tahun ini, dan saat ini Wingli ada di depanku. Duduk di kursi roda, dengan hanya satu tangan tersisa. Aku memeluknya erat-erat…

--Batam,13 desember 2012--
               

Tuesday 18 December 2012

(masih) rencana liburan

Yeaaaaa....liburan semester pertama tinggal menunggu hari, ya meskipun sempat bertengger di pulau kapuk selama 3 hari karena demam akibat hujan yang terus menerus. Tapi tetap senang menyongsong libur yang cukup lama hehe (mulai lebaiyyy). Pinginnya libur 10 hari ini pulang kampung  ke Jawa tapi ternyata oh ternyata suami tidak bisa ambil cuti, hickz....Dan akhirnya diliburan semester kali ini saya sudah mencatat beberapa kegiatan penting (hahahaha gayanya bak artis papan tulis aja):
--Menjahit baju
Setelah sukses buat totebag, akhirnya saya bersikukuh untuk menjahit baju. Mumpung ada kain bekas dan nganggur jadi sepertinnya harus dimanfaatkan dulu. Dulu sempat menjahit 4 baju tapi itu dulu,sejak menikah saya belum lagi menjahit baju. Semoga masih ingat cara membuat pola,soalnya buku jahit saya ada di Jawa hehehe.
--Membuat totebag
Berhubung saya paling tidak suka dengan tas-tas "cewek", ups maksud saya yang tas kayak ibu-ibu itu lo kawan yang contohnya seperti di jual di toko online. Entah mungkin karena pembawaan saya dari dulu suka tas yang simpel, aneh, dan buatan sendiri pastinya. Jadi yaaaa saya pingin buat totebag lagi biar banyak koleksinya hehe.
--Reflexi
--Jalan-jalan
--Bekam
Kemarin waktu bulek saya datang ke rumah, beliau menawari saya untuk dibekam. yeaaaaaa asik asik,lumayannnnn!!! Kebetulan saya sakit batuk,flu,demam jadi satu akhirnya liburan nanti beliau akan membekam saya. hureyyyy!!

 

Uwaaaaa,cuma 4 ternyata ya....so buat teman-teman yang libur kira-kira punya rencana apa yaaaa???hehe...happy holiday >_<

Thursday 13 December 2012

#postcardfiction : Selamat Tinggal

-->
Aku Hannan Suroyya, usiaku 25 tahun. Dilahirkan di keluarga yang taat beribadah, abahku seorang pemimpin di salah satu pesantren yang terkenal di Jawa timur. Semenjak kecil aku sudah di sekolahkan di sekolah Islam, tamat SD aku dimasukkan di pesantren hingga SMA. Setelah itu aku kuliah jurusan Psikologi dan melanjutkan pascasarjana dengan mendapatkan nilai tertinggi. Hingga akhirnya aku bekerja di sebuah rumah sakit dan membuka praktek di rumah, tak lama setelah aku membuka praktek di rumah aku menikah dengan lelaki pilihan abahku. Saat memasuki bangku kuliah, aku baru tahu tentang banyak hal termasuk apa itu masa puber.
Namanya Alfa, satu-satunya teman dekatku dipesantren. Mungkin karena aku sendiri kemana-mana dan tidak terlalu peduli dengan orang lain hingga satu hari Alfa salah satu orang yang selalu mendekatiku, baik saat mengantri kamar mandi, berangkat ke masjid, bahkan mengantri di dapurpun dia selalu mengikutiku. Hingga akhirnya kami menjadi teman dekat yang saling berbagi, dimana ada Oya disitu pasti ada Alfa. Terkadang kami saling bertengkar jika salah satu dari kami berbaur dengan teman-teman yang lain, jika sudah begini kami sering berkirim surat dan meletakkan surat itu disamping lemari. Dan kalimat iinilah yang tertulis di lembar kertas warna pink bermotif bunga itu.
Dear Oya
Aku benci sama kamu
Ur beloved -Alfa-
                Satu hari saat aku bercengkrama bersama suami, tiba-tiba handphoneku berdering. Nomor baru dan spontan aku angkat.
Oya, apa kabar?
Alhamdulillah baik..maaf ini siapa ya?
Ih udah lupa ya sama teman sendiri…
Iya tapi ini siapa ya?nomor ganti ya…
Aku,Alfa..
Sejenak aku terdiam, dan selang beberapa menit kami bercakap-cakap hingga akhirnya aku mengakhiri perbincangan sore itu. Lama aku melihat layar handphone dan tiba-tiba aku dikagetkan oleh sentuhan tangan suamiku.
Siapa umi?
Teman lama bi …emmm, Alfa. Alfa Jauhariyah
Oooo…iya
Maafin umi ya bi…
Maaf untuk apa?Uhibbuki fillah…aku mencintaimu karena Allah mi,aku bangga dengan usahamu untuk berubah menjadi manusia dengan kodrat yang sebenarnya.
Ujarnya sambil mencium keningku, entah tiba-tiba saja air mata ini mengalir deras.

---Batam,13 desember 2012---

                                                                                                                           

Wednesday 12 December 2012

(masih) tentang yang manis


Bagi saya sahabat adalah segala-galanya, tempat dimana kita bisa mencurahkan segala hal. Yang sampai saat ini masih teringat di memori barisan paling depan adalah saat-saat terakhir masa kuliah.
Pertama, saya kuliah ambil jurusan psikologi di salah satu universitas negeri di Jawa timur, entah pada semester 7 hingga saat wisuda banyak sekali hal yang menggembirakan dalam fase itu. Saya kebetulan ditinggal wisuda terlebih dahulu oleh teman-teman dekat saya karena saya mendapatkan dosen pembimbing yang super sibuk hingga akhirnya saya terlunta-lunta dan bertemu dnegan teman-teman baru yang kebetulan sedang menyusun skripsi. Saya teringat saat sore sepulang dari kampus tiba-tiba salah satu teman saya yang suaminya dosen menelpon dan menawari saya beserta 3 teman lain ikut mengantarkan suaminya ke Jogyakarta, dengan senang hati saya, Ily, Anyum, dan Ifa segera mengepak barang seadanya dan langsung mencari angkot untuk berangkat ke rumah Laily.
Bagaimana saya dan teman-teman menolak ajakan Laily, disaat yang tepat dan diwaktu yang kami paksakan sangat tepat akhirnya kami berangkat, yeaaaaa Jogya…kami datangggg!!!. Berangkat pukul 17.30 dengan menaiki mobil sedan, di belakang kami duduk saling pangku karena yaaa kebetulan badan kami terlalu kurus untuk duduk dengan nyaman hahaha. Oh my God!! Terlalu manis jika saya harus merecall kenangan-kenangan yang tidak mungkin terlupakan begitu saja, sampai Jogyakarta pukul 01.30. Paginya setelah subuh saya dan teman-teman diajak ke pantai parangtritis untuk menikmati matahari terbit,heummm it’s a nice moment. Setelah bermain air dan pasir kami diajak menikmati hasil laut di pantai depok, dalam hitungan menit segala masakan seafood tersaji di depan kami. Dan rasanya benar-benar maknyus pemirsa, rasa masakan pondok tersebut sangat-sangat mengena di lidah saya. Dan saya sangat menikmati ini semua…terima kasih Laily atas liburan gratis manisnya!!!

me,ily,laily...anyum sepertinya bagian jepret >_<


 Kedua, sahabat yang ini berbeda dengan yang diatas. Yang ini sahabat dari pesantren beberpa tahun yang lalu, tinggal dan kuliah di Surabaya. Mael dan Acan, entah karena Malang-Surabaya dekat jaraknya ketika saya merasa sumpek dan bosan berada di Malang. Dengan membawa uang Rp 20.000 dan baju yang saya pakai terkadang saya nekat berangkat dengan menggunakan kereta pagi pukul 07.00 jurusan Surabaya, dan orang yang setia menjemput dan menampung saya selama satu atau dua hari adalah Mael hehe. Sorenya Acan dengan semangat 45-nya langsung menuju ke rumah Mael. Satu hari Acan dan Mael mengagetkan saya, pagi-pagi ketika saya libur tiba-tiba saja mereka berada di depan kos saya, oh Tuhan!!!apa yang terjadi? Tanpa cuci muka dan mandi mereka menggeret saya dan mengajak saya untuk berjalan-jalan menikmati suasana kota Malang. Heummmm,really shock!! Tapi sangat-sangat manis sekali satu hari bersama mereka...well, thank you for our friendship, I will miss you are.

me,mael,acan...


Dan itulah dua dari sekian banyak pengalaman manis dalam hidup saya.

********

Tulisan ini diikut sertakan dalam Kenangan Manis untuk Giveaway Manis-Manis

Tuesday 11 December 2012

Mi Tarempa


Weekend kemarin saya diajak suami sarapan di ”mi tarempa”, heum lumayan aneh juga karena baru pertama kali saya mendengar dua kata tersebut. Tarempa?sempat bertanya-tanya saat saya dan suami sampai di tempat tujuan, kebetulan semua meja sudah terisi dan akhirnya ada bapak-bapak yang mempersilahkan kami duduk. Tak lama kemudian seseorang datang dengan membawa menu, saat kami memilih menu tiba-tiba kami dikagetkan dengan sapaan pelayan..
“selamat datang,silahkan dicicipi kuenya..”
Setelah kami memesan sayapun dan suami mencicipi kue, bentuknya seperti kroket tapi bukan yang dari kentang melainkan tepung. Heumm,enak sekali rasannya. Empuk isinya abon sama campuran apa ya saya juga kurang detail lihatnya karena yang banyak abonnya. Ada tiga macam kue yaitu risol,luti gendang sama lupa saya satunya lagi. Tapi yang sangat mengena itu luti gendangnya,benar-benar maknyussss pemirsa hehe.
Tak beberapa lama pesanan kami datang, suami memesan mi tarempa. Sedangkan saya memesan kwetiau goreng, setelah kami coba ternyata yang khas dari mi tarempa adalah kecambah. Harum sekali baunya,rasanya juga enak. Ketika kami menikmati mi masing-masing suami saya sempat bercerita bahwa Tarempa itu nama pulau di Kepulauan riau, oooo…..(bulattt hehe…) dan saya baru tahu karena kebetulan di tampat kami makan juga terdapat foto-foto pulau tarempa. Harga mi tarempa tidak murah dan tidak mahal yaitu Rp.11.000. Untuk kwetiau goreng harganya Rp.14.000, sedangkan kue harganya Rp.2000…murahkan teman-teman??ini sih untuk di daerah Batam hehe, untuk teman-teman yang ingin berlibur ke Batam jangan lupa mampir ke mi tarempa. Lokasinya di Batam centre ruko depan Panasonic…
Sekian info kuliner hari ini,semoga bermanfaat >_<

 ---batam,11 desember 2012---
 ada luti gendang,risoles,nggak tau yang satunya..lupa namanya hehe
 ini dia mi tarempa, bawahnya kwetiau goreng maknyusss pemirsa