Showing posts with label Poems. Show all posts
Showing posts with label Poems. Show all posts

Thursday 25 April 2013

Dinda

                            here

/1/
Dinda, maukah kamu bertemu denganku?
Sebentar saja, tak butuh waktu banyak
Hanya beberapa detik saja, tak lebih
Aku ingin mengadu padamu
Tentang bulir-bulir yang hampir membeku
Resah hati tak terkira
 /2/
Sementara, diluar jendela
Perlahan angin menyibak riak-riak debu
Jantungku berdenyut kencang
Menunggu balasan senyummu
Seberkas cerita pilu yang kelabu
Akankah kau hadir dalam kendaliku, dinda?
/3/
Rintik hujanpun tak kan surut
Suara gemuruh terus mengadu
Seolah ingin menyihirku
Tapi, aku tak mampu
Rindu sudah meraung
Dinda, kemarilah



Penghujung april,25/4/2013
~Pelita~


Saturday 6 April 2013

Ada Hati yang Cemburu


link 


Perlahan rintik hujan berlari menginjakkan bumi
Aku masih termangu dalam mimpi
Sepertinya aku enggan mendekat pada jendela
Tapi butiran hujan terus menghujam
Berusaha menarik simpatiku
Meski raga tak peduli

Sementara diruas jalan
Suara-suara bocah berhamburan
Berusaha bercumbu dengan rinai
Menikmati setiap desah yang mendera
Menghapus keheningan hari
Meski ada seonggok hati sedang dilanda cemburu


~Hawaii garden, 6/4/2013~
Alhamdulillah hujan....


Monday 1 April 2013

Gara-gara Lumpia #4

Gara-gara lumpia, inspirasi tercipta...
by:HM Zwan


Hening,
Waktu terus merangkak
Sementara adzan menggema di udara
Serempak kaki-kaki mungil melangkah
Bersandar, lalu berlabuh pada sang pencipta

Diujung titik horison,
Sekelumit wajah usang berjalan meniti asa
Sebagian hanya berdiri diantara jejeran warung tenda
Sebagian lagi sudah terlena dengan buaian nafsu jalang


**
Batam,22/3/2013

Monday 25 March 2013

Gara-gara Lumpia #3

  

Saat udara kering
Diujung cakrawala
Aku melihat wanita dengan gerimis di wajah
Matanya usang seperti maghrib berlalu
Sementara jari telunjuknya bergerak
Duk..duk..duk..
Perlahan rambut pirangnya tertampar angin

Jelang angin maghrib berhenti
Wanita paruh baya itu mengadahkan wajahnya
Tidak ada sesuatu yang istimewa diatas sana
Gerutuku pelan,
Hanya saja diantara ribuan pohon rindang
Aku melihat sepotong bulan
Sendiri, tanpa kerlip bintang

****
Batam,19/3/13

PS : Gara-gara lumpia,inspirasi tercipta..by:HM Zwan

Wednesday 20 March 2013

[tentang] Gara-gara Lumpia

Gara-gara lumpia, ya..beberapa hari ini saya memposting dua tulisan saya yang berjudul gara-gara lumpia#1 dan gara-gara lumpia#2. Banyak teman-teman yang berkunjung bingung antara judul dan isi kok tabrakan gitu ya hehehe, tapi beberapa ada juga yang mengerti hehe. Banyak yang berpikir bahwa dari judul tersebut isi dari postingan saya itu ya yang berhubungan dengan lumpia, entah itu resep, gambar, atau tempat jualan lumpia paling enak menurut saya (pembaca pikir). Tapi ternyata bukan pemirsa, huhuhu *penonton kecewa*....
Oke deh,ceritanya begini loh teman-teman:
1.Saya penyuka lumpia dan seringkali membuatnya sendiri buat camilan di rumah
2. Saya suka corat-coret di kertas, entah tiba-tiba menulis puisi atau apalah (bener-bener nyandu nih dari dulu hehe)
3. Saya sering dapat inspirasi menulis kata romantis atau fiksi mini secara mendadak (fiksi mini banget pokoknya,karena saya nggak suka yang panjang,ribet bin mbulet hehehe)
 
Nah, setiap saya posting di facebook pasti diakhir tulisan saya kasih judul Gara-gara lumpia *twing dwing zwings gubraksss...*, nggak tau juga kenapa spontan pasti saya kasih judul itu. Nah sejak saat itulah tulisan fiksi yang super mini *yang acakaduts, maklum penulis jadi-jadian hehehe*, dan puisi-puisi yang sok romantis yang sudah saya posting di facebook atau yang masih berupa coret-coretan dikertas saya kumpulkan dan saya simpan untuk satu persatu diposting disini hehehe..Well, itulah asal muasal postingan beruntun saya yang judulnya aneh kayak orangnya hehehe....


PS : Gara-gara lumpia inspirasi tercipta. by : HM Zwan
Batam,20/3/13

Tuesday 19 March 2013

Gara-gara Lumpia #2

 "Jess,ini dapet titipan dari someone"ucap Bella sambil menaruh kotak kecil berwarna merah hati di meja rias Jessica
"Dari siapa Bel?"
"Udah,buruan buka. Aku juga penasaran nih!"
Sementara Bella duduk di sova, Jessica dengan wajah sumringah mengambil kotak kecil yang tepat berada di samping ia duduk dan perlahan ia membukanya. Sebuah cincin mutiara mungil dan sepucuk kertas bertuliskan.
 
Will you be my wife?
-Fredi- 
 
Deg,
Fredi???tidak, mana mungkin aku mencintainya. Aku hanya mencintai Defan, ayah Bella. Seketika, perlahan kertas berwarna pink itu jatuh ke lantai. Sementara, diujung horison Bella masih asik dengan gadget barunya.
***
 



Tuesday 12 March 2013

Gara-gara Lumpia #1

Pagi ini
Ada kopi
Ada cinta
Ada kamu
#

Sayang,
Buatkan aku
Secangkir wedang jahe
Semanis senyummu
#

Jangan malu
Genggam tanganku
Meski ragu
Aku tahu isi hatimu
#

Bulan merindu
Andai kau tahu
Tapi rasanya gugu
Sepertinya masih malu
#

Ini apa?
Ice cream,katamu
Pengobat rindu
Pada senyum manisku
#

Sekotak cokelat
Setangkai mawar merah
Kau letak pada hatiku
Rapi belum ku sentuh
#

----Batam,12 maret 2013----

Sunday 3 March 2013

Sebuah kata yang tak mampu terucap

Natnitnole
Pada bunga yang ungu warnanya
Setiap pagi kau umbar harummu
Pada kami yang merindukan belaian
Bukan hanya kami yang menikmati
Tapi pada jejeran kerikil rapi
Yang setia bangun pagi
Bukan untuk menyambut kami
Tapi pada harummu yang kau umbar pada pagi hari
***
Duhai bidadarku
Duduklah bersamaku
Aku tahu kau ingin mengadu
Sembab matamu
Semalam aku tahu
Suaramu
Rintihmu
Teriakan rapuhmu
Apalah dayaku
Hanya telingaku
Yang mampu mendengarkan isak tangismu
Duhai bidadariku
**

Rindu
Tak jemu hatiku tergugu
Pada lelaki berjenggot
Bersarung kotak-kotak
Berbaju koko panjang

Seketika jantungku berdetak kencang
Rasanya ingin ku buang jauh-jauh
Rasa yang perlahan membucah
Merangkak ingin mendekat

Aku malu
Tapi sugguh ku rindu
Pada dua lesung pipi
Yang hadir pada senyum ramahnya
**

Pelacur kata
Terima kasih
Katamu aku pelacur kata
Yang mampu membius para pembaca dengan kata liarku
Yakinlah,itu bukan aku
Tapi tanganku
Sungguh, setan apa yang merasukiku
Hingga mampu mengubah rasa menjadi kata
Entah,
Aku hanya wanita biasa
Yang hanya bisa membolak balikkan rasa
Menjadi sebuah kata
Akulah pelacur kata
**


Batam,27 januari 2013
By:HM Zwan
PS : Alhamdulillah masuk koran Batam hihihi


Tuesday 26 February 2013

puisi satu baris #2

Rasanya ingin aku menyelip diantara ribuan debu yang melambai


**
Batam,26 feb 2013

Thursday 21 February 2013

[BeraniCerita #2] Tak Peduli


Gendis masih membolak-balik lembaran buku yang ada di depannya, setelah ia baca sampai akhir perlahan ia mencari kertas dan bolpoin lalu menulis ulang sebuah puisi apik duo antara Dewa dan HM Zwan.
            “izinkan aku meramumu dalam senja”
         ***
Meski ku tahu dan ku tak mau tahu
Tiap jengkal waktu kuramu setiap rasa yang jemu
Karena ku tahu itu karena ulahmu
Adakah secuil ramuan indah yang kau ramu untukku?
***
Bahkan aroma nafas tubuhmu tak lagi mampu kukecap
Hanya sekejap kau hadir untuk kembali berlalu
Sudikah berlama di dermagaku?
Hingga sempurna ramuan yang kau buat mampu kurasa
         ***
Sungguh, diantara luasnya mata memandang
Diantara ribuan gemerlap cahaya lampu neon
Hanya kau yang ada dalam silauan senja
Meski kicauan burung tak pelik terus menggodaku dalam remang
Percayalah, aku ada…hanya untukmu
***
Sekarang, dan saat ini
Ditemani secangkir kopi buatan kang japri
Aku masih meramumu dalam senja
Dengan romansa indah yang kita lalui bersama
Dengan indra perasaku, meski pahit
***
Duhai kau yang membuatku jatuh pada senja
Ramulah aksaramu, seindah yang kau mampu
Hingga mampu kuraba sebelum senja benar-benar berganti malam
Dan rona keemasannya berganti pekat...
***
            Yours…Gendis Pratiwi

Pagi-pagi Gendis sudah berada di kampus dan segera menelpon pak kurdi penjaga kampus untuk menemuinya. Sesampainnya pak kurdi di kantor fakultas kedokteran, Gendis memberikan pak kurdi sebuah amplop berwarna biru muda dan setangkai bunga mawar putih.
“pak kurdi…biasa,nitip buat Libert ya?? .”ucap Gendis sambil tersenyum
“siap bu Gendis yang cantik…”
                Tak lama setelah pak kurdi keluar dari kantor Gendis, ia melihat sosok Libert yang sedang memarkir sepeda motornya. Cepat-cepat pak kurdi berlari mendekati Liber  untuk memberikan amplop dan setangkai bunga mawar putih.
“mas Libert..ini ada titipan”
“dari siapa pak..??”
“biasa…bu dosen, bu Gendis”
Dengan malas Libert melihat amplop dan membacanya, dear Libert Abimanyu.
“yaelah pak,kan sudah beberapa kali saya bilang. Saya sudah menikah, ini buat pak kurdi ajalah”ucap Libert sembari berlalu
Dari jauh Gendis terlihat lemas melihat surat dan bunganya ditolak  oleh Libert,  ia sudah tidak peduli lagi padaku batinnya lirih. Sementara itu langit terlihat mendung, dari jauh suara petir terdengar lantang. Gendis Pratiwi, seorang dosen cantik dan juga wanita simpanan Libert berjalan dengan airmata bercucuran, ia  tidak memperdulikan muntahan hujan yang jatuh membasahi tubuhnya,iapun perlahan lunglai dan terjatuh.
#####
“ Flash Fiction ini disertakan dalam Giveaway BeraniCerita.com yang diselenggarakan oleh Mayya dan Miss Rochma."


Thursday 14 February 2013

[BeraniCerita #1] Lipstik Merah

Selasa, sebelum senja menghampiri. Firna menghampiri Zian yang sedang membereskan meja kerjanya, sudah pukul 17.00 waktunya pulang. Tapi sebelum Zian meninggalkan meja kerjanya Firna mengajaknya  untuk menemani mencari lipstik di mall yang tepat berada di samping gedung kantor mereka.
”Bagusnya yang warna apa ya Zie?”
”Ihhh daritadi warna apa mulu,cobain habis itu hapus cari warna lagi. Udah ah terserah kamu Fir”
Dengan wajah yang sudah hampir dilipat-lipat, mulut manyun lima senti Zian dengan wajah kecut langsung berpaling dan mencari tempat duduk. Sementara Firna melanjutkan aktivitasnya mencari warna lipstik yang cocok menurutnya.
”Makannya Zie jadi cewek dong jangan cuma jadi cewek di KTP aja”
“Sial,ampun deh. EGP, yang penting ane cewek. Titik!!”ujarnya sambil terus membaca buku Partikelnya Dee Lestari
“Untung mas Tian mau sama kamu”
“Ih ih…maksud loehhh??gue harus bilang wow gitu??Yuk ah,tar keburu malem besok kan ngantor lagi kita. Capek nih nemenin kamu shoping daritadi”
“yukkkk”
***
Semua orang kantor tahu bahwa Zian adalah seorang wanita pekerja keras, sejak bekerja menjadi fotografer di salah satu majalah ternama di ibu kota. Ia tak lagi seperti dulu, saat kuliah ia benar-benar wanita tulen. Pagi-pagi sudah siap pergi ke kampus dengan dandananya yang rapi dan cantik. Namun tidak untuk sekarang, semuanya berubah drastis sejak menjadi fotografer. Dengan khasnya celana panjang, kaos, jam tangan, topi, dan ransel di punggungnya. Meski sudah menjadi istri dari seorang pengusaha sukses, itulah Zian. Meskipun sempat di komplain oleh Tian, suami Zian tapi ia lebih nyaman dengan keadaannya sekarang.
***
14 Februari 2013
Pukul 00.01
”Selamat ulang tahun sayang…”
Dengan mata masih terpejam, samar-samar Zian mendengar suara suaminya tepat di daun telinganya. Ia pun lalu tersenyum kearah suaminya yang berada di depan matanya. Di meja sudah ada kue mini berbentuk love dan sebuket bunga mawar, setelah Zian meniup lilinya Tianpun menyodorkan pisau untuk selanjutnya memotong kue tersebut. Saat Zian memotong kue tiba-tiba ia merasa ada benda keras di dalam kue  karena tidak bisa di potong, Zian langsung membelah kue tersebut dan ternyata benda tersebut adalah lipstik berwarna merah.
”Ih,mas Tian apaan nih kok lipstik??tapi cantik”
Tianpun langsung tersenyum dan memberikan sepucuk kertas berwarna merah muda kepada Zian.
Kepada istriku tercinta : Zian Faradisa
Katamu,bukankah aku rembulan itu..
Iya sayang,seluruh jagadpun tau,
Bahwa kamu adalah rembulan yang selalu menyinari hatiku
Tak peduli siang atau malam
Tuhan,terima kasih sudah menghadiahkan peri yang cantik ini
I love you Zian Faradisa….
Your heart : Tian Syauqillah
 “Terima kasih sayang…I love you too”
Dengan berlinang air mata, Zian langsung memeluk erat suaminya.
“Yaudah,yuk kita tidur  lagi, besok sampaikan salam mas ke Firna ya”
“Heh???Firna???”
“Iya, Firna ponakanku…bilang makasih sudah bantu mas mencarikan lipstik merah buat kamu sayang”
“Heh???aaaaaa….mas curangggggg…..”
Seperti biasa perang bantalpun dimulai, hingga suara mereka tak terdengar lagi yang tertinggal hanya suara angin malam.
*************
"Flash Fiction ini disertakan dalam Giveaway BeraniCerita.com yang diselenggarakan oleh Mayya dan Miss Rochma."