Showing posts with label Jawa Barat. Show all posts
Showing posts with label Jawa Barat. Show all posts

Tuesday 2 May 2017

#Purwakarta : Jalan-jalan ke Waduk Jatiluhur


#Purwakarta : Jalan-jalan ke Waduk JatiluhurKapan ke Waduknya, kapan nulis di blognya, hehehe. Jadi, ceritanya jalan-jalan ke Waduk Jatiluhur yang ada di Purwakarta ini sudah lama. Tepatnya di tahun baru 2017, pas banget suami libur jadi nggak sengaja pingin jalan-jalan lihat suasana Kota Purwakarta. Dari rumah nggak ada tujuan pasti mau kemana, pokoknya jalan-jalan ajalah.

Sampai Purwakarta mulai bingung, karena dari awal nggak ada tujuan yang jelas mau kemana. Mau masuk ke mini mall Jogja, tapi kurang sreg. Belok ke arah Situ Buled nggak tau arah, padahal plang terpampang nyata di depan mata, tapi kurang sreg juga. Akhirnya jalan terus, kebetulan suami lihat plang Jatiluhur, ya sudah ngikut aja. Nggak sampai 30 menit sudah ada di depan gerbang masuk kawasan Jatiluhur. Giliran udah antri masuk gerbang, suami bingung karena nggak bawa uang cash banyak. Takut masuknya mahal hahaha. Jadilah saya hitung uang cash di dompet suami, cuma ada 150.000. Ditambahi uang yang ada di dompet saya 40.000, total 190.000. Antara bingung, pingin muter tapi nggak bisa karena satu jalur. Bismillah aja, semoga toer masuknya murah haha.

Tiket masuk
Karena foto tiket kehapus, dan saya lupa-lupa ingat. Jadi, tiket masuk ke kawasan Waduk Jatiluhur kurang lebih 70.000. Tiket mobil dan dua orang, bubuky nggak dihitung. Ohya, kebetulan di kawasan Waduk Jatiluhur ini ada water boomnya, jadi tiket masuk water boom beda lagi ya. Bayar lagi kalau nggak salah.

Lokasi Waduk Jatiluhur
Awalnya saya kira Waduk Jatiluhur ini biasa aja, maksudnya nggak besar-besar amat. Ternyata pas sampai lokasi, waduknya lumayan luas lho. Yang bawa mobil pribadi bisa parkir di sekitar kanan kiri waduk, ada banyak tempat prakiran. Untuk lokasi water boom, nggak jauh sama parkiran pertama. Pokoknya di depan sendiri. Pas sampai area Waduk Jatiluhur, banyak sekali rombongan yang gelar tikar dan menikmati makan siangnya. Lebih banyak bawa bekal sendiri dari rumah. Kalau mau duduk santai, kita bisa sewa tikar. Satu tikar kalau nggak salah uang sewanya 20.000. Tapi kalau nggak mau nyewa, banyak tempat duduk lesehan gratis beralas rumput hijau hehe.

Tempat makan, mushola dan toilet
Yang mendadak lapar dan nggak bawa bekal, nggak usah bingung. Karena di sini lumayan banyak warun makan/resto di sekitar waduk, atau kalau mau makan dan pilih ikan sendiri yang masih segar,bisa nyebrang menggunakan perahu. Nah, kalau mau keliling waduk naik perahu, perorang bayar 20.000, kalau rombongan bisa lebih murah. Mushola dan toilet lumayan banyak, letaknya di setiap warung makan/resto. Karena hampir di setiap warung makan yang ada di area Waduk Jatiluhur ada fasilitas mushola dan toilet. Jangan lupa, bayar ya, sekali masuk bayar 2.000.

Arena bermain
Mungkin kalau saya dan suami nggak jalan-jalan cari tempat rindang, nggak bakal tahu kalau di kawasan Waduk Jatiluhur ada arena bermainnya. Nggak besar sih, cuma ada beberapa permainan (nggak ngitung hahaha) cukup bisa membuat anak-anak bahagia bisa bermain. Yang saya ingat, ada mainan bebek kayuh air dan bebek kayuh kereta. Yang lainnya lupa hehe.

Selama 4 jam di Waduk Jatiluhur, belum puas banget. Mungkin karena cuacanya panas banget jadi kurang greget. Paling enak kesininya agak sorean atau pagi. Next, kalau kesini lagi pingin nyebrang makan nasi liwet dan ikan bakar. Pulangnya beli ikan buat oleh-oleh, eaaa...

Akhirnya, bisa lihat langsung dan jalan-jalan ke Waduk Jatiluhur, dulu cuma bisa baca postingan dan cerita dari teman-teman blogger yang liburan kesini. Makannya, kalau ada yang sharing cerita liburan,sering-sering berdo'a bisa sampai di tempat tersebut ya. Alhamdulillah, do'a saya terkabul.. 

Teman-teman pernah liburan ke Waduk Jatiluhur di Purwakarta??ayo ong sharing..

Wednesday 19 April 2017

Belajar Bahasa Sunda

Sudah berapa lama tinggal di tanah Sunda Em??sudah belajar Bahasa Sunda kah?. Baru sadar semalam, kalau ternyata saya sudah tinggal di Jawa Barat selama 6 bulan (berjalan). Perasaan baru aja kemarin saya meninggalkan Kota Siak. Kemarin??udah 6 bulan Em!!! Ugh,lumayan juga ya hehehe. Selama 6 bulan ini, saya lebih fokus ke Belajar Bahasa Sunda dengan teman-teman tetangga kontrakan yang memang semuanya asli orang Sunda. Tak lupa keluarga pemilik kontrakan, tatangga samping, depan dan emak-emak pemilik warung. Dari merekalah saya belajar Bahasa Sunda. Tapi lebih banyak sih sama tetangga dan pemilik kontrakan. Karena setiap waktu saya bertemu mereka, kalau pagi dan sore sudah pasti bertemu dan berkomunikasi.

Belajar Bahasa Sunda
Bagi saya, belajar Bahasa Sunda ini gampang-gampang susah. Tapi masih lumayan mudah daripada Bahasa Melayu. 3 tahun tinggal di Kota Siak Riau, saya nggak banyak hafal dan tahu Bahasa Melayu.

1. Bahasa sehari-hari atau familiar di telinga
Berikut adalah bahasa-bahasa yang seringkali mereka ucap. Cepat hafal pokoknya,hehehe.
Kadie = kesini
Kaditu = kesitu
Aya naon = kenapa
Aya2 wae = ada-ada saja
Duka = nggak tau
Nyak = iya
Nanaonan = apa-apaan
Kunaon = kenapa
Saha = siapa
Kiyek = begini
Kamana = kemana
Bade kamana = mau kemana
Kadinyak = kesana
Aya = ada
Te aya = nggak ada
Acan = belum
Entos = udah
Cengek = cabe kecil
Cau = pisang
Gedang = pepaya
Danas = nanas

2. Berhitung yuk
Kebetulan ibu pemilik kontrakan punya pom mini, karena saya sering duduk di dekat pon mini, jadi sering dengar ibu/bapak/nenek ngitung uang kembalian. Lumayan belajar nomor Bahasa Sunda hahaha.
1 = hiji
2 = dua
3 = tilu
4 = opat
5 = lima
6 = genep
7 = tujuh
8 = dalapan
9 = salapan
10 = sapuluh 

Gimana??gampang kan belajar Bahasa Sunda??nggak susah banget kok. Mungkin karena setiap hari, setiap waktu saya mendengar dan melihat mereka berucap, jadi otomatis cepat hafal.
Teman-teman ada yang pernah Belajar Bahasa Sunda secara otodidak??ayo dong sharing....