Thursday 8 October 2015

Pertama Kali Nyobain Mi Sagu

Pertama kali nyobain mi sagu. Pernah makan mi sagu??gimana rasanya??enak kan??kalau saya, baru aja tahun yang lalu ngincip enaknya mi sagu di tanah melayu, Siak Sri Indrapura - Riau *komplit yes*. Dulu, sebelum jadi anak rantau, saya bener-bener nggak tau dan nggak kenal sama yang namanya mi sagu dan kwetiau. Maklumlah, waktu kuliah jadi anak kos tulen, taunya mi goreng, nasi goreng, tahu tek, tahu telor, bakso dan siomay. Jadi, petualangan yang sebenarnya bermula saat pindah dari tanah Jawa ke Kepulauan Riau, tepatnya di Batam.

Untuk pertama kalinya melihat dan menikmati mi kwetiaw saat di Batam, tapi kalau mi sagu, pastinya di Siak Riau. Dulu, pas pertama kali ke pasar di Siak, sempat melihat-lihat banyak mi warna putih, tepatnya bening di deretan kios-kios pasar. Sudah dibungkus setengah kilo dan satu kilo perplastik. Usut punya usut, pas ngobrol dengan almarhumah nenek kos, ternyata itu namanya mi sagu. Di Siak banyak yang jual, diambil dari daerah Selat Panjang Riau. Cerita dari nenek, katanya di daerah Selat Panjang banyak masyarakatnya yang buat mi sagu, karena disana banyak tumbuh pohon sagu. Wah, seru ya, kapan-kapan ah mampir dan jalan-jalan ke Selat Panjang, biasanya kalau saya balik ke Batam naik kapal ferry, cuma bisa mampir aja di pelabuhan *kapal ambil penumpang maksudnya hehe*.

Rasa dan tekstur mi sagu
Kalau masalah rasa, sebelum di masak saya belum pernah nyoba hehe. Tapi kalau sudah dimasak jadi mi goreng, rasanya enak, tekstur minya kenyal lembut, tapi nggak kenyal seperti mi kwetiau, ini lebih lembut. Kebetulan pas pindahan dari kos-kosan ke rumah petak, sering dapat kiriman makanan dari tetangga yang buka jasa catering. Salah satunya mi sagu goreng, bumbunya sama seperti bumbu pembuatan mi goreng, dikasih kecap, sawi, sambal goreng kering tempe, timun dan kerupuk. Perpaduan yang cocok ternyata, mi sagu dinikmati sama sambel goreng tempe kering. Bolehlah kapan-kapan kalau balik ke Siak, mau bikin mi sagu goreng sendiri hehe.

Teman-teman pernah makan mi sagu??gimana rasanya??


***

Monday 5 October 2015

Sarapan Bareng Monyet

Kebayang nggak??nggak usah mbayangin yang aneh-aneh ya hehehe, saya mah udah biasa. Gimana nggak biasa, sejak pindah dan tinggal di Siak Riau, mau nggak mau sering ketemu sama banyak hewan, salah satunya monyet. Kebetulan di kota Siak kan masih banyak hutan (hutan pepohonan, bukan sawit, ingat, ini di kotanya), jadi masih banyak ditemui hewan-hewan liar.  Di belakang rumah yang saya tempati sekarang, masih banyak pepohonan, jadi sudah dipastikan ada monyet gelantungan, ada biawak segede buaya (ngeri kan??banget) dan burung-burung cantik yang belum pernah saya lihat sebelumnya. 

Kapan hari, saya dan suami mau ke pelabuhan. Jadi sepertinya harus sarapan dulu, maklum perjalanan lumayan jauh, 1 jam dan jarang ada warung. Karena sudah mendapatkan menu enak untuk sarapan di Siak, jadi kami langsung ke tekape. Sampai tempat, seperti biasa, banyak monyet di depan warung. Nggak takut??ya takutlah, tapi kan ada nenek (pemilik warung) yang stand by disana, jadi aman. Mereka nggak nakal kok, karena si nenek ini selalu ngasih mereka makan dari sisa nasi para pembeli. Kadang, ada bapak-bapak yang setiap hari ngasih pisang. Baik ya bapaknya....^^



Seperti biasa, saya dan suami memesan nasi gurih. Nasi gurih itu kayak nasi uduk, isinya lumayan komplit. Ohya, yang jualan nasi gurih ini orang Medan, jadi bener-bener klop banget orangnya, sumringah, baik dan asik diajak ngobrol (persis sama almh nenek kos dulu :( ). Masakannya enak, pokoknya cocok banget sama lidah orang Jawalah, makannya itu, saya dan suami udah bener-bener jatuh cinta sama nasi gurihnya hehehe. Satu porsi nasi gurih lauknya ada telor sambal, mi bihun goreng, sambel goreng tempe pedas cabe ijo, kering kentang teri, timun dan kerupuk. Rasanya, duh.....ini baru nasi gurih!!!emang nasi gurih di Siak gimana??hehehe....jangan tanya. Yaaa, begitulah, bertahun-tahun (ceilah baru 3 tahun) tinggal dipelosok dan mencari sarapan atau menu makanan yang pas di lidah, baru ini dapet yang pas di lidah orang Jawa. Seneng bangetlah pokoknya....^^

a la-a la hands in frame, ihhier

Sarapan ditemani sama monyet itu lumayan seru, makan sambil lihat tingkah laku mereka itu sesuatu banget. Ada yang iseng satu sama lain (hahahahaha..ada lo ternyata,ya ampunnn), ada yang manjat-manjat pohon, kalau ada bapak-bapak yang ngasih pisang, langsung lari berebutan, seru ya...^^

Teman-teman pernah nggak sarapan bareng monyet???hehehe..


****
Nasi gurih warung ijo
Lokasi depan hutan kota jalan balai kayang (pas depan gerbang hutan kota)
Satu porsi 10.000
Rasa : 9+ poin

Friday 2 October 2015

Enaknya Sarapan Buah

I Love SBY...Sarapan Buah Yuk..!!


Sarapan buah, emang kenyang?. Awalnya sih rada ragu, masak sarapan buah??pagi-pagi pula, kan nanti kena mag, maunya sehat malah sakit. Dulu, saya sempat berpikir seperti itu, tapi pas baca banyak artikel di group FC kurang lebih 3 tahun yang lalu, akhirnya saya coba sarapan buah. Bukan untuk diet, tapi lebih ke mengatur pola makan. Maklumlah pola makan saya amburadul nggak karuan hehehe. Disini saya nggak bahas tentang FC, saya mau sharing aja tentang nikmatnya sarapan buah di pagi hari. 

Buah lokal is the best
Mulai sarapan buah sejak kurang lebih 3 tahun yang lalu, bangun tidur minum jeruk nipis hangat, setelah itu sarapan buah. Lebih seringnya buah yang saya konsumsi untuk sarapan adalah buah lokal, kebetulan di Siak banyak banget pepaya, semangka dan pisang. Jadi seringnya beli pepaya dan pisang, kadang kalau lagi musim mangga, berhari-hari sarapan mangga terus hahahaha *mumpung murah oey*. Kebetulan di Siak banyak banget pohon buah tapi herannya itu kenapa selalu mahal harganya ya??yang murah paling-paling rambutan,soalnya banyak banget pohonnya. Pohon buah matoa juga banyak, tapi mahalnya nggak keturutan. Jadi saya lebih pilih yang aman, buah lokal dan harga terjangkau, yang penting sehat yes hehe.

Sarapan buah, emang kenyang?
Kalau saya sih kenyang-kenyang aja, jam 07.00 sarapan dua buah mangga *untuk saya dan suami*, kadang kalau belum kenyang nambah buah pisang. Kalau teman-teman tau FC pasti sudah faham ya, baru makan berat jam 12 siang. Kalau jam 09.00 lapar lagi gimana??ya makan buah lagi hehe. Itu yang ikut FC lo ya, catatbaikbaikya. Nah, kebetulan lagi hamil, jadi Alhamdulillah saya masih konsisten sarapan utamanya masih buah. Sarapan kedua baru deh nasi, eaaaa hehehe. Yang paling penting konsumsi banyak serat dipagi hari biar nggak seret BABnya. Tul nggak??

Enaknya sarapan buah itu..
Nggak kerasa sudah kurang lebih 3 tahunan lamanya sarapan buah, efeknya enak di badan. Apalagi kalau hari dibuka dengan sarapan buah, enak diperut dan nggak begah rasanya. Kalau dulu rutin dari pagi sampai jam 11 sarapan full buah, sekarang udah setengah jalan. Artinya sarapan keduanya pakai nasi hehehe. Plusnya BAB lancar setiap hari, Alhamdulillah sesuatu. 

Teman-teman sarapan pertamanya apa nih??


****

Tuesday 29 September 2015

#MelawanAsap : Perjalanan Sehari ke Pekanbaru ditemani Kabut Asap Pekat

Assalamu'alaikum..
Berharap pagi ini kita diberi kesehatan dan bisa beraktivitas dengan baik aamiin, Siak Riau masih berjuang #MelawanAsap. Do'akan kami....

Hari keempat dimana kabut asap masih tebal, seminggu sebelumnya kabut asap sudah mulai hilang (meskipun langit masih abu-abu) tapi beberapa hari ini kabut asap pekat lagi. Tepatnya empat hari yang lalu saya dan suami mendadak ada urusan ke Pekanbaru, pagi-pagi sekitar pukul 07.00 kami meninggalkan rumah dan menyusuri kota Siak. Ternyata diluar kabut asap sangat tebal, dan ini menjadi perjalanan yang sangat berkesan bagi kami. Menuju ke kota Pekanbaru ditemani kabut asap tebal yang jarak pandangnya hanya kurang lebih 50 meter. 

"Ini gimana cara mbakar hutannya??kok sampe ketutup asap kayak begini, dari Siak sampai Pekanbaru ketutup asap semua"
Berkali-kali saya mbatin dan nggerundel sambil memandang lautan sawit yang tidak tampak pohon sawit lagi dari balik kaca mobil. Saat itu, kondisi dari kota Siak sampai Pekanbaru dan kembali ke Siak sore hari, hampir sama rata kabut asap yang tebal. Tidak ada perubahan sampai hari ini..sedih ya rasanya :( .

 + pukul 07.10, Siak Kota
 + pukul 08.10 Siak - Koto Gasib
 + pukul 10.00 Lintas Timur - Maredan - masih Siak
 Ini suasana jalan diatas ketika tidak ada asap
 + pukul 10.30 Lintas Timur - Maredan
 + pukul 11.00 Jalan Jendral Sudirman Pekanbaru
 + pukul 02.30 Jalan Imam Munandar Pekanbaru
 + pukul 04.00 Koto Gasib - Siak
+ pukul 05.00 Jembatan Siak - Kota Siak


Sampai kapan??? :(

****

Monday 21 September 2015

Cara Lain Menikmati Liburan di Kota

Secara kami sekarang tinggal di kota kecil Siak Riau yang nggak ada mall, jadi kebayang kan gimana rasanya hari-hari hanya bisa memandang sungai Siak dan jalanan yang itu-itu saja hehe. Tapi, dibalik itu semua ada banyak keranjang kebahagiaan yang kami miliki saat tinggal di kota kecil ini *ceilah bahasanya*. Misalnya, nggak ada macet, jalanan lebar kayak landasan pesawat, banyak pohon rindang, ada hutan kota yang luas, dan banyak monyet hehehe. Kalaupun bosan, biasanya kami pergi ke kota Pekanbaru, 3 jam perjalanan darat dari Siak. Jangan harap perjalanan ke kota seperti di Jawa, di sini pemandangan kanan kiri hanya hutan sawit yang luas. Kalau nggak ada kabut asap, langitnya biru cantik, tapi kalau lagi musim asap, gelap, jarak pandang hanya sekian meter, silahkan banyangin suasananya kalau gunung mau meletus, yaa...seperti itulah.


Cara lain menikmati liburan di kota a la kami :
Keliling kota pakai maps
Tanpa maps, apalah kami di kota besar ini. Pekanbaru itu luas *menurut pendatang abal-abal kayak saya*, jadi selalu buka maps kalau sudah dekat kota besar. Nggak segalanya pakai maps itu indah, karena masih sering nyasar nggak karuan hehehe. Tapi, senangnya bisa tau kota Pekanbaru lebih luas, tau-tau ketemu kantor Gubernur yang keren. Tau-tau ngelewatin masjid an-nur yang terkenal, tau-tau ketemu bangunan keren yang ternyata perpustakaan umum, dan paling seneng itu, tau-tau ketemu warung penjual soto mas agus Jawa Timur, akhirnya nyobain deh hehehe. Jadi, tak selamanya nyasar itu menyedihkan hahaha.


Nginap semalam di hotel murah
Biasanya kalau kami ke Pekanbaru, berangkatnya agak santai, yaa..paling-paling jam 9 pagi kami baru meluncur ke Pekanbaru. Selanjutnya booking hotel andalan dan masih jadi idola buat kami berdua sampai sekarang, kok bisa??soalnya murah meriah hotelnya, nggak nyampe Rp 200.000/malam itupun sudah dapat sarapan. Ahaiyyy!!!. Setelah pesan kamar, biasanya kami istirahat, leyeh-leyeh alias ishoma.  Sore hari kalau nggak malam, baru deh keluar jalan-jalan kota, paling mentok ke SKA mall. Soalnya jalannya tinggal lurus aja, nggak perlu pake maps, yaaa kalau jauh-jauh takut nyasar malam-malam kan berabe hehehe. Ngapain aja ke mall??makan-makanlah hahaha, masuk keluar toko, nyobain sendal dan sepatu *nyobain aja nggak beli hahaha*, beli buah buat camilan di hotel, terus pulang.

 artinya, kami di kota besar xixixixi *norak*

 Sarapan dulu,yang banyak, biar kenyang...

Kulineran
Hari kedua di Pekanbaru biasanya kami keluar dari hotel agak siangan, paling mentok kalau nggak ada urusan jam 9, kalau cuma mau jalan-jalan ya jam 10an. Diperjalan pulang biasanya kami sekalian cari rumah makan baru untuk santap siang. Kalaupun mentok nggak dapat warung atau rumah makan baru, mentoknya masuk ke rumah makan padang hehehe. Selanjutnya, langsung pulang ke Siak, kembali ke kota kecil.

Teman-teman ada yang tinggal di kota kecil seperti kami nggak??

***