Monday 11 May 2015

Rutinitas Setelah Blogpost



Rutinitas setelah blogpost
Dua rutinitas yang saya lakukan setelah blogpost atau memposting sebuah tulisan di blog adalah :

1. Blogwalking ke rumah para komentator
Dulu, saya nggak tahu dan buta sama sekali peran para komentator di blog. Setelah posting tulisan, ya sudah nulis lagi, kalau nggak buka medsos. Tapi semenjak eksis ngeblog di tahun 2013, semakin banyak teman, banyak membaca, gabung di beberapa komunitas blog, akhirnya saya tahu pentingnya peran komentator.  Jadi, hal pertama yang saya lakukan setelah posting tulisan adalah bewe ke rumah para komentator. Pokoknya semua saya sambangi satu persatu, kalau sudah kenal dan sudah komentar lanjut silaturahmi ke yang lain sampai habis. Kalau baru kenal berarti bonusnya dapat kenalan baru dan follow blognya, banyak teman banyak berkah tentunya. Setuju nggak..??

2. Membalas komentar
Kok balas komentar nomor 2??iya, biasanya saya pilih blogwalking/bewe dulu ke rumah para komentator di postingan sebelumnya. Karena postingan baru kan belum ada yang komen, jadi biasanya rutinitas yang saya lakukan seperti itu. Rajin ya??pas lagi rajin hahaha, kalau nggak rajin alias blog ditinggal jalan-jalan, alamat lupa balas komentar. Tapi tetep diusahakan bewe ke blognya para komentator meskipun tidak sempat balas komen, tapi kalau ada komen pertanyaan sebisa mungkin saya jawab. Cieee,emang ada yang tanya??tanya kabar xixixi.

Berarti yang nggak pernah komen nggak di bewein dong??ya nggaklah, tetep dibewein dong, setelah jalan-jalan ke rumah para komentator biasanya saya langsung buka dasbor atau list dan silaturahmi ke update postingan terbaru teman-teman. Lumayan kan nambah bacaan, nambah pengetahuan. Daripada bengong nggak ngapa-ngapain, mending baca dan silaturahmi. Betul nggak??

Kalau teman-teman gimana nih, ada rutinitas nggak setelah posting tulisan??ayo dong cerita..

****

Friday 8 May 2015

Tembilahan : Jembatan Rumbai

Tembilahan : Jembatan Rumbai

Masih cerita tentang jalan-jalan saya bulan februari lalu, tepatnya ke Kota Tembilahan Riau. Butuh waktu kurang lebih 9 jam perjalanan dari Siak Riau ke Kota Tembilahan, jauh ya, lumayan tapi have fun banget. Sebelum akhirnya sampai ke Kota Tembilahan, kita melewati Kota Rengat. Kurang lebih satu jam, kita sampai di Jembatan Rumbai. Tepatnya berada di desa Rumbai, kalau kita mau ke Kota Tembilahan dan melewati Jembatan Rumbai, artinya Tembilahan sudah di depan mata. Lumayanlah, kurang lebih 1,5 jam menggunakan mobil, karena jalannya lumayan rusak dan banyak lobang jadi harus hati-hati.  Ohya, dibawah jembatan rumbai ini semacam sungai Siak, sungainya lebar, jadi jembatannya panjang dan cantik. Bentuk jembatan Siak hampir mirip sama jembatan Barelang, Suramadu dll. Panjang ada tiang yang berbentuk segitiga, tapi jembatan rumbai ini unik dan berbeda. Awalnya lurus tapi ditengah-tengan berbentuk setengah lingkaran, catnyapun cerah, warna biru dan kuning. Sayang sekali saya tidak bisa mengabadikan dari jauh, maklum terlalu asik nyanyi sama suami hehehe. 

 Awalnya kayak jembatan-jembatan di Jawa...
 Ini diaaa....
 Ini di tengah-tengah...
Keren ya...

Katanya, kalau malam bagus lo jembatannya. Mungkin karena ada lampunya kali ya hehe, semoga suatu saat bisa jalan-jalan lagi ke Tembilahan.

Teman-teman ada yang sudah pernah lihat jembatan rumbai??

****

Tuesday 5 May 2015

RM Ulak'an : Ini Baru Makan!!

Beberap hari yang lalu, saya dan suami jalan ke Pekanbaru, ada sedikit urusan. Kami berangkat setelah shalat subuh, sampai Pekanbaru pukul 08.00. Setelah urusan selesai, ngadem dulu sebentar ke puswil sambil nunggu dhuhur. Pukul 12.00 kami langsung balik ke Siak, sekalin jalan pulang, sekalian makan siang dan shalat dhuhur. Beberapa kali ke Pekanbaru tapi belum pernah sekalipun makan sesuai selera atau lidah, pokoknya makanan yang maknyus gitu. Beberapa kali akhirnya makan di ayam kakek-kakek *baca KFC hehe*, lumayan sesuai lidah, harganya pas dan puas. Tapi beberapa kali lihat rumah makan yang ramai dan kamipun berhenti, tapi ternyata kurang maknyus. Kebetulan sekali, setiap lewat jalan lintas timur (arah ke Siak) yang masih daerah kota, saya melihat satu rumah makan besar yang ramai. Sempat beberapa bilang ke suami, kapan-kapan makan disitu yuk, rame banget, kayaknya eanak tuh. Dan akhirnya mampir juga di RM Ulak'an, pas banget tidak begitu ramai, padahal waktunya makan siang.

Setelah memilih tempat duduk,  dengan sigap mas-mas pembawa menu datang, saya memesan ikan bakar, suami pesan ayam bakar. Baru naruh tas cangklong ke meja, tiba-tiba mas-mas datang bawa pesanan kami, wakz, cepet amattt. Ternyata, semua sudah dipersiapkan, jadi ketika ada yang pesan, tinggal antar saja, enak ya, nggak nunggu lama dan masih panas kok. Sayurnya ada nangka masak merah, kuah gulai, daun pucuk ubi dan sambel ijo. Ayam bakarnya, endes bangettt, enak pedes, bumbunya pedes manis, jadi, cucok banget buat lidah wong njowo hehehe. Ayam bakarnya juga enak, tapi kayaknya lebih enak kalau ayamnya digeprak gitu hehehe. Sempat ngerumpi juga pas makan, kira-kira habis berapa ya??yaaa....paling-paling 100an. Harga perkiraan karena rumah maknnya luas, ramai, dan enak. Tapi, ketika saya bayar, luntur sudah perkiraan tersebut. Ikan bakar, ayam bakar, jeruk hangat, es teh, total keseluruhan Rp 43.000. Duh Gustiiii, kaget nggak karuan hahahahaha. Pas di mobil, suami nyeletuk, Ini Baru Makan!!hahaha. Akhirnyaaa, makan enak di Pekanbaru.

Point plus buat RM Ulak'an Pekanbaru
- Ayam dan ikannya, maknyusss (nilai 8)
- Tempatnya bersih 
- Ada mushola terbuka
- Ada kamar mandi
- Parkir mobil laus
- Pelayanan cepat








Tau nggak, Ulak'an itu apa???salah satu nama kampung di Padang Pariaman hehehe. Tetep jalan-jalan, tetep makan-makan, yang penting maknyussss hehehe.


***
RM Ulak'an
Jalan harapan jaya/Imam Munandar Pekanbaru

Monday 4 May 2015

Win n Learn



Sometimes you win, sometimes you learn..


****
Sungai dan jembatan Siak | Samsung N7000

Friday 1 May 2015

Rahasia dibalik Foto-foto hmzwan.com

"Bagus-bagus banget foto-fotonya, Mak. Pake kamera apa, ya? Atau, 
ada tutorial motret tak, Mak? :D"

Diatas adalah salah satu komentar dari Mak Haya (salah satu blogger favorit saya) di postingan ini, sebenarnya komentar serupa tidak hanya dari satu orang saja, melainkan dari beberapa yang pernah komen di postingan blog atau langsung tanya secara privat atau melalui inbox fb. Mayoritas mereka mempertanyakan hal-hal seperti berikut :
"Mbak, pakai kamera apa?"
"Mbak, ajarin motret dong biar bagus.."
"Foto-foto mbak HM pakai kamera DSLR ya, pantesan bagus-bagus"
dan lain sebagainya. Intinya, banyak yang mempertanyakan hal serupa. Motretnya pakai kamera apa?

Berkenalan dengan dunia motret memotret
Saya suka dunia fotografi sejak SMA, kebetulan salah satu teman makan saya menjadi ketua Bagrafi atau Bagian Fotografi. Setidaknya, setiap ada acara di lingkup sekolah, dia yang membawa kamera moncong, eh kamera dslr maksudnya. Selain itu, setiap selesai acara pasti ada aja sisa roll film yang wajib dihabiskan, dan saya menjadi salah satu yang menghabiskan roll film tersebut. Bukan yang megang kameranya, tapi jadi modelnya hehehehe.

Sampai pada akhirnya, tahun 2011, saya diperkenalkan dengan smartphone kece, yaitu samsung N7000. Kamera 8 MP, harganya yang nggak kalah kece membuat saya sedikit shock, tapi, yaaa saya manut suami sajalah. Lha wong suami yang beli hehe. Sampai pada akhirnya, smartphone tersebut jatuh ke tangan saya *koprolkemudiankayang*. Dari situlah, hobi iseng saya bermula. Semua objek yang menarik mata, saya abadikan menggunakan kamera smartphone tersebut. Boro-boro punya buku tentang fotografi, baca artikel tentang fotografi aja bisa dihitung jari. Saya lebih suka menikmati foto-foto yang indah daripada membaca teorinya hehehe, toh saya bukan fotografer, itu sih batin saya, wajar kan??. Dalam hati saya, yang penting abadikan momen,titik!!!. (ini dulu lo ya hehe)

my soulmate^^ 

Terus, kok fotonya bagus-bagus?? Gimana sih caranya motret bagus pakai smartphone??
Percaya nggak percaya, saya tahu tentang megapixel itu tahun lalu xixixi *katrokyoben*. Pokoknya niat saya cuma ABADIKAN MOMEN, titik!! Dengan berbekal kamera samsung N7000 8 MP, foto-foto yang kata teman-teman bagus itulah terlahir dari situ. Kalau ada tempat bagus, cekrekkkk!! Kalau ada spot menarik, cekrekkkk!!! Namanya juga kamera smartphone, jadi hasilnya ya sesuai dengan kualitas 8 MP. Saya motretnya pakai kamera asli atau bawaan samsung N7000, dibilang bagus, ya lumayan bagus menurut saya. Nggak tau ya, saya jatuh cinta berkali-kali sama samsung ini, kameranya jelas bangetttt. Kalau kurang nendang, biasanya saya edit pakai photo editor (saya pakai pixlr), naikin kontras saja sudah cukup. Atau kalau mau iseng, silahkan otak atik fasilitas photo editor sesuka hati hehe. Saya bingung kalau ada yang tanya hal serupa, karena saya kalau motret pakai feeling saja hehehe. Kalau objeknya menarik, bagus, seru dan asik, saya langsung nyalain kamera dan siap membidik. Biasanya kalau motret, satu objek minimal 5 jepretan, setidaknya kalau mau diposting saya bisa memilih mana yang hasilnya bagus dan blur. Nggak ada trik yang spesial dari saya, seperti memotret pada umumnya. 

Dibawah ini, beberapa hasil bidikan saya menggunakan kamera asli atau bawaan samsung N7000. Yang ASLI, artinya sebelum diedit ya, pokoknya hasil asli dari kamera bawaan. Yang EDIT, artinya sudah saya edit pakai photo editor (saya pakai pixlr), saya naikin kontrasnya biar kelihatan nendang gitu hehehe.



 mode : macro
diambil pukul 15.00

 mode: macro 
diambil pukul 09.00

 mode: macro
diambil pukul 07.00

 mode: macro
diambil pukul 16.30

Gimana???udah tahu kan caranya???
Smartphone sekarang juga sudah canggih-canggih, kameranyapun juga sudah ciamik-ciamik, jadi nggak usah bingung kalau mau motret dan pingin hasil yang bagus hehehe. Satu lagi, kalau punya instagram,silahkan belajar dari para suhu fotografi. Kebetulan saya follow teman-teman yang jago di bidang motret memotret,jadi banyak teori yang perlahan-lahan saya pelajari dan praktekkan. Semoga bermanfaat.
Terus berkarya, terus belajar, terus abadikan hal yang menarik, dan happy blogging^^

Mohon krisannya *kritik dan saran* yaaa....terima kasih^^


*****