Monday 30 September 2013

Puisi Satu Baris #4

Rasanya,ingin aku mengelabuhi malam

Foto diambil di depan kamar kos. Siak 29//2013

Semakin Jatuh Cinta dengan Smartfren Windows Phone Ascend W1


Baru-baru ini Smartfren yang terkenal dengan branding “Smartfren Anti Lelet” mengeluarkan produk terbarunya yaitu Smartfren Windows Phone Ascend W1. Tidak mau kalah dengan banyaknya gadged smartphone keluaran terbaru yang semakin hari semakin inovatif, kali ini Smartfren meluncurkan smartphone berbasis Windows Phone 8. Sebuah trenologi yang sangat dinanti oleh penyuka gadged smartphone tentunya, dan membuat orang yang belum begitu tertarik dengan Smartfren menjadi penasaran dan ingin segera memilikinya. Yah, seperti saya ini….






Smartfren Windows Phone Ascend W1 memiliki desain yang sangat menarik, spesifikasinyapun terbilang sangat keren. Dengan IPS 4.0 LCD touch screen tentunya respon sentuhan layar yang sangat cepat, dengan sudut pandang yang luas dan warna yang sangat cerah. EVDO Rev.B + WiFi tethering Up to 14.7 Mbps, wow…tentunya semakin seru untuk berselancar di dunia maya. Snapdragon TM S4 Dual Core Processor 1.2 Ghz With Andreno 305 GPU, proses akses yang lebih cepat dengan dukungan grafis yang trenologi sehingga bagi penyuka game akan sangat tertantang dan tentunya semakin betah untuk memutar video. Super flexible dual mode, bebas untuk GSM maupun CDMA. Windows phone 8 the lates windows phone OS, trenologi mutakhir yang sangat dicari. Windows phone 8 memiliki kapasitas untuk menyimpan sebesar 7 GB di Microsoft SkyDrive dan yang semakin membuat saya penasaran adalah Live Tiles yang ada di smartphone ini, dimana akan selalu mengupdate info terbaru langsung di layar home. Uwaaaaaa….semakin di buat jatuh cinta saya olehnya. *jambak-jambak rambut*.






Hobi jepret-jepret?jangan takut, karena Smartfren Windows Phone Ascend W1 memiliki spesifikasi Autofocus Camera with LED Flash 5.0MP AF Rear-Facing Camera. Instan sekali bukan???. Ada juga Office for mobile, Kid Corner, dan People Hub. Untuk yang satu ini memang benar-benar smartphone bertrenologi yang sangat inovatif sekali. Well, untuk Smartfren Windows Phone Ascend W1…Sungguh saya dibuat semakin jatuh cinta olehnya.




***
Nb: Do'a jelang siang, Ya Allah semoga bisa megang smartphone ini dengan segera amin.....*hahahaha....pletakkk!!!*

Sunday 29 September 2013

Sebuah Pengalaman Sulitnya Mendapatkan Air (Lomba penulisan kreatif #FestivalMedia2013)

Air, bicara masalah air tentunya sangat berhubungan erat dengan kebutuhan kehidupan kita sehari-hari, mulai dari makanan, minuman, mandi, bahkan badan kitapun 55-75 % terdiri dari air tergantung dari ukuran badan masing-masing orang. Membahas tentang air, saya jadi teringat saat bulan agustus yang lalu saya dan suami jalan-jalan ke pulau Belakang Padang yang ada di Batam, salah satu pulau kecil yang sudah mulai banyak penghuninya. Saat saya ingin ke kamar mandi sempat bingung mencari kamar mandi umum, saat itu saya berada di salah satu pantai pasir putih yang ada di pulau tersebut. Biasanya di dekat pantai pasti banyak sekali kita temukan kamar mandi umum di sekitar pantai, tapi ini tidak. Saya sempat kebingungan karena ingin buang air kecil, sampai akhirnya saya bertanya kepada salah satu pemilik warung yang ada di sekitar pantai. Mereka menunjukkan saya kamar mandi yang ada di atas bibir pantai, dari jauh saya lihat ada tiga kamar mandi. Tapi sebelum saya berjalan menuju kamar mandi tersebut pemilik warung menyuruh saya utuk membawa air dari tong besar, sempat bingung lagi. Dan akhirnya bapak tersebut bilang bahwa air membawa sendiri dari sini (tempat kami berdiri tepat depan tong besar), setelah selsai dari kamar mandi saya da suami sempat mencari tahu kondisi tersebut. Ternyata untuk mendapatkan air bersih mereka masih menggunakan cara lama yaitu dengan menampung air hujan langsung saat musim hujan tiba, pantas saja dimana-mana banyak tong berukuran besar. Baru tahu fungsinya untuk menampung air hujan, untuk satu ember dikenai biaya Rp 1000,00. Bisa juga mandi di kamar mandi dalam (rumah pemilik warung), untuk itu perorang dikenai biaya Rp. 5000,00. Baiklah,pengalaman pertama susahnya mencari kamar mandi dan mandi dengan bebas...

Ini tong besar penadah air hujan...doc.pribadi

Jika bulan agustus yang lalu saya sempat di kagetkan dengan kondisi daerah yang mana untuk mendapatkan air bersih itu sulit dan harus dengan cara menampung air hujan, saat ini saya juga mendapatkan cerita yang berbeda. Selamat datang di Siak...
Pertama kali melihat kamar mandi umum di tempat saya ngekos yang khusus untuk mencuci pakaian, saya sempat dibuat penasaran dengan pipa plasik ukuran besar yang ada di kamar mandi. Setelah saya mencari tahu asal usul pipa plastik tersebut, ternyata ketika saya keluar kamar mandi saya menemukan jawabannya. Dalam batin saya bilang owhhhh....ternyata nadah air hujan juga disini. Sampai pada pagi hari saya duduk dengan nenek (ibu dari bapak kos), beliau bercerita bahwa di desa ini masih ada yang menampung air hujan termasuk keluarga bapak kos. Dulu ketika air pam belum masuk mereka mencari air bersih dengan cara menampung air hujan, tapi sekarang sejak kota Siak sudah maju air pam mulai masuk dan mereka bisa mendapatkan air bersih sesuai dnegan yang mereka harapkan, meski sesekali aliran air pam terkadang masih berwarna cokelat tapi sesekali saja. Alhamdulillah..meski begitu, mereka tetap masih menggunakan pipa penyaringan untuk menadah air hujan. Sayang juga kan di lepas begitu saja pipanya...

Jika di pulau Belakang Padang Batam dan Siak masih bisa mendapatkan dnegan mudah air, entah itu air laut atau sungai tapi kali ini saya mempunyai pengalaman yang lebih menyedihkan dari itu. Tahun 2007 yang lalu, saat itu saya PKL di salah satu kota Ponorogo, tepat desanya di kaki gunung rajegwesi. Sungai ada tapi air tidak mengalir seperti layaknya air sungai, sesekai mengalir sedikit dan itupun langsung dipakai. Untuk mendapatkan air bersih warga desa harus mengantri di kamar mandi umum (tandon), itupun harus mengantri. Jika air habis ya sudah saya dan teman-teman harus mencari dan mberjalan ke rumah-rumah yang memiliki saluran air berupa pipa kecil untuk sekedar buang air kecil ataupun wudhu, itupun jika airnya mengalir. Jika tidak mengalir terpaksa saya dan teman-teman harus tayamum dan menunggu waktu maghrib untuk mandi. Kebetulan air mengalir satu hari tiga kali, pagi, siang dan sore jelang maghrib. Lagi-lagi itupun antri....Ya Allah,betapa air itu susah kami dapatkan di desa ini...

Sungguh, dari pengalaman-pengalaman inilah saya menyadari pentingnya sebuah air untuk kebutuhan hidup sehari-hari, konon tubuh kita membutuhkan air berliter-liter untuk kebutuhan tubuh sendiri, disisi lain air yang tumpah ruah kemana-mana, tapi di sisi lain air bagi sebagian banyak masyarakat merupakan nafas bagi kehidupan mereka. Maka, kurang bersyukur apalagi kita bisa minum satu teko dalam kurun satu jam...

***
Siak, 29 september 2013





Saturday 28 September 2013

Satu Hari Nanti

Satu hari nanti....
1. Saya dengan setia menemani suami yang pindah-pindah tempat keja dari satu kota ke kota lain, dari satu pulau ke pulau lain, dari satu benua ke benua lain dan sampai akhirnya bisa keliling dunia. Berawal dari Batam hingga Eropa, Dubai, Paris, Madinah, dan sampai ujung dunia pokoknya.
2. Punya sekolah alam di satu desa, khusus untuk anak-anak yatim piatu, anak-anak jalanan, anak-anak terlantar, dan anak-anak korban kekerasan hidup. GRATIS tanpa di pungut biaya, dengan satu syarat. Niat mereka untuk BELAJAR dan ingin PINTAR. 
3. Setiap bulan mengirim siswa ke luar negeri untuk pertukaran pelajar, belajar mengenal budaya di negeri orang, belajar mengaplikasikan bahasa yang dipelajari di sekolah alam. GRATIS tanpa di pungut biaya.
4. Punya sekolah untuk anak-anak khusus, khusus disini yaitu anak-anak yang mendapatkan label negatif dari sekolah atau lingkungan mereka tinggal. Misalnya anak-anak yang dikeluarkan dari sekolah karena merokok, pelaku bulliying, pelaku kekerasan, pembunuhan dan lain-lain.
5. Punya sekolah Gudang Puisi, bukan sekolah sih tapi wadah atau sarana untuk anak-anak berkreasi khususnya menunagkan sesuatu dalam bentuk tulisan atau puisi. Setiap bulan akan ada pertunjukan pagelaran puisi dan anak-anak akan di pertemukan dengan penyair-penyair ternama. 
6. Dan, kesemuanya itu bertempat di satu desa.....


link

Dek,bangun...shalat dhuhur...hoahmmmmmm,loh kok masih dimana nih???kok di kos-kosan ya???bukannya tadi lagi ngobrol sama wali murid yang mau nyekolahin anaknya ke sekolah alam gara-gara pacaran di dalam kamar mandi dan dikeluarkan dari sekolah???Pasti habis ngayal sampe kebawa mimpi ya, kata suami...hiyyyaaaa..twing dwing zwing..gubrakssss!!!woalah ngimpi to yo???mugo-mugo tenanan aminnnnnnn.......

****
Siak, 28 september 2013

"Khayalan ini diikutsertakan dalam Giveaway Khayalanku oleh Cah Kesesi Ayutea"

Dayun




En,
Mimpi apa aku semalam
Saat ini aku memandang hamparan hutan sawit yang luas
Diatas pelana kuda besi
Aku duduk diam sesekali menoleh ke kanan dan ke kiri
En,
Sugguh aku tergugu dalam pelanamu
Ini bumi mana lagi yang akhirnya kupijak
Sepi seolah hanya kita yang menari dalam mimpi
Sementara segerombolan angin berlomba menyapaku
En,
Saat kamu asik dengan duniamu
Perlahan akhirnya aku tahu
Antara Siak dan Dayun 
Terbentang jarak yang luas
En,
Andai kamu memberi izin
Rasanya aku ingin berhenti sejenak
Membiarkan satu persatu angin mengecupku
Tanpa harus berdesakan satu sama lain
En,
Masih diatas pelana
Tanpa kamu ketahui
Diam-diam aku merasakan kecupan itu
Rasanya sama tapi kali ini hatiku berlabuh di Dayun

***
Siak,28 september 2013

Nb: foto diambil saat pertualangan pertama menuju ke desa Dayun.