Thursday 29 September 2016

Pengalaman Pertama Naik Pesawat Membawa Bayi

Pengalaman Pertama Naik Pesawat Membawa Bayi. Waktu itu, tepatnya Bubuky usia 4 bulan sudah diizinkan dokter naik pesawat. Kenapa baru diizinkan naik pesawat di usia 4 bulan?padahal sebagian orang sudah bias membawa bayi naik pesawat di bawah 4 bulan. Kebetulan Bubuky lahir prematur (di usia kehamilan 8 bulan) dan waktu itu kondisinya juga masih kecil banget jadi saya belum tega bawa kemana-mana, apalagi naik pesawat. Saya, ibu dan Bubuky naik pesawat Lion Air dari Batam menuju Surabaya.Perjalanan udara ditempuh dalam waktu dua jam, berangkat pukul 09.00 sampai Surabaya pukul kurang lebih 11.00. Yuk, simak pengalaman pertama saya naik pesawat membawa bayi… 

Pengalaman Pertama Naik Pesawat Membawa Bayi Apasaja yang perlu disiapkan? Dua bulan sebelum berangkat dan pesan tiket, saya sering baca informasi seputar naik pesawat membawa bayi. Setidaknya saya harus tahu banyak hal mengenai hal tersebut, mulai dari harga tiket untuk bayi, apa saja yang harus dipersiapkan/dibawa, membawa surat dari dokter,sampai asuransi kesehatan, dan lain sebagainya. Ohya, ngomongin soal asuransi kesehatan, teman-teman bias mencari referensi mengenai jasa suransi, atau bisa juga menggunakan Asuransi Kesehatan Terbaik di Indonesia AIA Financial

Berikut hal penting milik bayi yang perlu disiapkan sebelum naik pesawat : Surat keterangan dokter Biasanya surat keterangan dokter berisi pernyataan dari dokter bahwa bayi A lahir tanggal sekian dan sekarang usianya sekian bulan dan dalam keadaan sehat tidak sakit.Waktu check in, biasanya surat keterangan dokter diminta dan nantinya dikembalikan lagi.Selainitu, waktu mau naik pesawat ada pengecekan lagi dan biasanya kita diminta untuk membuat surat pernyataan. Kita tinggal menulis nama anak/bayi, tanggal lahir, usia dan tanda tangan orangtua. 

Apa saja yang perlu dibawa saat naik pesawat? 
Sengaja saya persiapkan satu tas khusus untuk dibawa saat naik pesawat, berikut barang-barang yang saya bawa di tas anak/bayi : 
1. Baju lengan pendek (2), celana panjang(1) 
2. Jaket(1) 
3. Topi, saya bawa topi rajut
 4. Popok sekali pakai (4) 
5. Tisu basah 
6. Handuk kecil
 7. Obat-obatan, saya bawa paracetamol dan beberapa obat dari dokter. Kebetulan waktu itu Bubuky baru selesai sakit demam dan masih minum obat. 
8. Minyak telon, minyak kayu putih, balsam bayi 
9. Kapas, untuk telinga bayi 
10. Mainan bayi 

Gimana pengalaman Bubuky waktu naik pesawat? 
Saya, suami, ibu dan Bubuky berangkat dari rumah pukul 08.00,perjalanan tidak lama kurang lebih 10 menit sampai bandara Hang Nadim Batam, Bubuky sudah tidur. Setelah check in saya mau ganti popok Bubuky, ternyata sudah ada panggilan untuk naik kepesawat, ya sudah pasrah, untung tadi sebelum berangkat ke bandara sudah saya ganti popok baru. Setelah dapat tempat duduk, saya langsung didatangi pramugari, menanyakan apakah adek bayi mau pakai sabuk pengaman atau cukup pakai gendongan saja, saya pilih pakai gendongan.Sabuk pengaman dan pelampung untuk bayi tetap diberikan kepada saya dan disimpan di depan kursi. Mulai dari pesawat take off sampai landing Bubuky tidur terus, ngelepos banget ini anak, Alhamdulillah. 

Catatan atau hal-hal yang perlu diperhatikan 
1. Datang ke bandara lebih cepat Kalau hari biasa bolehlah sampai bandara 1 jam sebelum check in, kalau hari libur dan hari raya sebisa mungkin sampai bandara 2 jam lebih awal. Saya lebih memilih menunggu di ruang tunggu dari pada gedubrak-gedubruk lari-lari sambil gendong anak/bayi.Kebayang nggak kalau diawal kita udah panik, gimana selanjutnya..pasti anak/bayi ikut panik dan akhirnya rewel. Jangan sampai… 
2. Pilih penerbangan langsung (optional) Pengalaman balik dari mudik lebaran kemarin, atas nama dapet tiket murah (murahwaktulebaran lo yahehehe..) akhirnya kami memilih satu maskapai yang penerbangannya pakai transit. Surabaya – Pekanbaru hanya menempuh perjalanan 2 jam, tapi kalau pakai transit jadinya 4 jam. Walhasil, Bubuky lumayan rewel, padahal tidur terus di pesawat, Cuma mungkin dapatnya kelas ekonomi yang sempit plus lama banget jadinya2 jam terakhir sering rewel. Kata suami, sebisa mungkin kalau bawa bayi/anak kecil pilih penerbangan langsung sajalah…lumayan kapok hehehe. 
3. Tutup telinga saat take off dan landing sebelum naik pesawat, pastikan telinga bayi sudah ditutup dengan kapas atau penutup telinga khusus untuk bayi, atau coba cek di Matahari Mall, siapa tau ada. Saat take off dan landing beri bayi susu atau ASI. Kalausaya, pas mau take off dan landing biasanya saya langsung kasih ASI dan menutup telinga dengan tangan. 
4. Jika bayi rewel di dalam pesawat Yang pertama, orangtua harus tenang, terutama ibu.Saat anak mendadak rewel (menangis, lonjak-lonjak karena gerah dan tempat duduk sempit), tenangkan anak terlebih dahulu, jika masih menangis dan lonjak-lonjak, beri anak susu atau ASI. Jika masih tetap rewel, ajak anak bermain (dengan mengangkat badannya) atau gentian menggendong dengan bapak. Sebisa mungkin orangtua tenang, karena mau nggak mau hal seperti ini menjadi perhatian bagi penumpang lain. 
5. Mempersiapkan asuransi kesehatan Nggak wajib, karena hidup adalah pilihan. Jadi bagi yang ingin mempersiapkan asuransi kesehatan, kita bisa mencari referensi mengenai jasa suransi, atau bisa juga menggunakan Asuransi Kesehatan Terbaik di Indonesia AIA Financial


Teman-teman, ada yang pernah punya pengalaman serupa??gimana rasanya??ayo dong sharing…^^ 

***

3 comments:

  1. Seru ya, deg2an gimana gitu. Takutnya rewel, ganggu penumpang lain. Kalau diinget masa2 itu heboh banget. Apalagi anak2ku pakai sufor semua. Repot.

    ReplyDelete
  2. Ikut deg2 gan kalo ada bayi naik pesawat. Catet deh siapa tahu...

    ReplyDelete
  3. bener yg soal tutup telinga itu... saya pernah ngalamin sakitnya pas mau take off & landing... gak kebayang kl si dedek bayi yg merasakan :(

    ReplyDelete