Friday 24 January 2014

[on friday] Bagiku, Cukup Kau Ada


Jejeran tahun berlalu begitu saja, seperti angin yang terus menggelayut tanpa henti seperti musim hujan kali ini. Adakalanya mendung menepi diujung hari, tapi banyak juga bongkahan yang perlahan jatuh tanpa henti. Sampai-sampa kita lupa bahwa kita pernah jatuh dan terhempas tanpa tahu tempat mana yang akan menjadi persinggahan selanjutnya.

Terkadang ego lebih tajam daripada apapun, entah dari mana muasalnya akupun tak tahu. Mendadak jari jemari lunglai, tidak lama hanya butuh waktu untuk kembali seperti semula. Tersenyum tanpa beban, tertawa lepas tanpa ada sekat, tapi mungkin tahun ini sudah berganti, mungkin saja. Tak ada lagi pipi merona seperti saat sepasang muda mudi jatuh hati.

Bagiku, cukup kau ada.

Jika saja sesuatu hadir di sini, ya dihatimu. Mungkin sajak-sajak ini takkan ada, senyum pahit takkan hadir, dan butir-butir sinis takkan merajai.

Kelak, ya kelak kau akan tahu bahwa ada yang lebih perih dibandingkan dengan hujan musim ini. Jika saja kau ingat, jika saja...aku yakin kau takkan sekalipun ingat, aku tahu. Ada hati yang tersingkir, ada senyum yang mendadak lesu, ada biru yang mendadak abu-abu. Bukan senyumku, bukan ketulusanku, tapi dia...hatiku. Tapi kau takkan tahu, karena sengaja aku menyembunyikannya darimu. Aku takut, hatimu tergores tapi lagi-lagi egoku menarikku.

Kau, air yang mengalir di sepanjang sungai.

Langit sendu, pada siapa lagi ku mengadu?

***
Siak,24/1/2014
@hmzwan



16 comments:

  1. Agak sulit untuk menterjemahkan artikel atau Puisi kah ini. Namun saya coba menafsirkannya dalam pemahaman saya yang sederhana saja

    ReplyDelete
    Replies
    1. di sinilah letak keistimewaannya, Pak, membuat saya ingin terus membaca dan membaca, hingga tahu apa dan kemana tujuannya.

      Delete
  2. menyapa Miss Hana setelah libur ngeblog satu minggu :) Apa kabar Miss?

    ReplyDelete
  3. Kayaknya sedih banget ya situasinya :p

    ReplyDelete
  4. musim ujan emang bikin orang jd galau yak hahahaaaa

    ReplyDelete
  5. kata2 yang indah..on friday... :)

    ReplyDelete
  6. Cukup bagiku, kau ada di sini dan terbaca. :)

    ReplyDelete
  7. Berusaha mencerna... ah, saya ga jago soal puisi, tapi saya suka :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. aneh ya...sukta tapi g jago mencerna...hehe :D

      Delete
  8. Bagiku cukup kau ada, kata-katanya terdengar begitu manis sehingga mampu menyembunyikan rasa sedih dibaliknya

    ada senyum yang mendadak lesu, ada biru yang mendadak abu-abu (padahal biru warna kesukaanku loh , masa dijadiin abu-abu?)

    ReplyDelete
  9. gak terlalu faham, tapi rasa rasanya beraroma galau ka --"

    ReplyDelete
    Replies
    1. memang aroma galau itu gimana mbak ran ? :D

      Delete
  10. bagiku, cukup koment aja... :D pizz

    ReplyDelete
  11. ini maksudnya apaaa yaaa? ..belom mudeng nih sayah. heheehe.. :D
    *garuk2 botol*

    ReplyDelete